Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN KASUS PENYAKIT CAMPAK

No. Dokumen : SOP/UKM/I/


AMB/2017/
SOP No. Revisi :
TglTerbit : Januari 2017
Halaman : 1 dari 2
PuskesmasAmbac Trice Erwiza, SKM,M.M.Kes
ang Nip.196410121984062001

1. Pengertian Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh


berbentuk makulopaluler didahului panas badan >38 derajat celsius
(teraba panas) selama tiga hari atau lebih dan disertai salah satu
gejala batuk, pilek atau mata merah.
2. Tujuan - Untuk mengetahui perubahan epidemiologi campak
- Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
- Memprediksi terjadinya KLB campak
- Melaksanakan penyelidikan epidemiologi setiap KLB campak
- Memberikan rekomendasi dan tidak lanjut pada program
pencegahan dan pemberantasan campak
3. Kebijakan 1. Undang-undang no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulanagan Wabah penyakit
3.
4. Referensi Petunjuk Teknis Surveilans Campak direktorat jenderal PPM-PL
DEPKES RI DIT.EPIM-KESMA,Subdit Surveilans Epidemiologi,Jakarta
2006
5. AlatdanBahan 1. Alat :
a. Alat tulis kantor
b. Alat Penerangan
c. MateriPenyuluhan
6. Langkah-Langkah 1. Petugas surveilens menerima laporan kasus dari
RS/Dinkes/masyarakat atau mengkaji register puskesmas
untuk melihat jumlah kasus Campak.
2. Petugas mencatat laporan di buku catatan kasus.
3. Menentukan jadwal atau kunjungan PE
4. Petugas menyiapkan peralatan
5. Petugas mendatangi lokasi untuk mengetahui adanya kasus
tambahan dengan cara wawancara terhadap masyarakat,
keluarga kasus dan tokoh masyarakat.
6. Petugas melakukan pemeriksaan jika demam >38 c selama
3 hari atau disertai bercak kemerahan berbentuk
makulopapular, batuk, pilek, atau mata merah (konjungivitis)
dirumah penduduk.
Catat dan kirim ke DINKES Kab/ Kota.
7. Ambil spesimen serum darah dan kirim ke laboraturium.
8. Jika hasil positif, lakukan respon KLB.
9. Respons tatalaksana kasus (Lakukan pengobatan simtomatis
PENANGANAN PASIEN KASUS PENYAKIT CAMPAK

No. Dokumen : SOP/UKM/I/


AMB/2017/
SOP No. Revisi :
TglTerbit : Januari 2017
Halaman : 1 dari 2
PuskesmasAmbac Trice Erwiza, SKM,M.M.Kes
ang Nip.196410121984062001

dan untuk mengatasi komplikasi yang muncul seperti


bronchopneumonia dan konjungivitis, lakukan pemberian
vitamin A dosis tinggi pada kasus sesuai dengan usia dan
populasi balita beresiko sekitar lokasi KLB ).
10. Respons pelaporan dengan menggunakan standar pelaporan
KLB
11. Respons kesehatan masyarakat ( Lakukan PE, Lakukan
Surveilens Intensif, Lakukan Pemberian vaksinasi pada
anak-anak beresiko tinggi ( belum vaksinasi campak ) di
lokasi sekitar KLB, Lakukan Surveilens intensif, penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi dan GIZI pada bayi, memberi
makanan tambahan ).
12. Pencatatan pelaporan.

7. Diagram Alir

8. Hal-Hal yang 1. Konfirmasi awal untuk memastikan benar tidaknya terjadi kasus
perludiperhatikan campak
9. Unit terkait 1. Gizi
2. Imunisasi
3. Promkes
4. Dinkes

10. Dokumenterkait 1. LaporanHasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai