Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Tentang

Berbagai Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembanagn


masyarakat dan kebudayaan

Oleh:

KELOMPOK 1

Anggi Tria Putra (1611112025)

Fujha Dwi Herman (1611121009)

Halimah Mayasya (1611122037)

Ismi Hamidah (1611121005)

Osama Luthfi (1611113001)

Rastra Gemi Nastiti Arief (1611121001)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunianya sehingga penulisan makalah ilmu sosial budaya dasar yang
berjudul Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Shalawat beserta salam tiada henti
tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membimbing kita menuju zaman
yang diterangi oleh cahaya islam.

Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Egrina Fauzi SH,MH selaku
dosen pembimbing mata kuliah ilmu sosial budaya dasar yang telah memberikan
arahan sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 23 September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. RUMUSAN MASALAH .........................................................................1


B. TUJUAN PENULISAN ...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. MASALAH KEPENDUDUKAN ................................................................2
B. PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP
PERMASALAHAN PENDUDUK ..............................................................6
C. HUBUNGAN ANTARA MASALAH PENDUDUK DENGAN
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN .......................................................8

BAB III PENUTUP ...............................................................................................15


A. KESIMPULAN ............................................................................................15
B. SARAN ........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang
diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-
pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu- ilmu social. Pengetahuan
yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-asalah yg
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-
teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmuilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan
Sejarah).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui masalah kependudukan dalan hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan
2. Mengetahui faktor penyebab masalah kependudukan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. MASALAH KEPENDUDUKAN

1. Pertumbuhan Penduduk
Problem kependudukan juga mengetahui Indonesia sebagai salah
satu negara dunia ketiga yang sedang giat-giatnya membangun. Bila
dilihat penyebabnya maka beberapa faktor yang mendorong terjadinya
problem kependudukan adalah : Kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peradaban manusia terutama di bidang
teknologi baru, pelayanan kesehatan, pendidikan, komunikasi dan lain-
lain. Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh
kondisi yang labih baik dari pada sebelumnya di dalam kehidupannya
baik materil maupun intelektual. Keterbatasan kemampuan dukungan
alam dan sumber alam serta dukungan lainnya yang diperlukan.
Keamanan dan kestbilan negara terutama setelah pemerintah Orde Baru
dengan titik perhatian utama kepada usaha di bidang pembangunan
telah membawa pengaruh terhadap tingkat kesejarteraan yang lebih baik.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk antara lain:
1. Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam menjadi berkurang
2. Semakin banyak limbah baik dari rumah tangga maupun industri
3. Angka pengguran meningkat
4. Angka kesehatan masyarakat menurun
5. Angka kemiskinan meningkat
6. Pembangunan daerah dituntut banyak
7. Ketersediaan bahan panagan semakin terbatas
8. Angka kiecukupan gizi memburuk
9. Muncul wabah penyakit baru
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :

2
a. Kelahiran
Faktor utama yang sangat mempengaruhi dari pertumbuhan
penduduk, dan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran
penduduk setiap tahunnya dalam suatu wilayah.Tingginya tingkat
kelahiran menyebabkan pertambahan populasi di suatu daerah.
Tingginya tingkat kelahiran juga menyebabkan beberapa
permasalahan misalnya, kemiskinan. Sebuah keluraga yang memiliki
banyak anak dan tidak didukung dengan perekonomian yang
memadai, sehingga akan menyebabkan kemiskinan. Angka kelahiran
di Indonesia tergolong tinggi.
Hal ini disebabkan oleh :
1) Nikah di usia muda
2) Apatisnya masyarakat akan program KB dari pemerintah
3) Pandangan yang menyatakan banyak anak banyak rezeki
4) Pandangan bahwa anak laki-laki merupakan penerus keturunan
5) Anak merupakan penentu status sosial

Solusi untuk mengatasi angka kelahiran yang tinggi:

1) Mensosialisasikan kembali pentingnya KB pada masyarakat


2) Memberikan arahan pada pasangan muda untuk menunda
kehamilan
3) Memberlakukan batas usia menikah.
4) Adanya pembatasan tunjangan anak untuk anak pegawai negeri
sipil
5) Penundaan pernikahan sampai selesai pendidikan dan memperoleh
pekerjaan
b. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat
lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan
tujuan untuk menetap. Migrasi ada yang dilakukan untuk mencari
pekerjaan dan ada untuk meneruskan pendidikan. Tingginya tingkat
3
migrasi menyebabkan wilayah perkotaan semakin padat, sementara
daerah di desa semakin lengang. Kepadatan penduduk dia daerah
perkotaan juga menyebabkan permasalahan lain, diantaranya :
munculnya perkampungan kumuh sehingga menyebabkan tatanan di
wilayah perkotaan menjadi tidak tertur, masyarakat yang melakukan
migrasi tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan sehingga tidak
mendapatkan pekerjaan juga akan menyebabkan tingginya tingkat
pengangguran di daerah kota. Tingginya tingkat pengangguran juga
akan menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan di daerah tersebut,
sehingga tingkat kejahatan otomatis juga akan meningkat.

Faktor penyebab terjadinya migrasi :


1) Adanya pandangan bahwa kehidupan di kota lebih baik
2) Banyak lapangan kerja di wilayah perkotaan
3) Tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang diinginkan di desa
4) Adanya keinginan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah migrasi:

1) Membuka lapangan pekerjaan di daerah perdesaan


2) Meningkatkan tingkat pendidikan di daerah perdesaan misalnya
dengan mendirikan lembaga pendidikan di desa
3) Memberlakukan kembali program transmigrasi dari pemerintah
untuk mengurangi kepadatan di kota.
4) Meningkatkan potensi ekonomi di wilayah perdesaan

c. Kematian
Dalam permasalahan kependudukan apabila kematian bertambah
maka angka kependudukan akan berkurang, tetapi jika angka
kematian menurun maka angka kependudukan akan bertambah.
Namun dalam kenyataannya angka kematian yang tinggi dan diikuti
angka kelahiran yang tinggi justru tidak berpengaruh apa-apa pada
kependudukan. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor
4
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas)
Faktor pendukung kematian
1) Sarana kesehatan yang kurang memadai
2) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
3) Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
4) Tindakan bunuh diri
5) Pembunuhan
6) Wabah penyakit

Faktor penghambat kematian:

1) Lingkungan hidup sehat


2) Fasilitas kesehatan yang tersedia lengkap dan memadai
3) Ajaran agama melarang bunuh diri dan melakukan pembunuhan
4) Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
5) Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
2. Tingkat pendidikan yang rendah
Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dapat menimbulkan efek
yang buruk bagi kependudukan di Indonsia. Contohnya jika tingkat
pendidikan di suatu daerah rendah maka keterampilan dari tenaga
kerja itu tidak diterima oleh lapangan kerja. Hal ini menyebabkan
tingginya tingkat pengangguran, kemudian tingkat kemiskinan.
Setelah kemiskinan menikat maka tingkat kriminalitas juga akan
meningkat.
3. Kemiskinan
Penyebab utama kemiskinan adalah ledakan penduduk yang tidak disertai
dengan peningkatan kualitas penduduk. Dan disertai dengan kebutuhan
hidup yang semakin komplek dan mahal
4. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial terjadi dimana yang kaya semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin. Contoh yang paling nyata terlihat adalah pada
perlakuan hukum antara maling ayam dan korupsi, dimana koruptor diberi
5
fasilitas yang layak sementara maling ayam diberi fasilitas seadanya.
Pendidikan yang layak adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi
kesenjangan sosial
5. Pengangguran
Pengangguran menjadi penyebab utama kemiskinan. Kurangnya lapangan
pekerjaan menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran.
Contohnya banyak sarjana yang datang ke kota untuk mencari pekerjaan,
namun lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai atau sarjana ini tidak
memiliki kemampuan yang diminta oleh lapangan pekerjaan tersebut.

B. PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP


PERMASALAHAN PENDUDUK
Pertumbuhan pendudukan yang signifikan akan berdampak pada
perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial
merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-
sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut adalah pengaruh
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial dimasyarakat :

1. Meningkatnya kebutuhan ekonomi


Setiap manusia memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi
untuk kelanjutan kehidupannya. Jika terjadi ledakan penduduk, maka
semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang,
pangan dan papan. Laju pertumbuhan penduduk mengikuti
pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang
akan mengakibatkan kelaparan. Sebagai contoh untuk kebutuhan
pangan, pemerintahan memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk
pemerintahan pusat dan DOLOG( Depot Logistik) untuk pemerintahan
daerah yang berfungsi sebagai salah satu untuk menjamin ketersediaan
kebutuhan pangan pokok seperti berar, gula, minyak goreng, dan lain-
lain.

6
Semakin bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak
pula kebutuhan pangan pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Jika
kebutuhan sembako yang disediakan DOLOG ternyata tidak mampu
memenuhi kebutuhan penduduk daerah tersebut, maka barang akan
menjadi rebutan dan akan menjadi barang yang langka yang akan
mengakibatkan harga menjadi naik, dan masyarakat yang berada di
kelas ekonomi bawah tidak mampu membeli kebutuhan sehingga
berdampak pada kemiskinan yang semakin parah.
2. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Semakin bertambah jumlah penduduk, tentu kebutuhan semakin banyak
sehingga kebutuhan lahan untuk tempat tinggal otomatis bertambah.
Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Sehingga menyebabkan
kepadatan pemungkiman, dan munculnya pemungkiman-pemungkiman
kumuh. Semakin sedikit ruang lahan kosong, sehingga harga tanah
menjadi semakin mahal. Selain itu bertambahnya jumlah penduduk juga
menyebabkan lahan pertanian menjadi semakin berkurang. Sehingga
menyebabkan terbatasnya tempat untuk menanam kebutuhan pokok.
Ledakan penduduk akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan
untuk perumahan dan pertanian. Pada saat ini pengikisan lahan lebih
diutamakan untuk perumahan. Ledakan penduduk juga akan berakibat
semakin berkurangnnya rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk
atau yang biasa disebut dengan kepadatan penduduk.
3. Meningkatnya investor asing yang datang
Dengan meningkatnya jumlah penduduk akan berakibat
menjamurnya pusat perbelanjaan. Seseorang pengusaha akan
membangun usahanya di tempat strategis ,tempat yang ramai. Kawasan
yang padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor.
Untuk daerah perkotaan para pengusaha akan cenderung membangun
pusat perbelanjaan . menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang
memiliki banyak pusat perbelanjaan mencirika bahwa daerah tersebut
adalah daerah metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di
kelas ekonomi menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi

7
masyarakat. Padahal fakta yang ada dibalik fenomena meningkatnya
pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya perilaku konsumtif.
Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama
kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif masyarakat di daerah
tersebut.
Sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas, tidak kreatif dan
akhirnya akan menuju arah kemiskinan. Hal ini menyebabkan
masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di pusat perbelanjaan
modern tersebut. Sehingga mereka malas untuk memproduksi sesuatu.
Dan akibatnya masyarkat akan terus bergantung dan keberadaan pusat
perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.
4. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tersedia. Namun jika lapangan
pekerjaan yang teyang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga
kerja yang ada tentu ini akan berdampak pada meningkatnya angka
pengangguran.

C. HUBUNGAN ANTARA MASALAH PENDUDUK DENGAN


PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
(Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi)
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai
dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia
yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak
manusia terjadi oleh karena mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lain.

Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :


1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan
sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

8
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk
berubah lebih cepat.

Gerak tersebut tidak hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dan


komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-
penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan kebudayaan
terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda
sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Beberapa masalah yang menyangkut proses itu adalah :
Unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
Unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
Ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah :


manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan
keduanya?

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,


maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan
satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia
dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan itu
jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh terhadap peraturan

9
tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial
dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab
dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di
antaranya
1) Komunikasi
2) cara dan pola pikir masyarakat
3) perubahan jumlah penduduk
4) penemuan baru
5) terjadinya konflik atau revolusi
Faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan,
dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan,


misalnya:
1) kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain

10
2) perkembangan IPTEK yang lambat
3) sifat masyarakat yang sangat tradisional
4) ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam
masyarakat
5) prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru
6) rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi
perubahan
7) hambatan ideologis dan
8) pengaruh adat atau kebiasaan.

Dan perubahan sosial budaya di masyarakat bisa terjadi akibat adanya


faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan faktor yang berasal dari
luar masyarakat itu sendiri.

A. Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat (Faktor Ekstern)


Perubahan sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya faktor yang
berasal dari luar masyarakat (faktor ekstern).
Berikut ini faktor yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh dari bencana alam.
Kondisi seperti ini terkadang memaksa masyarakatnya untuk mengungsi
meninggalkan tanah kelahirannya. Ketika masyarakat tersebut mendiami
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini memungkinkan
juga memberi pengaruh perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya

2) Adanya peperangan
Baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat mengakibatkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah

11
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan
suatu kebudayaan yang baru. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat
diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh
suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika
suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain,
maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur
kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan
baru tersebut

B . Faktor yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Faktor Intern)


