1
e) Melakukan pengamatan kuantitatif, contohnya jumlah daun bergerombol dalam kelompok
adalah lima
f) Melakukan pengamatan kualitatif, misalnya: daun berwarna hijau, nula lilin lemah,dll.
2. KLASIFIKASI
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilih berbagai obyek
peristiwa berdasarkan sifat-sifat khsususnya. Mengklasifikasi dapat dilakukan dengan cara
mencari persamaan dengan menyamakan, mengkombinasikan, menggolongkan dan
mengelompokkan.
Ada beberapa metode yang berbeda dalam melakukan klasifikasi, diantaranya :
1) Klasifikasi serial.
2) Klasifikasi biner
3) Klasifikasi bertingkat.
3. HIPOTESIS
Hipotesis adalah berdasarkan pengamatan yang dapat diuji atau jawaban sementara dari
rumusan masalah. Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif berdasarkan data hasil
pengamatan maupun secara deduktif berdasarkan teori menuju suatu pernyataan.
Beberapa petunjuk melatih siswa dalam merumuskan hipotesis sebagai berikut:
a) Hipotesis dihasilkan dari masalah-masalah yang telah diidentifikasi atau pertanyaan-
pertanyaan yang telah diajukan,
b) Hipotesis harus dapat diuji melalui suatu penyelidikan, dan
c) Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan (jika maka.), bukan dalam bentuk
pertanyaan. Contoh hipotesis: jika sumber tegangan diperbesar maka semakin keras bunyi
yang dihasilkan oleh bel listrik.
4. MENGENDALIKAN VARIABEL
Variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi
tertentu. Identifikasi variabel adalah menandai karakteristik objek atau faktor dalam
kejadian/peristiwa yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda-beda.
Mengendalikan variabel merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan melakukan
kegiatan ilmiah. Ada tiga variabel dalam penelitian ilmiah, yaitu variabel terikat, variabel
bebas, dan variabel terkontrol. Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah oleh
peneliti di dalam suatu penelitian. Variabel terikat adalah variabel yang berubah di dalam
2
suatu penelitian sebagai akibat suatu perubahan variabel bebas. Sedangkan variabel terkontrol
adalah variabel yang sengaja dibuat konstan di dalam suatu penelitian untuk mendapatkan
hasil yang mantap.
Beberapa petunjuk melatih siswa dalam mengidentifikasi variabel sebagai berikut:
a) Memulai dengan mendeskripsikan pertanyaan atau proses yang sedang diselidiki,
kemudian mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dalam eksperimen
tersebut, memprediksi hasil yang dapat diamati pada variabel respon,
b) Membuat daftar seluruh variabel lain yang mempengaruhi variabel respon,
c) Membuat pertimbangan setiap jenis variabel umum, seperti waktu, suhu, panjang, masa,
volume, jumlah, dan jenis zat yang digunakan, dan
d) Menentukan variabel kontrol.
Operasional variabel adalah pernyataan yang mendeskripsikan bagaimana variabel
tertentu harus diukur atau bagaimana suatu benda/kondisi harus dikenali. Definisi tersebut
harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat
dari suatu eksperimen.
Beberapa petunjuk untuk melatih siswa membuat definisi operasional variabel adalah
sebagai berikut:
a) Mempelajari seluruh rencana tertulis untuk melaksanakan sebuah eksperimen atau
menulis sebuah rencana bila belum ada,
b) Mengidentifikasi setiap variabel atau istilah yang belum memiliki arti tunggal yang jelas,
dan
c) Menulis definisi yang jelas dan lengkap tentang apa yang seharusnya dilakukan atau
diukur.
5. INFERENSI
Menyimpulkan adalah suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek
atau peristiwa bardasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Contoh dari kegiatan
menyimpulkan yaitu berdasarkan pengamatan diketahui bahwa lilin mati ketika di tempatkan
pada botol atau gelas dengan keadaan tertutup, kemudian peserta didik menyimpulkan bahwa
lilin akan hidup atau menyala jika ada oksigen.
6. PREDIKSI
Memprediksi adalah antisipasi atau meramal tentang sesuatu hal yang akan terjadi di
waktu yang akan datang, berdasarkan pada pola kecenderungan tertentu, atau hubungan
3
antara fakta dan konsep dalam ilmu pengetahuan. Contoh kegiatan untuk melatih kegiatan ini
adalah memprediksi berapa lama (dalam menit, atau detik) lilin yang menyala akan tetap
menyala jika kemudian ditutup dengan toples (dalam berbagai ukuran) yang ditelungkupkan
4
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui),
merumuskan pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data dan menarik kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan
mencipta.
Pendekatan saintifik untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Oleh karena itu
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran melalui beberapa langkah yaitu:
1. MENGAMATI (OBSERVASI)
Mengamati meliputi kegiatan membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui, baik dengan dengan atau
tanpa alat.
2. MENANYA
Menanya dapat meliupti mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
3. MENGUMPULKAN INFORMASI
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan
buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber. Adapun
kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
5
4. MENGASOSIASIKAN/ MENGOLAH INFORMASI/MENALAR
Siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dengan cara menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi
yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
5. MENARIK KESIMPULAN
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik
merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan
keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut,
selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individual
membuat kesimpulan.
6. MENGKOMUNIKASIKAN
Siswa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya ataupun menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis serta menyajikan laporan meliputi proses,
hasil, dan kesimpulan secara lisan. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini
adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
KESIMPULAN
Keterampilan proses meliputi observasi, klasifikasi, hipotesis, mengendalikan variabel,
inferensi, prediksi, hubungan ruang dan waktu.
Keterampilan saintifik meliputi langkah-langkah mengamati (observasi), menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/ mengolah informasi/menalar, menarik
kesimpulan,mengkomunikasikan, (dapat dilanjutkan dengan) mencipta