Anda di halaman 1dari 22

PRODI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan di mulai di konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hr
(40 minggu atau 9 bln 7 hari) di hitung di HPNT kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan
pertama di mulai di konsepsi sampai 3 bln, triwulan kedua dari bulan 4 sampai 6 bln, triwulan ketiga di
bulan ke 7 sampai ke 9 bln.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional di ibu serta perubahan social di
keluarga.
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi Bidan atau Dokter sedini mungkin.semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal. Pemeriksaan pada ibu hamil di
sebut 71 tensi pengukuran tinggi badan, mengukur tinggi sudut uteri, pemberian tablet tambah darah, TT,
tes PMI A temu wicara. Dan kunjungan antenatal sebaiknya di laukan paling sedikit 4 kali dalam
kehamilan.
Satu kali pada triwulan pertama
Satu kali pada triwulan kedua
Dua kali pada triwulan ketiga

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu dengan
postdate dengan pendekatan management kebidanan
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memisahkan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
- Meningkatkan dan memepertahankan ket fisk. Mental A social ibu 4 bayi
- Mengetahui /mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dan selamat ibu maupun bayinya dan trauma
seminimal mungkin
- Mempersiapkan ibu nifas berjalan normal 4 pemberian Asi eksklusif
3. Rumusan masalah

Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan post date atau sirotinus dengan baik
dan sesuai harapan

4. Manfaat

a. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada kasus
post date
b. Bagi pendidikan
Sebagai bahan kepustakaan tentang asuhan kebidanan pada kasus post date
c. Bagi pasien
Dapat memberikan informasi tentang post date
d. Bagi lahan praktek
Sebagai masukan dan menerapkan menejemen kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR TEORI KEHAMILAN


1. Pengertian
a. Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan antara sel telur ( ovum ) dan sperma ( spermatozoa ).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai kelahiran janin di masa kehamilan selama 40 minggu (
Sarwono Prawiroharjo, 1998 : 125 )
b. Kehamilan ( gravitas ) adalah mulai dengan konsepsi ( pembuahan ) berakhir dengan permulaan
persalinan ( FK UNPAD, 1985 )
c. Jadi kehamilan adalah pertemuan sel telur dan sperma ( konsepsi / pembuahan ) yang kemudian
menempel pada endometrium ( nidasi ), tumbuh dan berkembang menjadi janin yang mana membutuhkan
waktu selama 40 minggu.
2. Tanda - Tanda Kehamilan
a. Tanda tidak pasti :
1. Amenorhea ( tidak dapat haid )
2. Mual - mual dan tidak selera makan
3. Mengidam
4. Payudara membesar dan tegang
5. Konstipasi
6. Pigmentasi kulit
7. Lelah
8. Tidak tahan bau - bauan
9. Sering kencing
10. Varices
( Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 44 )
b. Tanda Kemungkinan Hamil :
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda Hegar ( hipertrafi Istmus uteri sehingga panjang dan lunak )
4. Tanda Chadwick ( hipervasculrisasi sehingga vulva dan vagina tampak kebiruan )
5. Tanda piscacek ( teraba pembesaran uterus yang tidak merata )
6. Braxton hicks ( timbulnya kontraksi pada perabadan )
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif. ( Rostam Mochtar, 1998 : 44-45 ).
c. Tanda Pasti Kehamilan :
1. Terdengar bunyi jantung janin ( pada primigravida umur kehamilan 20 minggu, pada multigravida 16
minggu )
2. USG, tampak kerangka janin.
3. Gerakan janin dalam rahim janin :
- Terlihat / teraba gerakan janin
- Adanya bagian bagian janin
3. Perubahan Fisiologik Wanita Hamil
Pada waktu hamil, seorang wanita mengalami perubahan pada seluruh tubuhnya, terutama pada alat
genetalia luar dan dalam serta pada mamae. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh horman somatotropin,
estrogen dan progesterone. Perubahan tersebut meliputi :
a. Uterus
Uterus membesar karena hipertropi otot polos akibat pengaruh hormos estrogen dan progesterone yang
meningkat sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Berat uterus normal kurang lebih 30
gram, pada kehamilan 40 minggu + 1000 gram dengan panjang + 20 cm dan tebal + 2,5 cm. Hubungan
antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membuat
diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologis, hamil ganda atau menderita penyakit lain seperti
molahidatidosa.
b. Serviks Uteri
Serviks menjadi lunak karena hiperplasi kelenjar serviks dan bertambahnya pembuluh darah di serviks.
Pada akhir kehamilan serviks lunak sekali dan portio memendek
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat peningkatan hormon estrogen akan mengalami perubahan pula. adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva terlihat lebih merah agak kebiru-biruan ( livide )
tanda ini disebut tanda Chadwick.
d. ovurium
Dengan terjadinya kehamilan ovurium yang mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya placenta dengan sempurna pada usia kehamilan 16 minggu.
e. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan laktasi, karena pengaruh hormon
somamototropin, estrogen dan progesterone payudara besar dan tegang, papilla juga membesar dan lebih
tegak, tampak hiperpigmentasi areola mamae dan grandula montogmeri lebih jelas menonjol.
f. Sistem sirkulasi darah
1. Volume darah
Volume darah meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga
terjadi semacam pengeceran darah dengan puncaknya umur kehamilan 12 minggu.
2. Sel darah
Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, sel
darah putih juga meningkat mencapai 10.000 /mg. protein darah dapat menurun pada tribulan pertama,
sedangkan fibrinogen meningkat.
g. Sistem respirasi
1. Keluhan sesak dan pendek napas sering terjadi pada kehamilan 32 minggu karena tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diafragma, sehingga kurang leluasa bergerak
2. Bagian bawah thorax melebar ke sisi karena wanita hamil selalu bernafas lebih dalam untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang meningkat 20 25 % dari biasanya.
h. Sistem pencernaan
1. Hipersalivasi
2. Daerah lambung tersa panas
3. Morning sikness ( mual muntah pada pagi hari )
4. Muntah
5. Obstipasi
i. Sistem urinaria
karena desakan uterus saat hamil muda dan turunnya kepala saat hamil tua terjadi gangguan meski dalam
bentuk sering kencing.
4. Lamanya kehamilan
Lamanya kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan kehamilan sendiri dibagi dalam 3
(trimester) yaitu ;
1. Kehamilan triwulan I antara 0 12 minggu
2. Kehamilan triwulan II antara 12 28 minggu
3. Kehamilan triwulan III antara 28 40 minggu
(Ida Bagus Gede Manuaba, 1998:43)
4. Pemeriksaan kehamilan
a. Jadwal pemeriksaan
Pemeriksaan Antenatal paling sedikit 4x kunjungan yaitu :
1.Trimester I : 1x (sebelum minggu ke-14)
2.Trimester II : 1x (sebelum minggu ke-28)
3.Trimester III : 2x (sebelum minggu ke 28-36 dan setelah minggu ke 36)
b. Standart minimal ANC (7 T)
1. Timbang berat badan
2. Tensi
3. Tinggi fundus uteri
4. TT
5. Tambah darah
6. Test pms
7. Temu wicara
an umum
Meliputi : infeksi, palpasi, auskultasi dan palpasi
d. Pemeriksaan penunjang
Laborat0rium, USG

B. KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POST DATE / POST MATUR / POST TERM)


1. Definisi
Kehamilan Postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu dihitung
berdasarkan rumus Neegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari
2. Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang mempengaruhi adalah hormonal yaitu kadar progesterone
tidak dapat cepat turun walaupun kehamilannya telah cukup bulan sehingga uterus terhadap oksitasin
berkurang. Faktor lain adalah faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada keluarga
tertentu
3. Diagnisis
a. Bila HPHT dicatat dan diketahui wanita hamil diagnosis tidak sukar
b. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat atau sejak melahirkan yang lalu tidak dapat haid dan
kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikan, hanyalah dengan pemeriksaan antenatal yang
teratur dapat diakui tinggi dan naiknya tundus uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat
membantu diagnosis
c. Pemeriksaan BB ibu diikuti kapan menjadi berkurang begitu pula lingkaran perut dan jumlah air ketuban
apakah berkurang
d. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban
e. Kardiotografi mengawasi dan membaca denyut jantung janin
f. Uji oksitosin
g. Pemeriksaan estriol dalam urin
h. Pemeriksaan PH darah kepala janin
i. Pemeriksaan sitologi vagina
4. Pengaruh Terhadap Ibu dan Janin
a. Terhadap ibu
Persalinan posmatur dapat menyebabkan distosia, karena (a). Aksi uterus tidak terkoordinir, (b). janin
besar, (c). moulding (molage) kepala ruang. Maka akan dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia
uteri, distosia bahu, dan perdarahan postpartum
b. Terhadap janin
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu,
karena postmatoritus akan menambah bahaya pada janin, pengaruh postmaturius pada janin bervariasi :
BB janin dapat bertambah besar, tetap, dan ada yang berkurang sesudah kehamilan 42 minggu
5. Penatalaksanaan
a. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya
b. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan ditunggu dengan pengawasan
ketat
c. Lakukan pemeriksaan dalam untuk melihat kematangan serviks, kalau sudah matang boleh melakukan
dengan induksi persalinan
d. Bila riwayat kehamilan yang ada kematian janin dalam rahim, terdapat hipertensi, pre eklamsi dan
kehamilan ini adalah anak pertama karena interfilitas atau pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu maka
ibu dirawat di RS
e. Dapat juga dilakukan seksiosesaria
f. Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan merugikan bayi.
KONSEP MANAGEMENT KEBIDANAN

I. Pengkajian Data
g. Data Subyektif
1. Biodata
Ditanyakan nama, umur untuk mengetahui resiko tinggi/tidak, pendidikan pekerjaan dan alamat untuk
mengetahui kondisi latar belakang pendidikan dan pengetahuan ibu sehingga dapat merencanakan asuhan
kebidanan sesuai kondisi ibu
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat datang
3. Alasan masuk RS
Untuk mengetahui alasan ibu masuk RS
4. Riwayat penyakit yang lalu
Untuk mengetahui adanya penyakit yang menular, penyakit kronis, penyakit keturunan dan apakah ibu
punya keturunan kembar
5. Riwayat kebidanan
Perlu dikaji amenorce, siklus haid, lamanya, keluhan saat haid, HPHT untuk mengetahui perkiraan usia
kehamilan
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Dapat memberikan petunjuk dalam perawatan kehamilan saat ini dan persalinan tepat atau tidak
7. Riwayat perkawinan
Untuk berapa kali menikah, berapa lamanya menikah serta umur pernikahan
8. Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui apa saja yang telah diperoleh selama ANC, untuk mengetahui keluhan ibu saat hamil
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi ; pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, kebersihan dan kebiasaan selama hamil mungkin
merugikan kesehatan
10. Keadaan psikososial
Untuk mengetahui penerimaan ibu dan keluarga terhadap kehamilannya
h. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : baik, cukup, lemah
- Kesadaran : composmetis/tidak
- TTV :
- TD : 110/70 120/80 mmHg
- N : 80 100x/menit
- S : 36 37 oC
- RS : 16 24x/menit
- TB : mengetahui tinggi badan
- BB : mengetahui berat badan
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : bersih/tidak, rontok/tidak, kulit kepala bersiah/tidak
Muka : pucat/tidak, oedema/tidak, terdapat clasma grafidarum/tidak
Mata : simetris/tidak, konjungtiva merah/tidak, sclera putih/tidak
idung : simetris/tidak, ada seret/tidak
elinga : simetris/tidak, bersih/tidak, pendengaran baik/tidak
Mulut : simetris/tidak, bibir lembab/tidak, stomatitis/tidak
eher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak
ada : tarikan dinding dada/tidak, payudara tegang/tidak, puting susu menonjol/tidak, hiperpigmentasi areola/tidak
erut : membesar sesuai UK/tidak, ada stire/tidak, ada bekas operasi/tidak
enetalia : bersih/tidak, varices/tidak
nus : hemoroid/tidak
kstremitas : simetris/tidak, oedema/tidak, varrices/tidak
b. Palpasi
epala : ada benjolan ?/ tidak
eher : adakah pembesaran kelenjar tyroid / tidak.
ayudara : ada benjolan / tidak, colostrum keluar / tidak..
Leopold I : TFU, bagian yang ada di fundus.
Leopold II : punggung kanan / kiri
Leopold III: bagian apa yang terletak paling bawah, sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV: seberapa masuk PAP
c. Auskultasi : DJJ teratur atau tidak.
3. Data penunjang
Vulva dan vagina : oedema / tidak
Pengeluaran pervaginam : ada pengeluaran / tidak
Pembukaan : berapa cm
Effecment : berapa %
Penurunan bagian terendah : hodge I - IV
II. Interpretasi Data Dasar
Untuk mengetahui diagnosa, data subyektif dan obyektif dari klien
III. Identifikasi Diagnosa Potensial
Untuk mengetahui dan menentukan diagnosa dan masalah potensial berdasarkan data dasar yang
telah dikumpulkan.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Untuk mengetahui tujuan, kriteria hasil, dari diagnosa yang ditentukan kemudian menentukan
rencana yang akan dilakukan.
V. Intervensi
Diagnosa : GI P00000 uk : 40 / 41 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan postdate
Tujuan : diharapkan dalam waktu 1 X 12 jam bayi segera lahir
Kriteria : - bayi dapat segera lahir
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 - 130/90 MmHg
N : 80 - 100 x/menit
S : 36 oC - 37 oC
RR : 16 - 24 x/menit
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien

: Menciptakan kondisi saling percaya antara klien / keluarga dengan petugas.

2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin

: Penjelasan yang detail akan memberikan perasaan tenang.

3. Berikan dukungan pada ibu

: Agar ibu sabar dalam menghadapi hal tersebut.

4. Observasi TTV

: TTV merupakan salah satu para meter untuk mengetahui kelainan tubuh

5. Kolaborasi dengan dokter specialis kandungan

: Pemberian terapi yang adekuat

6. Anjurkan ibu untuk istirahat

: Memperbaiki kondisi ibu, memberikan ketenangan pada ibu

VI. Implementasi
Mengacu pada intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY E GIP00000 40/41 MINGGU JANIN
HIDUP TUNGGAL INTRA UTERI DENGAN POST DATE
DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal MRS : 17 juni 2013 Jam : 21.45 WIB
Data Subyektif
a. Biodata
Nama istri : Ny. S Nama suami : Tn S
Umur : 28 th Umur : 31 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : brambang - Diwek Alamat : brambang - Diwek
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak ke I UK 10 bulan dan belum merasakan keluar kawah serta kenceng-
kenceng jarang.
c. Alasan masuk RS
Ibu mengatakan masuk RS atas rujukan Puskesmas dengan indikasi lewat tafsiran persalinan
d. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun (jantung ), menular (TBC ), menurun
seperti DM, ibu hanya pernah sakit batuk pilek dan tidak pernah masuk RS
e. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun (jantung ), menular
(TBC ), menurun seperti DM. ibu juga mengatakan dalam keluarga suami tidak ada keturunan kembar.
f. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 6 hari
Banyaknya : biasa ( 1 3 pembalut perhari )
keluhan waktu haid : tidak ada
g. Riwayat perkawinan
- kawin :1x
- lamanya kawin : 2 tahun
- umur pertama kawin : 18 tahun
h. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N suam UK Jenis persalinan Tempat penolon BB/PB meneteki KB
o i g bayi

Hami ini
l

i. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 05-09-2012
TP : 12-06-2013
Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan UK 10 bulan, mendapat suntik TT5x dan periksa
kehamilan di bidan pada :
Trimester I : 1 kali di bidan keluhan : mual, pusing dan lemah
Nasihat bidan : mengurangi makan yang berbau menyengat, istirahat yang cukup dan makan sedikit tapi
sering.
Obat yang di dapat : Fe kalk
:- , Obat yang di dapat : Fe kalk
Trimester III : 3 kali di bidan keluhan :-, Obat yang di dapat : Fe kalk
j. Pola kebiasaan sehari hari
a. Pola nutrisi
elum MRS : makan 3x sehari menu : nasi, sayur dan lauk, minum 6-7 gelas perhari air putih
ama MRS : makan 3x sehari menu : nasi, sayur dan lauk, kadang buah minum 7-8 gelas perhari air putih kadang susu.
b. Pola eliminasi
elum MRS : BAK + 5 x perhari dengan warna kuning bau khas
BAB 1x perhari konsistensi lunak
ama MRS : BAK + 5 x perhari dengan warna kuning bau khas
BAB 1x perhari konsistensi lunak.
c. Pola aktifitas
elum MRS : klien mengerjakan pekerjaan rumah.
ama MRS : klien mengerjakan pekerjaan rumah.
d. Pola istirahat
elum MRS : siang + 2 jam ( 13.00 15.00 )
malam + 8 jam ( 21.00 05.00 )
ama MRS : tidak ada perubahan pola istirahat.
e. Pola personal hygiene
elum MRS : mandi 2x perhari, gosok gigi 2x perhari, keramas 2x perminggu. ganti baju 2x perhari.
ama MRS : tidak ada perubahan pada personel higiene
f. Pola kebiasaan
elum MRS : ibu tidak pernah merokok, minum alkohol dan minum jamu.
ama MRS : ibu tidak pernah merokok, minum alkohol dan minum jamu.
g. Keadaan psikososial
Psikologi : - ibu mengatakan cemas karena tidak segera melahirkan
- harapan ibu, bayi nya segera keluar dan sehat
Sosial : hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik.
Data obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
emosional : ibu senang karena hamil ini adalah hamil yang di nantikan
TTV :
Tekanan darah : 120/80 mmHg BB sebelum hamil : 56 kg
Nadi : 80x /mnt BB sesudah hamil : 68 kg

Suhu tubuh : 365 oC Tinggi badan : 155 cm

Pernapasan : 20x /mnt Lila : 24 cm

b. Pemeriksaan fisik khusus


1. Infeksi
Kepala : Simetris rambut hitam, lurus, tidak ada bekas luka dan ketombe
Muka : Tidak odem, tidak pucat, tidak ada cluasma gravidarum
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda, penglihatan baik
Hidung : Tidak ada secret, penciuman baik.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Mulut : Bibir kering, tidak pecah pecah, tidak stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : Payudara simetris, tegang, bersih, hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, ada, colostrum ,
gerak nafas teratur, tidak sesak.
Perut : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, ada strie gravidium, tidak ada bekas operasi.
Alat genital : Tidak oedem, tidak varises, terdapat pengeluaran lendir dan darah. dan tidak terdapat adanya PMS
Anus : Tidak hemoroid
Eksremitas : Tidak ada odem, cacat maupun varises.
2. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Payudara : tidak ada benjolan
- Leopold I : teraba lunak, tidak melenting (bokong) TFU 3 jari di atas pusat 29cm
- Leopold II : bagian kanan ibu teraba punggung janin, bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin
- Leopold III: Bagian terendah teraba keras, melenting (kepela)
- Leopold IV: Bagian terendah janin sudah masuk PAP (difregent)
- His : jarang ( 2 x 10 20 )
- TBBJ : 29-11.155 = 2790 gram
asi : DJJ : 12 11 12 teratur 140 x/menit, kuat dan terdengar keras dibawah pusat sebelah kanan.
:-
c. Pemeriksaan dalam
Tanggal 10 juni 2013 jam : 08.30 WIB
VT belum ada, bagian terendah kepala bayi masih tinggi, ketuban (+)
aan penunjang
NST, USG, pemeriksaan PS
II. INTERPRETASI DATA
Dx : GIP00000 UK 40 / 41 minggu janin hidup tunggal intra uterine KU baik dengan postdate.
Ds : ibu mengatakan ini hamil anak pertama denganUK 10 bulan.
Do : TTV : T : 120/80 MmHg
N : 80 x/menit
S : 365 oC
RR : 20 x/menit
TFU : 29 cm
DJJ : 12 11 12
VT : belum ada
EFF :-%
Hodge :I
Ketuban
HPHT : 05 09 2012
TP : 12 06 2013
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
-
IV. IDENTIDIKASI KEBUTUHAN dan TINDAKAN SEGERA
-
V. INTERFENSI
Dx : GIP00000 UK 40 / 41 minggu janin hidup tunggal intra uterine KU baik dengan postdate.
Tujuan : diharapkan dalam waktu 1 x 12 jam bayi dapat segera lahir
Kriteria : - bayi dapat segera lahir
- TTV dalam batas normal
- TD : 120/80 mmHg S : 365 oC
- N : 80 menit RR : 20 menit
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapiutik pada ibu
R/ agar Px mudah diajak kerjasama dan ibu lebiih koperatif terhadap petugas.
2. Observasi TTV
R/ deteksi dini adanya komplikasi yang lebih lanjut
3. Kolaborasi dengan dokter obgyn dalam USG
R/ untuk menentukan tindakan apa yang segera dilakukan
4. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu
R/ agar ibu faham dan tau tanda-tanda bahaya kehamilan
5. Anjurkan ibu cukup istirahat
R/ agar menjaga kondisi ibu dan janin tetap baik
6. Pemeriksaan memakai NST
R/ untuk mengetahui DJJ pada janin dan keadaan janin dalam kandungan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Tindakan TTD
19 juni 2013 Melakukan pendekatan pada ibu dengan cara menyapa
09.00 wib ibu dengan sopan, ramah dan mendengarkan keluhan-
keluhan ibu dengan baik
Melakukan observasi TTV
T : 120/80 mmHg
N : 66x /mnt
S : 36 oC
RR : 20x /mnt
TFU : 2 jari diatas Px
Kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan
tindakan selanjutnya.
Memberikan penyuluhan tentang
1. Tanda-tanda inpartu
2. Istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas yang
berat yang dapat mengganggu kehamilan.
3. Terminasi jika bayi belum lahir dalam waktu 1x24 jam

