Yaumi Hafidah

10513072
Tugas MKM Amnesti Pajak

Amnesti pajak adalah salah satu Peraturan Dirjen yang menjelaskan tentang pengampunan
pajak. Poin-poin penting amnesti pajak adalah:

1. Orang pribadi seperti petani, nelayan, pensiunan, tenaga kerja Indonesia, atau subyek
pajak warisan yang belum terbagi, yang jumlah penghasilannya pada tahun pajak
terakhir di bawah PTKP, dapat tidak menggunakan haknya untuk mengikuti
pengampunan pajak.
2. Harta warisan bukan merupakan obyek pengampunan pajak apabila diterima oleh ahli
waris yang tidak memiliki penghasilan atau memiliki penghasilan di bawah PTKP.
3. Ketentuan untuk harta hibahan yang bukan merupakan obyek pengampunan pajak,
syaratnya sama dengan ketemuan harta warisan di atas.
4. Ahli waris atau penerima hibah dengan ketentuan tersebut di atas tidak bisa
diterapkan Pasal 18 UU Pengampunan Pajak.
5. Bagi wajib pajak yang tidak menggunakan haknya untuk mengikuti pengampunan
pajak dapat menyampaikan SPT tahunan pajak penghasilan atau pembetulan SPT
tahunan pajak penghasilan.
6. Nilai wajar yang dilaporkan wajib pajak dalam surat pernyataan harta tidak dilakukan
pengujian atau koreksi oleh Dirjen Pajak.

Amnesti pajak penting dilakukan karena dapat meraup dana-dana yang parkir di
luar negeri, namun dalam pelaksanaannya harus diawasi dengan ketat agar tidak salah sasaran
yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat. Terutama masyarakat kecil. Kebijakan
amnesti pajak juga dikhawatirkan bakal menekan konsumsi kelas menengah. Masyarakat
perlu diberikan sosialisasi sejelas-jelasnya tentang amnesti pajak, agar tidak ada salah info
yang ujung-ujungnya masyarakat juga yang dirugikan.
Selain itu, masyarakat menengah keatas (terutama konglomerat) sendiri diharapkan
dapat sadar diri untuk melakukan pendataan, memperbaharui dan melaporkan SPT ke kantor
pajak. Wajib pajak diperkenankan tidak mengikuti amnesti pajak dan memilih membetulkan
SPT tahunan. Namun, jika memilih pembetulan SPT tahunan, akan dikenai ketentuan umum
undang-undang perpajakan.