Anda di halaman 1dari 35

BAB I

Latar Belakang

A. Latar Belakang

Puskesmas sebagai organisasi atau lembaga milik Pemerintah berperan

sebagai ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan dibidang

kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas harus menerapkan fungsi

managemen dengan sebaik-baiknya, karena dalam organisasi Puskesmas terdapat

sumber sumber daya, program, sarana dan prasarana yang sangat kompleks,

yang mana bila tidak menjalankan managemen dengan baik akan timbul banyak

permasalahan-permasalahan yang akan mengganggu proses dalam mencapai

tujuan. Proses pencapaian tujuan yang diinginkan Puskesmas harus melalui

Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Penilaian (evaluasi) dengan

demikian suatu organiasai akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Profil Puskesmas Basidondo disusun dimaksudkan untuk memberikan

gambaran kepada Pembaca, Masyarakat atau relasi yang ingin mengetahui

informasi secara lengkap mengenai Puskesmas Basidondo. Profil Puskesmas

Basidondo ini berisi tentang informasi mengenai sistem Pelayanan, hasil

kegiatan, fasilitas yang disediakan dan sebagainya.

Profil Puskesmas Basidondo adalah gambaran situasi kesehatan di

Puskesmas Basidondo yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini

memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,

upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan

Profil Puskesmas Basidondo 2015 1


data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data

kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data

dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan

grafik.

Penerbitan profil Puskesmas Basidondo tahun 2015 ini adalah agar

diperoleh gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Basidondo khususnya tahun

2015 dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar.

Profil Puskesmas Basidondo tahun 2015 diharapkan dapat memberikan

data yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil

ini dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi

perencanaan, pencapaian Program kegiatan di Puskesmas Basidondo tahun 2015

dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2015

Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia,

mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai

kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran

ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk

masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Pencapaian MDGs di

Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan implementasinya

di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang

untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di

daerah Asia dan Pasifik.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 2


Dalam mencapai Visi Indonesia Sehat 2015 sasaran pembangunan MDGs

(millennium development goals) yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan

pemerintah Indonesia, berbeda dengan Visi Indonesia Sehat 2010, sasaran MDGs

ada indikatornya serta kapan harus dicapai. Sasaran MDGs ini bisa dijadikan

slogan Indonesia Sehat di tahun 2015 sebagai pengganti slogan sebelumnya.

Dalam visi ini Indonesia mempunyai delapan sasaran MDGs salah satunya yaitu

mengurangi angka kematian bayi dan ibu pada saat persalinan. Maksud dari visi

tersebut yaitu kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi

yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan kesakitan dan

kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem kesehatan di dalam

menghadapi persalinan yang aman.

Sasaran MDGs yang lain yaitu menurunkan angka kelaparan (kurang gizi)

menjadi setengahnya (50 persen) di tahun 2015 dibanding tahun 1996. Kemudian

menurunkan angka kematian bayi dan balita, juga menjadi setengahnya dibanding

tahun 1996. Lalu menurunkan angka kematian ibu sebanyak 75 persen,

mengendalikan penularan penyakit menular, khususnya TBC dan HIV, sehingga

pada tahun 2015 nanti diharapkan jumlahnya tidak meningkat lagi tetapi justru

menurun.

Untuk mencapai tujuan MDG tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama

serta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, utamanya pemerintah

(nasional dan lokal), masyarakat sipil, akademia, media, sektor swasta dan

komunitas donor. Bersama-sama, kelompok ini akan memastikan kemajuan-

kemajuan yang telah dicapai tersebar merata di seluruh Indonesia.Pemerintah

Profil Puskesmas Basidondo 2015 3


Indonesia tetap memegang komitmennya untuk melaporkan kemajuan pencapaian

MDGs tersebut.

B. Maksud dan Tujuan

Profil Puskesmas Basidondo disusun dengan tujuan :

1. Untuk memberikan gambaran tentang Puskesmas Basidondo secara lengkap


baik dari segi sistem pelayanan, managemen, fisik, program, hasil kegiatan
dan sebagainya.
2. Untuk dijadikan bahan masukan untuk pengevaluasian mengenai hal-hal yang
masih perlu diperbaiki.
3. Sebagai salah satu bahan promosi tentang kinerja yang dihasilkan di
Puskesmas Basidondo.

C. Sistematika Penulisan

Secara singkat sistematika penyajian profil kesehatan Puskesmas

Basidondo tahun 2015 adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang ltar belakang maksud dan
tujuan diterbitkannya profil puskesmas Basidondo tahun 2015
beserta sistematika penyanjian.

BAB II Gambaran umum dan lingkungan, dalam bab ini berisi motto, visi,
misi, strategis dan sajian informasi tentang gambaran umum
wilayah kerja Puskesmas Basidondo tahun 2015 baik dari letak
geografis, kependudukan, sosial ekonomi, tingkat pendidikan,
fasilitas kesehatan, dan yang mempunyai pengaruh terhadap
pembangunan di bidang kesehatan.
BAB III Situasi upaya kesehatan Puskesmas Basidondo,dalam bab ini berisi
menyangkut data ketenaga kerjaan, program dan kegiatan,Uraian
Program PHBS, cakupan pelaksana program dan tata laksana
penyuluhan kesehatan.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 4


BAB IV Situasi sumber daya kesehatan, menguraiakan tentang pembiayaan,
sarana dan prasarana dan sumber daya tenaga kerja Puskesmas
Basidondo

BAB V Pelaksanaan UKBM, dalam bab ini berisi tentang gambaran


posyandu, Poskesdes dan uraian desa siaga wilayah kerja
Puskesmas Basidondo
.
BAB VI Penutup, mengenai isi dari bab ini berupa kesimpulan dari semua
aspek yang mengenai tentang kajian informasi dari Puskesmas
Basidondo tahun 2015.

Lampiran: Berupa tabel dan data indikator pencapaian kinerja standar


pelayanan minimal bidang kesehatan Puskesmas Basidondo tahun
2015.

Semoga dengan penerbitan buku profil kesehatan Puskesmas Basidondo

ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkompeten untuk mencapai

terwujudnya Visi dan Misi pembangunan dalam bidang kesehatan khususnya di

wilayah Puskesmas Basidondo yang merupakan tanggung jawab kiata bersama.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 5


BAB II
KEADAAN UMUM DAN
LINGKUNGAN

A. Moto,Visi, Misi Puskesmas Basidondo

1) MOTTO
Puskesmas Basidondo Menuju Puskesmas BERPRESTASI : Bersih,
Santun Inovatif & Taqwa

2) VISI
Terwujudnya Hidup Sehat dan Mandiri Bagi Masyarakat Kecamatan
Basidondo Khususnya Di Wilayah Puskesmas Basidondo

3) MISI
a). Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat.
b). Melaksanakan pelayanan kesehatan yang yang terjangkau dan
merata
c). Mengoptimalkan sumber daya kesehatan secara merata
d). Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

B. STRATEGI
1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Basidondo melalui kemitraan

2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu


dan berkeadilan, serta berbasis data, menyeluruh dengan pengutamaan
pada upaya promotif dan preventif.

3) Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan


yang ada di puskesmas dan masyarakat.
Profil Puskesmas Basidondo 2015 6
4) Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan kompetitif.

5) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan


alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6) Meningkatkan manajemen kesehatan yang bertanggung jawab,


transparan berdaya guna dan berhasil guna untuk memantapkan
pelayanan kesehatan.

7) Menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan


terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Basidondo
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

8) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular


.
9) Memberikan jaminan pelayanan kesehatan terhadap kepesertaan
asuransi kesehatan kepada masyarakat miskin.

C. Situasi Dan Keadaan Umum Puskesmas Basidondo

Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo terdiri dari 3 Desa dan 11 Dusun

Adapun Luas wilayah adalah 131,19 m2, letak admistratif Puskesmas perbatasan

dan letak geogrrafis perbukitan, letak strategis perbatasan Kabupaten dengan

jumlah Penduduk 4.275 Jiwa.

Wilayah kerja Puskesmas Basidondo berbatasan oleh :

- Sebelah Utara : Kecamatan Ogodeide

Profil Puskesmas Basidondo 2015 7


- Sebelah Selatan : Kabupaten Parigi/Moutong
- Sebelah Timur : Puskesmas Kayulompa
- Sebelah Barat : Kecamatan Dondo
Wilayah kerja Puskesmas Basidondo merupakan daerah perbukitan,

pengembangan pertanian dan pemukiman. Fasilitas tranportasi ke seluruh desa

dapat dijangkau dengan roda dua dan roda empat.

D. Data Demografi Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo

Penduduk Kecamatan Basidondo pada Tahun 2015 sejumlah 4.275 Jiwa.

Sebagian besar penduduk Kecamatan Basidondo bermata pencaharian sebagian

besar adalah petani. Untuk pendidikan sebagian besar berpendidikan Sekolah

Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Basidondo merupakan masyarakat religius dimana peran tokoh agama dan tokoh

masyarakat sangat memiliki pengaruh.

Untuk data kependudukan dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar II. I
Data Jumlah Penduduk Yang Ada Di Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015

No JENIS PENDUDUK JUMLAH

1 Laki-Laki 2.290 Jiwa


2 Perempuan 2.069 Jiwa
3 Anak Balita 447 Jiwa
4 Ibu Hamil 83 Jiwa
5 Ibu Bersalin 78 Jiwa
Sumber: Promkes PKM Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 8


E. Fasilitas Pendidikan Di Wilayah Puskesmas Basidondo Adalah Sebagai
Berikut:
Adapun jumlah sekolah di wilayah Puskesmas Basidondo seperti gambar
dibawah ini.
Gambar II. 2
Data Jumlah Sekolah Yang Ada Di Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
No TINGKAT JUMLAH SEKOLAH
PENDIDIKAN
1 TK 2 Buah
2 SD dan MI 6 Buah
3 SLTP dan MTs 3 Buah
4 SMA 2 Buah
Sumber: Promkes PKM Basidondo

F. Data Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Basidondo


Fasilitas kesehatan yang terdapat di Pukesmas Basidondo adalah sebagai
berikut :
Gambar II. 3
Data Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
No FASILITAS JUMLAH

1 Puskesmas 1 Buah
2 Puskesmas Pembantu 2 Buah
3 Poskesdes 1 Buah
4 Mobil Pusling/Ambulance 1 Buah
5 Posyandu 7 Buah
Sumber: Tata Usaha PKM Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 9


BAB III
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Data Ketenagaan di Puskesmas Basidondo.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya

pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan

langkah awal yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan

pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan

tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.

Mutu pelayanan kesehatan dasar adalah kesesuaian antara pelayanan kesehatan

dasar yang disediakan dan juga diberikan dengan kebutuhan yang memuaskan

pasien atau kesesuaian dengan ketentuan standar pelayanan. Berbagai pelayanan

kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah

sebagai berikut :

Jumlah dan Jenis Ketenagaan yang ada di Puskesmas Basidondo adalah


sebagai berikut :
Table III. 1
Data Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
No TENAGA KERJA JUMLAH

1 Dokter Umum 1 Orang


2 Perawat 7 Orang
3 Perawat Gigi 1 Orang
4 Bidan 4 Orang
5 Honorer 3 Orang
Sumber: Tata Usaha PKM Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 10


B. Fungsi Puskesmas adalah :
1. Pusat Pembangunan berwawasan Kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pelayanan Kesehatan strata pertama yang meliputi :
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dalam pelaksanaan ketiga fungsi diatas, Puskesmas memiliki beberapa program,
dimana program tersebut dikelompokkan menjadi :

1). Program Kesehatan Dasar (Upaya Kesehatan Wajib )


Upaya Promosi Kesehatan
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya KIA KB
Upaya Perbaikan Gizi masyarakat.
Upaya P2M
Upaya Pengobatan Dasar

2). Program Kesehatan Pengembangan (Upaya Kesehatan Pengembangan )


Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Lansia
Upaya Kesehatan Gilut

3). Upaya Kesehatan Penunjang


SP2TP

C. Cakupan Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Dasar

1). Upaya Promosi Kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
Profil Puskesmas Basidondo 2015 11
ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan

berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar

untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan

melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara

kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998). Pendidikan kesehatan

adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan

pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan kesehatan

tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat

prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi

sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara

dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap,

maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk.,

2002). Berdasarkan hal tersebut Puskesmas Basidondo selalu mengedepankan

program penyuluhan sebagai program andalan, karena Puskesmas Basidondo

harus selalu mengkaji lebih dalam tentang kebutuhan kesehatan dimasyarakat

yang masih sangat awam pengetahuannya tentang kesehatan. Sehingga kami

mampu menetapkan masalah kesehatan di masyarakat tersebut. Prioritas kami

selaku pelayan kesehatan terlebih dahulu memecahkan masalah dengan

penyuluhan di masyarakat.

Pelaksanaan Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

Profil Puskesmas Basidondo 2015 12


menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan kesehatan di masyarakat. Dalam PHBS juga dilakukan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan

(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment).

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di

Rumah Tangga yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

PHBS merupakan salah satu program prioritas pemerintah melalui

puskesmas dan menjadi sasaran luaran dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan (Depkes RI, 2006). Wilayah kerja Puskesmas Basidondo saat ini masih

menghadapi permasalahan masih tingginya angka penyakit infeksi juga

peningkatan penyakit degeneratif. Buruknya kondisi lingkungan serta belum

baiknya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat diduga menjadi penyebab

permasalahan tersebut. Implementasi program PHBS yang telah dicanangkan ,

Profil Puskesmas Basidondo 2015 13


masih menemui banyak kendala. Data PHBS Puskesmas Basidondo, dapat dilihat

dalam table berikut ini:

Tabel III. 2
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
RUMAH TANGGA

NO DESA PUSKESMAS JUMLAH BER PHBS %


DIPANTAU *
1 2 3 4 5 6
1 SIBALUTON BASIDONDO 507 165 32.5%
2 LABONU 252 93 36.9%
3 GALANDAU 76 4 5.3%

Sumber: PROMKES Puskesmas Basidondo

Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan.

