Oleh :
Ade Sulistyawan
108104000015
Agama : Islam
Telepon : 085692322305
E-mail : ade.sulistyawan@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Pengalaman Organisasi :
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan sehingga penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
vi
4. Dra. Farida Hamid, Mpd, selaku Pembantu Dekan Bidang
Keperawatan (PSIK).
dalam menyusun skripsi ini, terutama dalam hal konsep, gagasan dasar
dalam menyusun skripsi ini terutama dalam hal metode penelitian dan
konsep statistika.
9. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
penulis, serta staff akademik (Bapak Azib Rosyidi S. Psi dan Ibu
vii
10. Segenap jajaran staf dan karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN.
12. Orang tua tercinta (Bapak Suyadi dan Ibu Turyati), serta Adik (Nurul
penulis.
13. Sri Fitdiyah Ningsih yang telah banyak membantu dan menjadi teman
berdiskusi serta tukar pikiran yang baik selama proses perkuliahan dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, penulis menerima segala bentuk kritik, saran, dan masukan yang membangun
Wassalamualaikum wr.wb
Ade Sulistyawan
viii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi, Oktober 2012
Abstrak
ix
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
DEPARTMENT OF NURSING
Undergraduated Thesis, October 2012
Abstract
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................... x
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 11
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13
A. Remaja ................................................................................................. 13
1. Definisi ..................................................................................... 13
B. Merokok............................................................................................... 26
Remaja ..................................................................................... 37
B. Hipotesis .............................................................................................. 53
xii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 61
J. Pengolahan Data................................................................................... 73
1. Editing ...................................................................................... 73
2. Coding ...................................................................................... 73
4. Cleaning ................................................................................... 74
B. Analisis Statistik................................................................................... 79
xiii
a) Gambaran Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang
xiv
8) Gambaran Karakteristik Siswa SMPN 3 Kota Tangerang
xv
d) Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
2012 ......................................................................................... 97
2012 ......................................................................................... 98
xvi
l) Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Teman yang Merokok
xvii
6. Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Mencoba Merokok dengan
xviii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 135
LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang
Tabel 5.2 Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan Lama Merokok ....... 80
Tabel 5.3 Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan Jumlah Rokok yang
Merokok .......................................................................................... 81
Tabel 5.5 Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan Jenis Rokok yang
Dihisap ............................................................................................ 81
Tabel 5.6 Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan Merek Rokok yang
Dihisap ............................................................................................ 82
Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Karakterisik Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
Tabel 5.8 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
Tabel 5.9 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota
Tabel 5.10 Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota
Tabel 5.11 Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota
xx
Tabel 5.12 Hubungan Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku
Tabel 5.13 Hubungan Mencoba Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN
Tabel 5.14 Hubungan Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa
Tabel 5.15 Hubungan Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 ........ 100
Tabel 5.16 Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok Siswa
Tabel 5.17 Hubungan Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
Tabel 5.18 Hubungan Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku Merokok
Tabel 5.19 Hubungan Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
Tabel 5.20 Hubungan Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa
xxi
DAFTAR GAMBAR
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dua dekade yang lalu WHO telah menetapkan tanggal 31 Mei
memiliki tingkat konsumsi dan produksi rokok yang tinggi. Menurut Bank
sekitar 6,6% dari konsumsi rokok di seluruh dunia (Alamsyah, 2009). Data
dunia dalam jumlah konsumsi rokok per tahun, sesudah Cina (1.697,3
miliar batang), Amerika Serikat (463,5 miliar batang), Rusia (375,0 miliar
batang) dan Jepang (299,1 miliar batang). Jika dilihat secara aggregate,
1
2
2000, dari 33 milyar batang pada tahun 1970 menjadi 217 milyar batang
pada tahun 2000 (Depkes, 2004). Lebih dari separuh (52,3%) perokok
rata-rata menghisap 1-10 batang rokok per hari dan sekitar 20% sebanyak
juta orang setiap tahunnya di dunia, dan lebih dari setengahnya adalah
sekolah usia SMP pernah merokok dan sebanyak 16,6 % saat ini masih
merokok dan sebanyak 17,1 % saat ini masih merokok. Demikian halnya
di Medan, sebanyak 39,7 % murid sekolah usia SMP pernah merokok dan
kebiasaan merokok yang ada di Indonesia, dimana usia pertama kali mulai
merokok yang paling banyak adalah usia 15-19 tahun (43,3%) disusul usia
10-14 tahun (17,5%), dan rata-rata umur mulai merokok secara nasional
yang cukup tinggi jika dibandingkan data Riskesdas tahun 2007. Salah
satu peningkatan data yang signifikan adalah data usia pertama kali mulai
merokok sejak usia 10-14 tahun adalah 10,5%, sedangkan pada tahun 2010
rokok bagi kesehatan telah diketahui sejak dahulu. Ada ribuan artikel yang
bahan kimia toksik dan 43 bahan penyebab kanker (karsinogenik). Saat ini
semakin banyak generasi muda yang terpapar dengan asap rokok tanpa
2011).
4
Dibalik tinginya angka remaja yang terpapar asap rokok, kita juga
efek pada tubuh mereka sampai mereka mencapai usia middle age.
dilaporkan sudah mulai merasakan efek negatif jangka pendek dari rokok
rokok tidak hanya efek jangka panjang berupa penyakit kronis, tapi juga
bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan oleh
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa satu dari dua perokok yang
merokok pada usia muda dan terus merokok seumur hidup, akhirnya akan
perokok yang memulai merokok pada usia remaja akan meninggal pada
harapan hidup normal. Para perokok yang terus merokok dalam jangka
Berbagai efek negatif yang diakibatkan oleh rokok ini secara langsung
peredaran rokok pada remaja. Salah satu usaha terhadap pembatasan rokok
bebas rokok di sekolah, tempat kerja dan tempat umum (Depkes, 2010).