VII. EVALUASI
Tanggal 19 juni 2013 jam = 13.35 wib
Dx : GI P00000 40/ 41 Minggu dengan post date
S : ibu mengatakan keadannya baik dan sudah mengerti penjelasan dari petugas
O TTV
T : 120/80 mmHg DJJ : 12-11-12
N : 88x /mnt TFU : 29 cm 3 jari bawah pusat
50
S : 36 C V/V : 2 cm
RR : 20x /mnt Ket : +
A : Ny S GIP00000 UK 40 / 41 minggu dengan postdate
P : - jelaskan tentang pemenuhan nutrisi cukup
- jelaskan tentang istirahat yang cukup
- jelaskan tentang kurangi aktifitas berat
- laksanakan ibu periksa ulang dan minum obat secara teratur
- laksanakan observasi TTV dan CHPB
- laksanakan OD di lanjutkan (40 tetes/ menit)
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pembukaan ASKEB ini banyak kesamaan dengan teori misalnya dalam melakukan
pemeriksaan pada ibu hamil dengan post date harus diperiksa dahulu DJJnya dengan teliti dan di skors
dengan NST bila nilainya DJJnya bagus maka ditunggu sampai ada pembukaan sampai melahirkan secara
normal. Bila di NST nilainya DJJnya kurang baik maka dilakukan OD (oksitosin drip) untuk memulai
kontraksi pertama OD dimulai dengan 14 tetes dan setiap 15 detik ditambah 4 tetes dan batas maksimal
40 tetes, setelah dikasih OD Px diobservasi dan tidak ada kontraksi maka dilakukan OD yang kedua dan
caranya sama seperti OD pertama dan selalu di observasi oleh petugas untuk mengetahui ada penambahan
kontraksi atau tidak.

B. SARAN
1. Bagi petugas kesehatan
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya sehingga pasien merasa puas dan mendapat
hasil yang seoptimal mungkin.
2. Bagi pasien
Pasien harus lebih koperatif bertanya pada patugas kesehatan waktu memeriksakan kehamilannya untuk
mengetahui ada komplikasi dalam kehamilannya ada atau tidak.
3. Bagi mahasiswa
Harus lebih membaca buku tentang kehamilan dan persalinan sehingga dapat seoptimal mungkin
memberikan konseling pada pasien waktu periksa.
DAFTAR PUSTAKA

Prof, dr. Bani Saifuddin Abdul SPOG. MPH, 2002 BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN
KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL. Jakarta : YBP : SP.

Prof, dr. Bagus Gade Manuaba ida DSOG, 1998 ILMU KEBIDANAN. Jakarta : EGC.

Prof, dr. Mochtar Rustum, MPH 1998. SINOPSIS OBSTETRI EDISI 2. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai