I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul pemeliharaan/servis sistem rem dengan kode 40-002 B berisi
materi dan informasi tentang cara kerja sistem rem, sistem rem dan
komponennya yang perlu dipelihara/diservis dan langkah kerja pemeliharaan/
servis rem dan komponennya. Materi ini diuraikan dengan pendekatan praktis
disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi yang
disampaikan.
Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar
berisi materi, dan di akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat
intisari materi, dilanjutkan tes formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test
tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban tes kemudian
diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih ketrampilan dan sikap kerja
yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang
ada.
Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai
kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem dan komponennya. Siswa dapat
melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini siswa dipersyaratkan mempelajari dahulu modul:
OPKR 10 016 B tentang mengikuti prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja.
OPKR 10 017 B tentang penggunaan dan pemeliharaan peralatan
dan perlengkapan tempat kerja.
OPKR 10 018 B tentang kontribusi komunikasi di tempat kerja.
OPKR-40-002B 1
OPKR 40 001 B tentang perakitan dan pemasangan sistem rem dan
komponen-komponennya.
Modul ini juga menjadi prasyarat untuk mempelajari modul-modul berikutnya,
sesuai dengan diagram pencapaian kompetensi dan peta kedudukan modul.
OPKR-40-002B 2
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi:
Memelihara/servis sistem rem dan komponen-komponennya.
OPKR-40-002B 3
E. KOMPETENSI
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 - 3 - 1 2 1
KONDISI KINERJA
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan. Pada unit ini tidak menggunakan komponen elektrikal/electronik rem ABS.
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
Spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Spesifikasi produk/komponen pabrik
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Perundang-undangan pemerintah
Lembaran data keamanan bahan
1. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:
Undang-unadang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Penghargaan di bidang industri
2. Sumber-sumber dapat termasuk:
Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools, perlengkapan penghisap debu
Perlengkapan pengangkat dan penunjang, penguji rem, skid pan.
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Tes jalan, tes tekanan, tes sistem kelistrikan
Penilaian pendengaran, visual dan cara kerja fungsi (meliputi: kebocoran oil, keausan, kerusakan dan korosi)
Pengukuran
OPKR-40-002B 4
6. Persyaratan spesifik
Cairan, mekanis, pengoperasian pneumatis dan vacum, tekanan, sistem rem ganda
Sistem kestabilan
OPKR-40-002B 5
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memelihara/ servis Pemeliharaan/servis sistem Cara kerja sistem rem Mematuhi langkah kerja Prinsip-prinsip kerja sistem Melaksanakan pemeliha-
sistem rem dan rem dan komponen- Sistem rem dan komponen- pemeliharaan/servis rem. raan/servis sistem rem
komponen- komponennya dilaksanakan nya yang perlu dipelihara/ sistem rem dan kompo- Prosedur pemeliharaan/ dan komponen-
komponennya. tanpa menyebabkan keru- diservis nennya sesuai SOP, K 3, servis termasuk inspeksi komponennya secara
sakan terhadap komponen/ Data spesifikasi pabrik. peraturan dan prosedur/ visual, membuang udara berkala
sistem lainnya. Langkah kerja kebijakan perusahaan dan penyetelan.
Informasi yang benar di- pemeliharaan/ servis sistem Melaksanakan kegiatan Jenis cairan rem dan peng-
akses dari spesifikasi pabrik rem dan komponennya yang kompleks dan gunaannya.
dan dipahami. sesuai SOP, K 3, peraturan tidak rutin; menjadi Informasi teknik yang
Sistem rem dan komponen- dan prosedur/ kebijakan mandiri dan sesuai.
nya dipelihara/servis perusahaan. bertanggung jawab Tanda peringatan terhadap
dilaksa-nakan dengan untuk pekerjaan yang debu rem.
menggunakan metode, lainnya Persyaratan keamanan
perlengkapan dan material perlengkapan kerja.
yang ditetapkan Persyaratan keamanan
berdasarkan spesifikasi kendaraan.
pabrik. Persyaratan lingkungan
Data yang tepat dilengkapi untuk pembuangan limbah.
sesuai hasil pemeliharaan/ Tipe dari bahan rem dan
servis. potensi bahayanya.
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR-40-002B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan
sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan:
OPKR-40-002B 6
Jawaban Bila jawaban
Sub Kompetensi Pernyataan Ya Tidak
Ya, kerjakan
Memelihara/servis 1. Saya mampu menjelaskan tentang prosedur: Soal Tes Formatif 1
sistem rem dan a. Memeriksa tinggi permukaan minyak rem
komponennya b. Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis
c. Mengganti minyak rem
d. Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
2. Saya mampu menjelaskan tentang prosedur: Soal Tes Formatif 2
a. Mengganti pad rem piringan
b. Mengganti sepatu rem
3. Saya mampu menjelaskan tentang pemeriksaan Soal Tes Formatif 3
dan penyetelan gerakan tuas rem tangan
Apabila peserta diklat menjawab Tidak pada salah jawaban, maka pelajari modul ini.
OPKR-40-002B 7
BAB. II
PEMELAJARAN
B. KEGIATAN BELAJAR
OPKR-40-002B 8
Kegiatan Belajar 1
b. Uraian Materi
PEDAL REM
KATUP P KABEL REM PARKIR
REM PIRINGAN MASTER SILINDER
OPKR-40-002B 9
dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan
kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya
kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat
penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi
rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasangkan
pada keempat rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya
pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding
dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut.
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.
PRINSIP REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin
dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan
cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan
maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga
berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah
energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman
(braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara
dua objek.
OPKR-40-002B 10
PUTARAN
PANAS PANAS
PUS
H
PANAS PANAS
PANAS PANAS
SEPATU TROMOL
REM
TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan
menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
OPKR-40-002B 11
PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM
1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
adalah diantara garis MIN dan MAX.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis
minimum, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem
hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan
karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi
cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup
tempat minyak rem.
b. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan
kotoran.
c. Bersihkan dengan air setiap minyak rem yang mengenai bagian
yang bercat karena minyak rem akan merusak cat.
Mengapa Tinggi Permukaan Minyak Rem Menurun Walaupun Tidak Ada Kebocoran
Karena terjadi pembesaran volume di silinder roda.
Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme rem piringan yang dapat menyetel d
OPKR-40-002B 12
MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS
1. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk di tempat
pengemudi.
2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di
bawah garis MAX (maksimum).
3. Buang udara
a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada
sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan
ke dalam penampung minyak yang bersih.
1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam
silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam
minyak rem yang bersih.
2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master
silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.
OPKR-40-002B 13
c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
OPKR-40-002B 14
Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila
pada waktu pedal rem ditekan terus, tinggi pedal yang cukup
serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa
setiap kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem
ditekan.
OPKR-40-002B 15
Gambar 5. Mengganti minyak rem
OPKR-40-002B 16
Gambar 6. Mengukur tinggi pedal
OPKR-40-002B 17
4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak
bebas pedal rem pada halaman berikutnya.
Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem
yang sebenarnya tidak dapat diketahui.
OPKR-40-002B 18
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan
belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan
kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas
pedal dan lantai.
3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan
celah antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.
c. Rangkuman
OPKR-40-002B 19
1. Tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan untuk mengikuti
kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun
memarkirkan kendaraan pada jalan yang mendaki.
2. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan, sebaliknya rem mengubah
energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan.
3. Perlu diperiksa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
diantara jarak MIN dan MAX.
4. Pada saat membuang udara dari saluran rem hidraulis untuk
kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan
pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
5. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun
apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan.
d. Tugas
Lakukan pemeriksaan tinggi minyak rem yang ada pada master
silinder dan tinggi pedal rem pada sebuah kendaraan ringan. Catat
kondisinya, diskusikan bersama, tanyakan hal-hal yang belum anda
pahami pada guru/instruktur.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan!
2. Sebutkan empat syarat rem yang harus dipenuhi yang dipasangkan
pada kendaraan!
3. Jelaskan prosedur membuang udara dari saluran rem hidraulis!
4. Jelaskan prosedur & penyetelan gerak bebas pedal rem!
OPKR-40-002B 20
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan untuk mengikuti
kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau
memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan kata lain
melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk
menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang
berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala.
2. Adapun system rem yang digunakan untuk kendaraan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
OPKR-40-002B 21
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya
pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus
sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda
tersebut.
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.
3. Prosedur membuang udara dari saluran rem hidraulis sebagai
berikut:
a. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk ditempat
pengemudi.
b. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di
bawah garis MAX (maksimum).
c. Buang udara.
1). Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada
sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan
ke dalam penampung minyak yang bersih.
a). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam
silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam
minyak rem yang bersih.
b). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master
silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.
2). Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi
aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
3). Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
OPKR-40-002B 22
4). Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi
gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.
OPKR-40-002B 23
1). Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi
kendorkan mur (A) dari push rod pada master silinder (B).
penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
2). Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
3). Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan
dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan.
g. Lembar Kerja
Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis.
Mengganti minyak rem.
1. Alat dan Bahan
a. Minyak rem
b. Slang plastik bening
c. Botol penampung
d. Kunci ring
e. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin instruktur bila akan melakukan pekerjaan yang
tidak tertulis pada lembar kerja.
d. Hati-hati dengan minyak rem jangan sampai tumpah.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
b. Lakukan prosedur:
1). Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
2). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.
3). Mengganti minyak rem.
OPKR-40-002B 24
(lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan
perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan
ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan belajar 1!
Kegiatan Belajar 2
b. Uraian Materi
REM PIRINGAN
Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya adalah
bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang
OPKR-40-002B 25
berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya
gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran
udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang
air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin
walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self
energieing effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar
dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah maka booster
rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau keausannya
melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.
LOBANG PEMBUANG
SUB PEN
MENGGANTI PAD REM PIRINGAN
PLAT PENAHAN
OPKR-40-002B 26
Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem
piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur dapat
dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis
kaliper luncur AD (Tipe Full floating), rakitan kaliper harus dibuka.
Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD. Untuk jenis PS (Tipe Semi
floating), lihat petunjuk pada pedoman reparasi.
OPKR-40-002B 27
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut
yang telah lepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak
terjatuh.
1) Jangan melepas slang rem
1. Jangan melepas kaliper dari plat penahan
2. Jangan menginjak pedal rem pada waktu kaliper tidak
terpasang
OPKR-40-002B 28
Gambar 14. Membuka pad luar dan sim
PEMERIKSAAN
1. Periksa keausan pad rem
a. Ukuran ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah
petunjuk pada instruktur.
2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk
pada instruktur anda.
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal piringan. Jika kurang dari minimum, piringan harus
diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.
OPKR-40-002B 29
Gambar 15. Mengukur piringan
PEMASANGAN
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan
dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad
(2), dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).
OPKR-40-002B 30
d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta
simnya (5) pada plat penahan.
e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang
pad luar.
Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian
lain kaliper akan keluar.
OPKR-40-002B 31
Gambar 18. Pemasangan kaliper
Walau pad sedikit menyentuh piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak
menyebabkan keausan yang berarti.
REM TROMOL
Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan
bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda,
untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading
dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang
dan kendaraan komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar
diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit
dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak
tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada roda-roda
belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
OPKR-40-002B 32
Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan
pemakaian rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan
penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau
mendekati limit.
OPKR-40-002B 33
baut tersebut ke dalam
ulirnya untuk menarik
keluar tromol rem.
OPKR-40-002B 34
Gambar 22. Membuka pegas pembalik sepatu rem
OPKR-40-002B 35
rem tangan
10. Buka washer C dan lepaskan tuas
sepatu rem tangan dan penyetel
otomatis dari sepatu rem.
Untuk membuka washer C ungkit
dengan obeng.
Hati-hati jangan sampai shim dan washer C
hilang
Gambar 25. Melepas washer C
11. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
PEMASANGAN
Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari
bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya,
arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung
pada sistem penyetelannya).
OPKR-40-002B 36
Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak
dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model
yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.
DEPAN DEPAN
1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada
sepatu rem belakang.
a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur
celahnya dengan alat pengukur ketebalan. (thickness gauge).
b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai
agar terdapat celah yang tepat.
c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu
amankan washer C dengan tang.
OPKR-40-002B 37
Pakailah washer C yang baru.
d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terlalu berat, penyetel otomatis tidak akan
bekerja dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa
dibebaskan.
OPKR-40-002B 38
Gambar 28. Memasang kabel rem tangan
OPKR-40-002B 39
6. Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan menggunakan
alat penggerak pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu rem
beserta pegas penahan dan pennya.
OPKR-40-002B 40
Gambar 32. Memasang pegas pembalik
OPKR-40-002B 41
13. Pasang teromol rem
Stel celah diantara tromol dan sepatu sebagai berikut:
a. Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka
sorong).
b. Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil
dari ukuran drum yang telah diukur.
c. Ukur diameter luas sepatu rem.
Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah.
d. Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai
dengan panjang kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.
e. Pasang tromol rem pada hub poros as.
14. Stel celah sepatu rem
a. Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak
melebihi spesifikasi bunyi klik yang telah ditentukan. Dengan
demikian celah antara tromol dan sepatu akan terstel dengan
sendirinya.
15. Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut:
a. Periksa bahwa semua tromol pada kedua bagian berputar
dengan bebas tanpa suatu gesekan atau tahanan yang terlalu
besar.
b. Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari
yang telah ditentukan.
16. Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah
kendaraan diturunkan.
c. Rangkuman
1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak
berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan
tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gerakan yang
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
OPKR-40-002B 42
2. Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem
piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur (Tipe
Semi Floating) dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan
kaliper, tetapi untuk jenis kaliper luncur AD (Tipe Full Floating),
rakitan kaliper harus dibuka.
3. Rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan
bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan
roda, untuk menghentikan kendaraan.
4. Jangan menekan pedal rem setelah melepas tromol rem.
d. Tugas
Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, catat jenis
remnya untuk roda depan dan roda belakang. Uraikan jenisnya dan
diskusikan bersama. Tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada
guru/instruktur anda.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan!
2. Jelaskan bagian-bagian dari rem piringan yang perlu diperiksa!
3. Jelaskan prosedur melepas sepatu rem!
OPKR-40-002B 43
hidraulis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
2. Bagian-bagian dari rem piringan yang perlu diperiksa adalah:
a. Periksa keausan pad rem.
1). Ukuran ketebalan pad rem.
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-
padnya.
2). Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan,
mintalah petunjuk pada instruktur.
b. Periksa mekanisme peluncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhoul mintalah petunjuk
pada instruktur anda.
c. Periksa tebal piringan.
1). Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain
lap.
2). Ukur tebal piringan. Jika kurang dari minimum, piringan
harus diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.
3. Prosedur melepas sepatu rem adalah sebagai berikut:
a. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
b. Bebaskan rem tangan.
c. Stel celah sepatu rem.
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem
mencekam bagian lengkung dari tromol bagian dalam. Karena
itu kecilkan lingkaran sepatu untuk mendapatkan celah yang
lebih besar, dengan cara sebagai berikut:
1). Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
2). Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas
pawl penyetel otomatis untuk memudahkan gerakkan alat
penyetel.
3). Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan
celah antara sepatu rem dan teromol rem dengan jalan
memutar roda gigi pawl pada penyetel otomatis.
OPKR-40-002B 44
d. Buka tromol rem.
Dengan menggunakan dua buah baut yang cocok dengan
lubang service yang ada pada tromol masukkan dua baut
tersebut ke dalam ulirnya untuk menarik keluar tromol rem.
e. Periksa pelapis sepatu rem.
1). Ukur tebal pelapis rem.
Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati
minimum, ganti sepatu rem pada kedua roda.
2). Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar
dari spesifikasi, tromol harus diganti.
3). Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis
sepatu rem tergores dalam, teromol harus diganti.
f. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas
pembalik sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.
g. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak
rem pada silinder roda.
h. Lepaskan sepatu rem.
1). Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas
penahan sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 90 0
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
2). Buka pegas jangkar sepatu rem.
i. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu rem tangan.
1). Buka pegas tuas penyetel otomatis.
2). Dengan menggunakan tang lancip, tekanlah pegas koil
kabel rem tangan.
j. Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu rem tangan dan
penyetel otomatis dari sepatu rem.
Untuk membuka washer C ungkit dengan obeng.
k. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
OPKR-40-002B 45
g. Lembar Kerja
Mengganti pad rem piringan
Mengganti sepatu rem
1. Alat dan Bahan
a. Dongkrak
b. Penyangga mobil
c.Kunci roda
d. Tool box set
e. Amplas
f. Jangka sorong
g. Gemuk/Grease
h. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin kepada instruktur bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
b. Lakukan prosedur:
1). Mengganti pad rem piringan
2). Mengganti sepatu rem
(Lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP
dan perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal-hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan
bahan ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
OPKR-40-002B 46
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 2!