Selain tercantum dalam sasaran umum Riskesdas, saat ini sudah banyak
ini adalah siswa SMP dan SMA semakin berkurang, namun kenyataannya
melihat langsung masih banyak siswa SMP dan SMA di wilayah Kota
atau sekitar 35,71% mengaku sudah mulai merokok aktif. Baik sebagai
hari.
Perilaku siswa yang sudah mulai aktif merokok ini dipengaruhi oleh
diawali oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Remaja mulai
dari merokok adalah menghasilkan efek mood yang positif dan membantu
Mirnet (Tuakli dkk, 1990) juga menambahkan bahwa dari survei terhadap
para perokok, dilaporkan bahwa orang tua dan saudara yang merokok, rasa
7
bosan, stres dan kecemasan, perilaku teman sebaya merupakan faktor yang
merokok.
Alamsyah (2009) masa remaja adalah masa yang rawan oleh pengaruh-
pengaruh negatif. Remaja lebih meniru kepada apa yang dia lihat atau dia
dengar dari orang lain. Pada masa ini remaja menghadapi konflik tentang
apa yang mereka lihat dan apa yang mereka pandang tentang struktur
perilaku merokok pada remaja dalam hal ini adalah siswa SMPN 3 Kota
Kota Tangerang Selatan untuk mulai mencoba rokok. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Wong, dkk (2009) bahwa remaja lebih meniru kepada
apa yang dia lihat atau dia dengar dari orang lain.
Tahun 2007. Subjek remaja pada penelitian ini adalah siswa SMA. Hasil
B. Rumusan Masalah
yang merokok, teman yang merokok dan pengaruh iklan rokok. Hal ini
terhadap kesehatan.
mulai merokok cenderung semakin bergeser menjadi lebih muda. Hal ini
C. Pertanyaan Penelitian
Tangerang Selatan ?
Selatan ?
factors), yaitu adanya sarana & prasarana, seperti uang saku untuk
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tangerang Selatan.
Selatan.
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi masyarakat, khususnya guru dan orang tua yang memiliki anak
dengan perilaku merokok remaja, dalam hal ini adalah siswa SMPN 3
semua siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan yang berusia 11-14 tahun.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Definisi
pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia
13
14
(2009) membagi masa remaja menjadi remaja awal, remaja akhir dan
dewasa muda. Remaja awal adalah suatu periode dari mulainya masa
pubertas hingga kurang lebih satu tahun sesudah pubertas yaitu pada
untuk ikut pemilu, menyetir kendaraan atau saat mulai masuk kuliah.
Dewasa muda adalah periode dari permulaan kuliah hingga usia awal
dua puluhan.
masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu awal masa remaja dan
tahun hingga 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula
dari usia 16 tahun atau 17 tahun hingga usia 18 tahun, yaitu usia
itu defenisi remaja di sini dibatasi khusus untuk orang yang belum
menikah.
karakteristiknya, yaitu :
17
intelek.
18
pengalaman baru.
lagi.
masyarakat umum.
efektif.
jawab.
sebagai berikut :
minat baru.
bagi dirinya.
mereka.
terjadi.
identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan
bernilai negatif.
23
pemarah.
perbuatan seks.
yang paling sering terjadi pada masa remaja adalah (Hurlock, 1999
a. Teman dekat
b. Kelompok kecil
c. Kelompok besar
e. Kelompok geng
B. Merokok
1. Perilaku Merokok
pengertian yang luas yaitu perilaku yang tampak (overt behavior) dan
sempit yaitu segala sesuatu yang mencakup reaksi yang dapat diamati.
2001).
27
(Herawani, 2001).
(Herawani, 2001).
Precede ini :
Fase 5 : Fase 4 : Fase 3 : Fase 2 : Fase 1 :
Adiministrasi & Diagnosis Edukasi & Diagnosis Perilaku & Diagnosis Diagnosis Epidemiologi Diagnosis Sosial
Peraturan Organisasi Lingkungan
Promosi
Kesehatan Faktor Predisposisi
(Predisposing Factors)
Peraturan
Faktor Pendorong
Kebijakan Lingkungan
(Reinforcing Factors)
Organisasi
banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi, pada saat
serta kelompok umur yang berbeda, hal ini mungkin dapat disebabkan
kertas.
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Inisiasi
(Nasution, 2007) :
makan.
dihisapnya berkurang.
menjadi kebiasaan.
sehari-hari.
4. Jenis Rokok
lebih rendah dibanding rokok kretek dan hal ini dikontrol dengan
ini justru menjadi nilai jual bagi mereka berkaitan dengan isu
besar dan panjang dari dua jenis rokok pertama, terdiri atas daun
2009).
(Nasution, 2007) :
a. Faktor Psikologis
1) Kebiasaan
kedewasaan.
4) Alasan sosial
b. Faktor biologis
dengan stres yang mereka alami, semakin besar stres yang dialami,
a. Dampak Positif
menyenangkan.
b. Dampak negatif
Remaja
dimulai di usia remaja (Doe dan DeSanto, 2009). Data Global Youth
mulai merokok tiap hari terbanyak pada umur 15-19 tahun (Depkes,
2010).
kebiasaan
2009). Berikut ini adalah definisi dari pengetahuan, sikap dan tindakan
a. Pengetahuan (Knowledge)
yaitu :
baru.
b. Sikap (Attitude)
yaitu:
(objek).
tingkat tiga.
c. Tindakan (Practice)
diambil.
kebiasaan.
