Anda di halaman 1dari 5

JENIS-JENIS HEWAN YANG HALAL DAN HARAM DIMAKAN SERTA

MAKANAN YANG BERSUMBER DARI BINATANG YANG DIHARAMKAN

Posted by INFO PENDIDIKAN on Tuesday, April 4, 2017

A. Binatang yang Dihalalkan


Binatang yang dihalalkan adalah binatang yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dagingnya
oleh manusia, khususnya bagi orang-orang beriman. Jenis binatang yang dinyatakan tegas
halal dalam A1-Quran adalah binatang ternak, binatang buruan, dan binatang yang berasal
dan laut.

Sapi merupakan Binatang yang Dihalalkan

Binatang ternak dihalalkan berdasarkan firman Allah swt. dalam Surat Al Maidah Ayat 1
yang artinya Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu
. Binatang yang dihalalkan adalah binatang buruan dan makanan yang berasal dan
laut. Hal berdasarkan firman Allah swt. dalam Surat Al-Midah Ayat 96 yang artinya
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dan laut sebagai
makanan yang lezat hagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. (Q.S. A1-Midah:
96)

Jenis binatang yang halal berdasarkan hadis, antara lain ayam, kuda, keledai liar, kelinci, dan
belalang. Perhatikan Hadist Rasullah berikut ini

1) DariAbu Musa r.a., ia herkata, Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW. makan
(daging) ayam. (H.R. Bukhari dan Tirmizi)
2) DariAsma bintiAhu Bakar r.a., ia berkata, Di zaman Rasulullah saw, kami pernah
menyembelih kuda dan kami memakannya. (Muttafaq Alaih)
3) Abu Qatadah ra. tentang kisah keledai liar. Nabi saw. makan sebagian dan daging
keledai itu. (Muttafaq Alaih)
4) Dan Anas r.a. dalam kisah kelinci, ia berkata, Ia menyembelihnya, lalu dikirimkan
daging punggungnya kepada Rasulullah saw., lalu heliau menerimanya. (Muttafaq Alaih).
5) Dari lbnuAbiAufa r.a., ia berkata, Kami herperang bersamaRasulullah saw. Tujuh kali
perang. Kami memakan belalang. (Muttafaq Alaih)

Dalam hukum Islam, semua jenis binatang yang tidak ditegaskan tentang keharamannya,
berarti halal untuk dimakan. Akan tetapi, kita dalam memperoleh daging yang halal, tentu
harus menyembelihnya terlebih dahulu, kecuali belalang dan ikan. Binatang yang mati bukan
karena disembelih termasuk bangkai dan hukumnya haram.

Dalam menyembelih pun tidak asal mematikan binatang begitu saja, tetapi harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan syarak. Apabila cara menyembelihnya salah, mengakibatkan
binatang yang sebenarnya halal dapat berubah menjadi haram. Adapun yang dimaksud
menyembelih adalah memutuskan jalan makan, minum, jalan napas, dan urat nadi pada leher
binatang yang disembelih dengan alat tertentu sesuai dengan ketentuan syarak.

Orang yang menyembelih binatang harus memenuhi syarat-syaratnya. Syarat- syarat itu
adalah sebagai berikut
1) Beragama Islam, penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir atau orang musyrik,
hukumnya tidak sah Oleh karena itu daging binatang yang disembelih tersebut hukumnya
haram.
2) Berakal sehat, penyembelihan yang dilakukan oleh orang yang gila atau mabuk,
hukumnya tidak sah. Oleh karena itu, daging binatang yang disembelih tersebut hukumnya
haram.
3) Mumayiz, artinya sudah dapat membedakan antara yang benar dan salah. Penyembelihan
yang dilakukan oleh anak-anak, tidak sah.

Selain itu, Binatang yang hendak disembelih harus memenuhi syarat sebagai berikut.
Binatang yang akan disembelih benar-benar masih dalam keadaan hidup.
Binatang yang akan disembeh binatang yang halal hukumnya.

Adapun Syarat-Syarat Alat Penyembelihan, adalah sebagai berikut:


1) tajam;
2) tidak runcing dan tidak tumpul;
3) terbuat dan besi, baja, batu, bambu, atau kaca;
4) bukan kuku, gigi, atau tulang.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.yang artinya Sesuatu yang dapat men gucurkan
darah dan yang disembelih dengan menyebut nama Allah maka makanlah, kecuali dengan
menggunakan gigi dan kuku. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam Penyembelihan. Ada beberapa hal yang disunahkan dalam menyembelih, antara lain
a. menghadap kiblat;
b. menyembelih pada pangkal leher;
c. menggunakan alat yang tajam;
d. mempercepat dalam menyembelih;
e. melepaskan tali pengikat setelah disembelih;
f. berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar, dan tidak lamban.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.yang artinya: Sesungguhnya Allah menetapkan
supaya berbuat baik terhadap sesuatu. Apahila kamu memhunuh, bunuhlah dengan baik.
Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik, dan hendaklah memperta jam
pisaunya serta memherikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih. (H.R. Muslim)

Menyembelih binatang, seharusnya pada bagian leher karena jalan napas, jalan makan dan
minum, serta urat nadi terletak pada leher. Meskipun demikian, binatang yang liar dan sulit
untuk disembelih pada bagian lehernya, misalnya jatuh ke lubang atau ke sumur dalam posisi
kepala di bawah atau sulit ditangkap, dapat disembelih dengan cara melukai bagian tubuh
yang dapat mematikannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.yang artinya: Dari
Abu Usvra ,dart ayahnya, ia berkata bahwaRasuluilah saw. ditanya, Apakah tidak ada
penyembehhan itu selain di kerongkongan dan di leher? Beliau bersabda, Kalau kamu tusuk
pahanya. niscaya memadailah itu. (H.R. Tirmizi)

Ada dua cara dalam menyernbelih binatang, yaitu secara tradisional dan secara mekanik.
a. Cara Menyembelih Binatang secara Tradisional
Adapun menyembelih binatang secara tradisional adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan peralatan untuk menyembelih dan binatang yang akan disembelih.
2) Hewan yang akan disembelih dibaringkan ke kiri sehingga menghadap kiblat.
3) Lehemya diletakkan di atas lubang penampungan darah yang sudah disiapkan terlebih
dahulu.
4) Kaki-kaki binatang yang akan disembelih diikat atau dipegang kuat-kuat, kepalanya
ditekan ke bawah agar tanduknya menancap ke tanah.
5) Mengucapkan basmalah, kemudian alat penyembelih yang sudah disiapkan langsung
digoreskan pada leher binatang yang disembelih sehingga jalan makan, minum, dan nafas,
serta kedua urat nadi kanan dan kiri leher putus.
6) Kemudian, tali pengikat pada binatang tersebut dilepaskan agar memudahkan dan
mempercepat kematiannya.

b. Cara Menyembelih Binatang secara Mekanik


Menyembelih binatang secara mekanik merupakan cara yang modem dan sah hukumnya.
Penyembelihan seperti ini lebih cepat sehingga binatang yang disembelih tidak merasakan
sakit berkepanjangan.

B. Binatang yang diharamkan


Binatang yang diharamkan itu disebabkan empat hal, yaitu karena nasAl-Quran dan hadis,
karena diperintah membunuh, karena dilarang membunuh, dan karena menjijikkan.

Babi Merupakan Binatang yang diharamkan dalam Islam

1. Haram karena Nas AI-Quran atau Hadist


Binatang yang haram karena nas dalam Al-Quran atau hadis, antara lain
a. babi;
b. khimar jinak (keledai);
c. binatang buas atau binatang bertaring;
d. burung yang berkuku tajam dan berparuh kuat;
e. binatang jalalah (binatang yang sebagian besar makanannya adalah kotoran).
Babi diharamkan berdasarkan firman Allah swt. dalam SuratAl-MidahAyat 3 yang artinya
Diharamkan bagi kamu (memakan) bangkai, darah, daging babi.

Khimar jinak diharamkan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Yang artinya: Dan Jahir bahwa Nahi Muhammad saw. telah melarang memakan daging
khimar jinak. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Binatang buas yang bertaring, seperti kucing, singa, harimau, beruang, serigala, dan anjing
diharamkan berdasarkan sabda Rasulullah saw. Yang artinya: Sesungguhnya Rasulullah
saw. bersabda, Tiap-tiap hinatang buas yang mempunyai taring haram dimakan. (H.R.
Muslim dan Tirmizi)

Burung buas yang berkuku tajam untuk berburu, seperti elang dan rajawali diharamkan
berdasarkan sabda Rasulullah saw. Baca dan pahamilah sabda Rasulullah saw. Yang artinya:
Rasulullah saw. melarang (memakan) tiap-tiap burung yang mempunyai kuku tajam.(H.R.
Muslim)

Jalalah adalah binatang yang makanannya sebagian besar kotoran yang najis. Binatang itu
diharamkan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang artinya Dan Ibnu
Umar r.a., ia berkata, Rasulullah saw. melarang memakan binatangjalalah (binatang
pemakan kotoran) dan melarang pu/a meminum susunya. (H.R.Ibnu Majah)
Binatang yang diharamkan karena kita diperintah supaya membunuhnya, antara lain
a) ular;
b) burunggagak;
c) burung elang;
d) tikus;
e) anjing gila.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang artinya Lima macam binatang yang semua
merusak dan hendaklah dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram; (yaitu) ular;
burung gagak, tikus, anjing gila, dan hurung elang. (H.R. Muslim)

Ada beberapa binatang yang diharamkan karena kita dilarang membunuhnya, yaitu semut,
lebah madu, burung hud-hud, dan burung suradi. Hal itu dijelaskan dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya: Dan Ibnu A bhas, Nabi saw. telah melarang
membunuh empat macam binatang, (yaitu) semut, lehah, hurung hud-hud, dan burung
suradi. (H.R. Ahmad)

Selian itu, ada pula binatang yang diharamkan karena menjijikkan keadaannya, seperti
belatung, pacet, cacing, dan lintah. Baca dan pahamilah firman Allah swt. Yang Artinya:
Dan (Allah) men ghalalkan bagi mereka sega/a yang balk dan mengharamkan bagi mereka
sega/a yang buruk .... (Q.S. A1-Araf: 157)

Selain binatang yang diharamkan karena empat hal tersebut, ada juga hinatang yang asalnya
halal menjadi haram karena sebab-sebab tertentu. Binatang-binatang tersebut adalah

a. disembelih dengan menyebut selain nama Allah swt.;


b. mati tercekik;
c. terpukul atau tertabrak kendaraan;
d. karenajatuh;
e. karena ditanduk binatang lain;
f. karena diterkam binatang buas;
g. disembelih untuk berhala.

Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Midah Ayat 3. yang artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk
dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala .... (Q.S. A1-Midah: 3)

Anda mungkin juga menyukai