Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI OPORTUNISTIK

Infeksi oportunistik didefinisikan sebagai suatu infeksi yang timbul akibat penurunan
kekebalan tubuh. Infeksi ini dicetuskan oleh mikroba maupun karena reaktivasi infeksi laten,
yang dalam keadaan normal terkendali oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab infeksi oportunistik

Infeksi oportunistik adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh organisme dengan mencari
kesempatan untuk menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang buruk. Beberapa
contoh di antaranya kanker, pneumonia (PCP), sarkoma kaposi, penurunan berat badan yang
drastis, gangguan daya ingat, dan tuberkulosis (TBC).

Pasien yang rentan mengalami infeksi oportunistik

Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik,
terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi
Mycobacterium avium-intracellulare dan virus sitomegalo. Virus sitomegalo dapat
menyebabkan gangguan radang pada usus besar (kolitis) seperti yang dijelaskan di atas, dan
gangguan radang pada retina mata (retinitis sitomegalovirus), yang dapat menyebabkan
kebutaan. Infeksi yang disebabkan oleh jamur Penicillium marneffei, atau disebut Penisiliosis,
kini adalah infeksi oportunistik ketiga yang paling umum (setelah tuberkulosis dan
kriptokokosis) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.

Kasus

INFEKSI OPORTUNISTIK

Infeksi oportunistik didefinisikan sebagai suatu infeksi yang timbul akibat penurunan
kekebalan tubuh. Infeksi ini dicetuskan oleh mikroba maupun karena reaktivasi infeksi laten,
yang dalam keadaan normal terkendali oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab infeksi oportunistik


Infeksi oportunistik adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh organisme dengan mencari
kesempatan untuk menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang buruk. Beberapa
contoh di antaranya kanker, pneumonia (PCP), sarkoma kaposi, penurunan berat badan yang
drastis, gangguan daya ingat, dan tuberkulosis (TBC).

Pasien yang rentan mengalami infeksi oportunistik

Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik,
terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi
Mycobacterium avium-intracellulare dan virus sitomegalo. Virus sitomegalo dapat
menyebabkan gangguan radang pada usus besar (kolitis) seperti yang dijelaskan di atas, dan
gangguan radang pada retina mata (retinitis sitomegalovirus), yang dapat menyebabkan
kebutaan. Infeksi yang disebabkan oleh jamur Penicillium marneffei, atau disebut Penisiliosis,
kini adalah infeksi oportunistik ketiga yang paling umum (setelah tuberkulosis dan
kriptokokosis) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.

Kasus

Pasien dengan diare datang dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebab penyakit
dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung kurang dari lebih dari 30 hari. Diare karena penyakit
usus halus biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan malabsorbsi,
dan dehidrasi sering didapatkan. Diare karena kelainan kolon sering berhubungan dengan tinja
berjumlah kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien dengan
diare infektif datang dengan keluhan khas yaitu: nausea, muntah, nyeri abdomen, demam, dan
tinja yang sering, bisa air, malabsorbtif, atau berdarah tergantung bakteri pathogen yang spesifik.
Secara umum, pathogen usus halus tidak invasive, dan patogen ileokolon lebih mengarah ke
invasive. Pasien yang memakai toksin atau pasien yang mengalami infeksi toksigenik secara
khas mengalami nausea dan muntah sebagai gejala prominen bersamaan dengan diare air tetapi
jarang mengalami demam. Muntah yang mulai beberapa jam dari masuknya makanan
mengarahkan kita pada keracunan makanan karena toksin yang diahsilkan. Parasit yang tidak
menginvasi mukosa usus, seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium, biasanya menyebabkan
rasa tidak nyaman di abdomen yang ringan. Giardiasis mungkin berhubungan dengan steatorea
ringan, perut bergas dan kembung.
Sindrom Hemolitik-uremik dan purpura trombositopenik trombotik (TTP) dapat timbul
pada infeksi dengan bakteri E.coli enterohemorrhagik dan Shigella, terutama anak kecil dan
orang tua. Infeksi Yersinia dan bakteri enteric lain dapat disertai sindrom Reiter (arthritis,
uretritis, dan konjungtivitis), tiroiditis, perikarditis, atau glomerulonefritis. Demam enteric,
disebabkan Salmonella parathypi, merupakan penyakit sistemik yang berat yang bermanifestasi
sebagai demam tinggi yang lama, prostrasi, bingung, dan gejala respiratorik, diikuti nyeri tekan
abdomen, diare dan kemerahan (rash).
Dehidrasi dapat timbul jika diare berat dan asupan oral terbatas karena nausea dan muntah
yang merupakan gejala-gejala gangguan gastrointestinal pada pasien HIV. Dehidrasi
bermanifestasi sebagai rasa haus yang meningkat, berkurangnya jumlah buang air kecil dengan
warna urin gelap, tidak mampu berkeringat, dan perubahan ortostatik. Pada keadaan berat, dapat
mengarah ke gagal ginjal akut dan perubahan status jiwa seperti kebingungan dan pusing kepala.

Anda mungkin juga menyukai