1. memelihara kepentingan negaranya di negara lain, sehingga jika terjadi suatu masalah,
perwakilan tersebut dapat mengambil langkah untuk menyelesaikannya
2. melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima
3. menerima pengaduan pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima
1. Landasan Idiil
Landasan Idiil hubungan internasional indonesia adalah Pancasila sila kedua, yaitu "kemanusiaan
yang adil dan beradab", yang mengandung makna bahwa bangsa Indonesia menganggap dirinya
sebagai bagian dari umat manusia di dunia. Oleh karena itu, bangsa indonesia harus
mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain (bekerjasama
dengan sesama manusia).
2. Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional hubungan internasional indonesia adalah UUD 1945 terutama dalam
pembukaan (alenia I dan IV).
Pembukaan UUD 1945 alenia 1 "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan".
Pembukaan UUD 1945 alenia 4 " ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Kemudian terdapat pula pada Batang Tubuh UUD 1945 pasal 13 yang berbunyi:
Presiden mengangkat duta dan konsul.Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat. Dan yang terakhir terdapat pada Batang Tubuh UUD 1945 pasal 11 yang
berbunyi:
Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan undangundang harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat. Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang.
3. Landasan Operasional
Terdapat 4 elemen landasan operasional hubungan internasional indonesia yaitu sebagai berikut:
Ketetapan MPR, yaitu GBHN dalam bidang hubungan luar negeri. Menurut GBHN (TAP
MPR RI No. IV/MPR/1999) misi hubungan luar negeri Indonesia adalah perwujudan politik
luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan pro aktif bagi kepentingan nasional dalam
menghadapi perkembangan global.
Undang-Undang, misalnya UU. No. 37 /1999 tentang hubungan luar negeri
Keputusan / Kebijakan presiden, yang dituangkan dalam Perpres.
Kebijakan / peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri luar negeri.