KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
DAFTAR TABEL 4
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN 6
Latar Belakang 6
Tujuan 6
LAMPIRAN
Tim Sosialisasi CREEL
Foto-foto kegiatan
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Luaran
Peserta/personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL diharapkan dapat
mengetahui tahapan survey CREEL dan dapat melakukannya.
Metodologi
Sosialisasi mengenai Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) di 7
Kabupaten lokasi World Bank telah dilaksanakan pada bulan November
Desember 2007. Sosialisasi diikuti oleh Staff CRITC Daerah, Senior Fasilitator
dan motivator desa. Pada sosialisasi ini para peserta sekaligus melakukan
praktek bagaimana melakukan survey CREEL, mulai dari studi awal,
pengambilan data di lapangan sampai pengisian data dalam format data entry
(Tabel 1.)
Kegiatan Hari
1 2 3 4 5
Sosialisasi tata cara pelaksanaan X
Creel
Studi awal & penentuan lokasi X
pendaratan ikan
Pengambilan data di lapangan X X X
Entry data X X
Kabupaten Biak
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Di Kabupaten Biak hanya dikenal 2 musim, yaitu musim Barat dan
musim Timur. Pada musim Barat umumnya tangkapan nelayan
tidak sebanyak pada musim Timur. Lokasi penangkapan
masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar pulau (gambar
1.), yaitu di gugusan pulau Meoswarek, pulau Asap, pulau Yummi,
Yenbeba dan Bindoreo-Karmonsare. Hal ini karena umumnya
nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan alat tangkap
yang terbatas.
LokasiPendaratan ikan
Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 9
Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Biak dilakukan di 2
tempat pendaratan berskala besar. Pertama, pasar Bosnik
merupakan pendaratan ikan untuk ikan-ikan yang berasal dari
perairan Padaido Bawah Atas dan Padaido Bawah. Pendaratan ikan
dilakukan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sebelum dibawa
ke pendaratan ikan, ikan-ikan tersebut di simpan dalam cool box
masing-masing nelayan. Setelah sampai di Bosnik, ikan-ikan yang
didaratkan dijual langsung di lapak-lapak yang telah tersedia,
sebagian lagi langsung dibawa ke Pasar ikan yang terletak di kota
Biak. Kedua, Pasar ikan, umumnya ikan-ikan yang dijual di sini
berasal dari perairan Supiori, namun ada juga nelayan Kepulauan
Padaido yang langsung membawa ikannya ke pasar tersebut tanpa
melalui pasar Bosnik.
Nama
Posisi Wilayah
No Pendaratan Pulau
Geografi Perairan
Ikan/desa
1 Tanjung Biak Daratan Biak
Barari daratan
2 Angga
Duber
3 Saba
4 Opi Areh
5 Wundi Pulau Wundi Padaido
6 Sorina Pulau Wundi Bawah
7 Auki Pulau Auki
8 Sandidori Pulau Auki
9 Pasi Pulau Pasi Padaido
10 Samber Pasi Pulau Pasi Atas
11 Bromsi Pulau Bromsi
12 Nyansoren Pulau Bromsi
13 Karabai Pulau Bromsi
14 Saridra Pulau Bromsi
Jumlah Tangkapan
Praktek pengambilan data lapangan dilakukan selama 4 hari di
pasar Ikan Biak dan pasar Bosnik. Total tangkapan nelayan selama
4 hari adalah sebesar 646,8 kilogram, sedangkan hasil tangkapan
harian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada hari biasa atau bukan hari
pasar, sangat sulit untuk mendapatkan responden. Memang pada
hari-hari biasa suasana pasar, baik di pasar Biak dan Bosnik sangat
lengang.
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di Pasar bosnik dan Pasar ikan
jumlahnya sekitar 78 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan
pelagik. Sepuluh jenis ikan terbanyak yang dicatat disajikan dalam
Tabel 4.
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Kampung Auki terdiri dari 33 KK. Dari ke
tiga pulu tiga KK, 30 KK memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan. Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain
sebagai petani kopra (12 KK), sedangkan sisanya mempunyai kios,
buruh bangunan dan membuat kerajinan tangan. Dari semua
nelayan menggunakan perahu dayung, 24 KK memiliki perahu, 11
Gambar 3.
Jenis perahu yang digunakan nelayan
di Kampung Auki, Kabupaten Biak
D. Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan dikampung Auki terdiri dari jaring,
pancing dan tombak. Ukuran mata jaring bervariasi antara 2 5
inci. Besar tali pancing antara 40 60, dengan mata pancing
nomor 11 sampai 17.
