RSUD Dr. SAIFUL ANWAR 2.1 / 2 / 42 00 1/2 MALANG Ditetapkan tgl 13 Februari 2015 Prosedur Tetap Direktur Tanggal Terbit ANESTHESI & 13 Februari 2015 RAWAT INTENSIF dr. BUDI RAHAJU, MPH NIP. 19551011 198210 2 001 Suatu tahap-tahap tindakan yang harus dilakukan untuk menangani pasien dengan gangguan irama jantung, yang ditandai dengan HR>100x/menit, QRS komplek lebar, tetapi hemodinamik stabil. Pengertian Ada 2 bentuk VT stabil, yaitu Polimorfik VT (bentuk QRS komplek bervariasi ) dan monomorfik VT (bentuk QRS komplek sama ). 1. Sebagai acuan dalam kegiatan penanganan pasien vetrikel takikardi dengan nadi 2. Agar kegiatan terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten, seragam dan aman. 3. Memperbaiki sirkulasi Tujuan 4. Mencegah terjadinya iskemik miokard akibat kerja jantung yang cepat. 5. Mengembalikan irama jantung ke irama sinus rhythm. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519/MENKES/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit 2. Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 441/443/308/2008 tentang Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan Intensif di RSU dr. Saiful Anwar Malang Kebijakan 3. Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445/9462/302/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Anestesi dan Rawat Intensif di RSU dr. Saiful Anwar Malang Persiapan alat dan bahan : 1. Mesin EKG 12 lead 2. Jelly 3. Trolley emergensi 4. Defibrilator 5. Obat aritmia (Amiodaron, Lidokain ), Beta Bloker Persiapan Pasien : 1. Evaluasi kondisi pasien, meliputi : hemodinamik, urin output, kasadaran Prosedur 2. Rekam EKG 12 lead 3. Identifikasi irama jantung apakah polimorfik VT atau monomorfik VT 4. Untuk polimorfik VT, identifikasi panjang QT interval : a. QT normal : SPO ALGORITME VT DENGAN NADI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR 2.1 / 2 / 42 00 2/2 MALANG - Atasi iskemia - Dengan obat : Beta Bloker, Lidokain, Amiodarone - Bila fungsi jantung memburuk, lakukan synchronized cardioversion b. QT memanjang Torsades de pointes : - Cek elektrolit (kalium, calcium, magnesium ) - Berikan koreksi elektrolit bila ada ketidaknormalan - Berikan Magnesium, overdrive pacing, Lidokain. 5. Untuk monomorfik VT, identifikasi fungsi jantung terlebih dahulu : a EF > 40% berikan Amiodaron, Lidokain b EF < 40% berika Amiodaron bolus 150 mg IV selama 10 menit, lanjutkan dengan maintenance dose atau berikan Lidokain 0,5 0,75 mg/kgBB IV bolus, lalu kemudian kardioversi 1. IRD Unit Terkait 2. High Care Unit 3. Unit Anestesiologi dan Rawat Intensif
1. Depkes RI. 2011 Permenkes RI Nomer 519 /MENKES/Per/III/
2011 tentang Pedoman penyelengaraan Pelayanan Anastesiologi Dan Terapi intensif di Rumah Sakit. Jakarta 2. Depkes RI. 2011 Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan No HK.03.05/I/2063/11 tentang Petujnjuk tehnik penyelengaraan pelayanan High Care Unit ( HCU ) di Rumah sakit. Jakarta 3. Depkes RI. 2011 Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan nomor HK .02.04/I/1966/11 tentang Petunjuk tehnik penyelengaraan pelayanan Intensif Care Unit ( ICU ) di rumah sakit. Jakarta Referensi 4. Morgan. 2007. TextBook of Anestesiologi, third ed, USA 5. Peter F Dunn 2007. Guideline of Practical Anestesiologi Massachusette Hospital, third ed, USA 6. Cynthia Wong. 2007. Spinal and Epidural Anesthesia. USA Brunner and sundart. 2006. Text Book of Medical Surgical Nursing, tinth editions. USA