PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perawatan. Dalam hal ini contohnya anak SD yang masih belum banyak
kesehatan gigi dan aturan yang ada dalam bidang kesehatan, terutama
satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan
makan dan minuman saja, tetapi mulut juga bisa menjadi pintu masuknya
Notoatmodjo ,2004 )
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya dan
didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi
normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.
Kondisi ini hanya dapat tercapai dengan perawatan yang tepat, namun oleh
mahal dari pada dokter umum ) kesehatan gigi sering kali tidak menjadi
prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah
Utamadi, 2002 )
Pada usia anak biasanya tidak dijumpai gigi susu atau sulung yang
buruk lagi pipi anaknya menjadi bengkak akibat giginya yang membusuk.
Gigi susu pada anak-anak mudah berlubang karena anak suka makan
makanan yang lengket dan manis seperti permen dan coklat, ditambah lagi
rongga mulut anak terjadi terjadi pertumbuhan gigi susu dan gigi tetap.
pada gigi anak. Apabila kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan flak dan
karang gigi. Lebih parah lagi gigi anak akan berlubang karena akan
lama kelamaan akan menyebabkan gigi menjadi goyang dan keadaan ini
kesehatan gigi dan mulut terdapat 76,2% anak Indonesia pada kelompok
usia 12 tahun (kira-kira 8-10 anak) mengalami gigi berlubang. Pada angka
memiliki karang gigi 16 yang memiliki gigi berjejal dan hanya 115 anak
yang memiliki gigi bersih dan sehat. Hal ini menandakan adanya
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Berau.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Berau.
benar.
menyikat gigi.
gigi.
D. Manfaat Penelitian
kesehatan gigi dan mulut dan sebagai bahan untuk memperkuat teori
5. Bagi Peneliti
lebih baik.