Anda di halaman 1dari 22

KIMIA ORGANIK II

KARBOHIDRAT

Di Susun Oleh:

Nama : Intan Permata

NPM : A1F015007

Dosen Pengampu : Dewi Handayani, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Karbohidrat.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa penulis memiliki akan adanya keterbatasan penulis sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen
pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Bengkulu, Mei 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................2

1.3 Tujuan .............................................................................................................................2

1.4 Manfaat ...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

2.1 Pengertian Karbohidrat ...................................................................................................3

2.2 Sumber dan Fungsi Karbohidrat ................................................................................... ...4

2.3 Klasifikasi Karbohidrat ................................................................................................. ...6

2.4 Identifikasi Karbohidrat..................................................................................................10

2.5 Pembentukan Hemiasetal & Hemiketal..........................................................................12

2.6 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat .........................................................16

BAB III PENUTUP .............................................................................................................17

3.1 Simpulan ........................................................................................................................17

3.2 Saran ..............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah menjadi
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-
kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi. Energi yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak atau lipid.
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang karbohidrat di konsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%.
Karbohidrat itu sendiri berasal dari bahasa latin karbo= karbon dan hidrat= air.
Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsur yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Melihat dari rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga
sebagai hidrat dari karbon, sehingga disebut karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak
hanya dimiliki oleh karbohidrat melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh
karena itu suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya
saja, tetapi paling penting ialah rumus strukturnya.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah
menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi.
Makalah tentang karbohidrat ini disusun untuk memenuhi tugas kimia organik 2, serta
untuk mengembangkan materi mengenai karbohidrat yang dapat mendorong berkembangnya
kompetensi pembaca tentang karbohidrat. Pembaca juga dapat menggunakan makalah ini
sebagai rujukan pelajaran mengenai karbohidrat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Apa sumber dan fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi karbohidrat?
5. Bagaimana pembentukkan hemiketal dan hemiasetal pada karbohidrat?
6. Apa dampak kelebihan dan kekurangan karbohidrat?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian karbohidrat
2. Mengetahui sumber dan fungsi karbohidrat
3. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
4. Mengetahui cara identifikasi karbohidrat
5. Mengetahui cara pembentukkan hemiketal dan hemiasetal pada karbohidrat
6. Mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan karbohidrat

1.4 Manfaat
1. Dapat memahami pengertian karbohidrat
2. Dapat memahami sumber dan fungsi karbohidrat
3. Dapat memahami klasifikasi karbohidrat
4. Dapat memahami cara identifikasi karbohidrat
5. Dapat memahami cara pembentukkan hemiketal dan hemiasetal pada karbohidrat
6. Dapat memahami dampak kelebihan dan kekurangan karbohidrat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik yang memiliki
rumus senyawa Cn(H2O)n.

Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati
dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintesis di dalam sel-
sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber
dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan


menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari
udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di
dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang
tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah
Cn(H2O)n. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber
kalori bagi organisme heterotrof. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras,
gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.

Karbohidrat biasanya juga didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau
zat yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat biasa
disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti
karbon yang terhidrat. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis.

3
matahari

klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang
tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan
polisakarida. Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis monosakarida
yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida
dan keosa yang gugus karbonilnya berlokalisasi di dalam rantai.

2.2 Sumber dan Fungsi Karbohidrat

Sumber Karbohidrat

Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang
berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple
karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks karbohidrat
yang didapat dari nasi, kentang, jagung,roti,dll.

Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-
umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan
dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan
sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur
umbi-umbian, seperti wortel dan kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung
karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan
susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan
sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
Makanan di bawah ini adalah sumber karbohidrat berdasarkan 1 satuan penukar, dengan
kalori yang hampir sama. Bisa digunakan untuk panduan menyusun menu diet. Bila ingin pas
memang harus ditimbang dulu tapi bisa juga dikira-kira. Masing-masing makanan dibawah
ini mengandung:

4
Energi : 175 kalori
Karbohidrat : 40 gr
Protein : 4 gr

Nasi 100gr roti tawar 70gr crackers 50gr


(3/4 gelas) (3 ptg sdg)-(5 buah besar)
Mie basah 200grsingkong 120gr-jagung pipilan 125 gr
(2 gelas)(1 ptg)(1 piring)
(3 Kentang 210grubi 135grtalas 125 gr
(4 (2 biji sedang)(1 buah)-(1 potong)

Dengan mengetahui substitusi dan juga besaran dari jumlah karbohidrat yang
dibutuhkan oleh tubuh, maka kita juga dapat merubah kebiasaan kita makan nasi dengan
substitusi yang lain. Yang pasti, tidak makan nasi pun bisa kenyang.

Fungsi karbohidrat

Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan


makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori)


bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung
menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk
glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan
eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.
3. Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di
konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup
terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam
tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi.
Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan
kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

5
4. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
5. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
6. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa
rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
7. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat
(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

2.3 Klasifikasi Karbohidrat

Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk
kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu monosakarida, digosakarida dan polisakarida.

1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat yang lain. Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu: Diosa (C2H4O2),
Triosa (C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4), Pentosa (C5H10O5), Heksosa (C6H12O6), dan Heptosa
(C7H14O7) . Namun sebagian besar monosakarida yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
adalah dari kelompok Heksosa dan Pentosa. Contoh dari monosakarida yang banyak terdapat
di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber
tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065-
0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa
sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan
energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens
sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.

6
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas
di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan
kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
Glukosa dan galaktosa bereaksi positif terhadap Larutan fehling, yaitu dengan menghasilkan
endapan merah bata dari Cu2O.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang
polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa murni
rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam
air. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama
glukosa. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen
dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula
pereduksi.

Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.

Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa


Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa

Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.

Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O)
berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada
selain dari pada diujung.

Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose


Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa

Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.

7
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan
menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di
alam.
Maltosa
Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan (1 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para isomaltose isomer
memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan (1 6). Maltosa adalah anggota
kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan
ketika amilase memecah pati. Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal
ini juga dihasilkan ketika glukosa terbakar.
Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan hidrolisis. Dalam
organisme hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan sangat cepat. Di laboratorium
pemanasan dengan asam yang kuat untuk beberapa menit akan mendapatkan hasil yang sama.
Maltosa memiliki rasa yang manis, sekitar setengahnya glukosa dan sekirat seperenam
manisnya fruktosa.
Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang
berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal
sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti
hewan. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa
dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,2 .
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan -D-glukosa dan -D-fruktosa.
Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa. Jika kita perhatikan
strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun
fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki
gugus hemiasetal. Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan
bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan
gula pereduksi.

8
Laktosa

Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk
lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, baik
pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.
Mempunyai rumus kimia C12H22O11.

3. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai
materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula
bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel
atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah
monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya.

Polisakarida Simpanan

Pati

Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer glukosa


penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah
amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks
adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik
percabangan.

Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip
dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata
lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis
bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan
tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.
Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa
rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabang alfa 1-2 atau

9
alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran.
Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis.

Polisakarida Struktural

Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun. Ikatan
glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.
Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba,
krustase. Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen.
Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk
membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan
sembuh.
Reaksi yang terjadi pada karbohidrat
Hidrolisis : polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida
Fermentasi : glukosa + ragi etanol + CO2
Dehidarasi : karbohidrat + H2SO4 karbon + H2O

2.4 Identifikasi Karbohidrat


Pemisahan dan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan teknik kromatografi. Secara
kualitatif, karbohidrat dapat dikenali dengan beberapa uji, yaitu:

