Satu karakteristik dari setiap profesi adalah tanggungjawabnya kepada masyarakat untuk
mengumumkan standar-standar yang menyatakan kualitas praktik yang diberikan oleh
para anggautanya itu dapat dinilai. Standar-standar, berdasarkan pada falsafah, teori, ilmu
pengetahuan dan prinsip-prinsip, dibuat untuk meningkatkan praktik klinis. Sebagai suatu
representasi dari suatu profesi, Pengurus Pusat dari Ikatan Perawat Anestesi Indonesia
memakai dan mengumumkan standar-standar praktik dengan masukan dari para anggauta
dari organisasi ini. Tanggungjawab utama untuk penerapan dari standar-standar ini
terletak pada pundak para praktisi, para Perawat Anestesi. Sebagai suatu organisasi yang
terdiri dari petugas pelayanan kesehatan, Ikatan Perawat Anestesi Indonesia menyadari
bahwa prinsip-prinsip dari praktik anestesi harus secara jelas digambarkan sebagai
standar professional yang menuntun para praktisi dalam memelihara dan meningkatkan
kualitas perawatan dan pelayanan anestesi.
Standar-standar ini dimaksudkan untuk membantu para praktisi Perawat Anestesi untuk
memberikan perawatan dan pelayanan anestesi yang konsisten dan aman.
Standar-standar ini deskriptif, menetapkan suatu dasar untuk penilaian pada praktik dan
merefleksikan hak-hak dari mereka yang menerima perawatan dan pelayanan anestesi.
IPAI menyadari bahwa tidak mungkin setiap Perawat Anestesi dapat menuruti setiap
standar-standar ini dalam kondisi yang luar biasa atau keadaan gawat-darurat. Diharapkan
bahwa Perawat Anestesi seyogianya menilai setiap keadaan pasien dan menggunakan
keputusan professional dalam memilih satu bentuk tindakan, dan dalam tiap kasus,
Perawat Anestesi dapat menunjukkan bahwa keputusan yang diambil itu adalah demi
kepentingan yang terbaik bagi pasien . Lagipula, meskipun standar ini dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas yang tinggi dalam pelayanan pasien, hal itu tidak menjamin
adanya hasil yang spesifik pada pasien.
Maksud dari standar-standar itu adalah :
1. Membantu profesi dalam melakukan penilaian kualitas perawatan dan pelayanan yang
diberikan oleh praktisi.
2. Menetapkan dasar umum bagi para Perawat Anestesi untuk digunakan dalam
koordinasi
pelayanan dan menyatukan usahanya dalam perkembangan dari kualitas pelayanan pasien
secara nasional.
3. Membantu masyarakat untuk memahami apa yang diharapkan dari para Perawat
Anestesi.
4. Membantu dan melindungi hak-hak dasar dari pasien.
Standar I.
Standar II.
Rencana perawatan anestesi yang akan diterapkan semestinya didasarkan pada ilmu
pengetahuan perawatan, konsep dan prinsip perawatan yang mutakhir.
Interpretasi :
Rencana perawatan dibuat secara sistimatik berdasarkan informasi dari riwayat
psikologis pasien, riwayat sosial dan riwayat medis dari pasien, pemeriksaan fisik,
laboratorium, radiologis dan data diagnosis yang lain. Rencana perawatan juga
didasarkan pada antisipasi dalam prosedur, penggunaan alat-alat dan dikoordinasikan
dengan petugas kesehatan lain yang tepat. Catatan medis dari pasen semestinya
merefleksikan bahwa informed consent telah didapat.
Standar III.
Manajemen anestesi itu meliputi kehadiran Perawat Anestesi secara kontinyu dalam
memberikan atau berpartisipasi dalam pemberian anestesi umum atau anestesi regional
dan obat-obat tambahan kepada pasien semua umur dan kategori dalam berbagai
prosedur pembedahan dan prosedur medis lainnya.
Interpretasi:
Perawat Anestesi semestinya menggunakan berbagai macam tehnik, obat-obat anestesi,
obat-obat tambahan dan berbagai macam peralatan dalam tindakan perawatan pasien.
Standar IV.
Perawat Anestesi semestinya memonitor respon fisiologis dan psykologis, menaksir dan
menggunakan data yang didapat dari alat-alat monitoring invasive maupun noninvasive
guna memelihara dan menstabilkan kondisi pasien, dan melakukan perawatan pemulihan.
Kewaspadaan semestinya dijaga terhadap terjadinya reaksi yang teridentifikasi dan
tindakan korektif dilakukan kapanpun diperlukan.
Interpretasi:
Perawat Anestesi semestinya melakukan pengamatan, mencatat dan melaporkan gejala
dan tanda-tanda fisologis dan psykologis dari pasien dan memberikan perawatan
pemulihan yang meliputi pemberian cairan , pemeliharaan jalan nafas dan tindakan
bantuan ventilasi atau ventilasi terkendali.
Standar V.
Perawat Anestesi bertanggung-jawab atas pencatatan yang cermat dan akurat dari segala
informasi dalam lembar pencatatan pasien.
Interpretasi:
Pencatatan yang akurat akan memudahkan perawatan pasien secara komprehensive,
menyediakan informasi untuk data peninjauan ulang dan riset, dan menciptakan
pencatatan medis yang legal.
Standar VI.
Perawat Anestesi semestinya mengakhiri atau ikut serta dalam pengakhiran anestesi,
menentukan kondisi fisiologis dan psikologis yang cukup baik dan melaporkan data yang
berhubungan dengan pasien itu kepada petugas yang tepat.
Interpretasi:
Perawat Anestesi mengakhiri atau ikut serta dalam pengakhiran anestesi,
mengidentifikasi masalah-masalah pasien dan mengambil tindakan yang tepat pada
periode awal pasca bedah. Perawat Anestesi melaporkan secara tepat tentang kondisi
pasien kepada petugas yang tepat yang memerlukan informasi sejenis itu dan tetap berada
didekat pasien sampai kondisi cukup aman untuk memindahkan tanggung-jawab
perawatan kepada petugas yang tepat.
Standar VII.
Pasien semestinya mendapatkan perawatan langsung pasca bedah oleh petugas yang
tepat.
Interpretasi:
Perawat Anestesi semestinya tetap berada disamping pasen selama dibutuhkan guna
menstabilkan kondisi pasien dan melaporkan semua data yang penting dalam perawatan
peri-operative kepada personil yang bertugas untuk perawatan lebih lanjut.
Standar VIII.
Standar IX.
Praktik Perawat Anestesi semestinya ditinjau ulang dan dievaluasi guna menjamin
kualitas pelayanan.
Interpretasi:
Perawat Anestesi semestinya ikut serta dalam peninjauan ulang dan evaluasi secara
periodik pada kualitas dan kelayakan dari pelayanan anestesi. Peninjauan ulang dan
evaluasi semestinya dilakukan sejalan dengan program jaminan kualitas institusi.
Standar X.
Standar XI.
Perawat Anestesi semestinya menghargai dan menjaga hak-hak dasar dari pasen untuk
kebebasan, menjaga rahasia pasien, hak untuk mengambil keputusan dan bertindak.
Interpretasi:
Perawat Anestesi menghormati kerahasiaan informasi tentang pasien dan menghormati
serta menjaga hak-hak pasien dan menunjukkan perhatian pada martabat seseorang dan
hubungan antar manusia.
Standar XII.