Anda di halaman 1dari 8

Bahaya Vaping Yang Wajib Diketahui

Tahukah kamu rokok elektrik atau vaping banyak


beredar di masyarakat Indonesia sebagai pengganti
rokok biasa. Rokok elektrik tidak mengeluarkan asap
pembakaran dan tidak meninggalkan bau menyengat.
Rokok elektrik juga didakwa lebih sehat dan lebih
nyaman dibandingkan dengan rokok biasa. Benarkah?
Ternyata kabar bahwa rokok tersebut lebih sehat dan
lebih aman dibandingkan dengan rokok biasa itu tidak
benar. Rokok elektrik ini juga memiliki nikotin yang
sama beracunnya dengan rokok biasa.

Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Indonesia , Profesor Hasbullah Thabrany, menegaskan
bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok
biasa. Rokok dalam bentuk apa pun selagi memiliki nikotin
tetap saja bersifat adiktif dan berbahaya bagi kesihatan.
Asosiasi Paru Kanada (The Canadian Lung Association)
mengumumkan hasil sebuah penelitian yang menegaskan
bahwa dampak rokok elektronik sama bahayanya dengan
rokok biasa. Jangan tertipu oleh iklan perangkat
elektronik ini. Sebab, rokok elektronik berpotensi merosak
paru- paru dan sama sekali tidak terbukti dapat menjadi
solusi bagi orang yang ingin berhenti merokok, ucap
Margaret Benhardt-Lowdon, juru bicara Assosiasi Paru
Kanada.
Sebanyak 215 per bulan dari tahun 2010 hingga februari
2014. Peningkatan jumlah tersebut diumumkan oleh
poison center di Amerika Syarikat yang menemukan
adanya cairan dalam rokok elektronik dengan kapasita
tinggi. Angka tersebut muncul dari Centres for Disease
Control and Prevention, bahwasanya menganggap jumlah
konsumen rokok elektronik tidak memiliki peningkatan
yang signifikan namun bahayanya jauh lebih besar.
Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari setengah
yang menderita keracunan akibat rokok elektronik adalah
anak-anak di bawah usia lima tahun. Selain itu 42 persen
dari usia dewasa di atas 20 tahun mengidap racun dari
rokok elektronik.
Racun yang ada di dalam rokok elektronik adalah zat
nikotin cair, yang dapat menempel di tubuh manusia
melalui tiga cara yaitu proses inhalasi, penyerapan pada
pori-pori kulit atau mata dan juga pada makanan. Para ahli
memperingatkan agar cairan yang terdapat pada rokok
elektronik dicampur dengan bahan-bahan alami dalam
rasa buah dan permen. Tanda-tanda seseorang
keracunan dari rokok elektronik yaitu muntah, mual dan
iritasi pada mata.
Laporan ini memberi peringatan untuk semua orang yang
menggunakan rokok elektronik dengan kandungan nikotin
cair. Bahwasannya rokok tersebut sangat berbahaya,
kata Direktut CDC Tom Frieden. Demikian yang
dilansir Dailymail.
E-rokok dibuat dari sejenis cairan nikotin dan akan
menghasilkan uap air. Seperti kita ketahui selama ini,
nikotin dapat menimbulan rasa ketagihan, merusak paru-
paru seperti rokok pada umumnya, meningkatkan kadar
denyut nadi, dan juga memperlambat sistem saraf. Di
samping kecanggihan rokok modern ini, e-rokok sudah
dibuktikan lebih berbahaya dibanding rokok biasa karena
selama proses penguapan terdapat banyak kandungan-
kandungan yang membahayakan kesehatan.
Cina sebagai penemu rokok ini pada tahun 2003, sudah
melarang penggunaan rokok ini kepada masyarakatnya,
karena ternyata dapat mengakibatkan kurangnya
penyerapan oksigen oleh darah sehingga menimbulkan
resiko penyakit paru-paru. E-rokok dapat beredar pesat di
kalangan masyarakat karena tidak ada pemeriksaan
kesehatan sebelum dijual ke masyarakat.
Liputan6.com, Jakarta Label 'aman' yang
disematkan pada penggunaan vaping atau rokok
elektronik dibandingkan rokok konvensional
membuat pengguna vaping merasa lebih bebas
merokok di berbagai area. Sehingga kini makin
mudah menemukan orang merokok vaping dalam
mal maupun meeting. Lalu, bagaimana dengan
dampak perokok pasif yang menghirup uap yang
tampak seperti asap yang dihasilkan vaping?
Vaping memang tak menghasilkan asap seperti hasil
pembakaran pada rokok tembakau, melainkan uap.
Namun yang perlu digarisbawahi, tetap ada efek
yang dihasilkan saat menghembuskan uap vaping di
ruangan tertutup.
"Efek terhadap orang lain (second hand smoke)
tetap ada mengingat penggunaan rokok elektrik ini
menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat
berbahaya lain ke udara di ruang tertutup," jelas
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes Kementerian Kesehatan
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS,
DTM&H, DTCE dalam surat elektronik yang
diterima
Health-Liputan6.com ditulis pada Jumat
(31/10/2014).
Hal ini disebabkan karena cairan di dalam vaping
mengandung nikotin serta propilon glycol. Nikotin
merupakan salah satu bahan yang terdapat pada
rokok tembakau, sedangkan propilon glycol yaitu
suatu zat yang dapat menyebabkan iritasi jika
dihirup. Biasanya zat ini digunakan untuk
pembuatan shampoo, sebagai pengawet makanan
dan pelarut obat-obatan seperti yang diungkapkan
Prof Tjandra.
Bahaya Menggunakan Rokok Elektrik Atau Vaping
- Zaman yang sudah semakin canggih membuat para perokok
beralih menggunakan rokok elektrik. Rokok elektrik adalah
sejenis alat yang digunakan untuk memanaskan suatu cairan
tertentu sesuai rasa favorit penggunanya. Cairan yang digunakan
untuk dipanaskan tersebut ternyata juga mengandung nikotin
seperti rokok biasa. Dengan melakukan penelitian, rokok elektrik
juga mengandung karsinogenik yaitu zat yang memicu kanker.

Vaping atau menggunakan rokok elektrik bahkan menimbulkan


asap yang lebih banyak. Selain dapat merusak lapisan ozon,
asap dari rokok elektrik ini juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi orang orang disekitarnya. Meskipun
begitu, masih banyak yang beranggapan bahwa rokok elektrik
tidak berbahaya seperti rokok biasa.
Apabila rokok memilik banyak brand atau merk, lain halnya
dengan rokok elektrik. Rokok elektrik memiliki banyak jenis dan
juga memiliki bentuk yang berbeda beda. Mulai dari bentuk yang
sederhana hingga bentuk yang rumit. Contohnya seperti gambar
tersebut.
Menggunakan rokok elektrik sebagai jalan keluar untuk berheti
merokok sebenarnya adalah hal yang kurang benar. Selain
dampak buruk yang ditimbulkan, rokok elektrik juga sebenarnya
sangat boros dalam penggunaannya karena harus menggunakan
listrik dan harus di charge ulang setiap ingin memakainya.

Meskipun rasanya bervariasi, namun rokok elektrik juga memiliki


bahaya atau dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut bahaya
bahaya bagi kesehatan tubuh apabila menggunakan rokok
elektrik.

Bahaya Menggunakan Rokok Elektrik


Menimbulkan Kanker

Rokok elektrik ternyata juga dapat menyebabkan kanker. Bahkan


hingga 10 kali lipat daripada menggunakan rokok biasa. Zat yang
terkandung dalam cairan rokok elektrik yang bernama formalin
adalah yang menyebabkan terjadinya kanker tersebut.

Bersifat Adiktif

Rokok elektrik merupakan cara lain untuk memasukan nikotin ke


dalam tubuh. Nikotin sendiri merupakan zat adiktif yang
dampaknya menyebabkan penggunanya ketagihan. Dengan
begitu, rokok biasa dan rokok elektrik hampir tidak ada bedanya.

Penyakit Saluran Pernafasan

Menggunakan rokok elektrik juga dapat


menyebabkan penyakit saluran pernafasan. Tidak jauh berbeda
dengan rokok biasa, rokok elektrik juga membuat asap dari rokok
tersebut masuk ke dalam tubuh untuk kemudian dikeluarkan lagi.
Volume asap yang masuk dan asap yang keluar tidaklah sama.
Asap yang masuk lebih banyak ketimbang asap yang keluar.
Dalam kejadian ini dapat disimpulkan bahwa ada asap yang
tertinggal didalam tubuh yang kemudian akan merusak saluran
pernafasan.

Alangkah baiknya apabila kita menggunakan barang barang yang


bermanfaat saja. Jika barang yang bermanfaat saja tidak cukup,
bisa dipersempit lagi dengan menggunakan barang barang yang
lebih banyak dampak baiknya ketimbang dampak buruknya.
Ingatkanlah orang orang yang anda sayangi untuk berhenti
merokok atau menggunakan rokok elektrik. Dengan begitu
mungkin jumlah perokok atau pengguna rokok elektrik bisa
menurun.

Anda mungkin juga menyukai