APPENDICITIS
Disusun Oleh:
Widya Faulina HM
2014
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Preoperasi
1. Identitas
a. Identitas Klien
1) Nama : An. V.
2) Umur : 20 Th.
5) Agama : Islam.
6) Pekerjaan : Mahasiswa
7) Pendidikan : Mahasiswa
8) Alamat : Ds. P
b. PenanggungJawab
1) Nama : Ny. A
2) Umur : 40 Th.
4) Agama : Islam.
6) Pendidikan : SD.
7) Alamat : Ds. P
dirasakan terus menerus pada perut kanan bawah tidak juga kunjung sembuh pada tanggal 4 Juni 2014 jam 22.00 ibu klien
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Kesehatan
Klien mengatakan nyeri perut kanan bawah pada tanggal 2 Juni 2014 dan ibu klien membawa klien ke dokter, karena nyeri
dirasakan terus menerus pada perut kanan bawah tidak juga kunjung sembuh pada tanggal 4 Juni 2014 jam 22.00 ibu klien
Pada saat pengkajian pada tanggal 4 Juni 2014 jam 23.00, klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk. Nyeri hanya menjalar ke lapang perut. Nyeri dapat berkurang jika dibuat istirahat dan nyeri jika dibuat
bergerak dengan skala nyeri 10(Sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol). Klien juga mengatakan badanya demam dan klien juga
Ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki sakit seperti klien dan tidak mempunyai riwayat keturunan
d. Keadaan Lingkungan
e. Riwayat Alergi
Keterangan:
: Perempuan meninggal.
: Laki Laki.
: Perempuan.
: Pasien.
: Garis perkawinan.
: Garis keturunan.
: Serumah
a. Pola persepsi tehadap kesehatan : Klien mengatakan tidak mengetahui kalau makan makanan yang kurang berserat akan
b. Pola aktivitas dan latihan : Klien mengatakan badanya lemah karena menahan nyerinya sehingga pasien hanya
1) Sebelum MRS : klien mengatakan terkadang hanya makan 1 2 kali sehari klien mengatakan klien juga
2) Saat MRS : Klien makan diit dari rumah sakit hanya 1/4 bubur halus 3x sehari.
d. Pola eliminasi
Eliminasi urine
Eliminasi alvi
f. Pola kognitif perseptual : Klien tidak mengalami gangguan seperti pada pendengaran,sensorik, klien juga
mengetahui dimana keberadaanya saat ini dan klien bisa membedakan pagi, sore dan
malam.
h. Pola koping : Klien selalu bertanya kepada ibu klien setiap keputusan yang diambil.
i. Pola seksual reproduksi : Klien belum menikah dan klien masih mengalami menstruasi.
j. Pola hubungan : Hubungan klien dengan keluarga baik ditandai dengan banyak anggota keluarga yang
menjenguk klien.
i. Pola nilai dan kepercayaan : Klien mengatakan tidak dapat melaksanakan ibadah dikarenakan sakit
7. Pemeriksaan Fisik
a. KeadaanUmum
b. Tanda-tanda Vital
1) Suhu : 38,5 C
2) Nadi : 102x/menit
3) RR : 24x/menit
c. Head To Toe
1) Kepala
a) Inspeksi : Simetris, tidak ada luka.
2) Mata
a) Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada odem. Konjungtiva palpebra inferior kanan atau kiri
merah muda.
3) Telinga
4) Hidung
5) Mulut
6) Leher
7) Dada
8) Jantung
9) Abdomen
b) Auskultasi : 14x/menit.
11) Integumen.
8. Pemeriksaan Penunjang
MPV 10,0
1,7 x 10
1,2 x 10
14,3 x 10
11, 9%
9. Therapi
D5 Ns , 15tpm
Cefotaxim 3 x 500 mg
Ketorolac 3 x 15 mg.
D5 Ns , 15tpm
Cefotaxim 3 x 500 mg
Metronidazole 3 x 250 mg
Ketorolac 3 x 15 mg.
D5 Ns , 15 tpm
Cefotaxim 3 x 500 mg
Metronidazole 3 x 250 mg
Ketorolac 3 x 15 mg.
D5 Ns 15 tpm
Cefotaxim 3 x 500 mg
Metronidazole 3 x 250 mg
Ketorolac 3 x 15 mg
I. Analisis Data
NamaKlien :An.V
Rawat hari ke :1
No Kelompok Data Etiologi Masalah
1. Ds: Klien mengatakan Parasit Nyeri Akut
nyeri pada perut
kanan bawah. Obstruksi pada lumen
appendekeal
Do: Klien tampak
menyeringai, terdapat Peningkatan tekanan
nyeri tekan pada perut intraluminal dan
kuadran kanan peningkatan
bawah, skala nyeri 7 perkembangan bakteri
(Sangat nyeri tetapi
masih dapat dikontrol Nekrosis dinding
dengan aktivitas yang peningkatan
dilakukan). intraluminal
Perforasi masa
appendikular peritonitis
Nyeri Akut
Appendisitis akut
Respon sistemik
Hipertermi
3 Ds: Klien bingung Perforasi massa Ansietas
untuk dilakukan appendicular peritonitis
tindakan operasi.
