Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Dalam Permendikbud Nomor 81A
tentang Implementasi Kurikulum disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan
karir. Pelaksanaannya harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu individual, pilihan,
keterlibatan aktif, menyenangkan, etos kerja, kemanfaatan sosial. Salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang sangat potensial untuk dikembangkan di sekolah adalah
kegiatan ilmiah remaja (KIR) .
KIR adalah suatu wadah bagi siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan
yang menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. Karya ilmiah itu sendiri
mempunyai arti sebagai suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir menurut
kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian-
bagiannya. Sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler KIR ini merupakan suatu
organisasi yang sifatnya terbuka bagi para siswa yang ingin mengembangkan
kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa
mendatang.
KIR sebagai organisasi sangat memberikan manfaat dan mempunyai peran
yang sangat besar dalam meningkatkan mutu pendidikan siswa-siswa di sekolah.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, maka perlu disusun rencana program
pembinaan ekstrakurikuler KIR.

1.2 Tujuan
Tujuan yang harus dicapai oleh anggota KIS secara individual adalah
pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang ditemui
dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis, objektif, rasional dan
berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi untuk mengembangkan diri dalam

KIR SMKN 1 Amlapura | 1


kehidupan. Sedangkan tujuan secara umum adalah untuk mengembangkan bakat, dan
minat siswa pada kegiatan ilmiah.

1.3 Manfaat
KIS yang dikembangkan di sekolah mempunyai berbagai manfaat bagi siswa,
guru pembimbing maupun bagi sekolah, antara lain sebagai berikut.
1.3.1 Bagi siswa
1.3.1.1 Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomena alam yang
berhubungan dengan iptek
1.3.1.2 Meningkatkan daya nalar terhadap fenomen-fenomena alam
1.3.1.3 Meningkatkan daya kreasi dan daya kreatif serta daya kritis
1.3.1.4 Menambah wawasan terhadap iptek
1.3.1.5 Meningkatkan keterampilan menguasai iptek
1.3.1.6 Meningkatkan minat baca terhadap iptek
1.3.1.7 Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat
dan presentasi ilmiah
1.3.1.8 Mengenal cara-cara berorganisasi
1.3.1.9 Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian
1.3.1.10 Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani,
toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis
1.3.1.11 Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise
1.3.1.12 Membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
1.3.2 Bagi guru
1.3.1.1 Menambah wawasan ilmu pengetahuan secara luas
1.3.1.2 Menambah keterampilan membimbing kelompok ilmiah remaja
1.3.1.3 Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap iptek
1.3.1.4 Meningkatkan minat baca terhadap iptek
1.3.1.5 Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di
sekolah
1.3.1.6 Mengenal sikap-sikap dan perkembangan pribadi-pribadi siswa lebih
mendalam
1.3.1.7 Meningkatkan kesejahteraan hidup

KIR SMKN 1 Amlapura | 2


1.3.3 Bagi sekolah
1.3.1.1 Memberikan nilai tambah dan nilai unggulan kompetitif bagi sekolah
1.3.1.2 Menambah keterampilan dalam mengelola dan mengembangkan
sekolah
1.3.1.3 Memperluas hubungan kerja sama dengan instansi lainnya
1.3.1.4 Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif untuk belajar
1.3.1.5 Menambah fungsi sekolah lanjutan/menengah sebagai tempat
pengembangan riset/penelitian

KIR SMKN 1 Amlapura | 3


BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2. 1 Deskripsi Program Kerja


Bulan dan Minggu ke-
No. Uraian Kegiatan Jul Agus Sept Okt Nop Des Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
A Kegiatan Awal
Penelusuran bakat dan minat siswa,
pendataan peserta ekstrakurikuler KIR
(koordinasi dengan bidang kesiswaan)
Orientasi Pengenalan Ekstrakurikuler
KIR: Inisiasi-Afirmasi dengan
K K
Pendekatan OCRE K K
K e e
B Kegiatan Pembinaan Berbasis Prestasi e e
e g g
dengan Pendekatan PDCA g g
g i i
1) Plan i i
i a a
L a L a
Menyiapkan logistik, membentuk tim a t L t
i t i t
peneliti t a i a
b a b a
2) Do a n b n
u n u n
n u
Kegiatan HUT RI ke-68

