Anda di halaman 1dari 4

DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman
UPTD PUSKESMAS Ns. RETTI SURYANI, S.Kep
KOTO BARU NIP. 19820908 200902 2 002

1. Pengertian DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap pasien dengan
Demam Berdarah dengue

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Koto Baru no.800/ / /PKM-KB/2017


tentang Standar Layanan Klinis Di Puskesmas

4. Referensi Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer

5. Prosedur Alat dan bahan :


1. Rekam medis
2. Kertas resep
3. Register poli
4. ATK
5. Tempat tidur pasien
6. Form laboratorium
7. Alat medis : stetoskop
spyghmomanometer
senter
Langkah langkah :
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas mencocokan data pasien dengan karcis dan buku rekam medis yang
dibawa
c. Petugas mengecek kembali data pasien yang sudah dilakukan di FO
d. Petugas melakukan anamnesa
1. Keluhan
Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 7 hari.
Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan,
gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah.
Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di
ulu hati atau di bawah tulang iga)
Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan,
batuk, pilek.
Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau mengalami
penurunan kesadaran.
Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
2. Faktor resiko
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, misalnya: timbunan sampah,
timbunan barang bekas, genangan air yang seringkali disertai di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman
UPTD PUSKESMAS Ns. RETTI SURYANI, S.Kep
KOTO BARU NIP. 19820908 200902 2 002
Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar pasien
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (bila di perlukan pasien dapat di periksa
dengan posisi berbaring di tempat tidur)
1. Tanda patognomonik untuk demam dengue :
Suhu > 37,5 derajat celcius
Ptekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa
Rumple Leed (+)
2. Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue :
Suhu > 37,5 derajat celcius
Ptekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa
Rumple Leed (+)
Hepatomegali
Splenomegali
Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda
efusi pleura dan asites.
Hematemesis atau melena
f. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
Trombositopenia ( 100.000/L).
Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
peningkatan hematokrit (Ht) 20% dari nilai standar data
populasi menurut umur
Ditemukan adanya efusi pleura, asites
Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
Leukopenia < 4000/L.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
g. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini
terpenuhi:
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik/ pola
pelana
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :
Uji bendung positif
Petekie, ekimosis atau purpura
Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
Hematemesis atau melena
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman
UPTD PUSKESMAS Ns. RETTI SURYANI, S.Kep
KOTO BARU NIP. 19820908 200902 2 002
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai dengan
umur dan jenis kelamin
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes atau
hipoproteinemia

DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat berdasarkan klassifikasi WHO 1997:


Derajat I
Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bending.
Derajat II
Seperti derajat I namun disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.
Derajat III
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi
menurun (20mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut,
kulit dingin dan lembab.
Derajat IV
Syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.
h. Petugas memberikan terapi
Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500- 1000
mg).
Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
Alur penanganan pasien dengan demam dengue/demam berdarah dengue,
yaitu:
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman
UPTD PUSKESMAS Ns. RETTI SURYANI, S.Kep
KOTO BARU NIP. 19820908 200902 2 002
i. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis dan obat yang
akan di berikan pada pasien di rekam medis
j. Petugas menulis resep di kertas resep
k. Petugas memberikan resep kepada pasien
l. Petugas memberikan konseling dan edukasi
1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakit dan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak
ada obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat
suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai
dengan perjalanan alamiah penyakit.
2. Modifikasi gaya hidup
Melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
m. Petugas merujuk pasien ke RSUD atau poli gizi bila di perlukan
Kriteria rujukan RSUD :
Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi
belum membaik.
Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
n. Petugas memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya, jika sudah selesai
pasien diarahkan ke bagian yang seharusnya dituju berikutnya.
o. Petugas mencatat ke buku register

6. Hal-hal yang
diperhatian
7. Unit Terkait Loket, FO, poli umum, poli lansia, poli anak, poli KISA, UGD, apotik
8. Dokumen
Terkait
9. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai