NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh:
AZIZ NUGRAHA
J500100029
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Kolesterol Total, Guru dan
Karyawan SMA MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta.
ABSTRACK
Adult nutritional status can be monitored simply by using body mass index
of nutritional status, especially with regard to weight the advantages and
disadvantages. Being overweight can also affect cholesterol levels in the body
which is one of the most important factors to determine a person's risk of
developing cardiovascular disease. This research aims to know the correlation of
body mass index with total cholesterol levels on teachers and employees in SMA
MUHAMMADIYAH 1 and 2 Surakarta.
The design of this research use analytic observational approach of cross
sectional. Sample of 96 teachers and employees in SMA MUHAMMADIYAH 1
and 2 Surakarta. The sample was selected using a purposive sampling technique.
This research was conducted with the spread sheet approval and questionnaires,
measuring the height and weight, then measure total cholesterol levels. Data
analysis using the comparative chi-square.
The highest sample is male with total of 49 samples. Age group in the
domination of age 50-60 years about 34 samples. Body mass index and total
cholesterol levels were grouped into two categories: normal and excess. In the
analysis of the results of Chi- Square p value = 0.773 ( p > 0.05 ), which indicates
that there is not correlation of body mass index with total cholesterol levels.
In this research it can be concluded that there is no correlation of body
mass index with total cholesterol levels of teachers and employees in SMA
MUHAMMADIYAH1 and 2 Surakarta
Keywords : Body Mass Index (BMI), total cholesterol levels, teachers and
employes in SMA MUHAMMADIYAH 1 and 2 Surakarta.
PENDAHULUAN
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari perubahan pola dan gaya hidup
adalah obesitas. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007
prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia 15 tahun di
Indonesia adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%) (Depkes RI, 2009).
Pravelensi obesitas di Jawa Tengah berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa
Tengah ialah sekitar 18,4% (Dinkes Jateng, 2007). Obesitas dapat diukur melalui
pemeriksaan antropometri. Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu indikator
penghitungan untuk antropometri yang berkaitan dengan lemak tubuh orang
dewasa, Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pria dan wanita dari
berbagai kelompok umur mengalami kenaikan kadar kolesterol total dan
kolesterol LDL dengan meningkatnya IMT/BMI (Ecol, 2008).
Prevalensi peningkatan total kolesterol tertinggi adalah Wilayah Eropa
(54% untuk kedua jenis kelamin), diikuti oleh Wilayah Amerika (48% untuk
kedua jenis kelamin) (WHO, 2008). Di Indonesia angka kejadian hiperkoles
terolemia penelitian MONICA I (Multinational Monitoring of Trends Deter
minants in Cardiovascular Diseases) sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 %
untuk pria. Pada MONICA II didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita
dan 14 % pria. Penderita pada generasi muda yakni usia 25-34 tahun mencapai 9,3
persen. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini yakni
14,5 persen atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki (Linawati, 2011).
Berdasarkan dengan uraian latar belakang di atas mengindikasikan bahwa
indeks masa tubuh sebagai salah satu indeks distribusi lemak tubuh yang dapat
menentukan hiperkolesterolemia berdasarkan kadar kolesterol total. Hal ini
mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hubungan indeks
masa tubuh dengan kolesterol total pada guru dan karyawan SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
Penelitian cross sectional analitik observasional dilakukan di SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta pada bulan September - Oktober 2013.
Subyek penelitian adalah seluruh guru dan karyawan SMA MUHAMMADIYAH
1 dan 2 Surakarta. Kriteria Inklusi : 1) Responden bersedia menjadi sampel
penelitian. 2) Responden dalam keadaan mampu untuk menyelesaikan rangkaian
pengambilan data. 3) Responden adalah guru dan karyawan SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta. 4) Responden tidak mengalami kelainan
anatomi sehingga dapat diukur antropometrinya. 5) Responden bersedia untuk
mengikuti seluruh proses pengambilan data. Kriteria Eksklusi : 1) Responden
wanita yang sedang hamil atau menyusui. 2) Responden tidak bisa berbicara
(afasia). 3) Responden memiliki riwayat penyakit seperti penyakit diabetes
mellitus, penyakit hormonal dan penyakit lain yang dapat mempengaruhi kadar
kolesterol total. 4) Responden merupakan seorang atlet atau binaragawan.
HASIL
Penelitian skripsi ini dilakukan pada seluruh guru dan karyawan di SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta pada bulan September Oktober 2013.
Berdasarkan kriteria restriksi didapatkan sampel sebanyak 96 sampel yang
memenuhi kriteria yang sesuai dengan pertimbangan yang telah ditetapkan oleh
peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Dari 96 sampel tersebut diperoleh data sebagai berikut :
1. Hasil Deskriptif
Tabel 8. Gambaran Umum Sampel
Variabel Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Pria 49 51 %
Wanita 47 49 %
Total 96 100 %
Umur
21-30 tahun 12 12,5 %
31-40 tahun 24 25,0 %
41-50 tahun 26 27,1 %
51-60 tahun 34 35,4 %
Total 96 100 %
Berat Badan
40-51 kg 15 15,6 %
52-63 kg 42 43,8 %
64-75 kg 30 31,3 %
76-86 kg 9 9,4 %
Total 96 100 %
Tinggi Badan
< 150 cm 20 20,8 %
150-160 cm 39 40,6 %
> 160 cm 37 38,5 %
Total 96 100 %
Indeks Massa Tubuh
Normal : 18,5 - 24,9 kg/m2 43 44.8 %
Berlebih : : >25 kg/m2 53 55.2 %
Total 96 100 %
Kadar Kolesterol Total
Normal : < 200 mg/dl 61 63.3 %
Berlebih : > 200 mg/dl 35 36.5 %
Total 96 100 %
Dari data jenis kelamin didapatkan jumlah responden pria lebih banyak
daripada responden wanita yaitu sebanyak 49 sampel dengan persentase 51 %.
Pada responden wanita didapatkan 47 sampel dengan persentase 49 %. Pada data
distribusi usia responden didominasi usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 34 sampel
dengan presentase 35,4 % kemudian diikuti oleh responden dengan usia 41-50
tahun sebanyak 26 sampel dengan persentase 27,1%. Usia 31-40 tahun sebanyak
24 sampel dengan persentase 25 % dan yang terakhir adalah responden dengan
usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 12 sampel dengan presentase 12,5%.
Pada tabel distribusi berat badan didominasi dengan berat badan 52-63 kg
sebanyak 42 sampel dengan persentase 43,8%, kemudian sampel dengan berat
badan 64-75 kg sebanyak 30 sampel dengan persentase 31,3%. Sampel dengan
berat badan 40-51 kg sebanyak 15sampel dengan persentase 15,6 %, dan sampel
dengan berat badan 76-86 kg sebanyak 9 sampel dengan persentase 9,4%.
Pada tabel frekuensi tinggi badan pada rentang 150-160 cm mendapat
sampel paling banyak yaitu sebanyak 39 sampel dengan persentase 40,6%, diikuti
oleh sampel dengan tinggi badan > 160 cm sebanyak 37 sampel dengan presentase
38,5% dan yang terakhir didapatkan 20 sampel dengan tinggi badan < 150 cm
dengan persentase 20,8%.
Untuk kategori indeks massa tubuh sampel dibagi menjadi dua kategori
yaitu indeks massa tubuh normal sebanyak 43 sampel dengan persentase 44,8 %,
dan indeks massa tubuh berlebih sebanyak 53 sampel dengan persentase 55,2%.
Hasil penelitian kadar kolesterol total didapatkan sebanyak 61 sampel dengan
kadar kolesterol total normal dengan persentase 63,5 %, dan didapatkan 35
sampel dengan kadar kolesterol total berlebih dengan persentase 36,5 %.
Hasil analisis ChiSquare antara indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total
ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 10. Hasil analisis Chi-Square Indeks Massa Tubuh dengan Kadar
Kolesterol Total
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada seluruh guru dan karyawan di SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta pada bulan September - Oktober 2013.
Pada penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 96 sampel yang telah dipilih
sebelumnya berdasarkan kriteria restriksi yang telah ditentukan. Proses
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu
Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat
sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel yang telah dipilih
kemudian diukur berat badannya dengan menggunakan timbangan berat badan
yaitu timbangan pegas manual camry dengan keakuratan 0,5 kg. Tinggi badan
dapat diketahui dengan mengukur tinggi badan sampel dengan menggunakan
tinggi badan microtoa dengan keakuratan 0,1 cm yang telah dipasang di dinding.
Selanjutnya sampel dilakukan pengukuran kadar kolesterol total. Pengambilan
kadar kolesterol total dengan menggunakan Easy Touch. Pengukuran indeks
massa tubuh dan kadar kolesterol total dilakukan di SMA MUHAMMADIYAH 1
dan 2 Surakarta.
Pada tabel 10 di atas menunjukkan hasil analisis Chi-Square dengan nilai
significancy-nya atau nilai p 0,773 (p > 0,05) yang artinya tidak terdapat
hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total. Penelitan ini
tidak sesuai dengan hipotesis yang diharapkan oleh peneliti, yaitu adanya
hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total. Kesimpulan
yang didapat pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara indeks
massa tubuh dengan kadar kolesterol total pada guru dan karyawan SMA
MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sara Sofia dengan judul
Hubungan indeks massa tubuh dengan biokimia darah pada karyawan PT.
Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, Jakarta yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol
total. Dari hasil berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) penderita obesitas tidak
selalu memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Kolesterol yang tinggi tidak selalu
dipengaruhi oleh obesitas, tetapi lebih dipengaruh pada konsumsi makanan yang
banyak mengandung kolesterol seperti mengkonsumsi daging, jeroan, dan telur
yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah karena di dalam makanan
seperti daging, jeroan, dan telur terdapat kandungan kolesterol yang cukup tinggi
(Sofia, 2008).
Penelitian ini dilakukan di SMA MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Guru guru dan karyawan tiap dua minggu sekali melakukan senam rutin dan
terdapat jadwal penyuluhan dan konseling kesehatan. Hal ini merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi penelitian. Hal ini didukung oleh penelitian yang
berjudul Peran konseling berkelanjutan pada penanganan pasien hiper
kolesterolemia yang menyatakan bahwa terjadi penurunan jumlah pasien
hiperkolesterolemia setelah dilakukannya konseling. Konseling diperlukan untuk
meningkatkan pemahaman klien serta mendorong klien untuk membuat
penyelesaian terhadap masalahnya. Selain itu konseling gizi diperlukan agar terjadi
perubahan perilaku menjadi gaya hidup sehat. Pencegahan penyakit kardiovaskular
dapat dilakukan dengan menurunkan kadar kolesterol LDL. Konseling memegang
peranan yang penting dalam memberikan pengetahuan dan motivasi untuk
melakukan perubahan gaya hidup dan mempertahankan gaya hidup sehat yang
pada akhirnya akan menurunkan kadar kolesterol LDL (Grace, 2013).
Penelitian lain dengan judul Hubungan antara konsumsi pangan dan
aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di Bogor
menyatakan bahwa aktivitas fisik berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol
darah. Olahraga secara teratur dapat nurunkan berat badan dan mengurangi endapan
kolesterol dalam pembuluh darah. Dengan berolahraga dapat menurunkan kadar
LDL kolesterol dan trigliserid serta meningkatkan kadar HDL kolesterol yang
disebabkan karna berkurangnya aktifitas lipase hati yang berfungsi dalam
katabolisme HDL kolesterol (Waloya, 2013).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar
kolesterol total pada guru dan karyawan SMA MUHAMMADIYAH 1 dan 2
Surakarta.
SARAN
1. Sebaiknya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
metode yang lebih baik yaitu dengan menggunakan metode penelitian
cohort untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan
kadar kolesterol total.
2. Meskipun hasil pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang
bermakna antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar kolesterol total,
tetapi menjaga berat badan normal pada kisaran IMT yang normal
merupakan hal yang sangat perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan.
3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya harus lebih diperhatikan variabel
perancu (stres, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit).
4. Lebih diperhatikan metode penelitian, cara pengukuran, dan besar sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, MB. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC hal: 216
Botham, Kathleen. 2009. Sintesis,Transpor & Eksresi Kolesterol. jakarta: EGC
hal: 239
Clair, Daiel. 2011. Lipid Blood Test.http://my.clevelandclinic-.org/heart/ services
/tests/-labtests/lipid.asx diakses pada tanggal 28 mei 2013
Dahlan, MS. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika
Departemen Kesehatan RI, 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) Nasional. Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan RI http://www.depkes.go.id/ diakses pada tanggal 1 mei 2013
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2007. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007.
http://www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi/riskesdas_jateng2007.
pdf diakses pada 7 mei 2013
Ecol , J. 2008. A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index
(BMI) in Patients with Diabetes Mellitus. http://www.krepublishers
.com/02-Journals/ diakses pada tanggal 7 juni 2013
Gibney, MJ., Margaretts, BM., Kearney JM., Arab, L. 2008. Gizi Kesahatan
Masyarakat. Jakarta: EGC hal: 54
Grace, Ruth. 2013. Peran Konseling Berkelanjutan pada Penanganan Pasien
Hiperkolesterolemia.http%3A%2F%2Findonesia.digitaljournals.org%2Fi
ndex.php%2Fidnmed%2Farticle%2Fdownload%2F1278%2F1255&ei
diakses pada tanggal 8 Januari 2014
Guyton, AC., Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Hamdy, Osama. 2013. Obesity.http://emedicine.medscape.com/article/123702-ove
rview#showall diakses pada tanggal 28 mei 2013
Linawati, Sienny. 2011. Perbandingan Marker Inflamasi Antara Sindroma
Koroner Akut dan Non Sindroma Koroner Akut. etd.ugm.ac.id/-
index.php?mod=download&sub.act. diakses pada tanggal 24 mei 2013.
Miranti, Yeni. 2008. Hubungan Persentase Lemak Tubuh,Indeks Masa
Tubuh,Asupan Lemak dan Serat dengan Kadar Kolesterol Darah pada
Wanita Dewasa di Perumahan Madu Asri Kabupaten Karanganyar.
http://eprints.undip.ac.id/7148/. diakses pada tanggal 20 mei 2013.
Mumpuni Y, Wulandari A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol. Yogyakarta :
ANDI.
Nelson, Michael. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC