Anda di halaman 1dari 6

[Type text]

FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

EVALUASI PENYIMPANGAN FORMULA BLENDING VISKOSITAS DAN


FLASH POINT TERHADAP RIIL DI LAPANGAN (LABORATORIUM)
Oleh : Arluky Novandy *)

ABSTRAK

Blending adalah salah satu proses perbaikan mutu BBM dengan mencampurkan
beberapa BBM yang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga didapatkan BBM hasil
blending yang sesuai dengan sales product yang diinginkan. Sebelum dilakukan
blending di lapangan tentunya seorang operator melakukan perhitungan awal untuk
menentukan berapa kebutuhan BBM yang diperlukan untuk menghasilkan suatu sales
product yang diinginkan. Setelah dilakukan perhitungan maka dilakukan kegiatan
blending di lapangan dengan segala persiapan yang ada. Ternyata, terdapat beberapa
perbedaan yang terjadi antara perhitungan dan kenyataan di lapangan. Percobaan kali
ini dilakukan pembandingan antara blending produk BBM yang dilakukan di laboratorium
dengan hasil perhitungan teoritis yang mengacu pada teori blending Chevron Company,
dimana dalam percobaan tersebut didapatkan bahwa hasil blending flash point antara
produk solar dengan kerosine tidaklah berbeda jauh dengan hasil blending antara
produk solar dengan kerosine yang menggunakan hitungan dengan metode Chevron.
Begitupula untuk hasil blending viskositas antara produk solar dengan produk HVI 60.
Tentunya hasil percobaan blending di laboratorium tidaklah sama bila di terapkan di
lapangan (kilang) karena di lapangan (kilang) banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi. Dan hal ini akan menjadi khasanah/wawasan bagi Widyaiswara yang
mengampu mata diklat Blending dan instruktur yang memandu praktik di laboratorium.

I. PENDAHULUAN bingung, dan kebingungan ini akan selalu


a. Latar Belakang Penelitian dibawa peserta saat peserta telah
Blending merupakan salah satu mengikuti diklat. Maka pencapaian tujuan
dari mata diklat yang diajarkan di diklat menjadi kurang efisien karena
Pusdiklat Migas Cepu. Penyampaian peserta diklat masih menyimpan banyak
materi Blending ini dilaksanakan dengan pertanyaan tentang materi diklat
cara classical dalam bentuk teori maupun Blending.
Praktek di Laboratorium. Tentunya dalam Praktikum Blending pada
menyampaikan materi teori Blending di pengujian viskositas dan flash point yang
kelas dan di laboratorium sangatlah dilakukan di laboratorium Minyak Bumi
berbeda, dimana di kelas selalu selama ini dilakukan oleh para instruktur
diperbincangkan teori hitungan yang Laboratorium Minyak Bumi Pusdiklat
disampaikan oleh seorang Widyaiswara Migas yang telah berpengalaman. Dalam
di kelas, sedangkan praktek di melakukan proses Transfer Knowledge
laboratorium selalu dilaksanakan oleh ke peserta diklat di Laboratorium, para
seorang instruktur sehingga seringkali instruktur Laboratorium Pusdiklat Migas
terjadi ketimpangan atau penyimpangan selama ini selalu melakukannya dengan
antara teori yang disampaikan di kelas simulasi atau memeragakan yang
dengan praktek di laboratorium. Tentu kemudian hasil praktikum tersebut di
saja bila terjadi penyimpangan seperti ini bahas oleh peserta. Tentunya dalam
akan membuat peserta diklat menjadi membimbing studi kasus Blending,

15
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

seorang instruktur akan memberikan 1. apakah ada penyimpangan yang


interpretasi yang berbeda bila yang cukup siknifikan antara formula
dipahami oleh peserta diklat dikelas tidak blending dengan hasil percobaan di
sesuai dengan kenyataan di laboratorium.
laboratorium, sementara di satu sisi 2. sampai batasan maksimum rasio
belum pernah dilakukan penelitian blending berapa dimana formula
tentang penyimpangan hasil praktikum blending bisa dikatakan sama dengan
Blending dengan Formula Blending yang hasil percobaan di laboratorium.
ada saat ini.
e. Batasan Masalah
b. Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini dibatasi pada
Adapun manfaat dari penelitian permasalahan :
Evaluasi Penyimpangan Formula 1. sample yang digunakan adalah
Blending Viskositas dan Flash Point sample solar dari SPBU Cepu dan
Terhadap Riil di Lapangan (laboratorium) HVI 160 produksi RU 4 Cilacap
adalah sebagai berikut : 2. metode uji yang digunakan untuk
1. Untuk menentukan korelasi yang menentukan viskositas hasil blending
sesuai antara formula blending yang adalah ASTM D 445
ada dengan hasil percobaan di 3. metode uji yang digunakan untuk
laboratorium. menentukan flash point hasil blending
2. Memberikan tambahan pengetahuan adalah ASTM D 93
untuk para instruktur dan Widyaiswara 4. formula blending viskositas dan flash
dalam melakukan proses Transfer point yang di bandingkan adalah
Knowledge sehingga instruktur formula dari Chevron Company
memiliki kepercayaan diri yang tinggi 5. percobaan yang dilakukan adalah
dalam menjelaskan secara ilmiah bila percobaan skala laboratorium
terdapat penyimpangan antara hasil
percobaan di laboratorium dengan f. Metoda Penelitian
formula blending yang ada. Metode serta langkah-langkah
dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
c. Maksud dan Tujuan Penelitian sebagai berikut :
Adapun maksud dan tujuan 1. Pengambilan data awal
penelitian Evaluasi Penyimpangan Penelitian diawali dengan
Formula Blending Viskositas dan Flash pengumpulan data-data awal, yang
Point Terhadap Riil di Lapangan meliputi pengkukuran viskositas HVI
(Laboratorium) adalah untuk menentukan dan Solar, pengukuran flash Point
besarnya penyimpangan yang terjadi Solar dan Kerosine.
antara hasil percobaan Blending di analisa sifat fisik lainnya, antara lain :
laboratorium dengan formula blending density, distilasi, warna ASTM D
yang ada (formula Blending Chevron), 1500 dan ASTM D 150.
serta memberikan wawasan bagi para 2. Pengambilan data-data penelitian
instruktur yang mengampu matadiklat 3. Pengolahan data-data penelitian :
praktikum di laboratorium. Data-data penelitian diolah dengan
menggunakan statistika
d. Rumusan Masalah 4. Analisa dan pembahasan
Masalah yang dicoba untuk dicari Analisa dan pembahasan akan
penyelesaiannya adalah : menentukan :

16
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

4.1 persamaan korelasi sederhana hasil blending adalah jumlah dari hasil
yang sesuai bila terdapat perkalian antara fraksi volume dengan
penyimpangan antara blending viscosity factor masing-masing
hasil perhitungan dengan hasil komponen. Bila dirumuskan sebagai
percobaan berikut :
4.2 besarnya penyimpangan yang
ada bila terdapat penyimpangan
antara blending hasil perhitungan VF blending = VFi x (2.1)
dengan hasil percobaan V
5. Kesimpulan Dimana :
Kesimpulan merupakan pengambilan VFblending=Viskositas Factor hasil blending
keputusan dari rangkaian penelitian, VFi = Viskositas Factor komponen i
yang mana kesimpulan tersebut Vi = Fraksi Volume komponen i
mengarah kepada penentuan ada
atau tidaknya penyimpangan yang Blending viskositas kinematik
siknifikan antara hasil percobaan di (centistokes) bisa dilakukan pada
laboratorium dengan formula berbagai temperatur, tetapi viskositas
blending yang ada. campuran semua komponen harus
dinyatakan pada temperatur yang sama.
II. TEORI BLENDING CHEVRON Blending viskositas untuk Saybolt
Untuk lube oil, blending yang Universal juga bisa dilakukan pada
umum dilakukan adalah blending berbagai suhu dan dapat saling bertukar
Viskositas, Pour Point dan Flash Point. dengan viskositas kinematik pada
Ada beberapa metode yang digunakan temperatur yang sama.
untuk mengestimasi sifat sifat fisik hasil Tabel Viscosity Blending Index
blending dari Blending Stocks (material Numbers bisa digunakan untuk
yang akan diblending). Salah satu mengkonversi viskositas yang dinyatakan
metode yang paling umum digunakan dalam centistokes ke Saybolt Universal
adalah metode blending tidak linear. Seconds (SUS). Pada tabel ini juga
Metode ini menggunakan suatu nilai diberikan viscosity factors untuk
dimana nilai ini memiliki properti yang viskositas yang dinyatakan dalam Saybolt
mendekati nilai dari blending secara Furol Seconds (SFS).
linear. Nilai penganti ini disebut dengan Viskositas Saybolt Furol hanya
Blending Factors atau Blending Index bisa diblending pada suhu 122 oF (50 oC).
Numbers. Metode ini dikembangkan Jika viskositas SFS pada temperatur
oleh The Chevron Research Company. selain 122 oF (50 oC), maka harus
Perusahaan minyak ini telah dikonversi dulu ke viskositas SUS atau ke
mengembangkan Blending Index Number centistokes sebelum dilakukan blending.
untuk Viskositas, Flash Point, Aniline Harga Viscosity Factors untuk SFS pada
Point, Pour Point dan Tekanan Uap. 122 oF (50 oC) bisa juga digunakan
Tetapi dalam bab ini hanya dibahas sebagai Viscosity Factor untuk SUS pada
tentang blending Viskositas, Flash Point 130 oF (54,4 oC) dan Centistokes pada
dan Pour Point. 130 oF (54,4 oC).
Tabel ini (tabel terlampir) juga bisa
a. Blending Viskositas digunakan untuk mengkonversi viskositas
Blending untuk viskositas dapat SFS pada 122 oF (50 oC) ke kinematik
dihitung dengan menggunakan tabel atau ke viskositas Saybolt Universal pada
Viscosity Factor. Dimana Viscosity Factor 130 oF (54,4 oC).

17
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

b. Blending Flash Point f. Stopwatch


Blending untuk flash point dapat g. Pompa vacuum
dihitung dengan menggunakan tabel h. Viscometer cleaner
Flash Point Blending Index Numbers. i. Flash Point PMCC Tester
Dimana Blending Index hasil blending
adalah hasil jumlah dari perkalian fraksi 2. Material percobaan
volume dengan blending index masing Adapun material yang digunakan
masing komponen. Bila dituliskan untuk percobaan ini meliputi :
sebagai berikut a. Solar, yang didapatkan dari SPBU
dengan viskositas kinematik =
FPBI blending = FPBIi x Vi (2.2) 3,605 cSt dan flash point 66oC
b. HVI 60, yang didapatkan dari
kilang RU 4 Cilacap dengan
Dimana : viskositas kinematik = 23,13 cSt
FPBIblending=Flash Point Blending Index c. Kerosine, produksi kilang Pusdiklat
hasil blending Migas Cepu dengan Flash Point =
FPBIi = Flash Point Blending Index 39oC
komponen i d. Solvent pembersih kapiler
Vi = Fraksi volume masing masing viskometer (Toluen)
komponen i
Tabel flash point blending index 3. Tahapan pelaksanaan percobaan
dapat digunakan untuk mencari blending Tahapan pelaksanaan percobaan
index untuk jenis alat flash point apapun, blending viskositas dan flash point secara
tetapi akan lebih akurat hasil blendingnya garis besar adalah sebagai berikut :
bila tidak digunakan untuk memblending 1. penentuan viskositas dan flash
flash point dari hasil Closed Cup point awal dari masing-masing
diblending dengan hasil dari Open Cup. material
2. penentuan perbandingan volume
III. PERCOBAAN blending masing-masing material
a. Pelaksanaan Percobaan 3. dilakukan blending dengan
Pelaksanaan percobaan blending menggunakan beaker glass
viskositas dan flash point ini dilaksanakan ukuran 500 ml
di laboratorium Minyak Bumi yang mana 4. pengambilan datadata percobaan
pengambilan data-data nya dimulai pada dengan melakukan pengukuran
tanggal 6 Juni 2011 sampai dengan 19 viskositas kinematik dan flash
September 2011. point hasil blending
5. tabulasi data hasil blending
1. Peralatan percobaan 6. pengolahan data
Peralatan pendukung percobaan
blending ini antara lain :
a. Stirer
b. Beaker glass ukuran 500 ml
c. Termometer Herzog range 3742
o
C
d. Oil bath Viscosity
e. Viscometer Tube dengan harga C
= 0,01668;C = 0,01664;C = 0,01;C
= 0,0318

18
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

IV. HASIL PERCOBAAN a. untuk blending viskositas, rasio


a. Data Grafis Hasil Percobaan yang bisa dikatakan tidak ada
Blending Viskositas perbedaan adalah hingga 60%
solar yang dicampurkan ke
Blending Viskositas Kinematik antara dalam 40% HVI 60
HVI 60 dengan Solar
b. untuk blending flash point, rasio
100 yang bisa dikatakan tidak ada
90
perbedaan adalah hingga 60%
% Solar yang di tambahkan

80
kerosine yang dicampurkan ke
70
Data Percobaan dalam 40% solar.
60
Data Perhitungan
50

40
b. Saran
30 1. Masih perlu dilakukan percobaan
20 untuk blending-blending parameter uji
0 2 4 6 8
Vis kositas Hasil Blending
10
lainnya
2. Instruktur pengampu mata diklat
blending sebaiknya menyampaikan
b. Data Grafis Hasil Percobaan kepada peserta diklat bahwa
Blending Flash Point PMCC percobaan hasil blending ini memiliki
beberapa batasan masalah yang
Blending Flash Point Solar dengan Kerosine disederhanakan untuk memudahkan
dalam mengevaluasi hasil
100
90
percobaan.
80
70
60
% Solar

Data Percobaan
50
Data Perhitungan
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80
Flash Point Hasil Blending

V. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
1. Setelah melalui percobaan di
laboratorium didapatkan bahwa tidak
ada perbedaan yang siknifikan
blending viskositas dan blending
flash point antara hasil percobaan
dan hasil perhitungan berdasarkan uji
hipotesa dengan distribusi t
2. Dalam percobaan ini, rasio yang bisa
dikatakan bahwa blending hasil
percobaan dan blending hasil
perhitungan masih bisa dikatakan
sama yaitu :

19
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 1

DAFTAR PUSTAKA

Christie. J. Geankoplis, Transport Processes and Unit Operations, 2nd edition, 1983,
Allyn and Bacon, USA.
James. H. Gary and Glenn. E. Handwerk, Petroleum Refining Technology and
Economics, 3rd edition, 1994, Marcel Dekker, USA.
Nicholas. P. Chopey, Hand Book of Chemical Engineering Calculation, 2nd edition,
1994, Mc Graw Hill, inc., USA.
Poitr Konieczka and Jacek Namiesnik, Quality Assurance and Quality Control in The
Analytical Chemical Laboratory : A Practical Approach, CRC Press, Taylor &
Francis group, 2009, New York, USA
Shell, Lubricating Oil Blending Plant , June 1961, Perpustakaan Akamigas-STEM
Cepu.
Shirley Dowdy, Statistics for Research, 3rd edition, 2004, John Wiley & Sons, Inc
Publication, USA

*) Penulis adalah Pejabat Fungsional Widyaiswara Muda di Pusdiklat Migas

20

Anda mungkin juga menyukai