Do: Intervensi Apendiktomi
- Klien tampak takut.
- Klien menagis Praoperatif
- Klien sering
bertanya tentang Respon psikologis
keadaan operasi. perawatan dan
penatalaksanaan
pengobatan
Cemas
Rawat Hari Ke :1
O Muncul
1 4 Juni 2014 Nyeri akut berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh
inflamasi ditandai dengan klien tampak menyeringai, skala
nyeri 7 dan terdapat nyeri tekan pada perut kuadran kanan
bawah.
Rawat Hari Ke :1
2. Lakukan monitoring
2. Perubahan status nyeri
terhadap:
diketahui memonitoring yang
(Pre Operatif)
a. Tanda tanda vital adekuat.
b. Skala nyeri. a. Peningkatan nyeri
c. Expresi wajah klien. menunjukkan peningkatan
TTD vital.
(Post Operasi) b. Untuk mengetahui tingkatan
a. Tanda tanda vital nyeri.
b. Skala nyeri. c. Dapat mengetahui tingkat
c. Expresi wajah klien. keparahan nyeri klien.
1. Lakukan manejemen
3. Ansietas berhungan Ansietas teratasi selama ansietas.
dengan prosedur 1x30 menit dengan a. Jelaskan situasi kamar
pembedahan kriteria hasil bedah. 1. Penatalaksaan yang baik
pemahaman klien b. Jelaskan prosedur
tentang proses penyakit operasi. Puasa sebelum menjamin keberhasilan:
dalam pembedahan operasi selama 7 jam. a. Meningkatkan kerjasama
dengan kriteria hasil: dengan klien dalam persiapan
klien memahami tindakan medis yang diberikan
prosedur yang harus b. Untuk mempermudah dan
dilakukan sebelum dan
memberikan kesempatan pada
sesudah operasi,
kooperatif dalam klien dan keluarga untuk
tindakan persiapan menentukan pilihan, sebagai
maupun sesudah 2. Lakukan monitoring legalitas bagi rumah sakit.
operasi. terhadap:
a. Ansietas
b. TTV. 2.
Perubahan status ansietas dapat
dilakukan dengan
memonitoring yang adekuat.
a. Pemahaman prosedur operasi
untuk mengetahui tindakan
3. Jelaskan kepada keluarga
yang akan dilakukan.
tentang pemahaman
b. Peningkatan TTD
prosedur pembedahan.
menunjukkan ansietas klien.
3. Pengetahuan yang adekuat
sebagai acuan dalam
4. Lakukan hasil kolaborasi pemahaman klien.
a. Melakukan Kolaborasi
dengan medic saat
4. Profesionalisme lebih tepat.
melakukan inform
4. Risiko infeksi Resiko Infeksi tidak consent pada klien dan
berhubungan dengan terjadi 3 x 24 jam keluarga. a. Memberikan kesempatan pada
pasca operatif dengan kriteria hasil : 1. Lakukan manajemen klien dan keluarga untuk
a. TD: 120/80 mmHg. pencegahan infeksi. menentukan pilihan, sebagai
b. N: 60-80 x/menit a. Lakukan perawatan luka legalitas bagi rumah sakit
c. S: 36,5 37,50C
tiap pagi dengan tekhnik
d. RR: 16 24x/menit.
e. Leukosit dalam steril. 1. Penatalaksaan yang baik
rentang 5000- menjamin keberhasilan.
10.000. Luka: a. Perawatan luka dengan
f. Tidak ada tanda Warna luka
tekhnik steril berfungsi untuk
tanda infeksi Keadaan luka
membersihkan luka post dan
seperti: rubor, dolor, Terdapat eksudat
mencegah infeksi
kolor, tumor, atau tidak
fungsioilesa. Keadaan kulit
sekitar.
Mobilisasi:
Bantu klien
mobilisasi pada
klien (miring
kanan miring
kiri).
Nutrisi:
Tinggi kalori
tinggi protein.
Berikan makanan
tambahan protein
jika perlu.
2. Monitoring terhadap:
a. Keadaan luka klien
meliputi:
b. Observasi TTV.
c. Hasil leokosit.
2. Perubahan diketahui
memonitoring yang adekuat.
a. Mempermudah untuk
melakukan tindakan.
b. Tanda-tanda vital merupakan
acuan untuk mengetahui
keadaan klien.
3. Jelaskan pada klien dan
c. Mengidentifikasi tanda tanda
keluarga tentang perawatan
infeksi lebih dini.
luka saat dirumah.
a. Cefotaxim dan
metronidazole merupakan
antibiotik untuk membantu
tidak terjadi infeksi.