Tentang
Oleh:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunianya sehingga penulisan makalah ilmu sosial budaya dasar yang
berjudul Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Shalawat beserta salam tiada henti
tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membimbing kita menuju zaman
yang diterangi oleh cahaya islam.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Egrina Fauzi SH,MH selaku
dosen pembimbing mata kuliah ilmu sosial budaya dasar yang telah memberikan
arahan sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang
diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-
pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu- ilmu social. Pengetahuan
yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-asalah yg
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-
teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmuilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan
Sejarah).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui masalah kependudukan dalan hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan
2. Mengetahui faktor penyebab masalah kependudukan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH KEPENDUDUKAN
1. Pertumbuhan Penduduk
Problem kependudukan juga mengetahui Indonesia sebagai salah
satu negara dunia ketiga yang sedang giat-giatnya membangun. Bila
dilihat penyebabnya maka beberapa faktor yang mendorong terjadinya
problem kependudukan adalah : Kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peradaban manusia terutama di bidang
teknologi baru, pelayanan kesehatan, pendidikan, komunikasi dan lain-
lain. Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh
kondisi yang labih baik dari pada sebelumnya di dalam kehidupannya
baik materil maupun intelektual. Keterbatasan kemampuan dukungan
alam dan sumber alam serta dukungan lainnya yang diperlukan.
Keamanan dan kestbilan negara terutama setelah pemerintah Orde Baru
dengan titik perhatian utama kepada usaha di bidang pembangunan
telah membawa pengaruh terhadap tingkat kesejarteraan yang lebih baik.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk antara lain:
1. Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam menjadi berkurang
2. Semakin banyak limbah baik dari rumah tangga maupun industri
3. Angka pengguran meningkat
4. Angka kesehatan masyarakat menurun
5. Angka kemiskinan meningkat
6. Pembangunan daerah dituntut banyak
7. Ketersediaan bahan panagan semakin terbatas
8. Angka kiecukupan gizi memburuk
9. Muncul wabah penyakit baru
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
2
a. Kelahiran
Faktor utama yang sangat mempengaruhi dari pertumbuhan
penduduk, dan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran
penduduk setiap tahunnya dalam suatu wilayah.Tingginya tingkat
kelahiran menyebabkan pertambahan populasi di suatu daerah.
Tingginya tingkat kelahiran juga menyebabkan beberapa
permasalahan misalnya, kemiskinan. Sebuah keluraga yang memiliki
banyak anak dan tidak didukung dengan perekonomian yang
memadai, sehingga akan menyebabkan kemiskinan. Angka kelahiran
di Indonesia tergolong tinggi.
Hal ini disebabkan oleh :
1) Nikah di usia muda
2) Apatisnya masyarakat akan program KB dari pemerintah
3) Pandangan yang menyatakan banyak anak banyak rezeki
4) Pandangan bahwa anak laki-laki merupakan penerus keturunan
5) Anak merupakan penentu status sosial
c. Kematian
Dalam permasalahan kependudukan apabila kematian bertambah
maka angka kependudukan akan berkurang, tetapi jika angka
kematian menurun maka angka kependudukan akan bertambah.
Namun dalam kenyataannya angka kematian yang tinggi dan diikuti
angka kelahiran yang tinggi justru tidak berpengaruh apa-apa pada
kependudukan. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor
4
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas)
Faktor pendukung kematian
1) Sarana kesehatan yang kurang memadai
2) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
3) Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
4) Tindakan bunuh diri
5) Pembunuhan
6) Wabah penyakit
6
Semakin bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak
pula kebutuhan pangan pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Jika
kebutuhan sembako yang disediakan DOLOG ternyata tidak mampu
memenuhi kebutuhan penduduk daerah tersebut, maka barang akan
menjadi rebutan dan akan menjadi barang yang langka yang akan
mengakibatkan harga menjadi naik, dan masyarakat yang berada di
kelas ekonomi bawah tidak mampu membeli kebutuhan sehingga
berdampak pada kemiskinan yang semakin parah.
2. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Semakin bertambah jumlah penduduk, tentu kebutuhan semakin banyak
sehingga kebutuhan lahan untuk tempat tinggal otomatis bertambah.
Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Sehingga menyebabkan
kepadatan pemungkiman, dan munculnya pemungkiman-pemungkiman
kumuh. Semakin sedikit ruang lahan kosong, sehingga harga tanah
menjadi semakin mahal. Selain itu bertambahnya jumlah penduduk juga
menyebabkan lahan pertanian menjadi semakin berkurang. Sehingga
menyebabkan terbatasnya tempat untuk menanam kebutuhan pokok.
Ledakan penduduk akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan
untuk perumahan dan pertanian. Pada saat ini pengikisan lahan lebih
diutamakan untuk perumahan. Ledakan penduduk juga akan berakibat
semakin berkurangnnya rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk
atau yang biasa disebut dengan kepadatan penduduk.
3. Meningkatnya investor asing yang datang
Dengan meningkatnya jumlah penduduk akan berakibat
menjamurnya pusat perbelanjaan. Seseorang pengusaha akan
membangun usahanya di tempat strategis ,tempat yang ramai. Kawasan
yang padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor.
Untuk daerah perkotaan para pengusaha akan cenderung membangun
pusat perbelanjaan . menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang
memiliki banyak pusat perbelanjaan mencirika bahwa daerah tersebut
adalah daerah metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di
kelas ekonomi menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi
7
masyarakat. Padahal fakta yang ada dibalik fenomena meningkatnya
pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya perilaku konsumtif.
Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama
kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif masyarakat di daerah
tersebut.
Sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas, tidak kreatif dan
akhirnya akan menuju arah kemiskinan. Hal ini menyebabkan
masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di pusat perbelanjaan
modern tersebut. Sehingga mereka malas untuk memproduksi sesuatu.
Dan akibatnya masyarkat akan terus bergantung dan keberadaan pusat
perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.
4. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tersedia. Namun jika lapangan
pekerjaan yang teyang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga
kerja yang ada tentu ini akan berdampak pada meningkatnya angka
pengangguran.
8
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk
berubah lebih cepat.
9
tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial
dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab
dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di
antaranya
1) Komunikasi
2) cara dan pola pikir masyarakat
3) perubahan jumlah penduduk
4) penemuan baru
5) terjadinya konflik atau revolusi
Faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan,
dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
10
2) perkembangan IPTEK yang lambat
3) sifat masyarakat yang sangat tradisional
4) ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam
masyarakat
5) prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru
6) rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi
perubahan
7) hambatan ideologis dan
8) pengaruh adat atau kebiasaan.
2) Adanya peperangan
Baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat mengakibatkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah
11
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan
suatu kebudayaan yang baru. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat
diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh
suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika
suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain,
maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur
kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan
baru tersebut
12
Seperti kemiskinan, hidup dalam di bawah garis kemiskinan akan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya yang mereka alami.
Sebagai contoh, di berbagai kota sudah banyak pengemis yang berkeliaran
di sekitar jalan, terminal, stasiun, lampu merah ataupun tempat umum
lainnya. Meminta-menita bukan budaya orang yang tinggal di perkotaan,
namun orang sudah tidak malu lagi, bahkan mereka menganggap meninta-
minta sebagai profesi.
Dampak positif:
13
Dampak negatif
14
.BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan
masyarakat dan kebudayaan bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk sangat pesat karena berbagai macam faktor, jadi hal ini adalah
salah satu masalah yang belum terselesaikan hingga sekarang ini, karena
saat ini masih ada dan terus dirasakan oleh hampir setiap negara di dunia
ini, terutama di indonesia. Oleh karena itu kita sebegai generasi muda
harus bisa mengatasi masalah tersebut dengan berbagai macam solusi yang
telah ditetapkan.
B. SARAN
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaklah bekerja sama dengan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan kependudukan ini. Kita
sebagai warga negara harus turut andil dalam memajukan negeri ini,
khususnya dalam hal kependudukan.
15