Di bawah ini faktor yang merubah sosial budaya yang bersumber dari
dalam masyarakat
1) Dinamika penduduk
yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk (kelahiran, kematian)
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat
Baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru
yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention)
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut
terjadinya perubahan-perubahan besar

Masalah kependudukan di berbagai negara bermacam-macam,


perbedaan masalah ini disebabkan karen kelebihan dan kekurangan setiap
negara tersebut. Seperti Indonesia yangmenjadi salah satu negara
berkembang. Sampai sekarang Indonesia mempunyai masalah terkait
kependudukan yang belum tuntas. Masalah-masalah ini akan berpengaruh
terhadap perkembangan budaya di Indonesia. Hubungan antara masalah
kependudukan dengan perkembangan budaya ini cukup erat sehingga akan
menimbulkan dampak yang signifikan di Indonesia.

12
Seperti kemiskinan, hidup dalam di bawah garis kemiskinan akan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya yang mereka alami.
Sebagai contoh, di berbagai kota sudah banyak pengemis yang berkeliaran
di sekitar jalan, terminal, stasiun, lampu merah ataupun tempat umum
lainnya. Meminta-menita bukan budaya orang yang tinggal di perkotaan,
namun orang sudah tidak malu lagi, bahkan mereka menganggap meninta-
minta sebagai profesi.

Masalah kependudukan lainnya yang sering terlihat dalam kehidupan


sehari-hari adalah masalah di balik era globalisasi. Dunia telah memasuki
era globalisasi dimana kita dapat berinteraksi dengan siapa pun, dimana
pun dan kapan pun. Informasi-informasi terbaru akan sangat cepat
didapatkan. Manusia menjadi semakin konsumtif. Ini akan mempengaruhi
perkembanagan budaya di berbagai negara.

Contohnya Indonesia, sekarang masyarakat sudah mulai mengikuti


beberapa budaya yang berasal dari luar, seperti budaya barat, jepang dan
korea. Sebenarnya bukanlah masalah besar jika masyarakat Indonesia
dapat menyaring mana budaya yang baik, patut di contoh dan dpat
dikembangkan di Indonesia. Namun beberapa elemen masyarakat
menerima mentah-mentah kebudayaan yang mereka dapat dari luar. Sikap
sikap tersebut akan memberikan dampak bagi masyarakat

Dampak positif:

1. Peningkatan dalam bidang sains dan teknologi


2. Peningkatan perekonomian negara
3. Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis
4. Mempercepat terwujudnya masyarakat madani dalam skala global

13
Dampak negatif

1. Menimbulkann perubahan dalam gaya hidup yang memunculkan


masyarakat yang berperilaku konsumtif
2. Terjadinya kesenjangan budaya.
3. Mengurangi kesempatan kerja.

Perkembangan kebudayaan dalam berbagai bidang juga akan


menyebabkan masalah kependudukan. Misalnya:Bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi
Kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan juga akan menyebabkan
masalah kependudukan. Misalnya kemajuan pada bidang kedokteran,
seperti bayi tabung, atau metode lainnya yang dapat mempermudah
seseorang untuk memperoleh keturunan. Sehingga berdampak pada
tingginya tingkat kelahiran. Sehingga akan menyebabkan kepadatan
penduduk.
Di bidang teknologi juga dapat berdampak pada masalah
kependudukan. Kemajuan pada bidang teknologi dapat mempermudah
pekerjaan manusia, contonya penemuan mesin-mesin yang
menggantikan pekerjaan manusia. Sehingga pada pabrik-pabrik atau
lapangan kerja lainnya lebih memilih menggunakan tenaga mesin
dibanding tenaga manusia. Hal ini akan menyebabkan tingginya
tingkat penggangguran, karena tenaga manusia tidak diperlukan lagi.

14
.BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan
masyarakat dan kebudayaan bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk sangat pesat karena berbagai macam faktor, jadi hal ini adalah
salah satu masalah yang belum terselesaikan hingga sekarang ini, karena
saat ini masih ada dan terus dirasakan oleh hampir setiap negara di dunia
ini, terutama di indonesia. Oleh karena itu kita sebegai generasi muda
harus bisa mengatasi masalah tersebut dengan berbagai macam solusi yang
telah ditetapkan.

B. SARAN
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaklah bekerja sama dengan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan kependudukan ini. Kita
sebagai warga negara harus turut andil dalam memajukan negeri ini,
khususnya dalam hal kependudukan.

15

Anda mungkin juga menyukai