Anda di halaman 1dari 1

PASAL 5

FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud Force Majeure dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan di luar
kemampuan PARA PIHAK termasuk namun tidak terbatas pada perang, huru-hara,
gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain sebagainya yang menyebabkan pihak yang
terkena kejadian tersebut, tidak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
2. Pihak yang terkena Force Majeure seperti dimaksud dalam ayat 1 pasal ini wajib
melaporkan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam jangka waktu paling lambat 1
(satu) minggu terhitung sejak saat berakhirnya keadaan Force Majeure tersebut.

PASAL 6
PENYELESAIAN SENGKETA

1. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini timbul perselisihan atau sengketa, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Jika dengan cara penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak
diperoleh kata sepakat, maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikannya melalui jalur
hukum dengan sepakat untuk memilih tempat kedudukan hukum pada Pengadilan Negeri
Tasikmalaya.

PASAL 7
ATURAN TAMBAHAN

Bahwa apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang perlu dan penting untuk diatur dan
belum diatur dalam perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk membuat dan
menambahkannya dalam suatu pasal tambahan (addendum) yang merupakan satu
kesatuan dengan perjanjian ini.

PASAL 8
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Tasikmalaya pada hari dan
tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing bermaterai Rp.
6.000,- dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


KLINIK AL-WUSTHO RS. TASIK MEDIKA CITRAUTAMA

Dedi Kurniawan, ST., MM Herlina Kosimwijaya, SE

Anda mungkin juga menyukai