Kegiatan Belajar 3
b. Uraian Materi
REM TANGAN
Kendaraan dilengkapi dengan dua jenis sistem pengereman. Yang
pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur
menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.
OPKR-40-002B 47
Yang kedua sistem pengereman untuk menjaga kendaraan agar tetap
berhenti pada waktu parkir menggunakan rem tangan mekanis. Rem
tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem
tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan
yang kurang sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang
akan menyebabkan sepatu rem belakang tertarik serta akan
menimbulkan panas yang berlebihan pada rem belakang dan
penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.
PENGIMBANG (EQUALIZER)
OPKR-40-002B 48
kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong sepatu
rem tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh
adanya pegas pembalik sepatu.
STRUT
PEGAS PEMBALIK SEPATU
( PENUNJANG )
PAWL
TUAS
PEGAS PEMBALIK KABEL SEPATU REM TANGAN
Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu tuas ditarik, lidah roda (pawl)
mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas rem tangan) dan
menahan tuas pada posisinya.
Kabel rem menarik tuas sepatu depan ke tromol melalui strut (penyetel
otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik ke tromol dengan
strut berfungsi sebagai penggalang.
OPKR-40-002B 49
PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN
Untuk memeriksa dan menyetel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu
rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.
Pada rem tromol yang dilengkapi dengan penyetel (adjuster otomatis),
celah sepatu rem belakang ini dapat distel dengan jalan menarik-narik
tuas rem tangan beberapa kali.
2. Jika jumlah klik tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci
pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.
OPKR-40-002B 50
Gambar 39. Mengendorkan mur
3. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada
jumlah bunyi klik yang telah ditentukan.
Putar ke kanan mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan
4. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur
menggunakan dua kunci pas.
c. Rangkuman
1. Rem tangan memberikan pengereman pada roda-roda belakang
pada waktu parkir dan dalam keadaan darurat.
2. Untuk memeriksa dan menyerel gerakan tuas rem tangan, celah
sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan
sempurna.
d. Tugas
OPKR-40-002B 51
Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, perhatikan
dan diskusikan konstruksi dan cara kerja rem tangan. Tanyakan hal-hal
yang belum anda pahami pada guru/instruktur.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan cara kerja dari rem tangan!
2. Jelaskan cara pemeriksaan dan penyetelan gerakan tuas rem
tangan!
OPKR-40-002B 52
g. Lembar Kerja
Pemeriksaan dan penyetelan rem tangan
1. Alat dan Bahan
a. Tool box set
b. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur.
c. Mintalah ijin pada instruktur bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif
dan efisien.
b. Lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan rem tangan.
c. Mintalah penjelasan pada instruktur, ha-hal yang belum
jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik yang belum jelas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan
bahan ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 3.
OPKR-40-002B 53
BAB. III
EVALUASI
A. Instrumen Penilaian
Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan!
2. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan!
3. Jelaskan dan lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal
rem!
4. Jelaskan dan lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem
tangan!
OPKR-40-002B 54
B. Kunci Jawaban
OPKR-40-002B 55
c. Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi pedal
dengan memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
3) Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4) Stel gerak bebas pedal rem.
4. Prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem tangan:
a. Periksa gerakan tuas rem tangan.
Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil
menghitung beberapa bunyi klik terjadi.
b. Jika jumlah klik tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci
pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.
c. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada
jumlah bunyi klik yang telah ditentukan.
Putar ke kanan mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan
d. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur
menggunakan dua kunci pas.
C. Kriteria Kelulusan
Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(110)
Kognitif 2 Syarat lulus,
Ketelitian pemeriksaan
1 nilai minimal 70
pendahuluan
dengan skor
Ketepatan prosedur
setiap aspek
pemeriksaan dan
2 minimal 7
penyetelan tinggi pedal
rem
Ketepatan prosedur 3
pemeriksaan dan
penyetelan tuas rem
tangan
OPKR-40-002B 56
Ketepatan waktu 1
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir
Kriteria kelulusan:
70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa bimbingan.
.
No. Tanda Tangan Tanggal Kelulusan
1. Instruktur :
2. Peserta Diklat:
OPKR-40-002B 57
BAB. IV
PENUTUP
Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka
peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk
mengambil modul selanjutnya.
Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklat berhak
memperoleh sertifikat kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem.
OPKR-40-002B 58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT. Toyota
Astra Motor.
OPKR-40-002B 59