Menentukan ide/topik penulisan r r


T r T
Menentukan jenis penelitian, membuat A A
A e e
kerangka acuan penulisan H k H k
w n S n
Praktek penulisan terbimbing: a h a h
a g e g
Proposal Penelitian r i r i
l a m a
Pelaksanaan Penelitian sesuai dengan i r i r
h e h
metode yang ditetapkan S s
R S R S
Praktek penulisan terbimbing: Menulis e S t S
a e a e
Laporan Penelitian m e e e
y m y m
3) Correct e m r m
a e a e
s e e
Reviu/verifikasi: memperbaiki s s
t s s
substansi dan tata tulis t t
e t t
e e
Meminta pendapat ahli r e e
r r
4) Action r r
Menyusun kerangka acuan presentasi
Praktek terbimbing: membuat file
presentasi
Latihan presentasi
C Mengikuti LKTI atau lomba lainnya

KIR SMKN 1 Amlapura | 4


2. 2 Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ekstrakurikuler KIS ini adalah:
1) berupa material product yaitu karya tulis ilmiah yang berbentuk laporan
penelitian atau artikel ilmiah yang menyajikan permasalahan dan
pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang
bersifat empiris dan objektif.
2) Conceptual product yaitu berupa peningkatan kompetensi siswa dalam
melaksanakan penelitian dan menuliskan hasil penelitian, yang
bermanfaat dalam memecahkan masalah baik masalah keilmuan, sosial,
lingkungan, kesehatan, pendidikan, pangan, budaya dan masalah
kehidupan lainnya.

2. 3 Pengorganisasian pelaksanaan program kerja


KIR merupakan organisasi kader. Program ekstrakurikuler KIR dilaksanakan
melalui dua kegiatan yaitu
1) kegiatan inisiasi-afirmasi; dan
2) pembinaan berbasis prestasi.
Kegiatan inisiasi-afirmasi menggunakan pendekatan OCRE. Open mind yaitu
inisiasi-afirmasi tentang keterbukaan pikiran: mampu menerima pemikiran orang
lain, mampu melihat dari sisi yang berbeda, mampu mendengar pendapat orang lain,
mampu mendengar kritikan, mampu mendengar ide-ide dari lawan. Curiosity yaitu
inisiasi-afirmasi tentang keingintahuan: keinginan untuk tahu lebih, keinginan untuk
mengeksplorasi lebih dalam, keinginan untuk mengetahui alasan yang ada, keinginan
untuk mengembangkan lebih luas, dan keinginan untuk mengerti secara maksimal.
Risk yaitu inisiasi-afirmasi tentang resiko: hukum menabur dan menuai, dampak dari
tindakan, dapat diukur dengan perencanaan dan intuisi, buah dari proses dan hasil,
harga dari sebuah keputusan. Enthusiasm yaitu inisiasi-afirmasi tentang antusiasme:
keyakinan bahwa Tuhan di dalam kita, mempunyai kekuatan pencapaian,
mempunyai energi yang kuat dan mempunyai dampak dalam tindakan. Kegiatan
inisiasi-afirmasi dengan pendekatan OCRE bertujuan untuk:
1) Membangun keyakinan bahwa setiap siswa bisa berprestasi jika berada
pada tempat benar, melakukan sesuatu pada waktu yang benar dan
dibimbing oleh orang yang benar (you can if you think you can);

KIR SMKN 1 Amlapura | 5


2) Menunjukkan bahwa KIS sebagai kegiatan menarik, menantang dan
menyenangkan dengan menunjukkan contoh-contoh prestasi (juara) siswa,
mahasiswa dan guru serta hadiah/penghargaannya;
3) Membangun persepsi diri siswa yang positif dengan cara: meyakinkan diri
siswa bahwa mereka bisa menulis seperti orang lain, mengajak siswa
untuk mulai mencoba menulis sejak sekarang, menentukan sasaran dan
batas waktu penulisan, menghilangkan sikap membuat tulisan asal jadi
dan cepat merasa puas, agar siswa tidak mudah putus asa jika
mendapatkan kritik, dan menjelaskan bahwa menulis sebagai suatu proses
kreatif;
4) Mengembangkan kebiasaan yang efektif melalui menulis. Kebiasaan
merupakan konstruksi dari dimensi pengetahuan, keterampilan dan
keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus
dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya.
Keinginan adalah motivasi, kemauan untuk melakukan.

