Disusun oleh :
Dianti Eka Saputri 4001130026
Frita Resvaldya 4001130023
Luriyona Rahayu 4001130005
Nuri Nurasiah 4001130050
Nurul Patimah 4001130003
Rizka Utami Khoirini 4001130057
Vian Rahayu 4001130015
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Aplikasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) ini sesuai dengan berbagai sumber informasi dan literatur yang sudah
dikembangkan. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Suparni, ST., M.KKK
selaku Dosen mata kuliah Dasar Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Aplikasi Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) . kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3
A. Pengertian Sistem Manajemen K3 di Rumah Sakit....................................3
B. Tujuan Sistem Manajemen K3 di Rumah Sakit...........................................3
C. Bahaya Potensial di Rumah Sakit................................................................3
D. Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit...........................................................4
E. Perencanaan.................................................................................................5
F. Pengorganisasian.........................................................................................5
G. Pemantauan dan Evaluasi...........................................................................6
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................8
BAB IV PENUTUP....................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu
proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di
kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di
Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari
beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan
prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya
kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang
memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak
kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di
RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah
seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di
RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera
1
lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi,
gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di
atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di RS,
para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem manejemen K3 di Rumah Sakit?
2. Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit ?
3. Gambaran umum potensi bahaya di rumah sakit?
4. Bagaimana sistem manajemen K3 rumah sakit?
5. Perencanaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
6. Pengorganisasian Sistem manajemen K3 di Rumah Sakit ?
7. Pelaksanaan SMK3 di rumah sakit?
8. Pemantauan dan evaluasi SMK3?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Dasar
Kesehatan Keselamatan Kerja
Tujuan khusus :
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja sehat, aman, nyaman, dan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Managemen K3 di Rumah Sakit adalah Suatu proses kegiatan
yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan
K3 di rumah sakit
3
Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis,
jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan RS.
Manajemen RS mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya
esensial seperti pendanaan, tenaga K3 dan sarana untuk terlaksannya
program K3 di RS. Kebijakan K3 di RS diwujudkan dalam bentuk wadah
K3 RS dalam struktur organisasi RS
E. Perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai
keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang
jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3 di RS dapat mengacu pada
standar sistem manajemen K3 RS diantaranya self assesment akreditasi
K3RS dan SMK3.
Perencanaan meliputi :
1. Identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian faktor risiko
2. Membuat peraturan
3. Tujuan dan sasaran
4. Indikator kerja
5. Program kerja
F. Pengorganisasian
4
Pelaksanaan K3 di RS sangat bergantung dari rasa tanggung
jawab manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masing-
masing serta kerja dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus
ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. Pola pembagian
tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan
latihan serta penegakkan disiplin. Ketua organisasi pelaksana K3 RS
secara spesifik harus mempersiapkan data dan informasi pelaksanaan
K3 di semua tempat kerja, merumuskan permasalahan serta
menganalisi penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja,
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana
prorgam yang dilaksanakan telah berhasil. Kalau masih terdapat
kekurangan, maka perlu diidentifikasi penyimpangannya serta dicari
pemecahannya.
Pelaksanaan SMK3 di Rumah Sakit
1. Penyuluhan K3 ke semua Petugas Rumah Sakit
2. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam
organisasi rumah sakit
3. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku
a. Pemeriksaan keselamatan petugas
b. Penyediaan Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja
c. Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
d. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi
kesehatan
e. Pengobatan pekerja yang menderita sakit
f. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur
g. Melaksakan biologikal monitoring
h. Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja
5
mana proses kegiatan k3 itu berjalan dan mempertanyakan efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 RS dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi melalui :
1. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi kedalam sistem
pelaporan Rumah Sakit
2. Insfeksi dan Pengujian merupakan suatu kegiatan untuk menilai
keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam
3. Melaksanakan Audit K3
Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi
dan pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan
peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan
dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian.
Tujuan Audit K3 :
a. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan
keselamatan
b. Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah
dilaksanakan sesuai ketentuan
c. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya
potensial serta pengembangan mutu
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
yang dimiliki. mengenai program pemeliharaan kesehatan petugas Instalasi
Gawat Darurat sejauh ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh para petugas
seperti halnya telah diuraikan bahwa sudah ada jaminan kesehatan terhadap
para petugas dari rumah sakit tersebut, dan sudah dilakukan screening
kesehatan tiap tahun untuk seluruh petugas Instalasi Gawat Darurat tersebut
secara baik.
Adapun penggunaan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat
sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal atau kurang disiplin digunakan
pada waktu melakukan pekerjaan. Ketidakdisiplinan petugas Instalasi Gawat
Darurat terhadap penggunaan alat pelindung diri disebabkan karena faktor
kebiasaan petugasnya masing-masing. Di Instalasi Gawat Darurat sendiri
penggunaan alat pelindung diri seharusnya digunakan pada waktu melakukan
tindakan atau pada pemeriksaan darurat tetapi hal ini selalu diabaikan oleh
para petugas (faktor kebiasaan). Hal ini nantinya akan menyebabkan
kemungkinan terjadinya bahaya penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja.
jadi sebagian besar Rumah Sakit di Indonesia telah mengaplikasikan
SMK3 RS, tapi ada pula sebagian RS yang masih kurang dalam
mengaplikasikan SMK3 di RS. Tapi meskipun telah diterapkan dengan baik
seringkali selalu ada kecelakan dan bahaya yang masih terdapat di dalam RS.
Hal tersebut terjadi karena sebagian karyawan RS tersebut tidak menuruti
peraturan yang telah ada, sehingga sampai saat ini masih banyak karyawan RS
yang menderita penyakit akibat kerja.
Karena meskipun pihak rumah sakit telah membuat peraturan
peraturan tentang kesehatan keselamatan kerja di RS jika karyawan atau
orang-orang yang ada di dalam lingkungan RS tersebut tidak menyadari
bahwa bahkan di rumah sakit pun terdapat bahaya yang bisa terjadi
peraturan-peraturan tersebut hanya akan menjadi wacana saja tanpa ada
dukungan dari seluruh komponen dari RS tersebut. Kesadaran dari semua
pihak yang terkait dalam membuat peraturan peraturan tersebut terwujud
8
dengan baik sehingga bahaya atau penyakit akibat kerja di rumah sakit dapat
berkurang. Sehingga pegawai RS seperti dokter, perawat, bahkan pasien pun
dapat nyaman dan merasa terlindungi saat berada di RS, sehingga akan
meningkatkan kesehatan yang jauh lebih baik lagi. Peraturan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja di RS akan berjalan lancar jika didukung oleh
pihak pihak terkait karena penerapan SMK3 RS di Indonesia belum
diaplikasikan dengan baik, karena masih ada beberapa RS bahkan belum
membentuk komite dan pelaksanan tentang k3, mengingat Keselamatan kerja
merupakan usaha untuk menciptakan suasana rasa aman kerja, bebas dari
segala ancaman bahaya, seperti; kebakaran, penyakit akibat kerja, cacat akibat
kerja, dan kematian akibat kerja.sehingga jika k3 tidak ada para pegawai tidak
akan merasa terlindungi di tempat kerjanya.
BAB IV
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Jurnal PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (MK3)
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
. Puji Winarni Rahayuningsih, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
11