Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman
Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Minasa Upa. Buku ini kami susun
sebagai slaha satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam
pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Minasa Upa.

Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua


pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penerbitan pedoman
ini. Semoga keinganan untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien dapat tercapai, seiring dengan pemberdayaan para
pelaksananya.

Makassaar, Januari 2017

Penganggung Jawab Program

1
PEDOMAN PROGRAM KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS MINASA UPA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar terbebas
dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun
penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat factor
yang saling berinteraksi, yaitu lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya
kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan
hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya, merasa nyaman bersama
dengan orang lain.
Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang lingkup yang luas dan menimbulkan beban
yang besar bagi masyarakat. Terdapat beragam gangguan kejiwaan yang
sesungguhnya dialami oleh masyarakat, bukan hanya gangguan psikotik, namun
gangguan cemas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai
keluhan fisik
Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat dilihat dari angka kejadian gangguan jiwa
disabilitas. Gangguan dan penyakit jiwa termasuk buirden disease, WHO (2001),
menyatakan bahwa 12 % dari global burden disease di sebabkan oleh masalah
kesehatan jiwa. Angka ini lebih besar dari penyakit dengan penyakit lainnya

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas Minasa Upa bersama lintas program dan lintas sektor terkait

2
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
b. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang masalah kesehatan
jiwa komunitas
c. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan petugas terkait lainnya
dalam meyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan jiwa komunitas di
semua tatanan pelayanan
d. Mendorong terwujudnya pengembangan berbagai model pelayanan
kesehatan jiwa komunitas sesuai dengan kondisi dan situasi setempat

C. Sasaran

Penderita dengan gangguan jiwa di wilayah puskesmas Minasa Upa

D. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan kesehatan jiwa di seluruh wilayah kerja Puskesmas


Minasa Upa yang meliputi :

1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa

2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa

3. Penyuluhan/ sosialisasi kesehatan jiwa

4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa

5. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa

Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas meliputi aspek promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative dalam rangka mencegah dan menanggulangi maslah dan gangguan
kesehatn jiwa yang ada di masyarakat.

E. Batasan Operasional
1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa - Konseling pada keluarga dan pasien
dengan gangguan jiwa - Identifikasi pasien/ kasus gangguan jiwa - Pemberian
obat - Apabila pasien membutuhkan rujukan lanjut maka di buatkan rujukan oleh
puskesmas.

2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa - Dilakukan oleh petugas
kesehatan, kader, perangkat desa - Kunjungan ke rumah pasien penderita
gangguan jiwa dengan melakukan pendekatan pada keluarga penderita
gangguan jiwa

3
3. Penyuluhan/ sosialiasi kesehatan jiwa - Dilakukan oleh petugas kesehatan yang
ada dilayanan kesehatan yaitu Dokter Umum, Perawat, Bidan dan tenaga
kesehatan lainnya. - Materi penyuluhan tentang kesehatan jiwa - Sasaran
penyuluhan / sosialisasi masyarakat, kader, pemangku kepentingan

4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa - Dilakukan oleh kader kesehatan jiwa yang telah
ditunjuk - Pemberian materi kesehatan jiwa melalui pertemuan pada kader
kesehatan jiwa - Melakukan pendataan pada setiap rumah dilingkungan wilayah
kerja puskesmas jajag - Rekapitulasi, pelaporan dan evaluasi 5. Pemberdayaan
masyarakat tentang kesehatan jiwa - Narasumber oleh tenaga kesehatan -
Pelatihan kader kesehatan jiwa - Pemberian materi tentang kesehatan jiwa

F. Landasan Hukum

1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 230/Menkes/SK/III/2002 tetang
Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TP-KJM)
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 406/Menkes/SK/VI/2009 Tentang
Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Kualifikasi Sumber Daya manusia dalam program kesehatan jiwa adalah


pemegang program sebagai penanggung jawab kesehatan jiwa dan bekerjasama
dengan dokter umum, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Dan Dokter
umum yang bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas

B. Distribusi Ketenagaan

Petugas kesehatan yang melaksanakan program kesehatan jiwa di wilayah kerja


puskesmas Minasa Upa sebanyak 1 orang penanggung jawab

4
C. Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa disepakati dan disusun


bersama dengan lintas program terkait dalam pertemuan lokakarya mini lintas
sektor tiap tiga bulan sekali.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang:

