Latar Belakang
A. Latar Belakang
sumber sumber daya, program, sarana dan prasarana yang sangat kompleks,
yang mana bila tidak menjalankan managemen dengan baik akan timbul banyak
Puskesmas Basidondo yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan
kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data
dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik.
data yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil
ini dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan
ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk
di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang
pemerintah Indonesia, berbeda dengan Visi Indonesia Sehat 2010, sasaran MDGs
ada indikatornya serta kapan harus dicapai. Sasaran MDGs ini bisa dijadikan
Dalam visi ini Indonesia mempunyai delapan sasaran MDGs salah satunya yaitu
mengurangi angka kematian bayi dan ibu pada saat persalinan. Maksud dari visi
tersebut yaitu kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi
yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan kesakitan dan
Sasaran MDGs yang lain yaitu menurunkan angka kelaparan (kurang gizi)
menjadi setengahnya (50 persen) di tahun 2015 dibanding tahun 1996. Kemudian
menurunkan angka kematian bayi dan balita, juga menjadi setengahnya dibanding
pada tahun 2015 nanti diharapkan jumlahnya tidak meningkat lagi tetapi justru
menurun.
(nasional dan lokal), masyarakat sipil, akademia, media, sektor swasta dan
MDGs tersebut.
C. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang ltar belakang maksud dan
tujuan diterbitkannya profil puskesmas Basidondo tahun 2015
beserta sistematika penyanjian.
BAB II Gambaran umum dan lingkungan, dalam bab ini berisi motto, visi,
misi, strategis dan sajian informasi tentang gambaran umum
wilayah kerja Puskesmas Basidondo tahun 2015 baik dari letak
geografis, kependudukan, sosial ekonomi, tingkat pendidikan,
fasilitas kesehatan, dan yang mempunyai pengaruh terhadap
pembangunan di bidang kesehatan.
BAB III Situasi upaya kesehatan Puskesmas Basidondo,dalam bab ini berisi
menyangkut data ketenaga kerjaan, program dan kegiatan,Uraian
Program PHBS, cakupan pelaksana program dan tata laksana
penyuluhan kesehatan.
ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkompeten untuk mencapai
1) MOTTO
Puskesmas Basidondo Menuju Puskesmas BERPRESTASI : Bersih,
Santun Inovatif & Taqwa
2) VISI
Terwujudnya Hidup Sehat dan Mandiri Bagi Masyarakat Kecamatan
Basidondo Khususnya Di Wilayah Puskesmas Basidondo
3) MISI
a). Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat.
b). Melaksanakan pelayanan kesehatan yang yang terjangkau dan
merata
c). Mengoptimalkan sumber daya kesehatan secara merata
d). Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
B. STRATEGI
1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Basidondo melalui kemitraan
Adapun Luas wilayah adalah 131,19 m2, letak admistratif Puskesmas perbatasan
Basidondo merupakan masyarakat religius dimana peran tokoh agama dan tokoh
Gambar II. I
Data Jumlah Penduduk Yang Ada Di Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
1 Puskesmas 1 Buah
2 Puskesmas Pembantu 2 Buah
3 Poskesdes 1 Buah
4 Mobil Pusling/Ambulance 1 Buah
5 Posyandu 7 Buah
Sumber: Tata Usaha PKM Basidondo
langkah awal yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan
dasar yang disediakan dan juga diberikan dengan kebutuhan yang memuaskan
sebagai berikut :
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
Profil Puskesmas Basidondo 2015 11
ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan
tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi
maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk.,
penyuluhan di masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
(empowerment).
kesehatan (Depkes RI, 2006). Wilayah kerja Puskesmas Basidondo saat ini masih
baiknya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat diduga menjadi penyebab
Tabel III. 2
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
RUMAH TANGGA
dari itu di perlukan lingkungan yang bersih dan sehat untuk mewujudkan
sebagai berikut:
rumah tangga bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan akan tetapi
tangga yang mempunyai sumber dan persediaan air yang memenuhi syarat
1058 Kepala Keluarga dan yang mempunyai sarana sumur gali 171 buah,
Gambar III. 1
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah
Puskesmas Basidondo Kecamatan Basidondo 2015
200 171
JMLH Sarana JMLH Sarana
100
2 7
0 2
SUMUR GALI 3
TERMINAL AIR
MATA AIR
TERLINDUNG TERMINAL AIR
PERPIPAAN
2) Rumah Sehat
Kriteria rumah yang dikatakan sehat bila memenuhi beberapa
syarat antara lain tersedianya antara sarana air bersih, mempunyai jamban
kokoh dan kering, berlantai kering dan tidak lembab, mempunyai jendela
pembawa penyakit, mempunyai ruangan yang cukup luas dan tidak padat
wilayah kerja Puskesmas Basidondo pada tahun 2015, dari 850 rumah
rumah tangga.
