Pengertian dapur
Bangunan atau bagian bangunan beserta perlengkapan dan fasilitas fisik yang digunakan
untuk mengolah makanan, mulai dari penerimaan , penyimpanan, pembersihan, peracikan ,
pengolahan dan penyajian
Mengingat di rumah sakit banyak terdapat bahan berbahaya biologic, fisik, maupun kimia,
maka makanan yang akan diberikan tersebut harus aman untuk dikonsumsi. Dapur juga
berperan penting dalam menentukan keberhasilan upaya sanitasi makanan secara
keseluruhan. Dapur yang bersih dan terpelihara dengan baik akan merupakan tempat yang
higienis sekaligus menyenangkan sebagai tempat kerja. Hal terpenting dalam menentukan
terciptanya dapur yang bersih adalah konstruksi, tata letak, ukuran, dan fasilitas sanitasi, serta
kebersihan ruang dan peralatan.
Fungsi dapur
1. Persiapan
2. Pemanasan/pengolahan
3. Pendinginan
4. Pencampuran
5. Pewadahan/pengemasan
6. Pencucian peralatan
7. Cuci tangan
8. Penyimpanan
Perencanaan dapur
Dalam melakukan pelayanan gizi rumah sakit ada hal yang harus dipertimbangkan adalah :
1. Lantai
2. Ventilasi
4. Bidang Kerja
- Bidang kerja bisa dari bangunan tetap atau bisa dipndahkan
- Bidang kerja tetap dilapisi keramik/porselin
- Bidang kerja yang tidak tetap terbuat dari stainless steel
- Ukuran yang disarankan, tinggi 90 cm, jangkauan depan 75 cm , tinggi tempat
peralatan < 150 cm
5. Pintu
- Fungsi pintu untuk menghubungkan ruangan dengan bagian luar
- Ukuran pintu luar minimal lebar 100 cm, dan dibuat membuka keluar/out way
(mencegah hewan/serangga)
- Ukuran pintu antar ruangan min. 80 cm, membuka kedua arah (two ways)
- Pintu dibuat menutup sendiri (self closing),
- untuk memperlancar lintasan barangUntuk menjamin sirkulasi udara, semua pintu
dibuat tembus udara yang dilengkapi dengan kassa penahan serangga
- Jarak daun pintu ke lantai tidak boleh lebih dari 5 mm, untuk mencegah masuknya
tikus
- Pintu yang berhubungan dengan kamar mandi, harus melalui ruang antara (untuk
mencegah bau)
6. Konus
- Sudut pertemuan antar bidang lantai dengan dinding harus melengkung (konus)
- Sudut yang tajam ( 90 C), sulit dibersihkan sehingga terjadi penumpukan
debu/kotoran
- Ukuran konus dibuat radius 5 cm, sehingga terbentuk lekukan silinder yang
menutupi sudut mati
7. Nat
- Celah antar porselin, ubin atau keramik harus diisi padat dan tidak terdapat ruang
antara yang kosong
- Ruang yang kosong akan terisi debu dan kotoran
- Nat yang tidak sempurna akan mengurangi fungsi dan kebersihan dinding/lantai
- Ukuran nat yang baik tidak lebih dari 1mm perbedaannya dengan permukaan
lantai/dinding
Moehyi Syahmin. Penyelenggarakan Makanan Institusi dan Jasa Boga. AKZI. Depkes,
Jakarta, 2005
Muchatob. E. Manajemen Pelayanan Gizi Makanan Kelompok. SPAG Depkes RI. Jakarta,
2002