Anda di halaman 1dari 3

Kecelakaan kerja terjadi bagaikan Tupai yang terjatuh karena angin

Seekor tupai sedang bergelayutan, menyebrangi pohon satu dengan pohon yang lainnya,
lincah tanpa beban apapun, kemudian dia berhenti di pohon kelapa dengan bergelayutan
dibatangnya. Dia tidak menyadari, bahwa dia sedang di awasi oleh Tiga Angin Besar
Angin Topan.
Angin Tornado.
Angin Bahorok.
Tiga angin itu rupanya sedang bertaruh. Siapa yang bisa paling cepat menjatuhkan si Tupai
dari pohon, maka Angin tersebut yang paling hebat dan kuat.
Angin Topan berkata, Aku cuma perlu waktu 45 detik untuk menjatuhkan tupai itu
Angin Tornadi berkata tidak mau kalah, Kalau aku cuma perlu waktu 30 detik
Angin Bahorok dengan nada mengejek berkata, Cuma perlu 15 detik bagi aku untuk
menjatuhkannya
Lalu dimulailah pertaruhan diantara angin itu
Angin Topan yang pertama, dia bertiup sekencang-kencangnya Wuuusss
Merasa ada angin yang bertiup kencang, lalu si Tupai berpegangan pada batang pohon
kelapa dengan kuat
Setelah berusaha sekencang-kencangnya, si Tupai ternyata tidak bergerak sedikitpun dan
Angin Topan pun menyerah
Giliran Angin Tornado Wuuusss Wuuusss ia juga bertiup dengan kencang, lebih
kencang dari Angin Topan Si Tupai malah makin kuat berpegangan, tetap tidak terjatuh
juga
Terakhir, Angin Bahorok. Lebih keras dan kencang Wuusssss Wuuussss. Wuuussss si
Tupai malah makin kuat berpegangan dan tetap tidak terjatuh.
Ketiga angin itu akhirnya mengakui, kalau si Tupai memang hebat tangguh, kuat dan daya
tahannya luar biasa.
Tidak beberapa lama kemudian, datanglah Angin Sepoi-sepoi Ternyata dia juga ingin ikut
bertaruh untuk menjatuhkan si Tupai itu Namun ternyata niat Angin Sepoi-sepoi hanya
dijadikan bahan ejekan oleh ketiga Angin lainnya Angin yang besar seperti kami saja tidak
bisa, apalagi yang kecil seperti kamu
Tanpa banyak bicara, Angin Sepoi-sepoi langsung bertiup ke kepala si Tupai, Wuuussss
dengan lembut dan sejuk, bertiup membelai kepala si Tupai
Enaaakkkk
Adeemmmm
Nyamaaannn kata si Tupai
Mata si Tupai merem melek.. tidak lama membuat si Tupai mengantuk dan mulai tertidur,
tidak lama kemudian tanpa disadari membuat pegangannya terlepas dan terjatuh dari
pohon kelapa
***
Dari cerita si Tupai dan Angin diatas dapat menggambarkan penerapan K3 di perusahaan
yang sudah menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3). Perusahaan berupaya untuk
memperbaiki kejadian kecelakaan besar / fatality semaksimal mungkin, dengan sehebat
mungkin, dan mereka telah berhasil tanpa kejadian kecelakaan tersebut berulang kembali.
Boleh jadi mereka bangga atas pencapaian tersebut, tapi mereka lupa bahwa kejadian kecil
tanpa ada pengendalian akan menjadi kecelakaan besar. Terus menerus terjadi Near miss
tanpa ada pelaporan, unsafe condition tanpa ada tindakan perbaikannya, dan unsafe action
yang menjadi perilaku umum di perusahaan. Bisa jadi kecelakaan besar tersebut merupakan
akumulasi dari kejadian kecil yang terjadi berulang kali.
Angin Sepoi-sepoi dari cerita si Tupai diatas menggambarkan kejadian kecil seperti Near
miss, unsafe condition, dan unsafe action yang ada di perusahaan. Dengan perlahan,
kejadian tersebut terjadi berulang kali di perusahaan, merasa bahwa mereka telah
mengendalikan semua bahaya yang besar, tapi mereka lupa terdapat bola salju yang
sedang meluncur dan siap untuk memporakporandakan.
Penerapan K3 tidak melihat bahaya itu besar atau bahaya itu kecil, tapi kita seharusnya
berupaya untuk mengendalikan SEMUA BAHAYA yang ada di perusahaan. Kecil dan besar itu
hanya di atas kertas saja, tapi jika tidak ada identifikasi dan pengendalian, maka bisa terjadi
kecelakaan yang besar juga. Seperti Segitiga Kecelakaan yang sering dipaparkan dibawah ini.

Catatan : Gambar diambil dari Materi Building Safety Behavior Sentral Sistem Consulting
Dari gambar diatas dapat diambil insight nya. Kecelakaan fatality dapat terjadi karena
kejadian-kejadian kecil seperti unsafe action / at-risk behavior dan near miss banyak terjadi
serta tidak dilaporkan dan dikendalikan.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya tetap memperhatikan setiap kejadian near miss,
unsafe condition dan unsafe action. Membuat sistem pelaporan terhadap kejadian tersebut
dan diharapkan pula karyawan berpartisipasi dengan melaporkan setiap kejadiannya. Dan
selalu melakukan tindakan perbaikannya. Jadikan K3 sebagai budaya di perusahaan dan
mendarah-daging di setiap karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai