Anda di halaman 1dari 2

Cara Memilih Dan Merawat Sikat Gigi

Jangan sampai sikat gigi Anda justru mendatangkan penyakit. Tidak semua sikat gigi
tepat untuk digunakan tiap orang. Ada banyak pilihan jenis, bentuk, dan merek di pasaran.
Tapi mana yang tepat?

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Anda ketika memilih sikat
gigi yang tepat:
Ukuran
Pilih kepala sikat dengan ujung mengecil yang memudahkan pergerakan bulu sikat untuk
menjangkau seluruh permukaan gigi hingga ke bagian terujung. Pastikan pegangannya cukup
panjang sehingga memudahkan Anda untuk menggerakkannya. Segera ganti jika kepala sikat
terasa tidak nyaman atau terlalu besar di dalam mulut Anda. Untuk anak, pilih sikat gigi
yang sesuai dengan usia dan ukuran mulutnya.
Jenis bulu sikat
Pada label sikat gigi, sering tertulis pilihan soft, medium, atau hard. Pilih yang mana?
Tergantung kekuatan Anda menyikat dan kekuatan gigi Anda. Ujung bulu sikat yang terlalu
kasar/keras dapat merusak gusi, akar, dan lapisan pelindung gigi, terutama jika Anda
menyikat gigi terlalu kencang.
Sikat gigi elektrik
Sikat gigi elektrik dapat menjadi solusi untuk orang tertentu seperti pengidap artritis atau
keterbatasan/kekakuan pada tangan, lengan, atau pundaknya.
Anda juga dapat mengonsultasikan pilihan sikat gigi yang baik untuk gigi Anda kepada
dokter gigi.
Merawat Sikat Gigi
Sarana yang Anda gunakan tiap hari untuk membersihkan gigi justru belum tentu tetap
terjaga kebersihannya. Saatnya untuk memerhatikan kembali cara Anda merawat sikat gigi.
Cuci sikat gigi di bawah air kran untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Sikat juga
dapat direndam di dalam cairan pencuci mulut antibakteri.
Setelah digunakan, sebaiknya jangan tempatkan sikat gigi yang masih basah di dalam
penutupnya (jika ada), di dalam lemari, atau laci di kamar mandi. Tempatkan pada rak
atau di dalam cangkir terbuka sehingga bulu sikatnya dapat mengering. Setelah itu
masukkan ke tempat tertutup yang masih terdapat celah udara. Ketiadaan sirkulasi
udara justru dapat menumbuhkan bakteri.
Kamar mandi dan toilet adalah tempat yang sebenarnya paling banyak menyimpan
kuman dan bakteri. Wastafel di luar kamar mandi bisa menjadi tempat yang cocok
untuk meletakkan sikat gigi. Selain itu, hindarkan persentuhan antarsikat gigi saat
disimpan.
Ganti sikat gigi Anda 3-4 bulan sekali atau pada saat bulu sikatnya terlihat sudah tidak
layak pakai.
Sebaiknya ganti sikat gigi tiap kali Anda atau anggota keluarga lain pulih dari sakit
yang cukup parah. Saat sakit, sikat gigi bisa terkontaminasi mikroba dari mulut. Virus
dan bakteri dari mulut yang terinfeksi bahkan dapat tinggal pada sikat gigi hingga
berminggu-minggu dan berpotensi menyebabkan penyakit. Bahkan mikroorganisme
baik pada sikat gigi juga dapat mendatangkan infeksi, terutama jika gusi penggunanya
sedang mengalami luka.
Alasan di atas juga membuat Anda sebaiknya tidak berbagi sikat gigi dengan orang
lain, termasuk anggota keluarga.

Dengan memilih dan merawat sikat gigi dengan tepat, banyak penyakit gigi dan gusi yang
dapat dicegah. Kesehatan dan bau mulut pun lebih terjaga.

Anda mungkin juga menyukai