Anda di halaman 1dari 5
PENGUJIAN TEGANGAN KRITIS DAN TEGANGAN TEMBUS PADA KABEL, NYFGbY TEGANGAN RENDAH (LOW VOLTAGE) 3X25 mm. Prastyono Eko Pambudi, Jhonvernando Panjaitan Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta JI. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Email: prastyonoekopambudi@yahoo.co.id ABSTRACT This paper discusses the critical stress test and the breakdown voltage at low voltage cable NYFGBY with 3x25 mm size. By knowing the type and function of the use of cable wires can be maximized and used for purposes such as the channels of power, especially power lines underground. The data of test results can be known ability of the cable so as not fo exceed the actual ability compared with the value of ID, so that the useful life and the characteristics of the cable can be known. From the test results that have been performed on the cable fails the test voltage SPLN 43-2 / IEC 60502-1 KABELINDO NYFGbY 1m 0.6/1.2 kV 3x25 mm2 (SNI) PVC sheathed with 0.6/1.2 kV rated voltage, the highest voltage of 41 kV . That the cable is capable of withstanding voltages greater than the value set by SPLN. Keywords: NYFGDY cable, test breakdown voltage, critical voltage test INTISARI Makalah ini membahas tentang ui tegangan kris dan tegangan tembus pada kabel NYFGbY {egangan rendah dengan ukuran 3x25 mm. Dengan mengetahui jenis dan fungsi kabel maka penggunaan kabel dapat dimaksimalkan dan digunakan untuk keperluan seperti pada saluran- saluran listrk khususnya saluran listrik bawah tanah. Data hasil uji dapat diketahui kemampuan dari kabel tersebut agar tidak melebihi dari kemampuan sebenamya dibending dengan rilai pengenalnya, sehingga umur pakai dan karakteristik dari kabel tersebut dapat diketahui. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada penguiian tegangan gagal pada kabel SPLN 43-2 / IEC 60502-1 KABELINDO NYFGBY 3x25 mm2 mm 0.6/1.2 kV (SNI) berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0.6/1.2 kV, tegangan yang paling tinggi sebesar 41 kV. Bahwa kabel tersebut mampu menahan tegangan yang lebih besar dari nilal yang ditetapkan oleh SPLN. Kata kunci: Kabel NYFGDY, Uji tegangan tembus, Uji tegangan kritis PENDAHULUAN Kabel merupakan peralatan pokok dalam instalansi listik yang menyalurkan energi ke peralatan yang menggunakan energi listrik, kabel juga _merupaken_peralatan paling rentan dalam keamanan instalasi Terjadinya hubung singkat pada instalasi rik industri biasanya disebabkan karena ‘sambungan kabel yang tidak balk ataupun Karena rusaknya isolasi kabel. Mengingat bahwa biaya suatu peralatan tegangan tinggi ditentukan oleh biaya pengadaan bahan isolasinya, maka disamping perencanaan isolasi yang tepat peru diadakan riset untuk menemukan bahar-bahan dielektrk baru yang lebih murah dari bahan isolasi yang sudah ada. ‘Suatu_bahan dielektrik yang digunakan sebagal bahan isolasi peralatan listrik, maka kualtas isolasi peralatan menentukan keandalan dan keamanan operasi sistem tenaga listirk. Sehingga perlu dilakukan Pengujian terhadap komponen listrik. Persyaratan yang harus dimiliki bahan isolasi kabel penghantar terutama kabel yang dioperasikan pada tegangan tinggi isolasinya harus mampu memikul tekanan medan listrik yang tinggi, sehingga materi