ABSTRAK
Blending adalah salah satu proses perbaikan mutu BBM dengan mencampurkan
beberapa BBM yang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga didapatkan BBM hasil
blending yang sesuai dengan sales product yang diinginkan. Sebelum dilakukan
blending di lapangan tentunya seorang operator melakukan perhitungan awal untuk
menentukan berapa kebutuhan BBM yang diperlukan untuk menghasilkan suatu sales
product yang diinginkan. Setelah dilakukan perhitungan maka dilakukan kegiatan
blending di lapangan dengan segala persiapan yang ada. Ternyata, terdapat beberapa
perbedaan yang terjadi antara perhitungan dan kenyataan di lapangan. Percobaan kali
ini dilakukan pembandingan antara blending produk BBM yang dilakukan di laboratorium
dengan hasil perhitungan teoritis yang mengacu pada teori blending Chevron Company,
dimana dalam percobaan tersebut didapatkan bahwa hasil blending flash point antara
produk solar dengan kerosine tidaklah berbeda jauh dengan hasil blending antara
produk solar dengan kerosine yang menggunakan hitungan dengan metode Chevron.
Begitupula untuk hasil blending viskositas antara produk solar dengan produk HVI 60.
Tentunya hasil percobaan blending di laboratorium tidaklah sama bila di terapkan di
lapangan (kilang) karena di lapangan (kilang) banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi. Dan hal ini akan menjadi khasanah/wawasan bagi Widyaiswara yang
mengampu mata diklat Blending dan instruktur yang memandu praktik di laboratorium.
15
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1
16
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1
4.1 persamaan korelasi sederhana hasil blending adalah jumlah dari hasil
yang sesuai bila terdapat perkalian antara fraksi volume dengan
penyimpangan antara blending viscosity factor masing-masing
hasil perhitungan dengan hasil komponen. Bila dirumuskan sebagai
percobaan berikut :
4.2 besarnya penyimpangan yang
ada bila terdapat penyimpangan
antara blending hasil perhitungan VF blending = VFi x (2.1)
dengan hasil percobaan V
5. Kesimpulan Dimana :
Kesimpulan merupakan pengambilan VFblending=Viskositas Factor hasil blending
keputusan dari rangkaian penelitian, VFi = Viskositas Factor komponen i
yang mana kesimpulan tersebut Vi = Fraksi Volume komponen i
mengarah kepada penentuan ada
atau tidaknya penyimpangan yang Blending viskositas kinematik
siknifikan antara hasil percobaan di (centistokes) bisa dilakukan pada
laboratorium dengan formula berbagai temperatur, tetapi viskositas
blending yang ada. campuran semua komponen harus
dinyatakan pada temperatur yang sama.
II. TEORI BLENDING CHEVRON Blending viskositas untuk Saybolt
Untuk lube oil, blending yang Universal juga bisa dilakukan pada
umum dilakukan adalah blending berbagai suhu dan dapat saling bertukar
Viskositas, Pour Point dan Flash Point. dengan viskositas kinematik pada
Ada beberapa metode yang digunakan temperatur yang sama.
untuk mengestimasi sifat sifat fisik hasil Tabel Viscosity Blending Index
blending dari Blending Stocks (material Numbers bisa digunakan untuk
yang akan diblending). Salah satu mengkonversi viskositas yang dinyatakan
metode yang paling umum digunakan dalam centistokes ke Saybolt Universal
adalah metode blending tidak linear. Seconds (SUS). Pada tabel ini juga
Metode ini menggunakan suatu nilai diberikan viscosity factors untuk
dimana nilai ini memiliki properti yang viskositas yang dinyatakan dalam Saybolt
mendekati nilai dari blending secara Furol Seconds (SFS).
linear. Nilai penganti ini disebut dengan Viskositas Saybolt Furol hanya
Blending Factors atau Blending Index bisa diblending pada suhu 122 oF (50 oC).
Numbers. Metode ini dikembangkan Jika viskositas SFS pada temperatur
oleh The Chevron Research Company. selain 122 oF (50 oC), maka harus
Perusahaan minyak ini telah dikonversi dulu ke viskositas SUS atau ke
mengembangkan Blending Index Number centistokes sebelum dilakukan blending.
untuk Viskositas, Flash Point, Aniline Harga Viscosity Factors untuk SFS pada
Point, Pour Point dan Tekanan Uap. 122 oF (50 oC) bisa juga digunakan
Tetapi dalam bab ini hanya dibahas sebagai Viscosity Factor untuk SUS pada
tentang blending Viskositas, Flash Point 130 oF (54,4 oC) dan Centistokes pada
dan Pour Point. 130 oF (54,4 oC).
Tabel ini (tabel terlampir) juga bisa
a. Blending Viskositas digunakan untuk mengkonversi viskositas
Blending untuk viskositas dapat SFS pada 122 oF (50 oC) ke kinematik
dihitung dengan menggunakan tabel atau ke viskositas Saybolt Universal pada
Viscosity Factor. Dimana Viscosity Factor 130 oF (54,4 oC).
17
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1
18
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1
80
kerosine yang dicampurkan ke
70
Data Percobaan dalam 40% solar.
60
Data Perhitungan
50
40
b. Saran
30 1. Masih perlu dilakukan percobaan
20 untuk blending-blending parameter uji
0 2 4 6 8
Vis kositas Hasil Blending
10
lainnya
2. Instruktur pengampu mata diklat
blending sebaiknya menyampaikan
b. Data Grafis Hasil Percobaan kepada peserta diklat bahwa
Blending Flash Point PMCC percobaan hasil blending ini memiliki
beberapa batasan masalah yang
Blending Flash Point Solar dengan Kerosine disederhanakan untuk memudahkan
dalam mengevaluasi hasil
100
90
percobaan.
80
70
60
% Solar
Data Percobaan
50
Data Perhitungan
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80
Flash Point Hasil Blending
19
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1
DAFTAR PUSTAKA
Christie. J. Geankoplis, Transport Processes and Unit Operations, 2nd edition, 1983,
Allyn and Bacon, USA.
James. H. Gary and Glenn. E. Handwerk, Petroleum Refining Technology and
Economics, 3rd edition, 1994, Marcel Dekker, USA.
Nicholas. P. Chopey, Hand Book of Chemical Engineering Calculation, 2nd edition,
1994, Mc Graw Hill, inc., USA.
Poitr Konieczka and Jacek Namiesnik, Quality Assurance and Quality Control in The
Analytical Chemical Laboratory : A Practical Approach, CRC Press, Taylor &
Francis group, 2009, New York, USA
Shell, Lubricating Oil Blending Plant , June 1961, Perpustakaan Akamigas-STEM
Cepu.
Shirley Dowdy, Statistics for Research, 3rd edition, 2004, John Wiley & Sons, Inc
Publication, USA
20