Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman
Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Minasa Upa. Buku ini kami susun
sebagai slaha satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam
pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Minasa Upa.
1
PEDOMAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar terbebas
dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun
penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat factor
yang saling berinteraksi, yaitu lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya
kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan
hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya, merasa nyaman bersama
dengan orang lain.
Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang lingkup yang luas dan menimbulkan beban
yang besar bagi masyarakat. Terdapat beragam gangguan kejiwaan yang
sesungguhnya dialami oleh masyarakat, bukan hanya gangguan psikotik, namun
gangguan cemas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai
keluhan fisik
Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat dilihat dari angka kejadian gangguan jiwa
disabilitas. Gangguan dan penyakit jiwa termasuk buirden disease, WHO (2001),
menyatakan bahwa 12 % dari global burden disease di sebabkan oleh masalah
kesehatan jiwa. Angka ini lebih besar dari penyakit dengan penyakit lainnya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas Minasa Upa bersama lintas program dan lintas sektor terkait
2
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
b. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang masalah kesehatan
jiwa komunitas
c. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan petugas terkait lainnya
dalam meyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan jiwa komunitas di
semua tatanan pelayanan
d. Mendorong terwujudnya pengembangan berbagai model pelayanan
kesehatan jiwa komunitas sesuai dengan kondisi dan situasi setempat
C. Sasaran
Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas meliputi aspek promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative dalam rangka mencegah dan menanggulangi maslah dan gangguan
kesehatn jiwa yang ada di masyarakat.
E. Batasan Operasional
1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa - Konseling pada keluarga dan pasien
dengan gangguan jiwa - Identifikasi pasien/ kasus gangguan jiwa - Pemberian
obat - Apabila pasien membutuhkan rujukan lanjut maka di buatkan rujukan oleh
puskesmas.
2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa - Dilakukan oleh petugas
kesehatan, kader, perangkat desa - Kunjungan ke rumah pasien penderita
gangguan jiwa dengan melakukan pendekatan pada keluarga penderita
gangguan jiwa
3
3. Penyuluhan/ sosialiasi kesehatan jiwa - Dilakukan oleh petugas kesehatan yang
ada dilayanan kesehatan yaitu Dokter Umum, Perawat, Bidan dan tenaga
kesehatan lainnya. - Materi penyuluhan tentang kesehatan jiwa - Sasaran
penyuluhan / sosialisasi masyarakat, kader, pemangku kepentingan
4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa - Dilakukan oleh kader kesehatan jiwa yang telah
ditunjuk - Pemberian materi kesehatan jiwa melalui pertemuan pada kader
kesehatan jiwa - Melakukan pendataan pada setiap rumah dilingkungan wilayah
kerja puskesmas jajag - Rekapitulasi, pelaporan dan evaluasi 5. Pemberdayaan
masyarakat tentang kesehatan jiwa - Narasumber oleh tenaga kesehatan -
Pelatihan kader kesehatan jiwa - Pemberian materi tentang kesehatan jiwa
F. Landasan Hukum
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
4
C. Jadwal Kegiatan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang:
B. Standart fasilitas
BAB IV
5
b. Pendekatan pada keluarga dan pasien dengan gangguan jiwa
c. Memberikan penyuluhan
d. Melakukan pemantauan status pengobatan pasien gangguan jiwa
e. Mengambil data dan mencatat hasil kunjungan rumah pada psien gangguan
jiwa
f. Memberikan rujukan apabila diperlukan
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk program kesehatan jiwa di Puskesmas jajag
dan kegiatan di luar gedung puskesmas jajag, direncanakan dalam pertemuan
lokakarya mini dan sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan .
6
BAB VI
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
7
BAB IX
PENUTUP
8
PEDOMAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS MINASA UPA