isolasi dituntut untuk mampu bertahan dalam: kondisi tersebut. Persyaratan yang lainnya eta kabel dipasang disungai atau bahken dilaut Dalam hal ini material isolasi harus memiliki kemampuan ketahanan terhadap air (hydrophobic) yang tinggl. Masalah lain juga ‘muncul saat dioperasiakan pada temperature rendah, pada kondisi seperti it isolasi dituntut untuk tidak berubah menjadi kaku Hal lain yang tidak Kalah pentingya adalah ‘memperhatikan kemurian bahan isolasi agar partial cischarge pada isolasi kabel tidak terjad Pengujian dimensi yaitu pengujian hasil akhir dari suatu kabel, dimensi yang di ukur adalah 48 Pambudi Pengujian Tegangan Kritis dan Tegangan Tembus pada Kabel Nyfgby Tegangan Rendah (Low Voltage) 3x25 Mm isolasi_ dalam dan isolasi bagian_luar. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui ketebalan suatu isolasi agar merata menutupi seluruh kabel. Diameter yang akan diuji yaity diameter _keseluruhan (overall dimention), ketebalan _selubung (sheath thickness), ketebalan isolasi kabel (thickness insulation). Pengujian dielektrik isolasi pada standard SPIN terdiri dari dua pengujian yaitu: * Pengujian pada tegangan tembus 3.5kV kurang lebih 5 menit, adalah pengujian tegangan tembus dengan tegangan uji 3.6 kV dalam waktu 5 menit, pengujian dilakukan pada posisi kabel sepanjang 1000 Meter, sehingga dapat dinyatakan suatu isolasi kabel itu baik bila lolos uji tersebut. + Pengujian tahanan isolasi, yaitu bertujuan untuk mengetahui tahanan isolasi_ pada isolasi kabel, nilal tahanan isolasi harus sesuai_ dengan standard SPLN _yaitu PLQLPDO: OUCINP: resistan isolasi_ dengan _menggunkan persamaan : 2, ~ basil uit panjang kabel faktor suhu me 1000 Pengujian tegangan flash over isolasi dan selubung luar dilakukan untuk =mencari tegangan krtis pada isolasi kabel, sehingga fegangan menembus isolasi, pengujian dilakukan dua kali jenis percobaan yaitu pada selubung luar isolasi dan pebbungkus dalam penghantar. sedangkan Pengujian fegangan kritis dimaksudkan agar dapat mengetahui daerah tik tegangan kritis pada sampel uj Pengujian arus bocor dimaksudkan untuk mendapatkan data berupa nila arus bocor yang diterapkan pada 60% tegangan ‘gagalnya.Pada rangkaian penguli tegangan sebesar 220/50 Hz dihubungkan dengan PS (Primary Switch). Setelah itu tegangan dihubungkan ke SVR, multimeter dan SS (Source Switch). Tegangan tinggi yang dibangkitkan dengan transformator Step Up. Tegangan sekunder dari transformator dapat menghasikan tegangan maksimal sebesar 50 kV. Tegangan keluaran dari ‘ransformator uji selanjutnya dihubungkan dengan elektroda penjepit yang berfungsi ‘sebagai anoda dan katoda. PEMBAHASAN Pengujan dielektrik dilakukan dengan dua Pengujian, bocor dimaksudkan untuk mendapatkan data berupa nilai arus bocor dari tahanan Jumal Teknologi, Volume 5 Nomor 1, Juni 2012, 48- 52 isolasi PVC jika diterapkan pada tegangan kritis. Pengujian arus bocor memerlukan osiloskop sebagai alat bantu. Input tegangan yang masuk ke dalam osiloskop harus sesuai dengan karakteristik kemampuan osiloskop tersebut. Piranti pengaman dan perlindungan osiloskop diperlukan untuk membatasi tegangan yang masuk ke dalam osiloskop dengan cara memasang rangkaian pembagi tegang Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui kabel tersebut dinyatakan lolos Uji atau tidak dari nilai standar yang telah ditetapkan SPLN. Dari pengujian didapat nilai hasil pengukuran yaitu: + Tegangan tetap stabil pada : 3.6 kV * Anus 075A. * Waktu pengujian menit Hasil pengujian kabel tersebut dinyatakan baik dan lolos uji, dan solanjutnya dapat diproses lanjut. Hasil__pengujian kemampuan _resistansi BQWXNC PHOFDidida@t sii hasil pengujian yaitu: Nilai terbaca pada alat Faktor suhu Panjang kabel Maa resistan yang didepat pada iolest 12x4.25%1005 _ 5) a950) ed 1000 Maka nilai ini dikatakan lolos ji karena nilai minimum standarisasi adalah 400. Pengujian flash over dan tegangan gagal pada selubung luar dimaksudkan untuk mengetahui. tegangan gagal pada isolasi selubung luar kabel, mengamati sebates tegangan gagal isolasi. Untuk menentukan tegangan sekunder (Vs) didapat dari perkalian 466 dikalikan dengan tegangan primer (Vp), atau Vs = 466 x Vp. Gambar 2. Pengujian Tegangan Tembus Melalui Isolasi Pada Selubung Luar Tabel 1. Pengujian Tegangan Flash Over Pada Selubung Luar Tegang | Tegang Jarak ‘an | an | Keterang elekrto | primer | sekund | an a | er(ky) 42| 19,572 | Flash 5 43 20,038 Flash 44 20,504 Flash 62] 28,892 | Flash to | 61 | 28426 | Fash 62 28,892 Flash 81 37,746 Flash 20 | 78 | 36348 | Flash 73__| 36.348 | Flash a1 | 37.746 | Flash 25 81 37,746 Flash a2_| 38.212 | Flesh 82 | 38.212 | Flash ago | a2 | 38212 | Flash 82 38,212 Flash 87 40,542 Flash 35 84 39,144 Flash a5__| 39.610 | Flash 68 “41,008 | Gagal 40 88 41,008 Gagal as__| 41,008 |_Gagal Tegangan sekunder {kV) (en) Gambar 3. Flash Over Selubung Luar Pengujian flash over dan tegangan gagal pada isolasi dalam dimaksudkan untuk mengetahui tegangan gagal pada isolasi kabel dengan pengamatan dilakukan sebatas tegangan gagal isolasi. Tabel 2. Pengujian Flash Over Isolasi Dalam tegang tegang een, | an | sekund | Keterang aa? | primer | er an (Vp) | (Vpx46. 6) (KV) 55 | 25,630 | Flash 5 48 | 22,368 | Flash 49__| 22.834 | Flash 50 | 23,300 | Flash 75 52 | 24,232 | Flash 53__| 24.698 | Flash 55 | 25,630 | Flash 10 58 | 27,028 | Flash 57__| 26,562 | Flash 62 | 28,892 | Flash 125 | 65 | 30290 | Flash 60_| 27,960 | Flash 70 | 32,620 | Flash 15 70 | 32,620 | Flash 72_| 33,552 | Flash 73 | 34.018 | Flash 175 | 73 | 34,018 | Flash 77_| 35,882 | Flash 75 | 34,950 | Flash 20 75 | 34,950 | Flash 78_| 36,348 | Flash 1 | 37,748 | Gagal 35 go | 41,474 | Gagal s7_| 40.542 | Gagal Gambar 4, Flash Over Isolasi Dalam Pengujian tegangan tembus dengan waktu 300 detik bertujuan untuk menguiji isolasi pada tegangan kritis yaitu tegangan sebesar 28 kV hingga mencapai tegangan yang akan ‘menembus isolasi, pengujian tegangan tebus dengan waktu 300 detik bertyjuan untuk ‘mengetahui tegangan tertinggi dengan lama pengujian sekitar 300 detik. ‘50 Pambudi Pengujian Tegangan Kritis dan Tegangan Tembus pada Kabel Nyfgby Tegangan Rendah (Low Voltage) 3x25 Mm Tabel 3. Tegangan Tembus Isolasi Ve Tama samp | vp | (Vpx | Keterang |_uji el | (v)| 466) | an | (deti ea] 2288 S e 21 oK | 300 70. | 32806 iE %) ok | 300 80. | s7ai9 7 2! Tembus | 52 60, | 28286 50 6! oK | 300 70. | 32946 u |” S| oK | 300 78. | 36874) Tembus | 20 59, | 27913 7 3] oK | 300 65. | 30569 m 7 8! ox | 300 7): | $2713) tempus | 110 60. | 2B TOK | 300 iv | 70 | 32620} ox | 300 75, | 35089] emtus | 20 Bt. | 28612 4 a) OK | 30 v_ | 70 | 32620] ok | 300 75 | 34950| Tembus | ‘54 Pengujian rus bocor pada _isolasi dilakukan untuk mendapatkan nilai arus bocor yang diterapkan pada 50% tegangan gagainya. Besamya arus bocor dihitung dengan cara menghitung |,-nya yaitu sebagai berikut: ‘Arus bocor ( mA) 0,02723 X Ving ‘Tegangan kritis 7.72kV 0,02723 x Vine 002723 x 4.62 =0.11713mA ‘Arus bocor ( mA ) 0,02723 X Vire ‘Tegangan kritis 10.72 KV Ih = 0,02723x Vane = 0,180273 x 2.5 0,18075 mA Tabel 4. Pengujian Arus Bocor ‘Anus bocor Tegangan masukan detik 0 detik 300 frekue pty) | veteyy | freer | vims | vp | ts nsi | Vrms | Vpp| |; (Hz) oatrt 772| 3508] 5073) 162| 728 3| 5023] 152] 784] 0.1000 0.1807 1073| 5,000] 5616] 25| 797 5| 5229] 211] 707] 0.15255 0.2364 159| 7.409] 5593| 327] 797 2| so97| 29] 79.7] 0.20967 213| 93926] 6334] 461] 797| 03393) 5419| 441] 797| 0.31884 ota 268| 12489 7072| 5.73| 797 8| 49.71| 5.45] 79.7] 0.30404 5.0971 318| 14ei9| _376| 705| 797 5| 33240 | 6.88 | 79.7 | 0.49742 Jumal Teknologi, Volume 5 Nomor 1, Juni 2012, 48- 52 51 Gambar 5. Perbandingan Arus Bocor Pada Isolasi Detik 0 Dan 300 Perbedaan nilai arus bocor pada tegangan yang berbeda. Dari hasil pengujian juga dari grafik hasil pengujian tersebut dapat dianalisis bahwa semakin besar tegangan yang masuk maka semakin besar pula arus bocor menembus isolasi, hal ini ditunjukkan dengan didapat hasil bahwa semakin tinggi suhu isolasi PVC pada suhu kerja maka isolasi akan lebih balk. Pengujian yang dilakukan dengan tingkat tertentu, yaitu 3,598KV, 5,000KV 7,409KV, 9,926 kV, 12,489KV dan 14,819 kV. Pada gambar 5 menunjukkan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin besar juga arus bocor yang ditimbulkan. Kerusakan struktur isolasi diakibatkan oleh tegangan yang _berlebinan _sehingga mengakibatkan menumpuknya — ion-ion sehingga kerusakan pada isolasi semakin besar sehingga mengakibatkan kegagalan pada isolasi PVC. KESIMPULAN 4. Pada pengujian normal maka kabel tersebut dikataken baik, Karena pada engujian tersebut dilakukan pengujian fegangan hingga melebihi tegangan uji standar SPLN kabel tersebut tetap mampu, amun pada tegangan yang beriebinan maka kabel tersebut akan rusak, 2. Pada pengujian arus bocor nila detik 0 dan detik 300, maka pada detk ke 300 tersebut isolasi lebih baik, karena isclasi PVC akan lebih baik jika pada suhu kerjanya, sehingga struktur PVC akan lebih rapat. 3. Pada pengulian tegangan tembus fegangan maksimum yang mampu ditahan isolasi dengan waktu 300 detik adalah 32,95KV. 4. Semakin besar nilai tegangan masukan maka semakin besar pula arus bocor yang ‘mengalir pada isolasi DAFTAR PUSTAKA SULILDQWRinalisis Karakteristk Termal Polimer’~ )DNXOWDV11 8QLYHUVLWDV. Jakarta, 2008, SULVPXQDQGDUsknia Tegangan Tinggl Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982 A S Pabla, IrAbdul Hadi (Alin bahasa), Sistem Distribusi Daya Listnk’ 1986. Diko Prama Yuda, “Karakteristk Anus Terhadap Arus Bocor’ Skripsi S1 Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011 ‘52 Pambudi Pengujian Tegangan Kritis dan Tegangan Tembus pada Kabel Nyfgby Tegangan Rendah (Low Voltage) 3x25 Mm ,QGRQHVLD

Anda mungkin juga menyukai