Anda di halaman 1dari 5

PERMASALAHAN

Proses perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan suhu (panas


dan dingin). Proses perpindahan panas merupakan proses berpindahnya suatu
energy atau panas antar media dan system, akibat adanya perbedaan suhu antara
media dan sistem. Mekanisme perpindahan panas ada 3 yaitu: Konduksi,
Konveksi dan Radiasi. Permasalahan yang terjadi Di PT Gasuma Federal
Indonesia (GFI) adalah terjadinya kehilangan panas pada sistem perpipaan
(heatloss).
Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui berapa besar terjadinya
heatloss pada pipa yang terisolasi sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan
dalam mengurangi heatloss tersebut.
Berikut ini pipa yang dievaluasi merupakan pipa terisolasi dari boiler
menuju amine reboiler. Pipa ini dirancang untuk mengalirkan hot oil (Therminol
55) dari boiler ke amine reboiler dengan panjang pipa 187,6 meter.
Amine rebioler merupakan bagian dari peralatan pada proses regenerasi Rich
amine yaitu Amine Regenartor . Amine Regenerator (V-4506) berfungsi untuk
meregenerasi amine pada tekanan operasi 14,5 psig menggunakan media
pemanas berupa hot oil (therminol 55) yang dikontakkan dengan larutan amine
pada Amine Reboiler (E-4504) untuk melepaskan CO2 dan H2S dari larutan
amine.
Dalam hal ini kami menghitung berapa banyak panas yang hilang
(heatloss) pada pipa terisolasi dan menganalisa apa yang harus diperbaiki untuk
mengurangi heatloss pada pipa terisolasi tersebut.
PENYELESAIAN DAN PEMBAHASAN

Data :
Pipa NPS 10 in sch.40

(sumber : www.en.wikipedia.org/wiki/Nominal_Pipe_Size)

Diameter dalam pipa (D1) = 10.02 in


Tebal pipa = 0,365 in
Diameter luar pipa (D2) = 10.75 in
Tebal isolasi = 2.2625 in
Keliling pipa = 1,22 m
Diameter luar (D3) = 0,388 m = 15,275 in
Temperatur ambient (ta) = 83 oF (asumsi)
Temperatur Permukaan Pipa terisolasi (t1) = 97 oF (Pengukuran menggunakan
Thermo gun)
Temperatur Therminol 55 (tf ) = 330 oF ( Data aktual, Tout boiler)
Tin Reboiler = 305 oF (Data aktual)
Isolasi berupa rock wool nilai k = 0,033 Btu /hr(ft2)(oF/ft)
Surface Haet Transfer Coefisient (ha) = 2,25 Btu/hr(ft2)(oF) (asumsi)
Asumsi pipa lurus
Panjang pipa = 187,6 m = 615,485 ft

Perhitungan :
()
q= 3
ln2 1
+
2 .3

3,14 (33083)
q= 15,275 = 136,88 Btu/(hr)(lin ft)
10.75 1
+
2(0,033) 2,25(15,275/12)

qtotal = 136,281 x 615,485 = 84.248,28 Btu/hr


untuk membuktikan bahwa perhitungan heat loss benar (check) maka perlu dihitung
apakah nilai t1 dari data yang diperoleh (actua) hasilnya sama dengan t1 hasil
perhitungan (teori)

q = 136,281 Btu/(hr)(lin ft)


2 3,14 0,033 (3301)
136,281 =
2,3 15,27510,75

t1 = 98,2 oF (No Check)


Dari perhitungan di atas nilai t1 secara teoritis tidak sama dengan nilai t1 aktual yang
berada di lapangan. Untuk itu perlu dilakukan Trial and Error agar nilai t1 aktual
sama dengan nilai t1 teoritis. Kami menggunakan perhitungan Heat Loss Insulated
Pipe Equation and Calculator

(Sumber:www.engineersedge.com/heat_transfer/heatlossinsulatedpipe/heat_loss_insu
lated_pipe_equation_and_calculator_13169.htm
Dari perhitungan di atas diperoleh t1 aktual sama dengan t1 teoritis. Dari hasil
tersebut, maka kami menyimpulkan :
1. Dari perhitungan diperoleh Heat loss sebesar 84.248,28 Btu/hr sehingga
penambahan kapasitas pada Boiler kurang effisien.
2. Perlu adanya pengecekan pada isolasi, jika dimungkinkan terdapat kerusakan
pada isolasi.
3. Perlu adanya penambahan ketebalan isolasi dari 2,26 in menjadi 2,4 in agar
diperoleh Heat loss yang lebih kecil dan kinerja isolasi yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai