Anda di halaman 1dari 4

1 : Halo, (2,3,4)

2,3,4 : Halo juga (1)


1 : Teman-teman, jadi kan kita ada di blok neurologi, dan saya dengar penyakit di
bidang ini cukup banyak di Indonesia bahkan dunia ya?
4 : Iya, benar (1), saya pernah baca dari WHO bahwa penyakit bidang neurologi ini
diperkirakan merupakan 6,4% bagian dari seluruh penyakit di dunia pada tahun 2015
1 : Hmm, bahaya juga ya, apalagi saya juga dengar katanya penyakit ini memiliki angka
kematian yang besar di dunia. Benar tidak?
3 : Iya, (1), dari sumber yang sama saya dapati bahwa hampir 12% kematian di dunia
disebabkan oleh penyakit neurologi
1 : Beberapa waktu yang lalu saya pernah dengar ada orang yang meninggal secara tiba-
tiba padahal katanya sih orangnya kelihatan sehat, katanya sih ada perdarahan otak
2 : Nah, itu contoh paling banyak di dunia, tapi sekali-sekali kita coba bicara di
Indonesia ya. Penyakit itu (perdarahan intrakranial) merupakan penyakit yang paling
banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Berdasarkan data dari Sistem Informasi
Rumah Sakit, pada tahun 2010 perdarahan intrakranial adalah penyebab kematian
tertinggi di Indonesia dengan hampir 20% penyebab kematian
1 : Wah, kayaknya menarik nih, boleh minta jelasin lebih dalam teman-temanku?
2,3,4 : Boleh, dong. Papan tulis ajaib terbukalah (Gaya buka tangan seperti mau buka sihir
(Gambaran gaya: < ^^ > melambangkan tangan)). Tambahan: jika ada mahasiswa
lain yg bisa diajak, boleh mendekat ketika 2,3,4 berbicara kayak sihir itu
1+ crowd: Beneran muncul loh, wow
2 : Kayaknya sebelum mulai yang jauh-jauh kita bahas anatomi lagi ya
1 : Langsung saja, teman ke pembahasan mendalam
2 : Eh, ingat kata-kata Friedrich Tiedemann (Dokter tanpa belajar anatomi seperti tikus
tanah. Mereka bekerja dengan hasil berupa gundukan tanah)
1 : Maaf (2), terima kasih ya, sambungkan saja
2 : Ini sistem saraf pusat kita. Secara umum ada 3 unsur penting, yaitu cerebrum,
cerebellum dan medulla (oblongata dan spinalis)

2 : Cerebrum terdiri atas 2 hemisfer (kanan dan kiri), 4 lobus (frontalis, temporalis,
parietalis dan oksipitalis) dengan fungsi beragam serta sulcus (bagian menurun) ingat
selokan dan gyrus (bagian menanjak) ingat gunung. Sementara, cerebellum terdiri atas 2
hemisfer (kanan dan kiri). Di medulla spinalis terdapat 31 ruas saraf
3 : Nah, kan tadi anatomi singkat sudah disampaikan, (1), sekarang mau tanya soal apa
lagi?
1 : Terima kasih (2) atas penjelasan anatominya. Saya pengen dijelaskan soal penyakit-
penyakit saraf, dong.
4 : Boleh, (1), mau jelasin ttg apa?
1 : Mau tanya soal penyakit yang katanya bisa gara-gara tertusuk paku berkarat, dong.
Apa ya namanya?
3 : Tetanus?
1 : Nah, iya, bantu jelasin dong, hehehe
3 : Ok, kita mulai. Tetanus ini sebenarnya disebabkan infeksi bakteri Clostridium tetani.
Bakteri ini hidup di tanah. Terkait sama paku berkarat itu, sebenarnya kita terlalu lama
menyalahkan paku terus loh, hehehe. Sebenarnya, paku atau benda tajam lainnya yang dapat
melukai kulit merupakan media saja dalam masuknya bakteri tersebut, jadi bukan karena
paku berkarat atau apapun yang berkarat ya, tapi karena luka yang menyebabkan endospora
Clostridium tetani masuk dan apabila luka tertutup memberikan kondisi anaerob sebagai
tempat sempurna buat bakteri ini.
1 : Oh, persepsi kebanyakan orang berarti salah, dong? Memangnya bagaimana sih
mekanismenya sampai bisa tetanus?
3 : Nah, tetanus itu sebenarnya disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang
mengganggu fungsi lengkung refleks dengan menghambat neurotransmitter inhibitor
(biasanya GABA/Gamma Aminobutyric Acid) pada situs presinaptik di korda spinalis dan
cerebellum, khususnya di sel Renshaw. Akibatnya, otot-otot terus berkontraksi (baik otot
agonis maupun antagonis). Hal paling utama di otot wajah yang kaku (trismus) serta tampilan
risus sardonicus didasari sifat otot Masseter yang paling sensitif terhadap Tetanospasmin.