1. Uji Molish
Uji ini merupakan uji yang paling umum untuk pengetesan adanya karbohidrat dan
senyawa organik lainnya.Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji ini.Prinsip
reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Pada uji ini asam
sulfat pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik, menghasilkan
monosakarida yang akan didehidrasi menjadi furfural dan turunannya. Furfural

10
mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan menghasilkan cincin warna ungu
kompleks (merah-ungu) yang menunjukan adanya karbohidrat.
2. Uji Benedict
Uji ini merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas, seperti yang terdapat pada laktosa atau maltosa. Uji ini digunakan untuk
pengetesan adanya gula pereduksi. Uji Benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+
oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat
pengompleks seperti sitrat atau tartat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3.
Hasil tes ini memberikan endapan warna hijau, kuning atau merah jingga yang
memberikan perkiraaan semikualitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.
3. Uji Barfoed
Uji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi
oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif dengan
pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk membedakan monosakarida,
disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan
tembaga oksida yang berwarna merah bata.
4. Uji Bial
Uji ini digunakan untuk menguji adanya gula pentosa. Pemanasan pentosa dengan HCL
pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion feri . Hasil
pemanasan akan menghasilkan warna biru-hijau yang menunjukan adanya gula pentosa.
5. Uji Selliwanof
Uji ini merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa.Ketosa akan didehidrasi lebih cepat dari aldosa. Furfural akan
berkondensasi dengan recorcinol (1,3- dihidroksi benzena) yang akan memberikan warna
merah kompleks (merah-cherry).
6. Uji Iodium
Uji ini digunakan untuk menguji adanya polisakarida. Pada uji iodium, kondensasi iodine
dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas.
Pembentukan warna biru menunjukan adanya pati, sedangkan warna merah menunjukan
adanya glikogen atau eritrodekstrin.

2.5 Pembentukan Hemiasetal & Hemiketal


11
Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi
dengan alkohol membentuk hemiketal.

H H

C O + R' OH R' O C OH

R R
Aldehid Alkohol Hemiasetal

R R

C O + "R OH "R O C OH

R' R'

Keton Alkohol Hemiketal

Fruktosa dapat membentuk :

Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.
Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.

12
Siklisasi D-glukosa

Cincin beranggota enam = PIRANOSA


Pembentukan cincin siklik glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru pada atom C1. Kedua
stereoisomer disebut anomer, a & b. Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk cincin dari gula
dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik :
a (OH di bawah struktur cincin)
b (OH di atas struktur cincin).

Dalam solusi, rantai-bentuk terbuka glukosa ('baik' D - atau 'L -') ada dalam
keseimbangan dengan beberapa isomer siklik , masing-masing berisi sebuah cincin karbon
ditutup dengan satu atom oksigen. Dalam larutan air, bagaimanapun, glukosa ada sebagai
pyranose selama lebih dari 99%. Bentuk rantai terbuka terbatas sekitar 0,25% dan furanose
ada dalam jumlah diabaikan. Istilah "glukosa" dan "D-glukosa" biasanya digunakan untuk
bentuk-bentuk siklik juga. Cincin ini berasal dari bentuk rantai terbuka oleh adisi nukleofilik
reaksi antara kelompok aldehid - (C = O) H pada C-1 dan kelompok hidroksil-OH pada C-4

13
atau C-5, menghasilkan hemiacetal kelompok-C (OH) HO-. Hemiasetal siklik dapat terbentuk
sebagai hasil reaksi antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama

Reaksi antara C-1 dan C-5 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota
enam, disebut pyranose , setelah eter siklik pyran , molekul sederhana dengan cincin karbon-
oksigen yang sama. Reaksi antara C-1 dan C-4 menciptakan sebuah molekul dengan cincin
beranggota lima, yang disebut furanose , setelah eter siklik furan. Dalam kedua kasus, setiap
karbon di atas ring memiliki satu hidrogen dan satu hidroksil terpasang, kecuali untuk karbon
terakhir (C-4 atau C-5) dimana hidroksil diganti oleh sisa molekul terbuka (yang - (CHOH)
2-H atau - (CHOH)-H, masing-masing).

Reaksi cincin-penutupan membuat karbon C-1 kiral juga, karena empat obligasi
menyebabkan-H, ke-OH, untuk karbon C-2, dan oksigen cincin. Keempat bagian dari
molekul dapat diatur sekitar C-1 ( karbon anomeric ) dalam dua cara yang berbeda, yang
ditunjuk oleh prefiks '-' dan '-'. Ketika molekul glukopiranosa ditarik dalam proyeksi
Haworth , penunjukan '-' berarti bahwa kelompok hidroksil yang melekat pada C-1 dan-CH
2 OH pada C-5 terletak di sisi berlawanan dari ring pesawat (a trans pengaturan ), 'sedangkan'
-berarti bahwa mereka berada di sisi yang sama dari pesawat (a cis pengaturan).Oleh karena
itu, terbuka isomer D-glukosa menimbulkan empat isomer siklik yang berbeda: -D-
glukopiranosa, -D-glukopiranosa, -D-glucofuranose, dan -D-glucofuranose, -D -
Glucopyranose Glukopiranosa, -D - Glucopyranose Glukopiranosa, -D - Glucofuranose
Glucofuranose, -D - Glucofuranose Glucofuranose.

14
Rantai lainnya terbuka-isomer L-glukosa juga menimbulkan empat bentuk siklik
berbeda L-glukosa, masing-masing cermin gambar dari D-glukosa yang sesuai. Cincin
glukopiranosa ( atau ) dapat mengasumsikan bentuk non-planar beberapa, analog dengan
'kursi' dan 'perahu' konformasi dari sikloheksana. Demikian pula, cincin glucofuranose
mungkin beranggapan beberapa bentuk, analog dengan 'amplop' konformasi dari
cyclopentane .

Glukopiranosa bentuk glukosa yang mendominasi dalam larutan, dan merupakan


bentuk yang diamati dalam keadaan padat. Mereka adalah padatan kristal berwarna, sangat
larut dalam air dan asam asetat , buruk larut dalam metanol dan etanol . Mereka meleleh pada
146 C () dan 150 C (), dan terurai pada suhu tinggi ke karbon dan air.

15
Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk tetrahedral, gula piranosa membentuk
konfigurasi kursi" atau perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi
dari glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth

2.6 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat


a. Akibat Kelebihan Karbohidrat
Akibat yang timbul karena berlebihan karbohidrat:
Rasa mudah kantuk
Obesitas
Jantung
Stroke

b. Akibat Kekurangan Karbohidrat


Jika manusia kekurangan karbohidrat dapat menimbulkan kekurangan gizi, tubuh lemah,
lesu dan tidak berenergi. Akibat kekurangan karbohidrat yang lebih serius menyebabkan
penyakit marasmus ( gangguan gizi ).
Penyakit marasmus ditandai dengan:
Bertubuh sangat kurus, seperti hanya tulang yang terbungkus kulit
Wajah terlihat lebih tua
Perut cekung
Kulit berkeriput dan tidak memiliki jaringan lemak di bawah kulit
Detak jantung dan aliran darah tidak stabil
Pernapasan terganggu
Akibat kekurangan karbohidrat pada anak-anak sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan anak kekurangan gizi. Kekurangan gizi yang terus menerus membahayakan
tumbuh kembak anak dan memperlambat perkembangan otak.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:


Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon ( C ),
hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki
rumus senyawa Cn(H2O)n.
Karbohidrat dibagi menjadi dua:
Sederhana : karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh
Kompleks : karbohidrat yang memerlukan waktu untuk bisa di serap oleh tubuh.

Karbohidrat berdasarakan ukuran molekulnya dibedakan menjadi tiga, yaitu :


Monosakarida : merupakan karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis
lagi menjadi karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida terpenting dibagi menjadi ;
Glukosa disebut juga dengab gula darah
Galaktosa
Fruktosa yang merupakan gula termanis.

Disakarida : karbohidrat yang terbentuk dari dua monosakarida, dapat dihidrolisis


menjadi monosakarida. Disakarida terpenting dibagi menjadi:
Maltosa : glukosa + glukosa, banyak digunakan dala makanan bayi
Laktosa : glukosa + galaktosa, disebut dengan gula susu
Sukrosa : glukosa + fruktosa, disebut juga dengan sakarosa. Merupakan gula
produksi seprti gula pasir dan gula tebu.

Polisakarida : karbohidrta hasil polimerisasi glukosa, hidrolisis sempurna akan


menghasilkan glukosa. Polisakarisa terpenting dibagi menjadi :
Selulosa merupakan bahan dasar kertas
Amilum disebut juga kanji/aci
Glikogen : merupakan cadangan energi dalam tubuh manusia

17
Reaksi yang terjadi pada karbohidrat
Hidrolisis : polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida
Fermentasi : glukosa ragi etanol + CO2
Dehidarasi : karbohidrat H2SO4 karbon + H2O

Uji yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi suatu karbohidrat adalah uji Molish,
uji Benedict, uji Barfoed, uji Bial, uji Selliwanof dan uji Iodium.

3.2 Saran

Sebaiknya konsumsi karbohidrat untuk tubuh dapat terpenuhi dengan baik


sesuai dengan kebutuhan, agar tidak terjadi penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
atau kelebihan konsumsi karbohidrat dalam tubuh.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J dan Fessenden Joan. S. 1986. Kimia Organik Jilid II. Jakarta: Erlangga

Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Lehninger, A.L. 1997. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Sastrohamidjojo, Harjono. 2009. Kimia Organik, Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, Protein.

Yogyakarta: UGM Press

http://al-faj.blogspot.com/2011/05/makalah-karbohidrat.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen1 halaman
    Lampiran 1
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Fix
    Kata Pengantar Fix
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Fix
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Pengesahan
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Katalis Homogen Dan Heterogen
    Katalis Homogen Dan Heterogen
    Dokumen9 halaman
    Katalis Homogen Dan Heterogen
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen4 halaman
    4
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Koloid
    Koloid
    Dokumen1 halaman
    Koloid
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Katalis Adalah
    Katalis Adalah
    Dokumen10 halaman
    Katalis Adalah
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • 193 386 1 SM
    193 386 1 SM
    Dokumen5 halaman
    193 386 1 SM
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Tina
    Evaluasi Tina
    Dokumen8 halaman
    Evaluasi Tina
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Efek Rumah Kaca
    Ringkasan Efek Rumah Kaca
    Dokumen5 halaman
    Ringkasan Efek Rumah Kaca
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen13 halaman
    Bab Vi
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Pemisahan
    Pemisahan
    Dokumen1 halaman
    Pemisahan
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Tina
    Evaluasi Tina
    Dokumen8 halaman
    Evaluasi Tina
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Intelektual Proses Taksonomi
    Intelektual Proses Taksonomi
    Dokumen4 halaman
    Intelektual Proses Taksonomi
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kimia Organik Karbohidrat Oleh Intan Permata
    Makalah Kimia Organik Karbohidrat Oleh Intan Permata
    Dokumen22 halaman
    Makalah Kimia Organik Karbohidrat Oleh Intan Permata
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • 8 Keterampilan Dasar
    8 Keterampilan Dasar
    Dokumen4 halaman
    8 Keterampilan Dasar
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Cover Kimia Organik
    Cover Kimia Organik
    Dokumen1 halaman
    Cover Kimia Organik
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Grafik
    Grafik
    Dokumen2 halaman
    Grafik
    Intan Permata
    Belum ada peringkat
  • Cover Kimia Analitik
    Cover Kimia Analitik
    Dokumen1 halaman
    Cover Kimia Analitik
    Intan Permata
    Belum ada peringkat