Pengetahuan
(apa yang harus
dilakukan, mengapa)

Keterampilan Keinginan
(bagaimana (mau melakukan)
melakukan)

Selanjutnya slogan OCRE digunakan pada setiap pertemuan sehingga berkembang


persepsi yang positif pada diri siswa.

Pembinaan berbasis prestasi dilaksanakan dengan langkah-langkah PDCA


(plan, do, correct dan action) sebagai berikut.
Strategi Deskripsi
Plan Langkah ini merupakan langkah perencanaan pembinaan berbasis
prestasi.
1) Membuat pemetaan LKTI tingkat provinsi maupun nasional
seperti LKS SMK, LKIR, Lomba Peneliti Belia. Fokus lomba
adalah lomba yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintah
karena lomba ini biasanya tidak memungut biaya pendaftaran.
2) Memetakan bidang-bidang LKTI. Bidang yang dilombakan

KIR SMKN 1 Amlapura | 6


antara lain matematika, fisika, kimia, biologi, ekologi
(lingkungan), mesin dan elektronika, informatika/komputer,
kesehatan, pertanian, energi, ketahan pangan, ekonomi dan
manjemen, sejarah dan kebudayaan, bahasa dan kesusastraan,
pendidikan dan psikologi, sosiologi dan antropologi. Siswa
diarahkan untuk menentukan ide/topik kajian penelitian atau
penulisan sebanyak-banyaknya berdasarkan bidang lomba pada
buku catatan harian.
3) Menyiapkan bahan pustaka/referensi seperti metodologi
penelitian, petunjuk teknis penulisan.
4) Menyusun jadwal rencana pelaksanaan pembinaan berbasis
prestasi.
Do Langkah ini mengajak siswa menulis mulai sekarang sesuai kerangka
acuan penulisan. Menyusun proposal, melaksanakan penelitian dan
menyusun laporan penelitian sehingga menjadi sebuah karya tulis
ilmiah yang siap dan layak untuk dilombakan.
1) Siswa menuliskan ide/topik kajian penelitian atau penulisan
sebanyak-banyaknya berdasarkan bidang lomba pada buku
catatan harian. Guru membantu menetapkan ide-ide penelitian
yang APIK sehingga siswa segera bisa mulai menulis dan
melakukan percobaan/penelitian.
2) Siswa dikelompokkan dengan masing-masing kelompok terdiri
dari dua orang (heterogen).
3) Menetapkan kerangka acuan atau outline penulisan.
Mengumpulkan bahan pustaka/referensi dari berbagai sumber
seperti buku, majalah, koran, jurnal dan internet.
4) Siswa melakukan praktek menulis terbimbing berdasarkan teori-
teori penulisan atau penelitian. Siswa menulis proposal
penelitian berdasarkan kerangka acuan penulisan yang telah
ditetapkan dari BAB I bagian pendahuluan; BAB II bagian
kajian pustaka dan BAB III bagian metode penelitian. Hal
penting yang juga perlu direncanakan adalah kebutuhan biaya
dan jadwal pelaksanaan penelitian. Hal ini menjadi
pertimbangan penting untuk menghindari pengeluaran yang
tinggi sehingga siswa tidak mengeluarkan dana.
5) Siswa melaksanakan penelitian sesuai dengan metode atau
prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Pada proses penelitian
ini siswa diarahkan untuk mengumpulkan data sesuai dengan
metode pengumpulan data dan mendokumentasikan hasil
penelitian baik dalam bentuk gambar, model maupun foto.
6) Siswa untuk melakukan analisis data dengan teknik yang telah
ditetapkan. Siswa melakukan praktek menulis terbimbing untuk
BAB IV bagian hasil penelitian dan pembahasan serta BAB V
bagian penutup.
7) Bagian yang tak kalah pentingnya adalah membimbing siswa
untuk menuliskan bagian awal yang terdiri dari halaman judul,
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar (jika ada), daftar lampiran, dan abstrak serta lampiran-
lampiran untuk mendukung laporan penelitian.

KIR SMKN 1 Amlapura | 7


Correct Langkah ini adalah langkah koreksi atau reviu atau verifikasi karya
tulis ilmiah (KTI). Tahap ini perlu dilakukan pasca menulis sehingga
KTI bermutu baik dari sisi substansi maupun tata bahasa. Hal-hal
yang perlu dilakukan sebagai tahap verifikasi pasca menulis adalah
sebagai berikut.
1) Mengedit untuk mengoreksi substansi. Jika masih kurang, perlu
ditambah tulisan. Jika ada kelebihan (yang tidak perlu), bagian
itu bisa dihilangkan, dipindahkan, atau diganti. Menambahkan
kutipan atau menguatkan dengan berbagai referensi.
2) Mengedit tata tulis yang meliputi ejaan yang disempurnakan
(EYD), tata tulis (penomoran, kutipan, penamaan tabel, diagram,
daftar pustaka dan sebagainya)
3) Meminta pendapat kepada ahli (expert judgment) seperti guru
bahasa Indonesia. Walaupun hanya sekilas, saran, pendapat, atau
kritik dari ahli dan teman sejawat sangatlah penting. Siwa
diarahkan untuk belajar menerima saran dan kritik dengan
lapang dada. Jika ingin maju, jangan takut dikritik!
Action Langkah ini mendeskripsikan bagaimana membimbing siswa untuk
siap berkompetisi, siap tampil di depan publik atau di depan dewan
juri melalui latihan presentasi dan tanya jawab. Tahap ini sangat
penting karena siswa memiliki kecenderungan untuk malu berbicara
sehingga keterampilan berbicara kurang. Tahap ini juga melatih siswa
untuk menguasai substansi/isi KTI yang dibuatnya. Langkah-langkah
yang yang dilakukan pada tahap ini sebagai berikut.
1) Membuat resume atau peta konsep (mind maping) presentasi
KTI.
2) Praktek terbimbing untuk membuat file presentasi menggunakan
ms. powerpoint berdasarkan resume atau peta konsep yang telah
ditetapkan. Siswa berkreasi mendesain model presentasi (bila
perlu diberikan model presentasi yang sudah ada).
3) Latihan presentasi dalam skala kecil. Siswa mempresentasikan
karya tulisnya di depan pembimbing dan anggota KIS. Siswa
melakukan perbaikan sesuai dengan masukan yang diberikan.
Proses presentasi dan tanya jawab ini dilakukan secara berulang
sampai menunjukkan hasil yang maksimal.
4) Latihan presentasi dalam skala besar. Siswa mempresentasikan
karya tulisnya di depan kepala sekolah (jika memungkinkan),
wakil kepala sekolah, guru bahasa yang diundang untuk
memberikan penilaian dan masukan untuk memaksimalkan
tampilan siswa.
5) Siswa menyiapkan KTI sesuai dengan juknis lomba dan
mengirimkan KTI yang telah disusun pada LKTI siswa seperti
LKS, LKIR atau lomba lainnya. Pada kesempatan lomba inilah
siswa melakukan presentasi yang sebenarnya. Siswa
mempresentasikan karya tulisnya di depan juri LKTI. Presentasi
disesuaikan dengan ketentuan teknis lomba yang diikuti. Pada
lomba inilah pembelajaran kontekstual berlangsung, siswa
mendapat pengalaman secara teoritis dan praktis tentang dunia
karya ilmiah dan teknis presentasinya.

KIR SMKN 1 Amlapura | 8


2. 4 Waktu pelaksanaan program kerja
Ekstrakurikuler dilaksanakan minimal sekali dalam seminggu @ 2 jam
pelajaran dan dilaksanakan pada luar jam sekolah sesuai dengan kesepakatan
dengan peserta. Hal ini dilakukan karena ekstra merupakan kegiatan
pengembangan diri dan merupakan kegiatan tambahan di luar jam tatap muka.

2. 5 Pembina/pelatih Ekstrakurikuler KIR


Koordinator : I Wayan Puja Astawa, M.Pd.
Anggota : Ni Nengah Sutiari, S.Pd, M.Pd

2. 6 Jumlah Peserta Ekstrakurikuler KIR


Pada tahun pelajaran 2013/2014, ekstrakurikuler KIS SMKN 1 Amlapura
beranggotakan 10 orang yang merupakan siswa kelas X. Daftar peserta
ekstrakurikuler sebagai berikut.

NO. NAMA KELAS

1 Sang Nyoman Pariartha X TKR

2 I Made Sadek Ambara Putra X AP 3

3 Ni Nyoman Desi Antari X KEP 1

4 Ni Kadek Sri Marianti X KEP 1

5 I Ketut Budiasa X KEP 2

6 I Kadek Wahyu Tirtayana X AP 1

7 I Putu Surya Windu Pradana X KEP 2

8 Kadek Oktaviani X AP 1

9 Ni Luh Asrini X AP 1

10 Ni Ketut Mintarini X AP 3

2. 7 Pembiayaan
Segala biaya operasional pelaksanaan ekstrakurikuler KIS dibebankan pada
anggaran Komite SMKN 1 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014 dan kas
ekstrakurikuler KIS.

KIR SMKN 1 Amlapura | 9


2. 8 Tempat, sarana dan prasarana
Pelaksanaan ekstrakurikuler KIS dipusatkan di SMKN 1 Amlapura. Dalam
pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada tempat yang sesuai dengan
topik dan kajian penelitian. Pada saat tertentu, ekstra akan dilaksanakan di
perpustakaan daerah Kabupaten Karangasem.

2. 9 Penilaian
Penilaian dilakukan melalui on going process selama siswa mengikuti kegiatan
inisiasi-afirmasi dan pembinaan. Penilaian dilakukan terhadap dua aspek secara
terpadu yaitu aspek instatika (karya tulis) dan indinamik (kemampuan
presentasi). Penilaian menggunakan skala A (sangat baik), B (Baik) dan C
(cukup).

KIR SMKN 1 Amlapura | 10


BAB III
PENUTUP

Demikian rencana program pelaksanaan Ekstrakurikuler Kegiatan Ilmiah


Remaja ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dukungan
dari berbagai pihak sangat dibutuhkan baik dari segi materi maupun non materi.
Akhirnya kami berharap semoga apa yang telah direncanakan ini dapat terlaksana
serta berjalan dengan baik dan lancar serta memberi manfaat pada kita semua.

KIR SMKN 1 Amlapura | 11


JURNAL PEBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER KIR SMKN 1 AMLAPURA

No. Hari/Tanggal Catatan Kegiatan Tindak Lanjut

KIR SMKN 1 Amlapura | 12


DAFTAR HADIR PEMBINAAN
EKSTRAKURIKULER KIR SMKN 1 AMLAPURA

TANGGAL & WAKTU


NO. NAMA KELAS

PESERTA

1 Sang Nyoman Pariartha X TKR

2 I Made Sadek Ambara Putra X AP 3

3 Ni Nyoman Desi Antari X KEP 1

4 Ni Kadek Sri Marianti X KEP 1

5 I Ketut Budiasa X KEP 2

6 I Kadek Wahyu Tirtayana X AP 1

7 I Putu Surya Windu Pradana X KEP 2

8 Kadek Oktaviani X AP 1

9 Ni Luh Asrini X AP 1

10 Ni Ketut Mintarini X AP 3

PEMBINA

1 I Wayan Puja Astawa, M.Pd.

2 Ni Nengah Sutiari, S.Pd, M.Pd

KIR SMKN 1 Amlapura | 13

Anda mungkin juga menyukai