2007).
bagi pelajar berprestasi. Sungguh suatu ironi yang tidak disadari atau
Pendapat ini juga di dukung oleh Hussin dan Mariani (2004) yang
mudah didapat.
b. Pengaruh teman
temannya menjadi perokok juga. Hal ini dapat dilihat dari dua
atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non
perokok.
c. Faktor kepribadian
atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu
d. Pengaruh iklan
merokok, yaitu :
a. Faktor Biologis
tinggi.
b. Faktor Psikologis
sosialnya.
d. Faktor Demografis
e. Faktor Sosial-Kultural
2007).
mereka merokok karena untuk senang-senang dan rasa ingin tahu yang
menjadi keren dan unik. Faktor-faktor lain adalah karena mereka ingin
menjadi dewasa, merokok merupakan tren atau budaya pada masa kini,
supaya remaja diterima teman-teman, ibu dan bapak yang tidak peduli
C. Penelitian Terkait
mulut sebesar 1,58 dan zat berbahaya dalam rokok sebesar 1,48. Rasio
merokok 1,43; teman merokok 1,49 dan iklan rokok 1,42. Semua
dikatakan bermakna.
49
(kuesioner).
D. Kerangka Teori
factors.
pembeli rokok, kemampuan atau biaya untuk membeli rokok dan lain-lain.
1. Faktor Predisposisi :
- Pengetahuan
- Sikap
- Tindakan
- Kepercayaan
- Nilai - Nilai
2. Faktor Pemungkin :
- Fasilitas
- Sarana & Prasarana
3. Faktor Pendorong :
- Perilaku Petugas
Kesehatan
- Orang Tua
- Teman Sebaya
Green (1991)
1. Faktor Biologis
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor Demografis Perilaku Merokok
5. Faktor Sosio-Kultural
6. Faktor Sosial Politik
1. Merokok
(Sarafino, 1994 dalam
Nasution, 2007)
2. Tidak Merokok
1. Pengaruh Orang Tua
2. Pengaruh Teman
3. Faktor Kepribadian
4. Pengaruh Iklan
Mutadin (2002)
dalam
Nasution (2007)
1. Faktor Farmakologis
2. Faktor Sosial
3. Faktor Psikologis
4. Pengetahuan
5. Iklan Media
6. Sarana & Prasarana
Alamsyah
(2009)
A. Kerangka Konsep
2009).
Variabel Independen (X)
-------------------------------------------------------------------------------------------
A. Predisposing Factors :
B. Enabling Factors :
2. Tidak Merokok
1. Sarana dan Prasarana (Green, 1991) & (Alamsyah, 2009) (X9)
C. Reinforcing Factors :
B. Hipotesis
Tangerang Selatan.
10. Ada hubungan pengaruh lingkungan sosial : orang tua yang merokok
Teknik
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala
Pengukuran
1. Remaja : Anak yang berstatus pelajar Pengisian Kuesioner 11-14 tahun Rasio
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Kuesioner
dan berusia 11-14 tahun.
A. Predisposing Factors :
1. Jenis Kelamin (X1) Aplikasi gender yang disandang Pengisian Kuesioner 0. Laki-Laki Nominal
oleh responden Kuesioner 1. Perempuan
56
2. Pengetahuan (X2) Tingkat pengetahuan responden Pengisian Kuesioner 0. Kurang Baik Ordinal
tentang rokok secara umum, Kuesioner 1. Baik
termasuk bahaya rokok dan
kandungan zat dalam rokok.
2. Sikap (X3) Tingkat tanggapan, perasaan Pengisian Kuesioner 0. Kurang Baik Ordinal
setuju dan tidak setuju responden Kuesioner 1. Baik
terhadap perilaku merokok.
3. Tindakan (X4) Praktek responden dalam Pengisian Kuesioner 0. Kurang Baik Ordinal
kehidupan sehari-hari terhadap Kuesioner 1. Baik
perilaku merokok orang-orang
yang ada di sekitarnya.
- Merasa kesulitan dalam pelajaran (X5) Situasi yang dianggap Pengisian Kuesioner 0. Ya Ordinal
menyulitkan oleh remaja dalam Kuesioner 1. Tidak
mengikuti pelajaran.
57
- Ingin mencoba merokok (X6) Perasaan penasaran untuk Pengisian Kuesioner 0. Ya Ordinal
mencoba mulai merokok. Kuesioner 1. Tidak
- Ingin terlihat keren (X7) Keinginan untuk dianggap lebih Pengisian Kuesioner 0. Ya Ordinal
unik dan berbeda dibanding teman Kuesioner 1. Tidak
lain.
- Ingin diterima dalam pergaulan (X8) Keinginan untuk dapat bergabung Pengisian Kuesioner 0. Ya Ordinal
untuk bersosialisasi dengan Kuesioner 1. Tidak
kelompok tertentu yang responden
suka.
C. Enabling Factors :
3. Sarana dan Prasarana (X9) : Hal-hal yang dapat mendukung Pengisian Kuesioner 0. Tersedia Ordinal
perilaku merokok responden, Kuesioner 1. Kurang tersedia
B. Reinforcing Factors :
- Orang tua yang merokok (X10) Orang tua atau yang dianggap Pengisian Kuesioner 0. Ada Nominal
orang tua responden yang Kuesioner 1. Tidak
memiliki kebiasaan merokok.
- Saudara serumah yang merokok (X11) Saudara kandung atau kerabat Pengisian Kuesioner 0. Ada Nominal
dekat yang tinggal dalam satu Kuesioner 1. Tidak
rumah yang memiliki kebiasaan
merokok.
59
- Teman yang merokok (X12) Teman sepermainan atau Pengisian Kuesioner 0. Ada Nominal
sekelompok yang memiliki Kuesioner 1. Tidak
kebiasaan merokok.
- Pengaruh Iklan rokok (X13) Iklan yang menarik perhatian dan Pengisian Kuesioner 0. Ada Nominal
mendorong untuk akhirnya bisa Kuesioner 1. Tidak
mempengaruhi keinginan
responden terhadap rokok.
