Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS SALINITAS TERHADAP ABSORBSI AIR DAN

SELEKTIVITAS ABSORBSI KATION DAN ANION PADA PERTUMBUHAN


KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

Aisyah Zumira*
*e-mail: aisyahzumira@gmail.com, phone: +6281320536639

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP


Universitas Riau, Pekanbaru, 28293

ABSTRAK

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap penyerapan air dan
pengaruh berbagai larutan terhadap selektivitas penyerapan kation dan anion pada
pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiata L) pada tanggal 7 November 2015. Penelitian
dilakukan dengan metode eksperimen. Alat dan bahan yang digunakan adalah stek tanaman
kacang hijau yang berumur 1 minggu, larutan NaCl (0,01 M, 0,05 M, 0,10 M, 0,20 M),
larutan 0,2% NaNO3, Ca(NO3)2, K2SO4, (NH4)2SO4, KOH, HCl, akuades,
erlenmeyer/botol, kertas label, karton manila, karet, dan pisau silet. Pada pengamatan
pengaruh salinitas NaCl terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman kacang hijau
parameter yang diukur adalah volume air yang hilang, tinggi tanaman, panjang daun, lebar
daun, dan jumlah akar. Pada pengamatan selektivitas penyerapan kation dan anion pada
tanaman kacang hijau parameter yang diukur adalah keadaan tanaman selama selama 6 hari.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi salinitas suatu larutan, maka
proses penyerapan air oleh tanaman semakin tinggi dan pertumbuhan tanaman akan semakin
menurun. Pada penelitian mengenai selektivitas penyerapan kation dan anion dapat
disimpulkan bahwa bila pH larutan lebih rendah atau lebih tinggi dari 7, maka secara fisik
akan merusak sistem perakaran sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

Kata kunci: Salinitas, Selektivitas Penyerapan Kation dan Anion

PENDAHULUAN anorganik dalam tanah (Campbell,


dkk. 2002).
Tumbuhan memerlukan cahaya Suatu unsur kimia tertentu
matahari sebagai sumber energi untuk dianggap sebagai suatu nutrien
melakukan fotosintesis. Namun, untuk esensial jika nutrien tersebut
mensintesis bahan organik, tumbuhan diperlukan agar suatu tumbuhan dapat
juga memerlukan bahan mentah dalam tumbuh dari suatu biji dan
bentuk bahan-bahan anorganik seperti menyelesaikan siklus kehidupannya.
karbondioksida, air dan berbagai Unsur yang diperlukan oleh tumbuhan
mineral yang ada sebagai ion dalam jumlah yang relatif besar
disebut makronutrien. Terdapat garam terlarut, bukan pengaruh garam
sembilan makronutrien, yang meliputi tertentu. Macam garam hanya
enam unsur penyusun utama senyawa berpengaruh kecil terhadap
organik: karbon, oksigen, hidrogen, pertumbuhan tanaman (Haryadi dan
nitrogen, sulfur dan fosfor. Tiga Yahya, 1988). Tumbuhan umumnya
makronutrien lainnya adalah kalium, melakukan osmoregulasi untuk
kalsium dan magnesium. Unsur-unsur mengatasi cekaman air pada
yang diperlukan dalam jumlah yang lingkungan dengan salinitas tinggi.
sangat sedikit disebut mikronutrien Osmoregulasi adalah upaya tumbuhan
diantaranya besi, klorida, tembaga, untuk menjaga turgor sel dengan
mangan, seng, molibdenum, boron, mengakumulasi pelarut yang memiliki
dan nikel (Campbell, dkk. 2002). berat molekul rendah atau nilai
Terdapat sejumlah unsur lain osmotik tinggi (Heuer 1994).
yang dapat mempengaruhi Haryadi dan Yahya (1988)
pertumbuhan dan perkembangan menyatakan pengaruh salinitas
tanaman, walaupun tidak dapat terhadap pertumbuhan dan perubahan
dikategorikan ke dalam unsur esensial. struktur tanaman antara lain lebih
Unsur ini diketahui berfungsi secara kecilnya ukuran daun. Penyerapan
parsial sebagai suatu unsur esensial hara dan air yang berkurang akan
dalam tanaman dan disebut unsur menghambat laju fotosintesis yang
benefesial. Marscher mengusulkan pada akhirnya akan menghambat
unsur-unsur yang termasuk dalam pertumbuhan tanaman. Salinitas
kelompok ini antara lain: Na, Si, Co, menekan proses pertumbuhan tanaman
Ni, Se, dan Al (Firdaus, dkk. 2006). dengan efek yang menghambat
Beberapa hal yang mempengaruhi pembesaran dan pembelahan sel,
penyerapan akar diantaranya seperti produksi protein, serta penambahan
hambatan mekanik, suhu, tanah, biomasa tanaman. Tanaman yang
persediaan air dan persediaan unsur mengalami kelebihan garam umumnya
hara, dan partikel koloid yang penting tidak menunjukkan respon dalam
bagi kesuburan karena mampu bentuk kerusakan langsung tetapi
menyerap kation (Sasmitamihardja , dalam bentuk pertumbuhan tanaman
1996). yang tertekan dan perubahan secara
Salinitas adalah keadaan dengan perlahan (Sipayung, 2003). Dalam
kadar konsentrasi garam yang FAO (2005) dijelaskan bahwa garam-
berlebihan sehingga dapat menekan garaman mempengaruhi pertumbuhan
pertumbuhan tanaman. Penekanan ini tanaman umumnya melalui: (a)
disebabkan oleh konsentrasi total keracunan yang disebabkan
penyerapan unsur penyusun garam adalah stek tanaman kacang hijau yang
yang berlebihan, (b) penurunan berumur 1 minggu, larutan NaCl (0,01
penyerapan air dan (c) penurunan M, 0,05 M, 0,10 M, 0,20 M), akuades,
dalam penyerapan unsur-unsur hara erlenmeyer/botol, kertas label, karton
yang penting bagi tanaman. manila, dan karet. Sedangkan untuk
Unsur yang diserap oleh mengetahui selektivitas penyerapan
tanaman berada dalam bentuk ion, kation dan anion pada tanaman kacang
yaitu anion dan kation. Kation hijau alat dan bahan yang digunakan
dipengaruhi oleh kekuatan adalah stek tanaman kacang hijau
elektrostatik sehingga mudah berumur 1 minggu, larutan 0,2%
digerakkan ke fase cair. Sebenarnya NaNO3, Ca(NO3)2, K2SO4, (NH4)2SO4,
kation dari suatu elemen dapat KOH, HCl, erlenmeyer/botol, kertas
bertukar dengan kation elemen lain. label, karton manila, karet, dan pisau
Anion yang banyak terdapat ditanah silet.
adalah Na3-, SO42-, dan HCO3-. Pada pengamatan pengaruh
Kebanyakan ion cepat hilang karena salinitas NaCl terhadap penyerapan air
sebab yang belum diketahui. dan pertumbuhan tanaman kacang
Kemungkinan ada beberapa anion hijau parameter yang diukur adalah
yang mudah diikat oleh partikel volume air yang hilang, tinggi
partikel dibawah tanah seperti halnya tanaman, panjang daun, lebar daun,
H2PO4, arsenat, fluorida, malidat, dan dan jumlah akar. Cara kerja pada
hidroksil. Hilangnya anion lain pengamatan ini yaitu disiapkan larutan
kemungkinan disebabkan oleh NaCl dengan konsentrasi berbeda
kegiatan mikroorganisme di dalam kedalam erlenmeyer/botol sebanyak
tanah (Sasmitamihardja, 1996). 100cc, mulut erlenmeyer/botol ditutup
menggunakan karton manila,
METODE PENELITIAN kemudian dimasukkan 3 stek tanaman
kacang hijau kedalam tiap
Penelitian dilakukan di
erlenmeyer/botol melalui lubang yang
Laboratorium Pendidikan Biologi
dibuat pada karton manila supaya
Jurusan PMIPA FKIP Universitas
tanaman tetap tegak. Pengamatan
Riau, pada tanggal 7 November 2015.
dilakukan setiap 24 jam selama 6 hari.
Penelitian ini dilakukan dengan
Pada hari terakhir pengamatan,
menggunakan metode eksperimen.
dilakukan pengukuran volume larutan
Alat dan bahan yang digunakan untuk
yang tersisa pada tiap
mengetahui pengaruh salinitas NaCl
erlenmeyer/botol.
terhadap penyerapan air dan
pertumbuhan tanaman kacang hijau
Pada pengamatan selektivitas Menurut Diah, dkk (2007),
penyerapan kation dan anion pada kebutuhan tanaman terhadap
tanaman kacang hijau parameter yang penyerapan air untuk melangsungkan
diukur adalah keadaan tanaman selama kehidupannya sangat besar. Tumbuhan
selama 6 hari. Cara kerja pada dapat mengabsorbsi air karena adanya
pengamatan ini yaitu disiapkan larutan perbedaan potensial air di dalam akar
yang berbeda dengan konsentrasi 0,2% dan diluar akar. Besarnya potensial air
kedalam erlenmeyer/botol sebanyak ini dipengaruhi oleh potensial osmotik.
15ml lalu mulut erlenmeyer/botol Potensial osmotik disebabkan adanya
ditutup menggunakan karton manila. bahan terlarut seperti garam di dalam
Akar stek tanaman dipotong pada air sehingga dapat menurunkan energi
perbatasan antara akar dan batang di bebas air karena molekul bahan
dalam air kemudian dimasukkan 3 stek terlarut seperti garam akan menarik
tanaman kacang hijau kedalam tiap dan mengikat molekul air. Pendapat
erlenmeyer/botol melalui lubang yang yang sama dari Sastamiharja (1996)
dibuat pada karton manila supaya mengatakan bahwa berkurangnya
tanaman tetap tegak. Pengamatan volume larutan NaCl ini disebabkan
dilakukan setiap 24 jam selama 6 hari. oleh potensial air dalam sel tumbuhan
Pada hari terakhir pengamatan, yang rendah sehingga air dari luar
dilakukan pengukuran pH larutan pada masuk kedalam sel. Air yang masuk
tiap erlenmeyer/botol. kemudian dimanfaatkan oleh
tumbuhan sebagai bahan dasar
HASIL DAN PEMBAHASAN fotosintesis untuk melarutkan zat-zat
yang dibutuhkan tumbuhan serta untuk
A. Pengaruh Salinitas Terhadap mempertahankan turgiditas sel.
Penyerapan Air Dan Berdasarkan hasil pengamatan,
Pertumbuhan Tanaman Kacang dapat dilihat adanya pengaruh salinitas
Hijau (kadar garam) terhadap penyerapan air
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan dan pertumbuhan tanaman kacang
pengaruh salinitas terhadap hijau selama 6 hari. Volume air yang
penyerapan air selama 6 hari hilang pada tiap konsentrasi hampir
Konsentrasi NaCl Volume air yang
seimbang, yaitu berkisar antara 0,1-0,2
(M) hilang (ml)
0,00 0,2
ml. Sedangkan berdasarkan teori,
0,01 0,1 semakin tinggi konsentrasi suatu
0,05 0,1 larutan NaCl maka volume air yang
0,10 0,1 diserap tanaman akan semakin tinggi
0,20 0,1 juga sehingga tekanan osmotiknya
akan besar, potensial osmotik rendah 1 15 3,1 1,4 -
2 15,7 3,3 1,5 -
dan potensial airnya juga akan rendah.
3 16,5 3,3 1,6 -
Tidak sesuainya teori dengan 0,10
4 16,6 3,3 1,5 -
hasil pengamatan dapat disebabkan 5 16,6 3,3 1,5 -
oleh beberapa faktor seperti; keadaan 6 mati mati mati mati
1 20 2,8 1,2 -
erlenmeyer/botol yang kurang higienis 2 20,1 3 1,4 -
sehingga ada kemungkinan larutan 3 20,9 3,1 1,4 -
0,20
NaCl tercampur dengan zat lain, pada 4 20,9 3,1 1,4 -
5 20,9 3,1 1,4 -
saat pemotongan di bagian akar bagian
6 mati mati mati mati
batang tanaman yang dipotong terlalu
Berdasarkan hasil pengamatan,
tinggi sehingga penyerapan air melalui
salinitas juga mempengaruhi
akar menjadi terganggu, dan rusaknya
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
sel-sel tumbuhan karena pada saat
Hal ini dibuktikan dengan terjadinya
pemotongan tidak berada di dalam air.
perubahan tinggi tanaman, panjang
daun, lebar daun, jumlah akar dan
Tabel 2. Tabel hasil pengamatan
volume larutan NaCl yang digunakan
pengaruh salinitas terhadap
sebagai media tanam kacang hijau.
pertumbuhan tanaman kacang hijau
Perubahan yang terjadi pada setiap
selama 6 hari
perlakuan berbeda satu sama lain.
tanaman (cm)

Jumlah akar
Konsentrasi

Lebar daun

Dari hasil pengamatan, tanaman


daun (cm)
NaCl (M)

Hari ke-

Panjang
Tinggi

(cm)

yang diletakkan pada larutan dengan


konsentrasi 0,00 M memiliki
1 17 1,8 0,8 - pertumbuhan yang paling baik
2 17,2 2,1 0,9 - dibandingkan tanaman pada perlakuan
3 17,9 2,5 1,2 -
0,00 lainnya. Hal ini disebabkan potensial
4 18,1 2,6 1,3 1
5 18,2 2,7 1,3 3 osmotik air di dalam dan di luar sel
6 18,2 2,7 1,3 6 seimbang, sehingga pertumbuhan
1 18 2,2 1 - tanaman hingga hari terakhir
2 18,5 2,4 1,2 -
3 19 2,7 1,5 -
pangamatan masih tetap terjadi dan
0,01
4 19,1 2,7 1,3 - tanaman dalam keadaan segar.
5 mati mati mati mati Berdasarkan hasil pengamatan
6 mati mati mati mati
tanaman yang diletakkan pada larutan
1 14 2 1,3 -
2 14,4 2,5 1,5 - dengan konsentrasi 0,20 mengalami
3 15,2 2,9 1,7 - pertumbuhan yang kurang bagus,
0,05
4 15,4 2,7 1,8 2 tanaman cepat layu, dan ada beberapa
5 15,5 2,7 1,8 3
6 15,6 2,7 1,8 8
tanaman yang mati. Semakin tinggi
konsentrasi NaCl, maka semakin layu
batang tanaman kacang hijau dan 6 Mati Mati Mati Mati
pH
warna daunnya semakin kekuningan. aw 7 7 7 7
Hal ini disebabkan karena potensial air al
pH
sel tanaman kacang hijau lebih tinggi ak 7 7 7 7
dari pada potensial air larutan, hir

akibatnya air dari sel berosmosis ke Berdasarkan hasil pengamatan,


luar, sehingga tanaman menjadi kering keadaan tanaman pada semua
dan proses fisiologisnya terganggu dan perlakuan mengalami penurunan
akhirnya tanaman mati. (Salisbury, pertumbuhan. Perubahan yang terjadi
1995) diantaranya batang tanaman semakin
layu dan mengkerut, warna daun
B. Selektivitas Penyerapan Kation menguning, serta bagian pinggir daun
Dan Anion Pada Tanaman Kacang yang mulai menghitam. Hal ini terjadi
Hijau karena pH tanaman tersebut berubah
Tabel 3. Tabel hasil pengamatan dari pH netral menjadi asam atau basa.
selektivitas penyerapan kation dan Tanaman yang direndam pada larutan
anion pada tanaman kacang hijau yang asam akan cenderung layu dan
selama 6 hari akhirnya mati. Hal ini sesuai dengan
Keadaan tanaman pada larutan teori yang ada bahwa bila pH larutan
Hari
ke-

(NH4)2
NaNO3 Ca(NO3)2 K2SO4 lebih rendah atau lebih tinggi dari 7,
SO4
Tanaman Tanaman Tanaman maka secara fisik akan merusak sistem
Tanaman
segar, segar, segar,
1 segar, daun perakaran, terutama sel-sel akar-akar
daun daun daun
hijau
hijau hijau hijau muda yang baru tidak akan tumbuh
Tanaman sehingga pertumbuhan tanaman
Tanaman
Tanaman mulai
Tanaman layu, menjadi terhambat (Salisbury, 1995).
layu, layu,
segar, daun layu
2 pinggir daun layu Tanaman yang tumbuh pada pH
daun dan
daun dan
hijau mengker asam lebih banyak menyerap kation,
menghitam mengker
ut
ut sebaliknya pada keadaan basa tanaman
Tanaman Tanaman
Tanaman lebih banyak menyerap anion. Pada
Tanaman agak layu,
layu,
layu, daun layu, pinggir hari pertama dan kedua pengamatan
3 daun
menggulun daun daun
menguni tanaman lebih banyak menyerap
g dan pucat mengker menghita
ng
ut m kation, pada hari selanjutnya ion yang
Batang
Batang
busuk, dibutuhkan tanaman semakin
4 busuk, daun Mati Mati
rontok
daun berkurang sehingga tanaman
kering
Batang kekurangan sumber makanan dan
5 Mati
busuk,
Mati Mati akhirnya mati. Pengaruh pH basa pada
daun
rontok tanaman yaitu akan memperlambat
proses pertumbuhan tanaman, DAFTAR PUSTAKA
sehingga lama kelamaan tanaman akan
layu. Hal ini disebabkan oleh Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell,
LG., 2002. Biologi Jilid 1 Edisi
ketersedian unsur hara untuk tanaman
Lima. Erlangga. Jakarta.
tidak didukung oleh pH larutan. Sebab
Diah Aryulina, Choirul Muslim,
salah satu faktor yang mempengaruhi Syalfinaf Manaf, Endang Widi
ketersediaan unsur hara yaitu pH. Winarni, 2007. Biologi 3. Esis.
Jakarta.
KESIMPULAN Firdaus L. N., Sri Wulandari,
Yusnida Bey. 2006. Fisiologi
Dari penelitian yang telah Tumbuhan. Universitas Riau.
dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pekanbaru.
salinitas terhadap penyerapan air dan Food and Agricultural Organization
pertumbuhan tanaman kacang hijau (FAO) of United Nations.
dapat disimpulkan bahwa semakin 2005. Panduan Lapangan
tinggi salinitas suatu larutan, maka FAO. 20 hal untuk diketahui
proses penyerapan air oleh tanaman tentang dampak air laut pada
lahan pertanian di Provinsi
semakin tinggi dan pertumbuhan
NAD. FAO.
tanaman akan semakin menurun. Pada
Haryadi S.S, dan S. Yahya. 1988.
penelitian yang dilakukan, terdapat Fisiologi Stres Lingkungan.
kesalahan yang disebabkan oleh PAU-IPB, Bogor.
beberapa faktor diantaranya alat dan Heuer, B. 1994. Osmoregulatory
bahan yang digunakan kurang higienis Role of Proline in Water and
dan prosedur pengerjaan yang tidak Salt Stressed Plants dalam
sesuai. Pada penelitian mengenai Pessarakhli, M (Ed).
selektivitas penyerapan kation dan Handbook of plant and Crop
anion dapat disimpulkan bahwa bila Stress. Marceel Dekker, Inc.
pH larutan lebih rendah atau lebih New York.
Salisbury, F. B. & Ross, C. W. 1995
tinggi dari 7, maka secara fisik akan
. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.
merusak sistem perakaran sehingga
Penerbit ITB. Bandung.
pertumbuhan tanaman menjadi Sasmitamiharja. 1996. Fisiologi
terhambat. Tumbuhan. Jurusan PMIPA
ITB. Bandung
Sipayung. 2003. Stres Garam dan
Mekanisme Toleransi
Tanaman. USU. Medan.

Anda mungkin juga menyukai