1 : Wah, panjang juga. Bagaimana sih prevalensi dan tingkat kematiannya di dunia, (3)?
3 : Jadi, data WHO menyatakan bahwa tetanus adalah penyakit neurologis tersering ke-
5 dan peringkat ke-3 penyebab kematian dari kategori ini yang terutama disebabkan oleh
kelainan neurologi. Kematiannya terutama akibat asfiksi (oleh laringospasme), gagal jantung
maupun syok.
1 : Cukup menyeramkan juga ya, Cuma luka begitu padahal.
3 : Iya, kita harus benar-benar berhati-hati jadinya
1 : Terima kasih, (3). Boleh minta jelasin yang lainnya lagi?
3 : Boleh, tapi gantian sama (4) saja ya dulu, nanti aku jelasin yang lain
4 : Baik, saya siap, mau tentang apa, (1)?
1 : Begini, baru kemarin saya ke kolam berenang umum, tidak lama kemudian saya
lihat ada orang kejang-kejang begitu, untung petugasnya sigap mengangkat orang itu, jadi
tidak ada korban. Apakah itu termasuk kelainan neurologi?
4 : Ya, benar, itu kita sebut sebagai epilepsi.
(Epilepsi)

1 : Terima kasih, (4), saya mulai pusing kepala sebelah nih, hehehe
2 : Migrain itu artinya, hehehe
1 : Migrain? Boleh dijelasin, (2)?
2 : Boleh. Migrain adalah penyakit neurologi yang sangat sering terjadi, merupakan
kejadian sakit kepala yang biasanya di daerah temporal dan unilateral, biasanya disertai
iritabilitas, nausea, emesis, konstipasi/diare serta kadang fotofobia.
1 : Nah, kenapa bisa begitu?
2 : Sejujurnya, migrain belum bisa dipastikan penyebabnya. Bahkan para ahli pun
punya tiga jenis teori yang dikenal sebagai teori vaskular, teori neurogenik dan teori inflamasi
neurogenik. Buat yang vaskular, terkait dengan aliran darah tentunya. Sesuai teori, ada dua
jenis migrain, dengan atau tanpa aura (sejenis disorientasi baik visual, motorik maupun fisik),
dimana pada migrain dengan aura diawali episode vasokonstriksi (fase aura) dan dilanjutkan
vasodilatasi (fase migrain). Teori neurogenik menyatakan bahwa di daerah korteks terjadi
depresi aktivitas listrik yang menimbulkan fenomena vaskular. Teori ketiga, yaitu inflamasi
neurogenik menyatakan bahwa migraine diawali adanya pemicu yang mengaktifkan respon
trigeminovaskular, menyebabkan pelepasan substansi P dan neurotransmiter lain. Substansi P
Substance P dapat menimbulkan vasodilatasi, degranulasi sel mast, peningkatan
permeabilitas vaskular maupun edema menigen yang secara keseluruhan disebut inflamasi
neurogenik yang dihubungkan dengan respon trigeminovaskular bertanggung jawab terhadap
migrain.
1 : Wah, penjelasannya bagus sekali, membuat aku tambah ingin belajar lagi.
2 : Terima kasih, ya
1 : Oh ya, aku mau tanya, ada lansia di dekat rumahku, orangnya sudah banyak sekali
lupa, termasuk lupa rumahnya, beberapa kali dia dicariin oleh keluarganya, itu bagaimana?
3 : Oh, itu Dementia, kemungkinan penyakit Alzheimer
1 : Bisa jelasin (3)?
3 : Iya, jadi Alzheimer itu
(Alzheimer)

4 : Penyakit serebrovaskular

Daftar Pustaka:

Bianchi, A. S. Salomone, F. Caraci, V. Pizza, R. Bernardini & C. C. DAmato. 2004. Role of


Magnesium, Coenzyme Q10, Riboflavin, and Vitamin B 12 in Migraine Prophylaxis.
Vitamins and Hormones. 69: 297312.
Hendelman, W. J. 2015. Atlas Of Functional Neuroanatomy, Third Edition. Boca Raton:
CRC Press
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Buletin Jendela dan Informasi Kesehatan:
Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI.
Ropper, A. H., M. A. Samuels & J. P. Klein. 2014. Adams and Victor's Principles of
Neurology, Tenth Edition. New York: McGraw-Hill
World Health Organization. 2006. Neurological Disorders: Public Health Challenges.
Geneva: WHO Press.

Anda mungkin juga menyukai