3. Perilaku Merokok (Y) Sesuatu yang dilakukan seseorang Pengisian Kuesioner 0. Merokok Nominal
berupa membakar dan Kuesioner 1. Tidak Merokok
menghisapnya serta dapat
menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang disekitarnya
METODOLOGI PENELITIAN
data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010).
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
61
62
1. Populasi
2. Sampel
berikut :
14 tahun
( )
n=
Keterangan :
n = Besar sampel
= = = 0,245
( )
n=
n=
n=
n=
n=
64
n=
n=
n=
sampel yang digunakan bila populasinya tidak homogen yang terdiri atas
2008).
kelas setiap tingkat lalu peneliti mengambil secara acak nomor absen
F. Instrumen Penelitian
masing-masing variabel.
66
DP = x 100%
baik jika jumlah skor yang diperoleh berada dalam rentang 75%
kategori kurang baik diberikan jika skor yang diperoleh < 9 poin.
berada dalam rentang 60% - 100% dari total skor maksimum, atau
uang sakunya > Rp. 10.000, maka skor yang didapat adalah 2, jika
tempat yang menjual rokok, jika jaraknya < 2 km, maka skor yang
responden.
3. Perilaku Merokok
responden.
sampel.
responden.
71
kuesioner.
Cronbach.
valid karena masing-masing soal memiliki nilai r > dari r tabel (0,361).
1. Analisis Univariat
ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik (Setiadi, 2007). Analisis ini
2. Analisis Bivariat
saudara serumah yang merokok, teman yang merokok, dan iklan rokok
Teknik yang digunakan untuk analisis bivariat ini adalah uji Chi
dependen.
Uji Chi Square disebut juga uji beda proporsi. Uji beda proporsi
J. Pengolahan Data
analisa bivariat..
K. Etika Penelitian
penelitian dilakukan.
1. Prinsip Etik
a) Self Determination
b) Privacy
c) Anonymity
d) Confidentially
partisipasinya.
2. Informed Consent
penting yaitu:
76
konsekuensi apapun.
BAB V
HASIL PENELITIAN
belajar mengajarnya sejak tahun 1977. Sekolah ini sudah beberapa kali
berubah nama menjadi SMP negeri 2 Ciputat hingga saat ini menjadi
Banten. Sekolah ini berdiri diatas tanah seluas tanah 4.039 m. Sekolah
77
78
Selain itu, dalam regulasi tentang rokok sekolah ini juga termasuk
terdiri dari Kelas VII yang dibagi kedalam delapan kelas reguler dan
satu kelas bilingual , Kelas VIII yang dibagi kedalam sepuluh kelas
kedalam kelas VII berjumlah 99 orang (34,4 %), siswa kelas VIII
B. Analisis Statistik
1. Analisis Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Proporsi Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Variabel n %
Perilaku Merokok :
a. Merokok 64 22,2
b. Tidak Merokok 224 77,8
yang merokok.
Tabel 5.2
Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan
Lama Merokok
Variabel n %
Lama Merokok :
a. Kurang dari 6 Bulan 35 54,7
b. Lebih dari 6 Bulan 29 45,3
Tabel 5.3
Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan
Jumlah Rokok yang Dihisap Perhari
95 %
Variabel Mean SD Min-Maks CI
Tabel 5.4
Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan
Tempat untuk Merokok
Variabel n %
merokok.
Tabel 5.5
Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan
Jenis Rokok yang Dihisap
Variabel n %
lebih banyak dari siswa yang biasa merokok kretek dan cerutu.
Tabel 5.6
Karakteristik Siswa yang Merokok berdasarkan
Merek Rokok yang Dihisap
Variabel n %
Jumlah 64 100,0
dibawah ini :
Tabel 5.7
Distribusi Proporsi Karakterisik Siswa SMPN 3 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2012
No Variabel N = 288 %
1 Jenis Kelamin
a. Laki-Laki 153 53,1
b. Perempuan 135 46,9
2 Pengetahuan
a. Baik 277 96,2
b. Kurang Baik 11 3,8
3 Sikap
a. Baik 269 93,4
b. Kurang Baik 19 6,6
4 Tindakan
a. Baik 257 89,2
b. Kurang Baik 31 10,8
5 Merasa Kesulitan dalam Pelajaran
a. Ya 99 34,4
b. Tidak 189 65,6
6 Ingin Mencoba Merokok
a. Ya 49 17,0
b. Tidak 239 83,0
84
No Variabel N = 288 %
sikap baik sebanyak 269 responden (93,4 %), jumlah ini lebih
baik.
86
kurang baik.
Mencoba Merokok
merokok.
Terlihat Keren
prasarana.
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.8
Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
merokok.
0,05).
Tabel 5.9
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
merokok.
p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (5%),
antara siswa yang berpengetahuan kurang baik dan baik, atau ada
0,05).
93
Tabel 5.10
Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
merokok.
94
p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (5%)
antara siswa yang memiliki sikap kurang baik dan baik, atau ada
Tabel 5.11
Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
merokok.
kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara
Tabel 5.12
Hubungan Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
diantaranya merokok.
Tabel 5.13
Hubungan Mencoba Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
diantaranya merokok.
0,05).
Tahun 2012
ingin terlihat keren dan tidak ingin terlihat keren dengan perilaku
Tabel 5.14
Hubungan Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
dan tidak ingin terlihat keren, atau ada hubungan yang bermakna
Tabel 5.15
Hubungan Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan dengan
Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2012
Perilaku Merokok
Ingin Diterima
dalam Semua Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
Pergaulan
n % n N %
semua pergaulan.
Tabel 5.16
Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
Sarana dan
Prasarana Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
n % n N %
merokok.
p=0,428. Hal ini berarti p-value lebih besar dari alpha (5%),
memiliki orang tua yang merokok dan tidak memiliki orang tua
Tabel 5.17
Hubungan Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
Orang Tua
yang Merokok Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
n % n N %
diantaranya merokok.
yang merokok dan tidak memiliki orang tua yang merokok, atau
Tabel 5.18
Hubungan Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
Saudara
Serumah yang Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
Merokok
n % n N %
merokok.
Tabel 5.19
Hubungan Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
Teman yang
Merokok Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
n % n N %
diantaranya merokok.
yang merokok dan tidak memiliki teman yang merokok, atau ada
Tabel 5.20
Hubungan Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Perilaku Merokok
Teman yang
Merokok Merokok Tidak Jumlah p OR
Merokok Value (95 % CI)
n % n N %
iklan rokok.
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
2. Suasana kelas yang kurang kondusif serta waktu pengisian yang terlalu
B. Analisis Univariat
1. Perilaku Merokok
lebih tinggi jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang
110
111
adalah kurang dari 6 bulan (54,7 %). Jumlah rokok yang dihisap oleh
siswa yang merokok rata-rata 2 batang perhari, jenis rokok yang paling
banyak dihisap adalah rokok putih atau filter dengan merek Sampoerna
remaja adalah perokok ringan dan jenis rokok yang paling banyak
restoran cepat saji, dan tongkrongan. Hal ini dapat disebabkan karena
diri. Cara ini dimaksudkan agar menarik perhatian dan dipandang oleh
jumlah sarana umum yang bisa digunakan remaja untuk bermain atau
berkumpul.
C. Analisis Bivariat
yang berjenis kelamin perempuan adalah 10,9 kali. Hasil penelitian ini
temannya.
sikap baik sebanyak 269 responden (93,4 %), jumlah ini lebih banyak
yang memiliki sikap baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
atau respon yang masih tertutup dari individu terhadap sutu stimulus
atau objek. Respon tersebut bisa berwujud menjadi perasaan suka atau
tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Salah satu
117
dirinya.
responden memiliki sikap yang baik, jumlah ini lebih banyak daripada
yang baik juga dalam hal pencegahan rokok. Hal ini sesuai dengan
pada hal itu, serta tindakan itu sendiri sebagai perwujudan nyata dari
sampai kepada tahap tindakan, dalam hal ini adalah terhadap rokok.
baik.
jawaban temannya.
Tahun 2012
kesulitan dalam pelajaran ada 189 responden (65,6 %), jumlah ini lebih
120
kualitas yang baik pula. Kualitas yang baik ini ditunjukkan dengan
siswa yang merasa kesulitan dalam pelajaran berpeluang 3,9 kali untuk
pelajaran.
merupakan faktor yang dapat membuat remaja untuk merokok. Hal ini
2012
tinggi sehingga berbanding terbalik dengan rasa ingin tahu atau ingin
mencoba merokok.
%) yang merokok. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR (Odds Ratio)
yang cukup tinggi yaitu 13,839. Artinya siswa yang merasa ingin
mencoba untuk merokok, rasa ini muncul karena keadaan remaja yang
sedang dalam fase transisi, dimana dalam setiap adanya transisi suatu
bukan lagi seorang anak-anak dan juga bukan orang dewasa. Di sisi
lain, status remaja yang tidak jelas ini memberikan keuntungan karena
status tersebut memberi ruang dan waktu kepada seorang remaja untuk
mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai
dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya (Hurlock, 1999 dalam
Nasution, 2007).
2012
(68,8 %) merasa tidak ingin terlihat keren, jumlah ini lebih banyak
jumlah siswa yang tidak ingin terlihat keren dapat disebabkan oleh
persepsi dari individu terhadap keren itu sendiri. Saat ini banyak
remaja juga berpikir bahwa mereka akan terlihat keren jika bergaul dan
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hurlock (1999)
Nilai OR (Odds Ratio) penelitian ini adalah 3,708 artinya siswa yang
menunjukkan kedewasaan.
orang lain.
hubungan sosial dengan teman dekat dan kelompok kecil. Hal ini
Hal ini dapat dimungkinkan karena adanya pengaruh dari variabel lain
pergaulan.
rokok bagi anak-anak juga membuat rokok dapat dengan mudah dibeli
oleh anak dibawah umur, dalam hal ini adalah siswa SMP. Para
prasarana ini juga dapat dilihat dari uang saku siswa SMP, hasil
saku lebih dari sepuluh ribu rupiah setiap harinya, ini juga
membeli rokok.
(Notoatmodjo, 2007)
memiliki orang tua yang merokok, jumlah ini lebih banyak jika
antara orang tua yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN
yang artinya siswa yang memiliki orang tua yang merokok berpeluang
orang tua yang merokok. Tabel 5.17 menunjukkan 187 responden yang
diantaranya merokok.
sesuai dengan Teori dari Baer & Corado, yang mengatakan orang tua
ayah, saudara yang lebih tua, dan teman terhadap prevalensi merokok
remaja.
memiliki saudara serumah yang merokok, jumlah ini lebih banyak jika
Tahun 2012
artinya siswa yang memiliki teman yang merokok berpeluang 5,1 kali
merokok.
Hal ini dapat dilihat dari dua kemungkinan yang terjadi, pertama
(Sarafino, 1994).
133
2012
lingkungan sosial : iklan rokok dapat dilihat pada tabel 5.7, dimana
iklan rokok.
A. Kesimpulan
Tangerang Selatan :
64 (22,22 %) anak.
merokok.
angka ini jauh lebih banyak dari siswa yang biasa merokok kretek
dan cerutu.
f. Merek rokok yang paling banyak dihisap oleh siswa yang merokok
135
136
Selatan.
Selatan.
Selatan.
137
B. Saran
ditimbulkannya.
atau toko, dengan melarang anak dibawah umur untuk tidak bisa
membeli rokok.
b) Bersihkan area sekolah dari reklame atau pamflet yang berisi iklan
Aditama, T.Y., dan Ida Bernida. Proses Berhenti Merokok. Jakarta : Grup PT
Kalbe Farma, 1995. Jurnal dalam Cermin Dunia Kedokteran. No. 102
diakses pada tanggal 3 Februari 2012 dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_102_kardiovaskular.pdf
xxiv
Depkes. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,
2010.
Doe, Jen, dan Chris DeSanto. Smokings Immediate Effects On The Body ; a
Report from Campaign for Tobacco-Free Kids Program. Georgetown :
Georgetown Hospital's Community Pediatrics Program, 2009. (Artikel
diakses pada tanggal 3 Februari 2012 dari:
http://www.tobaccofreekids.org/research/factsheets/pdf/0264.pdf
Hussin, Sufean, dan Mariani Md Nor. Dasar Warga Sihat: Isu Psikologi
Faktor Remaja Sekolah Merokok. Jurnal Pendidikan. Malaysia : Universiti
Malaya, 2004. (Artikel diakses pada tanggal 12 Februari 2012 dari :
http://myais.fsktm.um.edu.my/5217/1/12.pdf, 09:35 WIB).
Irfan, Muhammad. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa SLP Dharma Pancasila
Medan Tentang Rokok dan Iklan Rokok Tahun 2010. Skripsi S1 Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan, 2010.
xxv
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta, 2007.
Nurhayati, Ai. (2009). Status Gizi, Kebiasaan Makan dan Gangguan Makan
(Eating Disorder) Pada Remaja di Sekolah Favorit dan Non-Favorit.
Artikel Penelitian. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2009.
Artikel diakses pada tanggal 1 Maret 2012 dari
:http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_K
ELUARGA/196710051993022-
AI_NURHAYATI/ARTIKEL_PEN.Status_Gizi _remaja.pdf
Sarwono, S.W. Psikologi Remaja, Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers, 2006.
Tuakli, N., Smith M.A., & Heaton C. Smoking in Adolescence: Methods for
Health Education and Smoking Cessation. a MIRNET study. Michigan :
University of Michigan, 1990. Artikel diakses pada tanggal 14 Februari
2012 dari : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2212967
xxvi
pada tanggal 12 Februari 2012 dari :
http://www.searo.who.int/en/Section13/Section1245_4980.htm
xxvii
LAMPIRAN
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan
Tahun 2012
Kepada Yth,
Siswa/i responden
di SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Saya Ade Sulistyawan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akan melakukan
penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun
2012. Serta sebagai sebagai data untuk penyusunan skripsi dan persyaratan tugas akhir
untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).
Untuk keperluan tersebut saya harap dengan segala kerendahan hati agar
kiranya Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang telah
disediakan, dan diharapkan Anda menjawab semua pernyataan yang ada. Kerahasiaan
jawaban Anda akan dijaga dan hanya diketahui oleh saya, selaku peneliti.
Atas perhatian dan bantuan Anda sebagai responden saya ucapakan terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
No.
( Responden )
Responden
KUESIONER
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan
2. Pertanyaan di bawah ini harap diisi semua sesuai keadaan yang sebenarnya
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda benar dengan memberikan
tanda silang ( X )
B. Pengetahuan
Berikan tanda checklist ( ) pada satu kotak yang menurut Anda paling sesuai.
Diisi
No Pernyataan Benar Salah oleh
Peneliti
B. 1. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus
termasuk cerutu atau bentuk lainnya.
B. 2. Pada wanita hamil, merokok tidak akan menyebabkan
gangguan pada janin, seperti terjadinya keguguran dan
tidak menyebabkan anak yang dilahirkannya mengalami
gangguan.
B. 3. Perokok mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk
menderita kanker paru dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok.
B. 4. Efek yang dialami oleh perokok tidak akan dialami oleh
orang yang berdekatan dengan perokok yang menghisap
asap rokok (perokok pasif).
B. 5. Rokok tidak bisa menyebabkan ketagihan atau
kecanduan.
B. 6. Rokok mengandungi 4000 bahan kimia yang berbahaya.
Bebeapa bahan kimia berbahaya yang terkandung pada
rokok diantarnya adalah : Tar, Nikotin, Karbon
monoksida, Fenol, Hidrogen Sianida.
C. Sikap
Berikan tanda checklist ( ) pada satu kotak yang menurut Anda paling sesuai.
D. Tindakan
Lingkari (O) satu pilihan jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
D. 1. Apa yang akan Anda lakukan jika di sekolah Anda ada penyuluhan
tentang bahaya merokok ?
3. Akan mengikuti penyuluhan tersebut
2. Tidak akan mengikuti penyuluhan itu
1. Hanya akan ikut jika teman-teman ikut
D. 2. Apa yang akan Anda lakukan jika berdekatan dengan orang yang
merokok di tempat umum ?
3. Memintanya untuk tidak merokok
2. Pergi menjauh
1. Diam saja
D. 3. Apa yang akan Anda lakukan jika ada teman Anda yang merokok di
tongkrongan (kantin, warung, 7-Eleven, Circle K, Mall, dsb) ?
3. Segera pergi dari tongkrongan itu
2. Tetap disitu tapi tidak merokok
1. Ikut merokok
D. 4. Apa yang akan Anda lakukan jika ada orang lain menyuruh Anda untuk
membelikan mereka rokok ?
3. Tegas menolak membeli rokok untuk orang itu
2. Sebisa mungkin mencoba menolak membelikan rokok
1. Membelikan rokok untuk orang itu
D. 5. Apa yang akan Anda lakukan jika ada orang lain memberikan Anda
rokok?
3. Tegas menolak rokok itu
2. Mengambil rokok itu tetapi tidak dihisap
1. Mengambil dan menghisap rokok itu
Berikan tanda checklist ( ) pada satu kotak yang menurut Anda paling sesuai.
