Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertamina adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan
minyak dan gas bumi di Indonesia. Pada proses penambangan tersebut, banyak
limbah yang dihasilkan oleh PT Pertamina. Salah satunya limbah spent acid yang
dihasilkan dari proses alkilasi. Limbah ini merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) yang sangat korosif sehingga tidak dapat dibuang langsung ke
lingkungan. Limbah ini memiliki pH asam (< 6).
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang
Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri ditunjukkan pada tabel 1.1 dibawah
ini.

Tabel 1.1. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri.

(sumber: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup)


Berdasarakan peraturan tersebut, limbah spent acid dari PT Pertamina RU III
belum memenuhi baku mutu air limbah karena pH limbah spent acid masih dibawah
6. Oleh karena itu, limbah spent acid harus diproses (treatment) terlebih dahulu
sebelum dibuang ke lingkungan.
Adsorbsi merupakan proses treatment yang paling sederhana. Prinsip kerja
dari adsorbsi adalah menyerap senyawa terlarut melalui pori-pori adsorben. Senyawa
terlarut dapat berupa senyawa asam, logam berat dan sebagainya. Sedangkan
adsorben adalah media penyerap pada adsorbsi. Adsorben yang baik harus memiliki
daya serap yang tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pengolah limbah spent
acid dengan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif.

1.2.Permasalahan
1) Bagaimana pengaruh kecepatan pengadukan terhadap adsorbsi limbah spent acid?
2) Bagaimana pengaruh rasio karbon aktif terhadap kapasitas adsorbsi?
3) Bagaimana kapasitas maksimum karbon aktif pada adsorbsi limbah spent acid?

1.3. Tujuan
1) Mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan terhadap adsorbsi limah spent acid.
2) Mengetahui pengaruh rasio adsorben terhadap kapasitas adsorbsi.
3) Mengetahui kapasitas maksimum karbon aktif pada adsorbsi limbah spent acid.

1.4. Hipotesa
1) Semakin tinggi kecepatan pengadukan proses adsorbsi limbah spent acid semakin
cepat.
2) Semakin lama waktu pengadukan proses adsorbsi limbah spent acid semakin baik.
3) Semakin banyak adsorben maka penyerapan semakin baik.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


1) Penelitian dilakukan di Laboratorium Unit Proses Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya.
2) Limbah spent acid diperoleh dari PT Pertamina RU III Plaju- Sei Gerong.
3) Variabel penelitian waktu penyerapan, kecepatan pengadukan, dan rasio adsorben.

1.6. Manfaat
1. Dapat memberi informasi mengenai adsorbsi menggunakan karbon aktif.
2. Dapat mengetahui proses adsorbsi pada limbah spent acid.

Anda mungkin juga menyukai