Kabupaten Raja Ampat
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Dalam studi awal ditetapkan 6 desa dari 21 desa COREMAP di
Kabupaten Raja Ampat dipilih sebagai desa yang mewakili untuk
pendataan Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL).
Pada kesempatan sosialisasi dan pendataan awal, dipilih satu desa
dari 6 desa yang sudah disepakati untuk didata. Desa tersebut
adalah desa Saporkren yang berada di Waigeo Selatan.
Skala
Lokasi Pendaratan
Pendaratan
WAIGIO SELATAN
1 Kampung Saonek
2 Kampung Saporkren Pinggir pantai sedang
3 Kampung Yenbesser Kios sedang
4 Kampung Friwen
5 Kampung Waisai
MIOS MANSAR
1 Kampung Yembekwan
2 Kampung Yenbuba
3 Kampung Yenwopnor Kios(pengumpul) sedang
4 Kampung Kapisawar
5 Kampung Sawinggrai Pengumpul kecil
Kios
6 Kampung Arborek (pengumpul) kecil
7 Kampung Kurkapa
WAIGIO BARAT
1 Kampung Mutus
2 Kampung Waisilip
3 Kampung Selpeley
Kios
4 Kampung Messmanggara (pengumpul) sedang
5 Kampung Menyaifuin
6 Kampung Bianci
7 Kampung Pam
8 Kampung Soukabu
DISTRIK BATANTA
1 Kampung Refi
2 Kampung Yensawai
LokasiPendaratan ikan
Pendataran ikan di lokasi COREMAP di Desa Saporkren dilakukan di
pesisir pantai desa Saporkren. Hampir semua nelayan di desa ini
menjual hasil tangkapannya di Waisai ibukota Kabupaten Raja
Ampat. Pendaratan ikan dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu
Sebelum dibawa ke Waisai, ikan-ikan tersebut di didaratkan di
pinggir pantai dan nelayan yang tidak memiliki mesin untuk
perahunya, akan menitipkan ikan hasil tangkapannya kepada
nelayan yang perahunya bermesin.
Jumlah Tangkapan
Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 136
kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Gambar 5.
Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap
di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di pantai Saporkren yang terdiri
dari ikan karang dan ikan pelagik. Beberapa jenis ikan karang
yang dominan dari hasil tangkapan nelayan.
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Kampung/desa Saporkren terdiri dari 98
KK. Yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 47
KK. Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain yakni
berkebun. Dari semua nelayan di desa tersebut, 12 KK memiliki
perahu dengan mesin tempel kecil (< 15 PK) dan 33 KK dengan
perahu tanpa mesin.
D. Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan dikampung Saporkren pada
umumnya pancing dan hanya beberapa nelayan yang memiliki
senapan molo (semacam tombak) dan jaring.
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Kabupaten Sikka yang terletak di pulau Flores mencakup
kecamatan dan desa pesisir yang menghadap dari sisi utara ke laut
Flores dan selatan menghadap ke Samudera Hindia. Perairan yang
menghadap Utara merupakan perairan teluk yang cukup jernih. Di
Kabupaten Sikka dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Pancaroba,
Tenggara dan musim Timur. Terdapat perbedaan musim tangkap
untuk wilayah yang menghadap ke laut Flores dan Samudera
Hindia.
Jumlah Tangkapan
Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 697,5
kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Hasil
Jumlah
No Tanggal Tangkapan Keterangan
Responden
(kg)
1 31 okt 2007 9 482
2 1 Nov 07 8 113,5
3 2 Nov 07 8 102
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di TPI Alok dan Waturia ikan
jumlahnya sekitar 6 jenis. Ikan Merah dan Kakap merupakan
tangkapan yang dominan dibandingkan jenis ikan lainnya.
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Desa Kota Uneng terdiri dari 58 KK. Dan
dari Desa Kolisia 75 KK memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan.
D. Alat Tangkap
Para nelayan dari desa Kolisia umumnya menggunaka Alat tangkap
yang digunakan panah, pancing, pancing ulur dan dari desa kota
Uneng adalah pancing dan rawai
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Kabupaten Pangkep terdiri dari 12 kecamatan yaitu 9 kecamatan di
daratan dan 3 kecamatan di kepulauan.
9 Kecamatan di daratan :
Pangkajene
Balloci
Bangoro
Labakkang
Marang
Segeri
Tondong
Tallasa
Mandalle
= lokasi yang paling direkomendasikan dengan pertimbangan skala
pendaratan ikan dan aksesibilitas.
Jadi dengan demikian paling tidak ada 5 desa atau kelurahan yang
akan menjadi perwakilan tempat pendaratan ikan di Pagkep. 2
lokasi mewakili wilayah pesisir dan masing-masing satu lokasi
untuk 3 kecamatan kepulauan.
Lokasi
Pancaroba Barat Timur
Penangkapan Ikan
Muara S.Limbangan
Kasikebo
Mattiro Bambang
Mattiro Wailie -
Mattiro Bulu -
Mattiro Baji
Mattiro Uleng -
Mattiro Kanja
Mattiro Lambangan
Kec.Tupabbiring ( 15 desa )
1. P.Sarapolompo *
2. P.Samatalu
3. P.Badi
Kec.Tangaya ( 9 desa )
1. P.Sapuka *
2. P.Tampahan
Kec.Kalmas ( 7 desa )
1. P.Kalukalukuang *
2. P.Pamantauan
Jumlah Tangkapan
Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 953
kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Jumlah Hasil
No Tanggal
Responden Tangkapan (Kg)
1 29 Oktober 2007 19 236
2 30 Oktober 2007 17 588
3 31 Oktober 2007 8 129
C. Jenis Tangkapan
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Sampel yang diambil di lKabupaten Selayar terdiri dari:
Kec.Bontomanai dan Bontomatene: Desa Parak (desa ini
dijadikan contoh pengambilan data)
Kec.Bontoharu dan Bontosikuyu: Desa Appatanah
Kec.Takabonerate I dan II: Desa Latondu
Kec.Pasimasunggu: Desa Tanamalala
Kec.Pasimasunggu Timur: Desa Bontobulaeng
Kec.Pasimaranmu: Desa lambego
Kec.Pasilambena: Desa Karumpa
LokasiPendaratan ikan
Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Selayar salah
satunya ada di Sepanajang Pantai Desa Parak (Dusun Parak
Selatan, Parak Utara dan Dusun Boneapara) dan Desa ini
dikatagorikan tempat pendaratan berskala kecil . Setelah ditempat
Nama
No Pendaratan Pulau Posisi Geografi Wilayah
Ikan/desa
Kec.
Kec. S : 06.04'537' Bontomanai
1 Desa Parak
Daratan E : 120.27.270 dan
Bontomantene
Kec.
Desa Kec. Bontoharu
2
Appatanah Daratan dan
Bontosikuyu
Kec.
Kec.
3 Desa Latondu Takabonerate
Kepulauan
II
Desa Kec. Kec.
4
Tanamalala Kepulauan Pasimasunggu
Kec.
Desa Kec.
5 Pasimasunggu
Bontobulaeng Kepulauan
Timur
Desa lambego
Kec. Kec.
6 dan Desa
Kepulauan Pasirmarannu
Bonea
Kec. Kec.
7 Desan Karumpa
kepulauan Pasilambena
Jumlah Tangkapan
Total tangkapan ikan yang didaratkan nelayan di desa Parak
Kabupaten Selayar adalah sebesar 233,4 kilogram. Hasil
tangkapan nelayan selama 4 hari survey dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Gambar 10.
Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap
di tempat pendaratan ikan Kabupaten Selayar
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan desa parak
jumlahnya sekitar 28 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan
pelagik. Jenis ikan dominan yang dicatat disajikan dalam Tabel 18
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Di Kabupaten Buton dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Peralihan
Barat, musim Timur dan Peralihan Timur. Pada setiap musim
nelayan selalu menangkap ikan hanya pada saat-saat surut tinggi
biasanya pada saat bulan penuh (purnama) nelayan tidak
berangkat melaut karena kesulitan mengangkat perahunya. Lokasi
penangkapan masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar
pulau (gambar 1.), yaitu di gugusan pulau Kabaena, pulau Muna,
pulau Kadatuang, pulau Siompu dan yang paling besar pulau
Button. Hal ini karena umumnya nelayan hanya menggunakan
perahu dayung dan alat tangkap yang terbatas.
LokasiPendaratan ikan
Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Buton dilakukan di
masing desa yang ada tempat pendaratan ikannnya misalnya di
kecamatan Batauga mempunyai tempat pendaratan di pantai Jodo
yang terletak di desa Bola. Ikan-ikan yang rata-rata didapat dari
Jumlah Tangkapan
Total tangkapan ikan yang didaratkan nelayan di desa Bola
Kabupaten Buton adalah sebesar 64,4 kilogram. Hasil tangkapan
nelayan selama 3 hari survey dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Gambar 12.
Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap
di tempat pendaratan ikan Kabupaten Buton
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Desa Bola terdiri dari 278 KK. Dari ke
duaratus tupuluh delapan hanya tiga pulu lima KK, 35 KK memiliki
mata pencaharian sebagai nelayan. Sisanya sebagai peladang (
87,41%, 243 KK) dan ada juga yang mempunyai kios, buruh
bangunan dan membuat kerajinan tangan. Dari semua nelayan
menggunakan perahu dayung, 35 KK memiliki perahu, 30 KK
perahu dayung, sedangkan sisanya memiliki perahu dengan motor
tempel.
D. Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan didesa Bola terdiri dari bubu, jaring,
pancing dan tombak. Ukuran mata jaring bervariasi antara 2 5
A. Studi Awal
Studi Awal dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 dan
lokasi yang disepakati adalah Desa Mola Utara Kecamatan Wangi
Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Studi Awal meliputi
pengambilan data kependudukan meliputi jumlak KK, KK nelayan dan
jumlah nelayan, informasi musim dan lokasi penangkapan serta lokasi
pendaratan ikan (form 1). Pada Studi Awal juga dilakukan
pengambilan data investarisasi nelayan meliputi seluruh KK nelayan
yang ada di Desa Mola Utara.
Desa Mola Utara merupakan pemekaran dari Desa Mola terdiri dari 5
dusun dengan jumlah penduduk mencapai 200 KK dan 90%
merupakan KK nelayan didominasi oleh Suku Bajo. Pola waktu
penakapan ikan adalah harian dan mingguan dan sampai bulanan
dengan alat tangkap dominan adalah pancing, jaring dan bubu.
Penakapan ikan karang biasanya dilakukan harian dan kadang tidak
tergantung musim. Lama pengkapan ikan harian rata-rata 4-12 jam
mulai penagkapan dini hari (jam 03.00-05.00) sampai siang jam
12.00-13.00 dengan alat tangkap jaring dan pancing. Penangkapan
mingguan atau bulanan biasanya difokuskan pada satu tempat dan
pada waktu tertentu pengumpul akan langsung menjemput untuk
dibeli.
LokasiPendaratan ikan
Pendaratan hasil tangkap perikanan dilakukan pada beberapa tempat.
Hasil pendataan menunjukan pendaratan ikan dilakukan di pengumpul
(palele) dan TPI Pasar Mola. Pendaratan ikan di pengumpul terutama
oleh nelayan mingguan atau bulanan sedangkan di TPI Pasar Mola
lebih banyak dari nelayan Harian. Diperkirankan jumlah pengumpul
sekitar 20 orang dan tiga orang termasuk skala sedang. Hasil
keputusan bersama menetapkan Pengumpul H. Kasim dan TPI Pasar
Mola sebagai lokasi survei CREEL di lokasi Desa Mola Utara.
C. Perahu
Hasil survei menunjukan sebagain besar armada yang digunakan
adalah sampan tanpa mesin dan beberapa sampan pakai motor
(katinting) dan rata-rata dalam kondisi baik dan dapat digunakan
untuk transpotasi menangkap ikan Hasil tangkapan cendrung
membaik beberapa waktu terakhir dan beberapa nelayan merasakan
tidak ada perubahan hasil tangkapan. Harga ikan waktu survei
dilakukan cukup tinggi, karena hasil ikan tidak terlalu banyak dan
hanya beberapa nelayan yang maelaut. Hal lain juga disebabkan oleh
adanya aktifitas lain yaitu menggarap lahan untuk pertanian. Hampir
semua responden nelayan menjadikan ikan karang sebagai
sasaran/traget penangkapan.
D. Alat Tangkap
Alat tangkap pancing mendominasi digunakan untuk menangkap ikan
dengan jumlah berkisar antara 3-6 pancing per nelayan. Alat tangkap
lain yang digunakan adalah jaring dan bubu, namun jumlahnya sedikit
sekali. Kegiatan peangkapan ikan tidak terlalu bervariasi pada setia
nelayan rata-rata mereka melaut dengan frekuensi 3-7 kali per
minggu dengan waktu tangkap 3-4 jam.
Catatan
Dari hasil sosialisasi dan praktek pengambilan data di lapangan diperoleh
beberapa kegiatan yang harus dilanjutkan oleh CRITC Daerah adalah sebagai
berikut :
CRITC Daerah melengkapi posisi GPS lokasi pendaratan ikan yang telah
di sepakati
CRITC Daerah dan personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL
melanjutkan pencatatan data di lokasi yang sudah disepakati.
CRITC Daerah melanjukan entry data lapangan, menganalisa secara
sederhana serta mengirimkan copy data ke CRITC Pusat.
PENANGGUNG JAWAB:
WINARDI
KOORDINATOR LAPANGAN:
NURUL DHEWANI
PELAKSANA :
DEWIRINA ZULFIANITA
GIYANTO
PRITI SWASTI
SASANTI RETNO SUHARTI
DJUWARIAH
R. SUTIADI
AGUS DENDI R
WIDODO
MUHAMMAD ABRAR