PENDAHULUAN
dari dalam maupun luar diri individu, perilaku aktif adalah perilaku yang
sifatnya terbuka dan dapat diamati secara langsung, berupa tindakan nyata.
yang didorong oleh hasrat sek sual, baik dengan lawan jenis maupun
sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai
senggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan
afeksi. Sedangkan perilaku seks pra nikah sendiri adalah aktifitas seksual
merupakan aib atau yang suatu hal yang tidak boleh dibahas dan dianggap
terhadap remaja adalah perilaku salah baik dari orang tua, pengasuh, dan
besar di indonesia terhadap 4.400 pelajar putra dan putri, 94% responden
pacaran dan sebanyak 29% diantaranya pernah melakuakn ML. Pada Juli
tahun 2014 Komnas perlindungan anak mencatat 86% remaja SMA dari
perawan lagi, sebanyak 97% remaja SMA pernah menonton film porno,
serta 34% remaja indonesia pernah melakukan aborsi. Menurut para ahli
diterka dan tidak dapat menyampaikan kepada orang lain, semua dirasakan
dan aman baik melalui berbagai media yang ada maupun perhatian orang-
orang terdekatnya.
Pentingnya menjaga remaja untuk berperilaku seksual secara sehat
siswinya yang sudah remaja, dan hal yang tak kalah penting untuk orang
anak sedini mungkin, agar para remaja memiliki pengetahuan yang benar
17-19 tahun.
1.4. Manfaat peneliti
1.4.1 bagi peneliti
Dapat memberikan informasi atau sebagai sumber yang dijadikan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjaun Umum Tentang Perilaku
individu terhadap stimulasi baik, yang berasal dari luar maupun dari dalam
yang sangat luas. Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit
untuk dibatasi sebab perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor baik
a. Thougt and Feeling (pemikiran dan perasaan). Bentuk dari pemikiran dan
dianggap penting sebagai referensi seperti : guru, alim ulama, kepala suku,
menjadi dua:
tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat
orang lain.
menjadi 3 kelompok :
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana
sakit.
2. Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering
kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian
1. Pengetahuan (knowlegde)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
1) Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat,
kondisi fisik.
2) Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.
3) Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode
dalam pembelajaran.
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu materi yang
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi
4) Analisis
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
5) Sintesa
6) Evaluasi
atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,
1) Kesadaran (awareness)
2) Tertarik (interest)
3) Evaluasi (evaluation)
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Mencoba (trial)
5) Menerima (Adoption)
sebagainya.
- Pengalaman
- Keyakinan
- Fasilitas
- Sosio-budaya
- Pengetahuan
- Persepsi
- Sikap
- Keinginan
- Kehendak
- Motivasi
- Niat
Manusia menurut aliran yang dipelopori oleh Sigmund Freud ini adalah
makhluk yang digerakkan oleh suatu keinginan yang terpendam dalam jiwanya
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub
bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang
realitas
3. Super ego
normatif atau ideal super ego disebut juga sebagai hati nurani,merupakan
memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam
sadar.
Dari hal tersebut di atas maka menurut psikoanalis perilaku manusia adalh
psikologis / unsur akal rasional (ego) dan komponen sosial / unsur moral (super
ego ).
Kata seksualitas berasal dari kata latin seksus yang berarti jenis
kelamin. Defenisi seksualitas dapat diuraikan ke dalam sex act dan sex
lawan jenis.
berbagai dimensi yang sangat luas yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku dan
kultural.
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas, hal ini
penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa dicapai bila hak
seksual individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati
a. Dimensi Biologis
b. Dimensi Psikologis
c. Dimensi Sosial
d. Dimensi Kultur-Moral
hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia dalam suatu ikatan
a. Harga diri
pemaknaan tentang diri serta seberapa jauh kepuasan yang didapatkan dari
gambaran tentang diri tersebut. Hal ini akan sangat mempengaruhi tingkah
laku seseorang.
b. Keterampilan Komunikasi
c. Keterampilan Memutuskan
Sepanjang kehidupan banyak keputusan mengenai seksualitas yang
mendukung, yaitu
a. Seksual Fantasi
Seksual awal remaja biasanya tidak lepas dari upaya untuk berfantasi
mengenai segala seluk beluk masalah seksual sampai dengan mimpi basah.
Ada berbagai alasan mengapa remaja melakukan fantasi seksual, yaitu untuk
b. Independensi
memiliki pola aturan, dan tuntutan perilaku yang dikehendaki. Namun remaja
lebih memilih teman sebayanya sebagai pelarian keterikatan dari orang tua.
Walaupun tidak semua orang tua memiliki sikap kaku dan keras terhadap
perilaku seksual terhadap remaja, namun hampir sebagian besar orang tua
seks itu tabu, jorok, seks untuk mendapatkan fasilitas/materi, dan sebagainya
pemanfaatan seks dalam kehidupan serta gangguan fungsi seksual pada masa
mendatang.
Oleh karena itu, sikap positif terhadap seks menjadi hal yang sangat
seksualitas :
4. Membicarakan dalam konteks ilmiah atau belajar untuk memahami diri dari
orang lain serta pemanfaatan secara baik dan benar sesuai dengan fungsi dan
tujuan seksualnya.
a. Masturbasi
atau alat. Ada perbedaan presentasi antara laki-laki dan perempuan dalam
b. Oral-genital Seks
Tipe ini sekarang banyak dilakukan oleh remaja untuk menghindari terjadinya
c. Seksual Intercourse
Ada dua perasaan yang saling bertentangan saat remaja pertama kali
menyenangkan, indah, intim, dan puas. Pada sisi lain muncul perasaan cemas,
tidak nyaman, khawatir, kecewa, dan perasaan bersalah. Dari hasil penelitian
d. Petting
dengan lawan jenis atau sesame jenis contohnya pegangan tangan, cium
bibir, cium pipi, petting, dan berhubungan intim, yang dilakukan tanpa
seks pranikah.
Salah memilih teman dapat merugikan masa depan karena mengikuti gaya
hidup yang tidak sehat, seperti gaya seks bebas, penggunaan narkoba, tindak
"New Morality" dikenal sebagai "gerakan era baru" atau aktifitas moral baru
orang tua
beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar individu. Aspek-aspek
dalam diri individu yang sangat berperan atau berpengaruh dalam perubahan
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama
dalam ikatan yang sah menurut hukum. (Stuart dan Sundeen 1999)
1. Dampak psikologis
2. Dampak Fisiologis
3. Dampak sosial
Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum
saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang
hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat
4. Dampak fisik
HIV/AIDS.