Salinan
BUPATI BOJONEGORO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
NOMOR 13 TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
Menimbang
Mengingat
KABUPATEN BOJONEGORO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOJONEGORO,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bojonegoro;
1.Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Dacrah Kabupaten/Kota Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan —Peraturan —Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);5.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
8.Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO.
Menetapkan
dan
BUPATI BOJONEGORO
MEMUTUSKAN :
PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN
SUSUNAN PERANGKAT DAERAH.BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
yee
-
10.
it.
12:
13.
14,
15.
16.
17.
()
(2)
Daerah adalah Kabupaten Bojonegoro.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Bupati adalah Bupati Bojonegoro.
Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Bojonegoro;
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro.
Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
Sekretariat Dacrah adalah Sckretariat Dacrah Kabupaten Bojonegoro.
Sckretaris Dacrah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro.
Sckretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Bojonegoro.
Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Bojonegoro.
Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Bojonegoro.
Dinas adalah Dinas Kabupaten Bojonegoro.
Badan adalah Badan Kabupaten Bojonegoro.
Unit Pelaksana Tekmis, yang selanjutnya discbut UPT adalah unsur
pelaksana teknis Dinas/Badan yang melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
Kecamaian adalah bagian wilayah dari Daerah yang dipimpin oleh
Camat.
Kelurahan adalah perangkat Kecamatan yang dibentuk untuk
membantu dan melaksanakan sebagian tugas Camat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Bojonegoro.
BAB II
PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH.
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah.
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;Inspektorat;
Dinas;
Badan; dan
Kecamatan.
reeao
Pasal 3
Pembentukan Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dilakukan berdasarkan asas:
intensitas urusan pemerintahan dan potensi Daerah;
efisiensi;
efektivitas;
pembagian habis tugas;
rentang kendali;
tata kerja yang jelas; dan
flcksibilitas,
Ree ao ge
BAB II]
SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 4
(1) Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
huruf a, adalah Sekretariat Daerah, bertipe A.
(2) Sckretariat DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
b, adalah Sekretariat DPRD, bertipe A.
(3) Inspektorat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c,
adalah Inspektorat, bertipe A.
(4) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, terdiri
deri:
a. Dinas Pendidikan bertipe A, menyelenggarakan _urusan
pemerintahan bidang pendidikan;
b. Dinas Kesehatan bertipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang keschatan;
c. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang bertipe B,
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang, sub urusan jalan, sub urusan jasa konstruksi
dan sub urusan penataan ruang;
d. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air bertipe B,
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang, sub urusan sumber daya air;Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya bertipe
A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perumahan
rakyat dan kawasan permukiman, serta urusan pemerintahan
bidang pertanahan;
Dinas Sosial bertipc A, menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang sosial;
Dinas Pemadam Kebakaran bertipe B, menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat, sub urusan kebakaran;
Satuan Polisi Pamong Praja bertipe A, menyclenggarakan urusan
pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat, sub urusan ketenteraman dan ketertiban
umum;
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana bertipe A, menyelenggarakan urusan pemcrintahan
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta
urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil_bertipe A,
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bertipe A,
menyclenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa;
Dinas Perhubungan bertipe A, menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perhubungan;
. Dinas Komunikasi dan Informatika bertipe A, menyclenggarakan
urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, dan
urusan pemerintahan bidang statistik, serta urusan pemerintahan
bidang persandian;
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga bertipe A, menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang kepemudaan dan olah raga;
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bertipe B, menyclenggarakan
urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bertipe
B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman
modal dan secara melekat menyelenggerakan pelayanan perizinan
terpadu satu pintu;
Dinas Ketahanan Pangan bertipe B, menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pangan;Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bertipe B, menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perpustakaan dan urusan
pemerintahan bidang kearsipan;
Dinas Lingkungan Hidup bertipe A, menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang lingkungan hidup;
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja bertipe A, menyclenggarakan
urusan pemerintahan bidang perindustrian dan urusan
pemerintahan bidang tenaga kerja;
. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertipe A, menyclenggarakan
urusan pemerintahan bidang kebudayaan dan urusan
pemerintahan bidang pariwisata;
Dinas Perdagangan bertipe B, menyclenggarakan urusan
pemerintahan bidang perdagangan;
Dinas Pertanian bertipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pertanian sub urusan sarana pertanian, sub urusan
prasarana pertanian, sub urusan _pengendalian dan
penanggulangan bencana pertanian, dan sub urusan perizinan
usaha pertanian Khususnya pada bidang pertanian tanaman
pangan dan hortikultura; dan
Dinas Peternakan dan Perikanan bertipe A, menyelenggarakan
urusan pemerintahan:
1. Bidang pertanian, terdiri dari:
a. Sub urusan sarana pertanian dengan fungsi/layanan:
1) Pengelolaan sumber daya genetik hewan;
2)Pengawasan mutu dan peredaran benih/bibit ternak dan
tanaman pakan ternak serta pakan;
3) Pengawasan obat hewan ditingkat pengecer;
4) Pengendalian penyediaan dan peredaran benih/bibit ternak
dan hijauan pakan ternak; dan
5) Penyediaan benih/bibit ternak hijauan pakan ternak yang
sumbernya dalam satu daerah provinsi lain,
b. Sub urusan prasarana pertanian dengan fungsi/layanan:
1) Pengelolaan wilayah sumber bibit ternak dan rampun/galur
ternak; dan;
2) Pengembangan lahan penggembalaan umum,
¢. Sub urusan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner; dand. Sub urusan perizinan usaha pertanian fungsi/layanan:
1)Penerbitan izin usaha produksi benih/bibit temnak dan
pakan, fasilitas pemeliharaan hewan, rumah sakit
hewan/pasar hewan, rumah potong hewan; dan
2) Penerbitan izin usaha pengecer (toko, retail, sub distributor)
obat hewan,
2. Bidang kelautan dan perikanan sub urusan perikanan tangkap
dan sub urusan perikanan budidaya.
(5) Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e,terdiri
dari:
a. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan bertipe A,
melaksanakan fungsi penunjang kepegawaian serta pendidikan dan
pelatihan;
b. Badan Perencanaan Pembangunen Daerah bertipe A, melaksanakan
fungsi penunjang perencanaan dan fungsi penunjang penelitian dan
pengembangan;
c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bertipe A,
melaksanakan fungsi penunjang keuangan; dan
d. Badan Pendapatan Daerah bertipe A, melaksanakan fungsi
penunjang keuangan.
(6) Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf f,
terdiri dari:
a. Kecamatan Bojonegoro, bertipe A;
e
Kecamatan Kapas, bertipe A;
Kecamatan Balen, bertipe A;
ao
Kecamatan Sumberrejo, bertipe A;
Kecamatan Kanor, bertipe A;
Kecamatan Baureno, bertipe A;
Kecamatan Sugihwaras, bertipe A;
PRP oe
Keeamatan Kepohbaru, bertipe A;
Kecamatan Kedungadem, bertipe A;
Kecamatan Sukosewu, bertipe A;
Kecamatan Trucuk, bertipe A;
Kecamatan Malo, bertipe A;
. Kecamatan Kalitidu, bertipe A;
Kecamatan Dander, bertipe A;
ero
oB B
Kecamatan Padangan, bertipe A;p. Kecamatan Purwosari, bertipe A;
a. Kecamatan Kasiman, bertipe A;
r. Kecamatan Kedewan, bertipe A;
s. Kecamatan Ngasem, bertipe A;
t. Kecamatan Ngambon, bertipe A;
u. Kecamatan Tambakrejo, bertipe A;
Kecamatan Ngraho, bertipe A;
. Kecamatan Margomulyo, bertipe A;
w.
x. Kecamatan Temayang, bertipe A;
y. Kecamatan Bubulan, bertipe A;
z. Kecamatan Gondang, bertipe A;
aa. Kecamatan Sekar, bertipe A; dan
bb. Kecamatan Gayam, bertipe A.
Pasal 5
(1) Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf a,
terdiri dari Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan yang dibentuk
untuk membantu dan melaksanakan sebagian tugas Camat.
@) Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
Kelurahan Kepatihan;
Kelurahan Kadipaten;
Kelurahan Ngrowo;
yf
Kelurahan Mojokampung;
Kelurahan Karangpacar;
Kelurahan Sumbang;
Kelurahan Klangon;
Kelurahan Jetak;
Kelurahan Ledok Kulon;
Kelurahan Ledok Wetan; dan
k. Kelurahan Banjarejo.
PR mo po
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan
fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah dan unit kerja di bawahnya
ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.(1)
2)
(3)
(4)
(1)
(2)
()
(2)
3)
BAB IV
PEMBENTUKAN UPT
Pasal 7
Pada Dinas dan Badan dapat dibentuk UPT untuk melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu.
UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua)
klasifikasi, terdiri dari:
a. UPT Dinas/Badan Kelas A untuk mewadahi beban kerja yang
besar; dan
b. UPI Dinas/Badan Kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil.
Pembentukan UPT scbagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara_tertulis
kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
Penentuan Mdasifikasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
pembentukan UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 8
Selain UPT Dinas/Badan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 7
terdapat UPT Dinas di bidang pendidikan berupa satuan pendidikan
Daerah.
Satuan pendidikan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbentuk satuan pendidikan formal dan nonformal.
Pasal 9
Selain UPT Dinas/Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,
terdapat UPT Dinas di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah
dan pusat kesehatan masyarakat sebagai unit organisasi bersifat
fungsional dan unit layanan yang bekerja secara profesional.
Rumah Sakit Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat
otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola
klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan
umum Daerah.
Dalam hal rumah sakit Daerah belum menerapkan pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah, pengelolaan keuangan
Rumah Sakit Daerah tetap bersifat otonom dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.- 10 -
(4) Rumah sakit Daerah dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit
dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibina dan
bertanggung jawab kepada Dinas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
(5) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
Pasal 10
UPT dan Perangkat Daerah berbentuk rumah sakit dengan susunan organisasi
dan tata kerja yang ditetapsan sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan,
tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkannya Peraturan Bupati
tentang Pembentukan UPT yang baru.
BAB V
STAF AHLI
Pasal 11.
(1) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu Staf Ahli
(2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan
secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.
(3) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah paling banyak
3 (tiga) Staf Ahi.
(4) Staf Ahli Bupati diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi
persyaratan.
(5) Pengangkatan dan pemberhentian Staf Ahli dilakukan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
BAB VI
KEPEGAWAIAN
Pasal 12
Pejabat Aparatur Sipil Negara pada Perangkat Dacrah diangkat dan
diberhentikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan,
BAB VIL
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 13
(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
kesatuan bangsa dan politik yang terbentuk dengan susunan
organisasi dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan,
tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan Peraturan Perundang-
undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan umum
diundangkan.(3)
(1)
2)
(3)
- 1.
Dalam hal Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan
di bidang kesatuan bangsa dan politik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tergabung dengan urusan pemerintahan lain, Perangkat
Daerah tersebut hanya melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
kesatuan bangsa dan politik.
Anggaran penyelenggarean urusan pemerintahan di bidang kesatuan
bangsa dan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan
pada APBD sampai dengan Peraturan Perundang-undangan mengenai
pelaksanaan urusan pemerintahan umum diundangkan.
Pasal 14
Perangkat Daerah yang melaksanakan sub urusan pemerintahan
bidang bencana, yang terbentuk dengan susunan organisasi dan tata
kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap melaksanakan
tugasnya sampai dengan dibentuknya Perangkat Daerah baru yang
melaksanakan sub urusan bencana sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal Perangkat Daerah yang melaksanakan sub urusan
pemerintahan bidang bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tergabung dengan urusan pemerintahan lain, Perangkat Daerah
tersebut hanya melaksanakan sub urusan pemerintahan bidang
bencana.
Anggaran penyelenggaraan sub urusan pemerintahan bidang bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada APBD sampai
dengan dibentuknya Perangkat Dacrah baru yang melaksanakan sub
urusan pemerintehan bidang bencana sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Pejabat yang ada
tetap menduduki jabatannya dan melaksanakan tugasnya sampai dengan
ditetapkannya Pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini,
Q)
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka:
a. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Bojonegoro, beserta perubahannya;- 2
b, Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Bojonegoro,
beserta perubahannya;
c. Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8
‘Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Dacrah
Kabupaten Bojonegoro, beserta perubahannya;
d. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, beserta perubahannya;
c. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Bojonegoro,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, terhitung mulai_ tanggal
1 Januari 2017.
(2) Dikecualikan dari pencabutan ketentuan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hurufc, yaitu:
a, ketentuan yang mengatur tentang Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat, sepanjang mengenai pengaturan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
b. ketentuan yang mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas B dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro; dan
c. ketentuan yang mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas D.
(3) Pengaturan terkait Bidang Perlindungan Masyarakat scbagaimana
dimaksud pada ayat (2), selanjutnya menyesuaikan dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangen.
(4) Dalam hal telah terdapat pengaturan baru di lingkungan Pemerintah
Daerah mengenai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Rumah Sakit
Umum Daerah Kelas B dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan, maka pengecualian scbagaimana dimaksud
pada ayat (2) menjadi tidak berlaku.
(5) Semua ketentuan yang mengatur tentang organisasi perangkat deerah
wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan
Peraturan Daerah ini.
Pasal 17
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 2 Januari
2017.
Pasal 18
Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus telah ditetapkan paling
lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.- 13 -
Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Bojonegoro
Ditetapkan di Bojonegoro
pada tanggal 23 September 2016
BUPATI BOJONEGORO,
ttd,
HSUYOTO
Diundangcan di Bojonegoro
pada tanggal 29 September 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
ttd.
SOEHADI MOELJONO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 NOMOR 16.
inan sesuai dengan aslinya
RAH KABUPATEN BOJONEGORO
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI
JAWA TIMUR NOMOR : 291-13/2016.I.
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
NOMOR 13 TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
PENJELASAN UMUM
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan
Perangkat Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran
(rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata
di masing-masing Daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataan
organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, cfcktif, dan
efisien.
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada
konsepsi pembentukan organisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu
Kepala Daerah (strategic apex), Sekretaris Daerah (middle line), Dinas
Daerah (operating core), badan/fungsi penunjang (technostructure), dan
staf pendukung (supporting staf}. Dinas Daerah merupakan pelaksana
fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan
mengurus sesuai bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada
Daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan, Badan Daerah
melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) yang melaksanakan
tugas dan fungsi scbagai pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan
fungsi mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan fungsi inti (operating core).
Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah
sesuai dengan prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah
yang diatur dalam Peraturan Daerah ini didasarkan pada asas efisiensi,
efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas,
fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah,
dan intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Dacrah.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas.
Pasal 2
Cukup Jelas.
Pasal 3
Huruf aYang dimaksud dengan asas “intensitas Urusan Pemerintahan
dan potensi Dacrah” adalah penentuan jumlah dan susunan
Perangkat Daerah didasarkan pada volume beban tugas untuk
melaksanakan suetu Urusan Pemerintahan atau volume beban
tugas untuk mendukung dan menunjang pelaksanaan Urusan
Pemerintahan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas “efisiensi” adalah pembentukan
Perangkat Daerah ditentukan berdesarkan perbandingan tingkat
daya guna yang paling tinggi yang dapat diperoleh.
Huruf ¢
Yang dimaksud dengan asas “efektivitas’ adalah pembentukan
Perangkat Daerah harus berorientasi pada tujuan yang tepat
guna dan berdaya guna.
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas “pembagian habis tugas” adalah
pembentukan Perangkat Daerah yang membagi habis tugas dan
fungsi penyclenggaraan pemerintahan kepada Perangkat Daerah
dan tidak terdapat suatu tugas dan fungsi yang dibebankan
pada lebih dari satu Perangkat Daerah.
Hurufe
Yang dimaksud dengan asas “rentang kendali” adalah penentuan
jumlah Perangkat Daerah dan jumlah unit kerja pada Perangkat
Daerah didasarkan pada kemampuan pengendalian unit kerja
bawahan.
Huruff
Yang dimaksud dengan asas ‘tata kerja yang jelas” adalah
pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dan unit kerja
pada Perangkat Daerah mempunyai hubungan kerja yang jelas,
baik vertikal maupun horizontal.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas “fleksibilitas” adalah penentuan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah dan unit kerja pada
Perangkat Dacrah memberikan ruang untuk menampung tugas
dan fungsi yang diamanatkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan setelah Peraturan Daerah ini ditetapkan.
Pasal 4
Ayat (1)Yang dimaksud Sekretariat Daerah bertipe A adalah Sekretariat
Daerah yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) asisten, masing-
masing Asisten terdiri atas paling banyak 4 (empat) bagian, dan
masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) sub
bagian.
Ayat (2)
Yang dimaksud Sckretariat DPRD bertipe A adalah Sekretariat
DPRD yang terdiri atas paling banyak 4 (empat) bagian, dan
masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) sub
bagian.
Ayat (3)
Yang dimaksud Inspektorat bertipe A adalah Inspektorat yang
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat)
inspektur pembantu, Sckretariat terdiri atas 3 (tiga) sub bagian.
Ayat (4)
Yang dimaksud:
a, Dinas bertipe A adalah Dinas yang terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang, Sekretariat
terdiri atas 3 (tiga) sub bagian dan bidang terdiri atas paling
banyak 3 (tiga) seksi;
b. Dinas bertipe B adalah Dinas yang terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan paling banyak 3 (tiga) bidang, Sckretariat
terdiri atas 2 (dua) sub bagian dan bidang terdiri atas paling
banyak 3 (tiga) seksi; dan
Huruf a
Cukup Jelas.
Huraf b
Cukup Jelas.
Huruf ¢
Cukup Jelas.
Huruf d
Cukup Jelas.
Hurufe
Cukup Jelas.
Huruf f
Cukup Jelas.
Huruf g
Cukup Jelas.
Huruf h
Cukup Jelas.
Hurufi
Cukup Jelas.
Hurufj
Cukup Jelas.Hurufk
Cukup Jelas.
Huruf 1
Cukup Jelas.
Huruf m
Cukup Jelas.
Huruf n
Cukup Jelas.
Huruf o
Cukup Jelas.
Huruf p
Cukup Jelas.
Hurof q
Cukup Jelas.
Huruf r
Cukup Jelas.
Huruf s
Cukup Jelas.
Huruft
Cukup Jelas.
Hurufu
Cukup Jelas.
Hurut v
Cukup Jelas.
Huruf w
Cukup Jelas.
Huruf x
Cukup Jelas.
Ayat (5)
Yang dimaksud Badan bertipe A adalah Badan yang terdiri atas
1 (satu) sckretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang,
Sekretariat terdiri atas 3 (tiga) sub bagian dan masing-masing
bidang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) subbidang.
Huruf a
Cukup Jelas.
Huruf b
Cukup Jelas.
Huruf ¢
Cukup Jelas.
Huruf d
Cukup Jelas.Ayat (6)
Yang dimaksud Kecamatan bertipe A adalah Kecamatan yang
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 5 (lima)
seksi, Sekretariat terdiri atas paling banyak 2 (dua) sub
bagian.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan paling banyak 3 (tiga) seksi.
Pasal 6
Cukup Jelas.
Pasal 7
Cukup Jelas.
Pasal 8
Cukup Jelas.
Pasal 9
Cukup Jelas.
Pasal 10
Cukup Jelas.
Pasal 11
Cukup Jelas.
Pasal 12
Cukup Jelas.
Pasal 13
Cukup Jelas.
Pasal 14
Cukup Jelas.
Pasal 15
Cukup Jelas.
Pasal 16
Cukup Jelas.
Pasal 17
Cukup Jelas.
Pasal 18
Cukup Jelas.
Pasal 19
Cukup Jelas.