Koordinasi pelaksanaan program kesehatan jiwa dilakukan oleh koordinator


kesehatan jiwa yang menempati ruang program kesehatan jiwa. Sedangkan konseling
program kesehatan jiwa menempati ruang program kesehatan jiwa di gedung
puskesmas Minasa Upa

B. Standart fasilitas

- Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas : 1 buah


- Buku Modul Community Mental Health Nursing: 1 Buah

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa


a. Pasien datang ke layanan di puskemas Minasa Upa : Poliklinik umum.
Poliklinik Gigi, Poliklinik KIA/KB di screening dengan konseling untuk
menentukan diagnose :
1. Penyakit fisik asli
2. Penyakit fisik disertai dengan keluhan psikis
3. Penyakit psikis
b. Apabila hasil diagnose (2 dan 3) lebih menjurus lagi ke masalah jiwa maka
perlu penanganan khusus
c. Pendekatan terapi kepada kelurga yang mendampingi untuk mencari
penyebab masalah yang di derita keluarga pasien
d. Pendataan dan RTL dengan keluarga selanjutnya
e. Pengobatan dan rujukan bila diperlukan

2. Kunjungan rumah pada pasien penderita gangguan jiwa


a. Petugas melakukan kunjungan rumah pada pasien gangguan jiwa

5
b. Pendekatan pada keluarga dan pasien dengan gangguan jiwa
c. Memberikan penyuluhan
d. Melakukan pemantauan status pengobatan pasien gangguan jiwa
e. Mengambil data dan mencatat hasil kunjungan rumah pada psien gangguan
jiwa
f. Memberikan rujukan apabila diperlukan

3. Penyuluhan/ Sosialisasi kesehatan jiwa


a. Mengundang peserta penyuluhan : masyarakat, kader, pemangku
kepentingan dengan program jiwa
b. Materi penyuluhan tentang kesehatan jiwa
c. Tanya jawab antara pemberi materi dengan peserta
d. Testimoni dari peserta mengenai keadaan yang ditemui dilingkungannya yang
berhubungan dengan kesehatan jiwa
e. Hasil dokumentasi dan notulen

4. Deteksi dini keluarga sehat jiwa


a. Mengundang kader untuk dibekali materi deteksi dini kesehatan jiwa
b. Pemberian materi kesehatan jiwa melalui pertemmuan pada kader kesehatan
jiwa
c. Melakukan pendataan pada setiap rumah
d. Rekapitulasi pelaporan dan evaluasi pada penanggung jawab program jiwa

5. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa


a. Mengundang kader untuk dibekali materi deteksi dini kesehatan jiwa
b. Pemberian materi kesehatan jiwa melalui pertemuan pada kader kesehatan
jiwa
c. Pelatihan kader kesehatan jiwa

BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk program kesehatan jiwa di Puskesmas jajag
dan kegiatan di luar gedung puskesmas jajag, direncanakan dalam pertemuan
lokakarya mini dan sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan .

6
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program kesehatan


jiwa perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan .

Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap


kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga angka kejadian KTD (Kejadian Tidak
Diinginkan) dapat dicegah sedini mungkin.

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Puskesmas sebagai tempat kerja mempunyai potensi bahaya beragam terhadap


kesehatan,terdapat disemua tempat baik didalam maupun diluar gedung yang dapat
timbul dari lingkungan tempat kerja,proses kerja, cara kerja, alat dan bahan kerja yang
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Tujuan dari pengenalan potensi bahaya di
puskesmas dan masalah yang ditimbulkannya adalah agar petugas puskesmas dapat
melakukan pengendalian resiko dengan benar sehingga terhindar dari berbagai
masalah yang ditimbulkan akibat pekerjaan.

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya pengendalian mutu program kesehatan jiwa dilaksanakan secara


efektif dan efisien yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup
masyarakat maka perlu dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:

a. Pelatihan bagi Petugas/ pemegang program kesehatan jiwa dan dokter


puskesmas mengenai program dan penaganan kesehatan jiwa di puskesmas.

b. Adanya kerjasama antara lintas program dan lintas sektoral

c. Melakukan deteksi dini

d. Pencatatan dan dokumentasi layanan dan kegiatan

7
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dalam melaksanakan


pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Keberhasilan pelayanan medik dasar terkait
dengan kepatuhan pemberi layanan terhadap standar dan prosedur yang ditetapkan

8
PEDOMAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS MINASA UPA

Anda mungkin juga menyukai