F. 2. Berapa kira-kira jarak rumah Anda dari warung, toko, atau swalayan,
yang menjual rokok ? .. km
F. 3. Apakah warung, toko, atau swalayan itu menjual rokok secara bebas ?
2. Ya
1. Tidak
G. Reinforcing Factors
Lingkari (O) satu pilihan jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
Lingkari (O) satu pilihan jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
H. 5. Dimana Anda biasa merokok ? (bisa pilih lebih dari satu jawaban)
a. Rumah
b. Lingkungan sekolah
c. Tempat main/ tongkrongan (Mall, Warnet, 7- Eleven, Circle K)
I. Pertanyaan Kejujuran
Lingkari (O) satu pilihan jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
RELIABILITY
/VARIABLES=B1 B2 B3 B4 B5 B6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.742 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
B1 1.97 .183 30
B2 1.87 .346 30
B3 1.90 .305 30
B4 1.83 .379 30
B5 1.93 .254 30
B6 1.93 .254 30
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
B1 9.47 1.154 .434 .725
B2 9.57 .875 .562 .680
B3 9.53 .878 .675 .645
B4 9.60 .869 .488 .711
B5 9.50 1.086 .391 .728
B6 9.50 1.086 .391 .728
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.43 1.357 1.165 6
RELIABILITY
/VARIABLES=C1 C2 C3 C4 C5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
C1 4.53 .681 30
C2 3.53 .973 30
C3 4.50 .861 30
C4 4.33 .922 30
C5 4.20 .997 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
C1 16.57 7.840 .559 .733
C2 17.57 7.013 .481 .754
C3 16.60 6.938 .608 .708
C4 16.77 7.013 .527 .735
C5 16.90 6.507 .578 .718
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
21.10 10.438 3.231 5
RELIABILITY
/VARIABLES=D1 D2 D3 D4 D5 D6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.760 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
D1 2.33 .922 30
D2 2.33 .606 30
D3 2.60 .563 30
D4 2.37 .615 30
D5 2.77 .568 30
D6 2.33 .606 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
D1 12.40 4.662 .398 .780
D2 12.40 5.559 .410 .747
D3 12.13 5.499 .486 .730
D4 12.37 5.275 .512 .722
D5 11.97 4.999 .699 .679
D6 12.40 5.007 .635 .692
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
14.73 7.099 2.664 6
D. Alasan Psikologis (Pertanyaaan E1-E9)
RELIABILITY
/VARIABLES=E1 E2 E3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.766 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
E1 3.23 .858 30
E2 3.37 .928 30
E3 2.50 .861 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
E1 5.87 2.464 .587 .700
E2 5.73 2.133 .660 .614
E3 6.60 2.524 .555 .734
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
9.10 4.783 2.187 3
RELIABILITY
/VARIABLES=E4 E5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.861 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
E4 4.30 .702 30
E5 4.50 .682 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
E4 4.50 .466 .756 .
E5 4.30 .493 .756 .
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
8.80 1.683 1.297 2
RELIABILITY
/VARIABLES=E6 E7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.760 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
E6 3.63 .928 30
E7 3.07 .828 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
E6 3.07 .685 .617 .
E7 3.63 .861 .617 .
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
6.70 2.493 1.579 2
RELIABILITY
/VARIABLES=E8 E9
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
E8 3.87 1.224 30
E9 2.37 1.098 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
E8 2.37 1.206 .474 .
E9 3.87 1.499 .474 .
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
6.23 3.978 1.995 2
RELIABILITY
/VARIABLES=F1 F2 F3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.656 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
F1 1.83 .379 30
F2 1.67 .479 30
F3 1.83 .379 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
F1 3.50 .534 .436 .602
F2 3.67 .368 .553 .437
F3 3.50 .534 .436 .602
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
5.33 .920 .959 3
Hasil Pengolahan Data
A. Analisis Univariat
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 153 53.1 53.1 53.1
Perempuan 135 46.9 46.9 100.0
Total 288 100.0 100.0
Tingkat Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 11 3.8 3.8 3.8
Baik 277 96.2 96.2 100.0
Total 288 100.0 100.0
Tingkat Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 19 6.6 6.6 6.6
Baik 269 93.4 93.4 100.0
Total 288 100.0 100.0
Tingkat Tindakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 31 10.8 10.8 10.8
Baik 257 89.2 89.2 100.0
Total 288 100.0 100.0
Statistics
Tempat Biasa
Digunakan Untuk
Jenis Rokok Merk Rokok Lama Merokok Merokok
N Valid 64 64 64 64
Missing 0 0 0 0
Lama Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 6 Bulan 35 54.7 54.7 54.7
> 6 Bulan 29 45.3 45.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Statistics
Jumlah Batang Rokok yang Dihisap Sehari
N Valid 64
Missing 0
Mean 2.19
Std. Deviation 1.959
Minimum 1
Maximum 12
Jenis Rokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rokok Putih/Filter 61 95.3 95.3 95.3
Rokok Kretek 3 4.7 4.7 100.0
Total 64 100.0 100.0
Merk Rokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Djarum Black 1 1.6 1.6 1.6
Djarum Super 7 10.9 10.9 12.5
Dji Sam Soe 3 4.7 4.7 17.2
Dunhill Mild 3 4.7 4.7 21.9
Envio Mild 2 3.1 3.1 25.0
Gudang Garam Filter 11 17.2 17.2 42.2
L.A Lights 2 3.1 3.1 45.3
Neo Mild 3 4.7 4.7 50.0
Sampoerna Flava 3 4.7 4.7 54.7
Sampoerna Mild 28 43.8 43.8 98.4
U Mild 1 1.6 1.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
B. Analisis Bivariat
Crosstabs
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Jenis Kelamin Laki-Laki 57 96 153
Perempuan 7 128 135
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 42.676 1 .000
b
Continuity Correction 40.840 1 .000
Likelihood Ratio 47.998 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 42.527 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 30.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Jenis Kelamin 10.857 4.742 24.858
(Laki-Laki / Perempuan)
For cohort Perilaku Merokok 7.185 3.394 15.212
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .662 .582 .752
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Tingkat Pengetahuan * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Tingkat Pengetahuan Kurang Baik 8 3 11
Baik 56 221 277
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 16.878 1 .000
b
Continuity Correction 13.977 1 .000
Likelihood Ratio 13.341 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 16.820 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.44.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat 10.524 2.704 40.958
Pengetahuan (Kurang Baik /
Baik)
For cohort Perilaku Merokok 3.597 2.338 5.535
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .342 .130 .899
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Tingkat Sikap * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Tingkat Sikap Kurang Baik 14 5 19
Baik 50 219 269
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 31.169 1 .000
b
Continuity Correction 28.063 1 .000
Likelihood Ratio 24.871 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 31.061 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.22.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat Sikap 12.264 4.222 35.623
(Kurang Baik / Baik)
For cohort Perilaku Merokok 3.964 2.746 5.722
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .323 .152 .687
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Tingkat Tindakan * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Tingkat Tindakan Kurang Baik 23 8 31
Baik 41 216 257
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 54.288 1 .000
b
Continuity Correction 50.971 1 .000
Likelihood Ratio 44.115 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 54.100 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat 15.146 6.339 36.190
Tindakan (Kurang Baik / Baik)
For cohort Perilaku Merokok 4.651 3.280 6.593
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .307 .169 .559
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Merasa Kesulitan dalam Pelajaran * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Merasa Kesulitan dalam Ya 38 61 99
Pelajaran Tidak 26 163 189
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 22.798 1 .000
b
Continuity Correction 21.395 1 .000
Likelihood Ratio 21.863 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 22.719 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Merasa 3.905 2.189 6.969
Kesulitan dalam Pelajaran (Ya /
Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 2.790 1.805 4.313
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .714 .605 .843
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Ingin Mencoba Merokok * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Ingin Mencoba Merokok Ya 33 16 49
Tidak 31 208 239
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 69.563 1 .000
b
Continuity Correction 66.452 1 .000
Likelihood Ratio 58.778 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 69.321 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Ingin Mencoba 13.839 6.829 28.044
Merokok (Ya / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 5.192 3.544 7.607
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .375 .250 .563
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Ingin Terlihat Keren * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Ingin Terlihat Keren Ya 35 55 90
Tidak 29 169 198
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 21.039 1 .000
b
Continuity Correction 19.660 1 .000
Likelihood Ratio 19.881 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 20.966 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Ingin Terlihat 3.708 2.079 6.614
Keren (Ya / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 2.655 1.737 4.059
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .716 .601 .853
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan * Perilaku Merokok
Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Ingin Diterima dalam Semua Ya 17 29 46
Pergaulan Tidak 47 195 242
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.876a 1 .009
b
Continuity Correction 5.899 1 .015
Likelihood Ratio 6.246 1 .012
Fisher's Exact Test .012 .010
Linear-by-Linear Association 6.852 1 .009
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.22.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Ingin Diterima 2.432 1.234 4.792
dalam Semua Pergaulan (Ya /
Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 1.903 1.206 3.004
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .782 .622 .984
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Sarana dan Prasarana * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Sarana dan Prasarana Tersedia 61 205 266
Kurang Tersedia 3 19 22
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.016 1 .313
b
Continuity Correction .549 1 .459
Likelihood Ratio 1.126 1 .289
Fisher's Exact Test .428 .236
Linear-by-Linear Association 1.012 1 .314
N of Valid Cases 288
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Sarana dan 1.885 .540 6.583
Prasarana (Tersedia / Kurang
Tersedia)
For cohort Perilaku Merokok 1.682 .574 4.925
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .892 .746 1.067
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Perilaku Merokok Ortu * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Perilaku Merokok Ortu Ada 56 131 187
Tidak 8 93 101
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 18.407 1 .000
b
Continuity Correction 17.155 1 .000
Likelihood Ratio 20.897 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 18.343 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.44.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Perilaku 4.969 2.262 10.917
Merokok Ortu (Ada / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 3.781 1.877 7.615
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .761 .682 .849
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Perilaku Merokok Saudara * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Perilaku Merokok Saudara Ada 48 111 159
Tidak 16 113 129
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 13.034 1 .000
b
Continuity Correction 12.026 1 .001
Likelihood Ratio 13.631 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 12.989 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28.67.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Perilaku 3.054 1.637 5.697
Merokok Saudara (Ada / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 2.434 1.453 4.077
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .797 .706 .900
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Perilaku Merokok Teman * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Perilaku Merokok Teman Ada 61 179 240
Tidak 3 45 48
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 8.502 1 .004
b
Continuity Correction 7.429 1 .006
Likelihood Ratio 10.571 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear Association 8.472 1 .004
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.67.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Perilaku 5.112 1.533 17.044
Merokok Teman (Ada / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 4.067 1.331 12.425
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .796 .717 .883
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288
Pengaruh Iklan Rokok * Perilaku Merokok Siswa
Crosstab
Count
Perilaku Merokok Siswa
Merokok Tidak Merokok Total
Pengaruh Iklan Rokok Ada Pengaruh 36 24 60
Tidak 28 200 228
Total 64 224 288
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 62.580 1 .000
b
Continuity Correction 59.850 1 .000
Likelihood Ratio 54.498 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 62.363 1 .000
N of Valid Cases 288
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pengaruh Iklan 10.714 5.590 20.534
Rokok (Ada Pengaruh / Tidak)
For cohort Perilaku Merokok 4.886 3.263 7.316
Siswa = Merokok
For cohort Perilaku Merokok .456 .333 .624
Siswa = Tidak Merokok
N of Valid Cases 288