Status kesehatan masyarakat baik dari perindividu maupun

perkelompok sangat diberpengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Maka

dari itu di perlukan lingkungan yang bersih dan sehat untuk mewujudkan

kondisi masyarakat yang sehat dalam upaya meningkatkan drajat kesehatan

masyarakat. Adapun indikator-indiokator yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut:

1) Persediaan Air Bersih


Ketersediaan air bersih dan memenuhi syarat untuk keperluan

rumah tangga bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan akan tetapi

merupakan tanggung jawab sektor terkait dalam meningkatkan dan

mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan air yang

memenuhi syarat kesehatan . Adapun cakupan penggunaan air bersih

Profil Puskesmas Basidondo 2015 14


untuk wilayah perdesaan sebesar 85%. Data mengenai jumlah rumah

tangga yang mempunyai sumber dan persediaan air yang memenuhi syarat

kesehatan di wilayah puskesmas Basidondo untuk tahun 2015 sebanyak

1058 Kepala Keluarga dan yang mempunyai sarana sumur gali 171 buah,

perpipaan 3 buah, mata air terlindung 7 dan terminal air 2 buah.

Gambar III. 1
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
200 171
JMLH Sarana JMLH Sarana

100
2 7
0 2
SUMUR GALI 3
TERMINAL AIR
MATA AIR
TERLINDUNG TERMINAL AIR
PERPIPAAN

Sumber: Kesling PKM Basidondo

2) Rumah Sehat
Kriteria rumah yang dikatakan sehat bila memenuhi beberapa

syarat antara lain tersedianya antara sarana air bersih, mempunyai jamban

keluarga yang sehat, pencahayaan dalam rumah cukup baik, berdinding

kokoh dan kering, berlantai kering dan tidak lembab, mempunyai jendela

dan ventilasi yang baik, tidak menjadi tempat bersarangnya vektor

pembawa penyakit, mempunyai ruangan yang cukup luas dan tidak padat

penghuninya serta jauh dari kandang ternak keluarga dan masyakat. Di

wilayah kerja Puskesmas Basidondo pada tahun 2015, dari 850 rumah

Profil Puskesmas Basidondo 2015 15


tangga yang diperiksa yang memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 425

rumah tangga.

3) Jamban Keluarga
Pengelolaan yang kurang baik bagi tinja manusia mempunyai

pengaruh besar terhadap lingkungan sekitar untuk itu dengan adanya

jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan akan mengurangi

dampak yang di timbulkan bila pembuangan tinja di sembarang tempat

karena hal tersebut berakibat buruk bagi lingkungan seperti pencemaran

sumber air bersih bagi keluarga.

Ada pun rumah tangga yang mempunyai jamban keluarga yang

memenuhi syarat pada tahun 2015 di wilayah kerja puskesmas Basidondo

didapatkan seperti gambar yang ada dibawah ini :

Gambar III. 2
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah Puskesmas Basidondo
Kecamatan Basidondo 2015

180

160

140
Jumlah Jamban Leher
120 Angsa
Leher Angsa Memenuhi
100 syarat
80 Jumlah Jamban
Cemplung
60
Cemplung Memenuhi
40 syarat

20

0
SIBALUTON LABONU GALANDAU

Sumber: Kesling Puskesmas Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 16


4) Tempat Umum Sehat
Indikator mengenai tempat umum sehat antara lain tersedianya air
bersih, tersedianya jamban saniter, adanya saluran pembuangan limbah
yang memenuhi syarat, tersedianya sarana penampungan dan pembuanga
sampah dan indikator-indikator lainnya.
Untuk wilyah kerja Puskesmas Basidondo pada tahun 2015 dari 18
tempat umum yang ada hanya sekitar 70% atau sebanyak 11 buah tempat
umum yang memenuhi syarat.

Upaya KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB (Keluarga Berencana).

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat


dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya.
1). Pelayanan KIA K1 dan K4
Kinerja kesehatan Puskesmas Basidondo di bidang pelayanan KIA
dapat dilihat dari cakupan pemeriksaan Antenatal (K1 dan K4). Dari
jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 83 orang. Hasil yang didapatkan
pelyanan K1 sebanyak 85 orang yang mendapat pelayanan K4 sebanyak
62 orang. Cakupan pelayanan K1 dan K4 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar III. 3
Pelayanan KIA K1 dan K4

83 85
100 62

50

0
Sasaran Pelayanan Pelayanan
Bumil K1 K4

Sumber: KIA Puskesmas Basidondo.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 17


2). Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal
Dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Basidondo perlu adanya penanganan komplikasi dari perkiraan
petugas bidan yang memantau ibu hamil dan resiko perkiraan komplikasi
neonatal, adapun hasil dari penanganan komplikasi di jelaskan pada
gambar dibawah ini.

Gambar III. 4
Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal

Sasaran Bumil Perkiraan Bumil Komplikasi


Penanganan Komplikasi Bumil Sasaran Bayi
Perkiraan Komplikasi Neonatal Penanganan Komplikasi Neonatal

100
83
75
80

60

40
20
20 5 5 4
0
Sumber: KIA Puskesmas Basidondo

Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan


berbagai survey dan penelitian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi ( AKB ).
1). Angka Kematian Ibu Maternal ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi
AKB).
Angka Kemaian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
diperoleh berbagai survey yang dilakukan secara khusus. Pada tahun 2015
dari 78 ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan di Wilayah Puskesmas
Basidondo bahwa untuk kematian Ibu bersalin nihil dan kematian bayi
juga nihil.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 18


2). Angka Kematian Kasar ( AKK )
Estimasi AKK berdasarkan hasil Survei Penduduk di wilayah
Puskesmas Basidondo tahun 2015 nihil.
3). Imunisasi TT pada Ibu hamil
Kegiatan imunisasi TT Ibu hamil di wilyah Puskesmas Basidondo
tahun 2015 di dapatkan sebagai berikut.
Tabel III. 3
Imunisasi TT Ibu hamil Puskesmas Basidondo
No Jumlah Ibu Imunisasi TT
Hamil

1 TT 1 43
2 TT 2 19
3 TT 3 17
4 83 TT 4 4
5 TT 5 1
6 TT 2+ 41
Sumber: Imunisasi Puskesmas Basidondo

4). Keluarga Berencana (KB).

Peserta Keluarga Berencana aktif di wilayah Puskesmas Basidondo

adalah sebanyak 340 peserta di antaranya 305 yang memakai suntik dan 35

yang mengkomsumsi pil, dan dari peserta Keluarga Berencana baru

didapatkan 91 peserta yang menggunakan suntik dan 19 yang

mengkomsumsi pil dengan jumlah keseluruhan peserta KB baru sebanyak

110 peserta dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 660 Jiwa

dengan prevalensi keseluruhan PUS yang menggunakan alat kontrasepsi

sebesar 51,5 %. Barikut gambaran KB diwilayah Puskesmas Basidondo

Tahun 2015.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 19


Gambar III. 5
Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Puskesmas
Basidondo 2015

Peserta KB Baru
Suntik
Peserta KB Aktif Suntik Pil Pil

Sumber KB Puskesmas Basidondo

Upaya Perbaikan Gizi.


Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara

lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi

wanita usia subur kurang energi kronis (KEK).

1. Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR)


Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu

faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR

dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena

intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi

berat badannya kurang. Untuk kasus BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas

Basidondo tahun 2015 dari 75 kelahiran hidup terdapat 2 bayi dengan kelahiran

BBLR yakni di Desa Sibaluton satu bayi dan di Desa Galandau satu bayi.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 20


2. Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita

adalah pengukuran secara anthropometric yang menggunakan indeks berat badan

menurut umur (BB/U). Jumlah balita yang ditimbang di Kecamatan Basidondo

tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Gambar III. 6
Gizi Balita di Wilayah Puskesmas
Basidondo 2015

PENIMBANGAN BALITA

295
300
250
200
150 128
100
50
0 6
3
BALITA
BALITA
DITIMBANG BGM
GIZI BURUK

Sumber: Gizi PKM Basidondo

3. Pemberian vitamin A.

Pemberian vitamin A merupakan pemberian vitamin yang

didistribusikan setiap dua kali dalam setahun, anak balita yang berhak

mendapatkan tambahan vitamin A merupakan anak balita yang berumur 6-11

Profil Puskesmas Basidondo 2015 21


Bulan dengan 1000 IU dalam satu dosis dan anak balita yang berumur 12-59

Bulan mendapatkan tambahan vitamin A dengan dosis 2000 IU. Berikut

cakupan pemberian vitamin A pada wilayah kerja Puskesmas Basidondo.

Gambar.III. 7
Cakupan Pemberian Vit.A Balita Puskesmas BasidondoTahun 2015

296
300

250 221 215

200 181

150 Sasaran Balita


Cakupan Vit.A
100 75

34
50

0
Vit. A BALITA 6- Vit. A BALITA Vit. A BALITA 6-
11 Bulan 12-59 Bulan 59 Bulan

Sumber: Gizi PKM Basidondo

Upaya Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).