3) Jamban Keluarga
Pengelolaan yang kurang baik bagi tinja manusia mempunyai
Gambar III. 2
Data Rumah PHBS Rumah Tangga Perdesa Wilayah Puskesmas Basidondo
Kecamatan Basidondo 2015
180
160
140
Jumlah Jamban Leher
120 Angsa
Leher Angsa Memenuhi
100 syarat
80 Jumlah Jamban
Cemplung
60
Cemplung Memenuhi
40 syarat
20
0
SIBALUTON LABONU GALANDAU
83 85
100 62
50
0
Sasaran Pelayanan Pelayanan
Bumil K1 K4
Gambar III. 4
Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal
100
83
75
80
60
40
20
20 5 5 4
0
Sumber: KIA Puskesmas Basidondo
1 TT 1 43
2 TT 2 19
3 TT 3 17
4 83 TT 4 4
5 TT 5 1
6 TT 2+ 41
Sumber: Imunisasi Puskesmas Basidondo
adalah sebanyak 340 peserta di antaranya 305 yang memakai suntik dan 35
110 peserta dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 660 Jiwa
Tahun 2015.
Peserta KB Baru
Suntik
Peserta KB Aktif Suntik Pil Pil
lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena
intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi
Basidondo tahun 2015 dari 75 kelahiran hidup terdapat 2 bayi dengan kelahiran
BBLR yakni di Desa Sibaluton satu bayi dan di Desa Galandau satu bayi.
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita
Gambar III. 6
Gizi Balita di Wilayah Puskesmas
Basidondo 2015
PENIMBANGAN BALITA
295
300
250
200
150 128
100
50
0 6
3
BALITA
BALITA
DITIMBANG BGM
GIZI BURUK
3. Pemberian vitamin A.
didistribusikan setiap dua kali dalam setahun, anak balita yang berhak
Gambar.III. 7
Cakupan Pemberian Vit.A Balita Puskesmas BasidondoTahun 2015
296
300
200 181
34
50
0
Vit. A BALITA 6- Vit. A BALITA Vit. A BALITA 6-
11 Bulan 12-59 Bulan 59 Bulan
2. Pnemonia Balita
Jumlah kasus pnemonia Balita yang positif pada tahun 2015
terdapat 25 dari 44 jumlah perkiraan penderita dengan prevalensi 56,81%.
4. Kusta
Tidak ditemukan adanya kasus Kusta di wilayah Puskesmas
Basidondo di sebabkan karena belum tersedianya laboratorium sehingga
program tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.
5. Demam Berdarah
Tidak ditemukan adanya kasus DBD di wilayah Puskesmas
Basidondo di karenakan Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo bukan
termasuk daerah endemis penyakit DBD.
6. Malaria
Jumlah kasus positif malaria pada wilayah kerja Puskesmas
Basidondo tahun 2015 sebanyak 27 kasus dengan prevalensi 12 % dari
224 suspek yang ada.
7. Imunisasi
Cakupan imunisasi tahun 2015 di wilayah Puskesmas Basidondo
dari 47 bayi terdapat 23 bayi yang di imunisasi dasar lengkap dengan
prevalensi 57,44%.
Cakupan imunisasi tahun 2015 di wilayah Puskesmas Basidondo
dari 47 bayi terdapat 23 bayi yang di imunisasi dasar lengkap dengan
prevalensi 57,44%.
80 75
70 64
60 54
50
40
28 28 28
30 23
20
10
0
Sasaran HB 0-7 H BCG DPT-Hib POLIO CAMPAK I D L
Sumber: Imunisasi Puskesmas Basidondo
Gambar III. 9
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Tingkat SD
22 17
Gambar III. 10
Pelayanan Kesehatan Lansia Puskesmas
BasidondoTahun 2015
400
300
200
100
0
Jumlah
Lansia Lansia Laki-
laki Lansia Laki-
laki lansia
Perempuan lansia
mendapat
Perempuan
pelayanan
mendapat
pelayanan
A. PEMBIAYAAN
untuk dapat berjalannya semua kegiatan. Oleh karena itu hal yang terpenting
dari beberapa sumber misalnya APBD (APBD kabupaten dan propinsi), APBN
serta Pinjaman atau hibah. Alokasi anggaran dapat melalui sektor kesehatan
sebagai berikut :
Table IV. 1
pelayanan kepada masyarakat adalah sarana dan prasarana. Secara rinci di bawah
ini diuraikan tentang keberadaan sarana dan prasarana yang ada pada di
kesehatan yang ada di Puskesmas Basidondo tahun 2015 sampai dengan bulan
Table IV. 2
Sarana dan Prasarana di Puskesmas Basidondo Tahun 2015
NO. Sarana Dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Puskesmas Induk 1 Rusak Sedang
2 Laboraturium Klinik 1 Belum lengkap
3 Puskesmas Pembantu 2 Baik
4 Poskesdes 1 Baik
5 Polindes 0 Rusak Berat
6 Rumah Dinas Dokter 1 Baik
7 Rumah Dinas Paramedis 4 1 Baik,3 Rusak Berat
8 Ambulance 1 Rusak Sedang
9 Sepeda Motor Dinas 3 1 Rusak Ringan 2 Rusak
Berat
10 Komputer 1 Baik
11 Jaringan LAN Tidak -
Ada
12 Jaringan Internet Tidak -
Ada
Peralatan Medis
13 Peralatan untuk diagnostic set
Dilihat dari tabel diatas, terlihat ada beberapa sarana dan prasarana yang
mencukupi dan ada juga belum mencukupi. Keadaan tersebut diharapkan secara
akan tetapi walau telah memiliki sarana mikroskopis masih belum menjamin dari
pihak pemeritah memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap minimal
Klinis sangat berperan dalam penegakan diagnosis, untuk itu selayaknya sesuai
kegiatan atau program pada semua unit pelayanan baik langsung maupun tidak
angka kematian ibu dan bayi, menurunnya angka kesakitan pada masyarakat dan
dipengaruhi oleh sumber daya ketenagaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
wilayah perdesa berjauahan anatara desa yang satu dengan desa yang
yang ada.
Table IV. 3
Tenaga Kerja di Puskesmas Basidondo Tahun 2015
UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN
DOKTER PERAWAT FARM GIZI KESM PERAWAT JML
UMUM & BIDAN ASI AS GIGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PKM
1 9 0 0 0 1 11
BASIDONDO
2 PUSTU 0 1 0 0 0 0 1
SIBALUTON
3 PUSTU 0 1 0 0 0 0 1
GALANDAU
Sumber: Tata Usaha PKM Basidondo
BAB V
PELAKSANAAN UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
A. Posyandu
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu
pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan
1987:10).
Gambar IV. 1
Starata Posyandu
Starata Posyandu
6
5
4
3 6
2
1
1
0
0
Pratama 0
Madya
Purnama
Mandiri
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal
luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat
Profil Puskesmas Basidondo 2015 31
Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban
2. Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta
kesehatan.
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.
berjalan dan peningkatannya cukup pesat karena dibantu melalui sosialisasi oleh
buah yaitu di Desa Sibaluton dengan prasarana yang minim yang menjadi
kendalanya.
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
1. Bina yaitu desa yang baru memiliki forum masyarakat desa, pelayanan
2. Tumbuh yaitu desa yang sudah lebih lengkap dengan criteria pada tahapan
bina ditambah dengan dibina oeh puskesmas Poned, serta telah memiliki
4. Paripurna yaitu desa yang telah memiliki seluruh criteria desa siaga.
untuk itu yang menjadi pekerjaan rumah kami untuk terus meningkatkan vitalitas
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2015 (Data tahun 2015), diharapkan dapat memberikan gambaran secara garis
besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan
data dan informasi yang meliputi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan.
Indikator Indonesia Sehat 2015. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan
menjadikan informasi yang penting dan dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan,
Penyusun
Tim Puskesmas