Anda di halaman 1dari 2

a.

Jenis pengobatan dan alasan pemilihan obat

1. Terapi Antibiotik

Antibiotik adalah kompenen penting dari pengobatan infeksi dari urolit struvit. Pengobatan

harus mencangkup dosis terapi obat antimikroba yang dipilih dengan bantuan ujian kerentanan.

Antimikroba yang ideal bersifat bakterisida, mencapai konsentarasi tinggi dalam urin dan

dikaitkan dengan efek samping. Pengobatan antibiotik perlu dilanjutkan selama urolith berada di

saluran kemih. Bahkan jika urin cepat menjadi steril, bakteri dapat bertahan hidup dalam matriks

urolit dan menjadi terkena urin sebagai urolit larut. Diet struvitolytic dan terapi antibiotic perlu

dilakukan selama satu bulan hingga melewati tahap radiografi urolith sudah tidak ada (Rebecca

dan Joseph,2011) . Beberapa urolit struvit yang disebabkan oleh bakteri, terutama

Staphylococcus sp. dan Proteus spp. Ketika hasil pemeriksaan culture urin menunjukkan

kehadiran mereka dalam urin atau dalam pusat urolith, maka dapat diberikan antibiotik yang

tepat (Norsworthy, 2011).

Amoxicillin-Clavulanic Acid merupakan salah satu antibiotik yang di indikasikan pada


kasus urolitiasis struvit akibat infeksi dari staphylococcus sp. Amoksisilin adalah antibiotika
turunan penisilin semisintetis, mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri Gram-positif dan
Gram-negatif, bekerja secara bakterisid dengan cara menghambat sintesa dinding sel bakteri
sehingga dinding sel bakteri melemah, plasma sel keluar dan kemudian pecah. Asam Klavulanat
adalah penghambat berbagai tipe enzim yang diproduksi oleh bakteribakteri tertentu. Cara kerja
Asam Klavulanat adalah
1. Berfungsi sebagai competitive inhibitor karena struktur kimia Asam Klavulanat mirip
sekali dengan penisilin, maka Asam Klavulanat dapat menempati bagian yang aktif dari
struktur enzim tanpa suatu reaksi kimia.
2. Gugus karbonil dari Asam Klavulanat mengubah enzim penisilinase menjadi enzim asil.
Bentuk enzim asil ini tidak aktif lagi terhadap penisilin.
Kontra indikasi dari Amoxicillin-Clavulanic Acid yakni Hipersensitif terhadap penisilin,
hewan yang baru lahir dimana induknya hipersensitif terhadap penisilin atau turunannya,
mempunyai riwayat cholestatic jaundice (gangguan fungsi hati). Efek samping dari obat ini
Diare, mual, muntah, gangguan pencernaan, colitis pseudomembranosa dan kandidiasis, sedikit
peningkatan AST dan/atau ALT pada pasien dengan pemberian penisilin semisintetis, hepatitis
dan , dapat bertambah berat dan berlangsung selama beberapa bulan, terutama pada orang
dewasa atau usia lanjut dan lebih sering pada hewan jantan. Gejala-gejala dapat terlihat selama
pengobatan, tetapi lebih sering dilaporkan setelah enam minggu pengobatan dihentikan. Interaksi
dari obat ini yakni dapat menurunkan efikasi kontrasepsi oral, dapat meningkatkan bleeding time
dan prothrombine time pada penderita yang mendapat pengobatan antikoagulan. Untuk
pemberian obat sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan untuk menghindari efek
samping terhadap saluran pencernaan.
(www.sanbe-farma.com/trial/downlot.php?file=Insert_CLANEKSI.pdf)

Anda mungkin juga menyukai