1. TB Paru
Tidak ditemukan adanya kasus TB Paru di wilayah Puskesmas
Basidondo di sebabkan karena belum tersedianya laboratorium sehingga
program tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.

2. Pnemonia Balita
Jumlah kasus pnemonia Balita yang positif pada tahun 2015
terdapat 25 dari 44 jumlah perkiraan penderita dengan prevalensi 56,81%.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 22


3. Diare
Dari 93 Jiwa jumlah target penemuan diare terdapat 166 kasus
diare yang di tangani dengan prevalensi 170,0%, hal ini terjadi karena
diare merupakan penyakit musiman dan juga adanya pasien tambahan
yang berobat ke fasilitas kesehatan sehingga jumlah kasus yang di tangani
lebih besar dari pada jumlah perkiraan.

4. Kusta
Tidak ditemukan adanya kasus Kusta di wilayah Puskesmas
Basidondo di sebabkan karena belum tersedianya laboratorium sehingga
program tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.

5. Demam Berdarah
Tidak ditemukan adanya kasus DBD di wilayah Puskesmas
Basidondo di karenakan Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo bukan
termasuk daerah endemis penyakit DBD.

6. Malaria
Jumlah kasus positif malaria pada wilayah kerja Puskesmas
Basidondo tahun 2015 sebanyak 27 kasus dengan prevalensi 12 % dari
224 suspek yang ada.

7. Imunisasi
Cakupan imunisasi tahun 2015 di wilayah Puskesmas Basidondo
dari 47 bayi terdapat 23 bayi yang di imunisasi dasar lengkap dengan
prevalensi 57,44%.
Cakupan imunisasi tahun 2015 di wilayah Puskesmas Basidondo
dari 47 bayi terdapat 23 bayi yang di imunisasi dasar lengkap dengan
prevalensi 57,44%.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 23


Gambar III. 8
Imunisasi Bayi Di Wilayah Puskesmas Basidondo 2015

80 75
70 64
60 54
50
40
28 28 28
30 23
20
10
0
Sasaran HB 0-7 H BCG DPT-Hib POLIO CAMPAK I D L
Sumber: Imunisasi Puskesmas Basidondo

Program Kesehatan Pengembangan (Upaya Kesehatan Pengembangan)


1. Penjaringan Pelayanan Kesehatan Tingkat SD.
Upaya penjaringgan pelayanan kesehatan tingkat SD diwilaya

puskesmas basidondo Tahun 2015 Dengan jumlah Sasaran sebanyak 91

Siswa dan yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 91 Siswa

Dengan frevalensi sebesar 100%

2. Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut


Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut diwilaya puskesmas

basidondo Tahun 2015 Berdasarkan 6 SDN.Berikut gambaran Pelayanan

kesehatan Gigi dan Mulut.

Gambar III. 9
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Tingkat SD

Profil Puskesmas Basidondo 2015 24


349 399

22 17

Siswa SD Siswa Yang Di Siswi SD Siswi Yang Di


Periksa Periksa

Sumber UKS Puskesmas Basidondo


3. Upaya Kesehatan Lansia.
Salah satu indicator peningkatan derajat kesehatan masarakat

adalah tingginya harapan hidup,maka dari itu dilakukan upaya Posbindu

kesehatan lansia.Dari 3 Desa yang ada diwilayah Puskesmas Basidondo

semuanya telah mempunyai waktu dan tempat masing-masing dimana

pelayanannya dilakukan secara berkala setiap bulan.Adapun hasil

kegiatan Posbindu lansia Tahun 2015 sebagai berikut :

Gambar III. 10
Pelayanan Kesehatan Lansia Puskesmas
BasidondoTahun 2015

400
300
200
100
0
Jumlah
Lansia Lansia Laki-
laki Lansia Laki-
laki lansia
Perempuan lansia
mendapat
Perempuan
pelayanan
mendapat
pelayanan

Sumber USILA Puskesmas Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 25


BAB IV
SITUASI SUMBER DAYA
KESEHATAN

A. PEMBIAYAAN

Pembiayaan bidang kesehatan merupakan sumbangan yang sangat penting

untuk dapat berjalannya semua kegiatan. Oleh karena itu hal yang terpenting

dalam hal pembiayaan adalah bagaimana memanfaatkan anggaran yang tersedia

seoptimal mungkin dan seefesien mungkin.Pembiayaan bidang kesehatan berasal

dari beberapa sumber misalnya APBD (APBD kabupaten dan propinsi), APBN

serta Pinjaman atau hibah. Alokasi anggaran dapat melalui sektor kesehatan

maupun non kesehatan yang tujuannya akan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Dengan rincian anggaran

sebagai berikut :

Table IV. 1

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah
1 2 3
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA
a. BOK Rp. 54.999.000
b. JKN Rp0
2 APBD PROVINSI Rp0

Profil Puskesmas Basidondo 2015 26


3 APBN :
- Dana Alokasi Khusus
Rp0
(DAK)
PINJAMAN/HIBAH LUAR
4 Rp0
NEGERI (PHLN)
SUMBER PEMERINTAH
5 Rp0
LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Rp184.250.000
DI PKM BASIDONDO
Sarana dan Prasarana di Puskesmas Basidondo Tahun 2015

B. SARANA DAN PRASARANA

Selanjutnya bagian yang juga tidak bisa dipisahkan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat adalah sarana dan prasarana. Secara rinci di bawah

ini diuraikan tentang keberadaan sarana dan prasarana yang ada pada di

Puskesmas Basidondo tahun 2015. Tabel berikut memperlihatkan jumlah sarana

kesehatan yang ada di Puskesmas Basidondo tahun 2015 sampai dengan bulan

mei 2016 sebagai berikut:

Table IV. 2
Sarana dan Prasarana di Puskesmas Basidondo Tahun 2015
NO. Sarana Dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Puskesmas Induk 1 Rusak Sedang
2 Laboraturium Klinik 1 Belum lengkap
3 Puskesmas Pembantu 2 Baik
4 Poskesdes 1 Baik
5 Polindes 0 Rusak Berat
6 Rumah Dinas Dokter 1 Baik
7 Rumah Dinas Paramedis 4 1 Baik,3 Rusak Berat
8 Ambulance 1 Rusak Sedang
9 Sepeda Motor Dinas 3 1 Rusak Ringan 2 Rusak
Berat
10 Komputer 1 Baik
11 Jaringan LAN Tidak -
Ada
12 Jaringan Internet Tidak -
Ada
Peralatan Medis
13 Peralatan untuk diagnostic set

Profil Puskesmas Basidondo 2015 27


~ Puskesmas Set Ada Tidak Lengkap
~ Pustu Set Ada Tidak Lengkap
14 Peralatan untuk kesehatan gigi set
~ Dental Unit 1 Baik
~Perawatan Gigi Set 1 Baik
15 Peralatan untuk Laboraturium set Ada Tidak Lengkap
16 Peralatan untuk Tindakan Medis Ada Tidak Lengkap
set
17 Bidan Kit KIA Set Ada Cukup baik
18 Pusling Kit 1 Baik
Peralatan Non Medis
19 Cold chain 1 Baik
24 Vaksin carier Ada Cukup baik
21 Alat fogging 0 0
22 P3K set 1 Baik

Dilihat dari tabel diatas, terlihat ada beberapa sarana dan prasarana yang

mencukupi dan ada juga belum mencukupi. Keadaan tersebut diharapkan secara

bertahap dapat dipenuhi oleh pemerintah.

Dalam penanggulangan strategi DOTS komponen pemeriksaan specimen

dahak dengan mokroskopis adalah merupakan kunci utama penengakan diagnosis,

akan tetapi walau telah memiliki sarana mikroskopis masih belum menjamin dari

terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan oleh kurangnya prasarana untuk

menunjang pencegahan infeksi tersebut. Terlebih Puskesmas Basidondo untuk

kedepan dipersiapkan untuk Puskesmas Perawatan/Rawat Inap maka seharusnya

pihak pemeritah memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap minimal

dengan standarisasi ideal sebuah Puskesmas Perawatan. Karena Laboraturium

Klinis sangat berperan dalam penegakan diagnosis, untuk itu selayaknya sesuai

puskesmas memiliki sarana Laboraturium yang memadai.

C. Sumber Daya Tenaga

Profil Puskesmas Basidondo 2015 28


Sumber daya ketenagaan merupakan bagian penting dalam menjalankan

kegiatan atau program pada semua unit pelayanan baik langsung maupun tidak

langsung. Peningkatan derajat kesehatan, yang di tandai dengan menurunnya

angka kematian ibu dan bayi, menurunnya angka kesakitan pada masyarakat dan

tidak ditemukannya masalah gizi buruk dimasyarakat, tentunya sangat

dipengaruhi oleh sumber daya ketenagaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Keadaan ketenagaan khususnya tenaga kesehatan di Puskesmas Basidondo

perlu diperhatikan baik secara pengadaan maupun pendistribusian. Seperti

diketahui Puskesmas ini merupakan wilayah perbukitan yang mana

wilayah perdesa berjauahan anatara desa yang satu dengan desa yang

lainnya, sehingga sangat menghambat untuk melakukan kunjungan-

kunjungan pelayanan kesehatan petugas Puskesmas maupun petugas Pustu

yang ada.

