karena tiga hal. Menurut kementrian kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama adalah
perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%. Pada sebuah laporan oleh chikaki, dkk disebutkan
perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan kematian ibu terdiri atas solusio plasenta 19%,
koagulopati 14%, robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri 16%, plasenta previa 7% dan plasenta
akreta atau inkreta dan perkreta 6% dan atonia uteri. (Prawirohardjo, Sarwono. 2009). Infeksi
dan pendarahan akibat plasenta previa berada di dua urutan teratas. Hampir 50 persen kasus
Pengumpulan data dilakukan di bagian Rekam Medis RSU dr.Soedarso pada tanggal 28
Januari sampai 7 Februari 2013. Data dikumpulkan dari rekam medis, 170 ibu hamil yang
dirawat di RSU dr.Soedarso, Hasil: Tercatat 109 kasus plasenta previa dari 5406 persalinan
(2,02%). Usia ibu 35 tahun, paritas 3, riwayat seksio sesaria dan riwayat abortus merupakan
faktor risiko kejadian plasenta previa. Hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel bebas yang
memiliki hubungan signifikan terhadap plasenta previa adalah riwayatabortus dan usia maternal
35 tahun. Kesimpulan: Usia maternal,paritas, riwayat seksio sesaria dan riwayat abortus
merupakan faktor yangmeningkatkan risiko kejadian plasenta previa pada ibu hamil.
Peran plasenta sangat penting karena menjadi jalan satu-satunya untuk menyalurkan
segala nutrisi yang dibutuhkan si janin selama dikandungan. Jika ada gangguan, keselamatan dan
kesehatan ibu serta si janin akan terancam. Salah satu gangguan plasenta yang bisa terjadi adalah
Plasenta previa saat hamil merupakan sebuah kondisi dimana plasenta menempel tidak
pada posisi normal, melainkan di bagian bawah rahim. Plasenta previa dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu plasenta previa totalis, plasenta previa sentralis, plasenta previa partialis dan plasenta
previa marginalis. Gejala yang biasa timbul adalah terjadinya pendarahan usai kehamilan berusia
Bahaya plasenta previa bagi ibu dan janin di antaranya pada kehamilan tua, plasenta previa
bisa sebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan hebat yang tak tertangani dapat mengancam
jiwa ibu hamil dan janin. Kehamilan juga rawan mengalami komplikasi. Pada calon bayi,
plasenta previa dapat mengakibatkan ia punya berat badan lahir rendah (BBLR). Bahkan, risiko
kematian lebih tinggi ketimbang janin yang lahir dari kehamilan normal.
Pada kehamilan muda, plasenta previa ditanggani dengan melakukan terapi aktif dan
ekspektif. Tapi terapi ekspektif hanya diperuntukan untuk ibu hamil yang sehat dan memiliki hB
normal. Sedangkan pada kehamilan tua, penangganan plasenta previa dilihat dari letak plasenta
si ibu terlebih dulu. Contoh: pada plasenta previa totalis diperlukan operasi caesar. (Majalah
Nakita, 2015)
Lalu, siapa saja yang berpotensi terkena gangguan plasenta previa ini?
Berikut diantaranya:
Pernah melakukan operasi caesar. Semakin sering, risiko plasenta previa pun semakin
tinggi. (AA)
Ibu hamil mengalami perdarahan pada usia kehamilan 7 bulan ke atas, perdarahan pada
kehamilan dengan Plasenta previa tidak disertai rasa nyeri pada perut, terjadi sewaktu -waktu
terutama saat melakukan aktifitas. Semakin tua usia kehamilan maka bagian bawah rahim
semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen bawah rahim mengalami
perubahan menyesuaikan usia kehamilan. Akibatnya plasenta ini bisa lepas sedikit demi sedikit
Nah karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini maka timbul perdarahan.
Perdarahan ini dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga
menimbulkan kadar hemoglobine ibu menurun (anemia). Pada plasenta previa ini seringkali
terjadi juga kelainan posisi janin dalam rahim, misalnya letak melintang dan sungsang karena
bagian kepala janin terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul. (Bidan Romana, 2015)
Caranya dengan cara USG kandungan. Pemeriksaan Ultrasonografi ini tidak berbahaya
untuk janin
Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa?
pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit sebelum waktunya. Dengan istirahat total
baring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam kondisi istirahat (relaksasi). Tak
jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar masuk rumah sakit beberapa kali
karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering jalan dan mengerjakan pekerjaan
rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi. Sebenarnya dengan banyak istirahat saja di
Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram pada perut ibu hamil. Bila
terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil dengan plasenta previa harus
segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya kehamilan akan dipantau secara ketat,
baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan ibu. Pada kasus plasenta previa yang
belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, terpaksa bayi dilahirkan
sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk kematangan fungsi paru -paru bayi saat
pertama kali bernafas. Bila masih paru - paru belum bisa mengembang sempurna, dapat terjadi
kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu tidak perlu cemas dengan keadaan masa transisi
bayi. Dokter kandungan akan mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir dan tindakan
Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah sekali mengalami penurunan kadar
Hemoglobine dalam darah akibat perdarahan tersebut. Perbanyak makanan dari sayuran
berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, daun singkong, sawi . Lauk pauk telur, ikan, tahu,
tempe dan daging. Minum susu untuk menambah daya tahan tubuh. Buah - buahan segar juga air
Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami istirahat total di
rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan dengan pasrah dan doa. Apapun yang terjadi
tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit dengan hal yang menghibur,
misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar musik dan membaca buku- buku
perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu selama masa perawatan dapat
berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang akan merangsang kontraksi rahim
atau kram pada perut. Suami juga memberi dukungan mental pada istri selama masa perawatan.
5. Persiapan biaya
Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka jelas cara satu -
satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi Sectio Casarea. Persiapkan biaya sebaiknya
sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta previa, juga perkiraan bila
bayi terlahir prematur. Persiapan ini bisa dengan menabung, mengikuti Jampersal, Asuransi
Bila ibu hamil dengan plasenta previa dirawat di rumah sakit, apa saja yang dilakukan?
Ibu hamil dengan plasenta previa dengan perdarahan yang sedikit demi sedikit dan
kondisi jantung janin masih baik, ibu akan dirawat untuk bedrest atau tirah baring total. Semua
kebutuhan mandi dan kebersihan diri akan dibantu oleh bidan dan perawat. Ibu hamil tidak boleh
turun dari tempat tidur sementara waktu hingga diijinkan oleh dokter. Pemasangan infus
kontraksi. Pemberian obat bisa melalui obat minum berupa injeksi ( suntikan ), seperti obat
penguat kandungan, obat untuk mematangkan paru - paru janin, maupun obat tablet berupa
vitamin tambah darah dan obat anti perdarahan. Pemeriksaan USG dan pemeriksaan
laboratorium dilakukan sesuai prosedur setiap rumah sakit tempat dirawat. (Bidan Romana,
2015)
Bila ibu hamil dengan plasenta previa perdarahan banyak di rumah apa yang harus
dilakukan?
Persiapan siapa donor darah yang akan membantu bila sewaktu waktu darurat dibutuhkan
Mengupayakan ibu tetap tenang, baring tanpa bantal, posisi kaki ditinggikan ganjal
dengan bantal
Bila perdarahan banyak jangan mencari rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat
pelayanan kesehatan terdekat untuk bantuan pertama lalu bisa dirujuk jika keadaan ibu
Http://Www.Kompasiana.Com/Bidancare/Plasenta-Previa-Apa-Harus-Ibu-Hamil-
Lakukan_550dd91ea33311b52dba7d45
Http://Nakita.Grid.Id/Kehamilan/Bahaya-Plasenta-Previa-Bagi-Ibu-Dan-Janin
Http://Rs-Jih.Co.Id/Tips-Kesehatan/View/Plasenta-Previa-Apakah-Bahayanya
download.portalgaruda.org/article.php?article=111626&val=2307