Table IV. 3
Tenaga Kerja di Puskesmas Basidondo Tahun 2015
UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN
DOKTER PERAWAT FARM GIZI KESM PERAWAT JML
UMUM & BIDAN ASI AS GIGI

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PKM
1 9 0 0 0 1 11
BASIDONDO
2 PUSTU 0 1 0 0 0 0 1
SIBALUTON
3 PUSTU 0 1 0 0 0 0 1
GALANDAU
Sumber: Tata Usaha PKM Basidondo

Profil Puskesmas Basidondo 2015 29


Selain keberadaan tenaga kesehatan, diperlukan juga kerja sama dari lintas

sektor untuk membantu melaksanakan pelayanan kesehatan demi meningkatkan

status drajat kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Puskesmas Basidondo.

BAB V
PELAKSANAAN UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

A. Posyandu

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,

oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu

merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan

penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan :

Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat

pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan

sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu). Konsep Posyandu

berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi

keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas

Profil Puskesmas Basidondo 2015 30


penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. (Departemen kesehatan,

1987:10).

Gambaran Posyandu di Puskesmas Basidondo masih sangat minim

aktifitasnya, ini dapat dilihat pada Grafik berikut ini;

Gambar IV. 1
Starata Posyandu

Starata Posyandu

6
5
4
3 6

2
1
1
0
0
Pratama 0
Madya
Purnama
Mandiri

Sumber: PROMKES Puskesmas Basidondo


B. Poskesdes

Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal

luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat
Profil Puskesmas Basidondo 2015 31
Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban

Keluarga dan lain-lain (Depkes, 2007).

Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat

desa, Poskesdes memiliki kegiatan:

1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit

menular yang berpotensi menimbulkan

2. Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta

kesehatan ibu hamil yang beresiko.

3. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang

berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.

4. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan

kesehatan.

5. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.

6. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-

lain.

Di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo pengembangan Poskesdes sudah

berjalan dan peningkatannya cukup pesat karena dibantu melalui sosialisasi oleh

kader-kader Posyandu. Poskesdes yang ada di wilayah Puskesmas Basidondo satu

buah yaitu di Desa Sibaluton dengan prasarana yang minim yang menjadi

kendalanya.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 32


C. Desa siaga

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki

sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) (Depkes, 2007).

Adapun kriteria desa siaga meliputi :

1. Adanya forum masyarakat desa


2. Adanya pelayanan kesehatan dasar
3. Adanya UKBM Mandiri yang dibutuhkan masyarakat desa setempat
4. Dibina Puskesmas Poned
5. Memiliki system surveilans (faktor resiko dan penyakit) berbasis
masyarakat.
6. Memiliki system kewaspadaan dan kegawat daruratan bencana berbasis
masyarakat.
7. Memiliki system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.
8. Memiliki lingkungan yang sehat.
9. Masyarakatnya berperilaku hidup bersih dan sehat.

Tahapan desa siaga :

1. Bina yaitu desa yang baru memiliki forum masyarakat desa, pelayanan

kesehatan dasar, serta ada UKBM Mandiri.

2. Tumbuh yaitu desa yang sudah lebih lengkap dengan criteria pada tahapan

bina ditambah dengan dibina oeh puskesmas Poned, serta telah memiliki

system surveilans yang berbasis masyarakat.

Profil Puskesmas Basidondo 2015 33


3. Kembang yaitu desa dengan criteria tumbuh dan memiliki system

kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana serta system pembiayaan

kesehatan berbasis masyarakat yang telah berjalan.

4. Paripurna yaitu desa yang telah memiliki seluruh criteria desa siaga.

Diwilayah kerja Puskesmas Basidondo masih belum memiiki Desa Siaga,

untuk itu yang menjadi pekerjaan rumah kami untuk terus meningkatkan vitalitas

kegiatan Desa agar kedepannya mampu untuk membina Desa Siaga.

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan telah disajikan Profil Kesehatan Puskesmas Basidondo tahun

2015 (Data tahun 2015), diharapkan dapat memberikan gambaran secara garis

besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Basidondo.

Profil Kesehatan Puskesmas Basidondo merupakan salah satu publikasi

data dan informasi yang meliputi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan.

Indikator Indonesia Sehat 2015. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan

kualitas Profil Kesehatan Puskesmas Basidondo , perlu dicari terobosan dan

mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi

Profil Puskesmas Basidondo 2015 34


kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi berkualitas yang sangat

diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan.

Diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas Basidondo 2015 ini dapat

bermanfaat dalam rangka penyusunan serta pengendalian program kesehatan dan

menjadikan informasi yang penting dan dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan,

lintas sektor maupun mayarakat.

Labonu, 21 Juni 2016

Penyusun

Tim Puskesmas

Profil Puskesmas Basidondo 2015 35

Anda mungkin juga menyukai