Disusun Oleh :
Dajad Setyanto
Serka Pdk NRP 104981
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................ 5
C. Tujuan makalah .................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 6
A. Upaya Peningkatan Mutu PT melalui Manajemen
Berorientasi Mutu 6
1. Rektor: .......................................................................... 9
2. Dekan: .......................................................................... 9
3. Ketua Jurusan: ............................................................. 9
B. Perencanaan..................................................................... 10
C. Pengorganisasian ............................................................. 10
D. Penggerakan..................................................................... 11
1. Kebutuhan fisiologis (physiological need) ..................... 11
2. Kebutuhan keamanan (safety need) ............................. 12
3. Kebutuhan afeksi (affection need) ................................ 12
4. Kebutuhan penghargaan (esteem need) ...................... 12
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization need) ...... 12
E. Pengawasan ..................................................................... 12
F. Penerapan Total Quality Management ............................. 13
G. Merancang Sistem Manajemen Mutu ............................... 17
H. Sistem Mutu Dalam Bidang Pendidikan ............................ 18
1. Rencana Strategis ..................................................... 18
2. Kebijakan Mutu .......................................................... 18
3. Tanggung Jawab Manajemen ................................... 19
4. Organisasi Mutu ........................................................ 19
5. Memonitor perkembangan program perbaikan mutu. 19
6. Pemasaran dan Publikasi .......................................... 19
ii
7. Seleksi Masuk ........................................................... 20
8. Rancangan Kurikulum ............................................... 20
9. Pelaksanaan Kurikulum ............................................. 20
10. Manajemen Pembelajaran ....................................... 21
11. Penyusunan, Pelatihan dan Pengembangan Staf ... 21
12. Monitoring dan Evaluasi .......................................... 21
13. Pengaturan Administrasi ......................................... 22
14. Review Manajemen Institusi .................................... 22
I. Sistem Mutu ISO-9000 ...................................................... 22
J. Rencana Program TQM Untuk Universitas/Fakultas dan
Program Studi ......................................................................... 23
BAB III KESIMPULAN .................................................................. 25
A. Kesimpulan ...................................................................... 25
B. SARAN.............................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 27
iii
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
1 Danim, 2003
2 Nisjar, 1997:10.
1
Manajemen dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang
diorganisasi dalam semua tipe organisasi. Dalam praktek, manajemen
dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja bersama (organisasi) untuk
mencapai suatu tujuan bersama3 . Setiap organisasi selalu membutuhkan
manajemen karena tanpa manajemen yang efektif tak akan ada usaha
yang berhasil cukup lama. Manajemen akan memberikan efektivitas pada
usaha manusia4 .
Agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap
terkontrol, maka harus ada standar yang diatur dan disepakati untuk
dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut
(adanya benchmarking/titik acuan standar/patokan). Kebanyakan PT di
Indonesia belum menggunakan Sistem Manajemen Mutu. Sistem
manajemen mutu yang tepat perlu di kembangkan. Dalam manajemen
mutu, sudah ada tiga sistem yang berkembang, yaitu : [1] Pengawasan
Mutu (PM), [2] Jaminan Mutu (JM) dan [3] Manajemen Mutu Terpadu
(MMT)6.
2
yang berlaku disini adalah siklus PDCA (plan-do-check-act), yang terdiri
dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan
hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh7 .
7 Tjiptono,2003:15
3
dibicarakan dan diusahakan. Begitu juga dengan perubahan pengelolaan
menyangkut badan penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik yang
diselenggarakan pemerintah maupun swasta.
1. Kualitas (Quality)
2. Otonomi (Autonomi)
3. Akuntabilitas (Acountability)
4. Akreditasi (Accreditation)
5. Evaluasi (Evaluation)
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
8 Pasal 52 UU No 19 Th 2005
9 KepMendiknas No 087/0/2003
10Tilaar, 2000, 15
11Ornstein & Levine, 1989, 22; Becker, 1985,18; Schultz, 1981,71; Cohn,
6
organisasi perguruan tinggi yang secara kultur terintegrasi. Kultur
perguruan tinggi yang terintegrasi ada pada struktur organisasi perguruan
tinggi yang birokratis. Namun, struktur organisasi perguruan tinggi yang
bercirikan birokrasi yang sentralistik perlu dikaji ulang12. Oleh karena itu,
pimpinan perguruan tinggi harus memahami peranan-peranan dan
hubungan-hubungan antar orang yang ada.
7
perguruan tinggi di Indonesia diarahkan untuk menjamin lahirnya sarjana
yang unggul16. Pendidikan diharapkan memiliki sumbangan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat17. Manajemen PT yang
profesional dan akuntabel merupakan hal yang mendesak untuk dibangun
(Tilaar, 2000,33; Uys, 2002,14).
16HELTS 2003-2010
17 Robinson & Vaizey, 1966,27; Becker, 1975,18; Cohn, 1979,4; Schultz,
1981,71; Pophal, 2002,58; Proenza, 2002/03,44; Sylverter, 2003,5
8
Sebagian besar perguruan tinggi adalah organisasi sosial atau
nirlaba, sedangkan sebagian kecil lebih cenderung disebut perusahaan
komersial sebagaimana perusahaan bisnis yang lain.
1. Rektor:
2. Dekan:
3. Ketua Jurusan:
9
B. Perencanaan
C. Pengorganisasian
10
penilaian tugas dan jenjang tugas (job evaluation dan job establishment),
merencanakan kaderisasi dan sebagainya.
D. Penggerakan
11
2. Kebutuhan keamanan (safety need)
E. Pengawasan
12
F. Penerapan Total Quality Management
13
ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi di dalam rencana strategisnya,
atau kesesuaian dengan standar yang telah ditentukan. Jaminan mutu
adalah keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk
memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu
konsisten sesuai dengan yang direncanakan/dijanjikan. Dalam jaminan
mutu terkandung proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga
seluruh stakeholders memperoleh kepuasan.
18 Yamit, 2004:7
19 Yamit, 2004 :7
20 Yamit, 2004 : 7
14
merupakan kondisi yang berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang).
15
efisiensi mutu pembelajaran atau efektivitas institusi dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Jika ingin memperoleh lebih banyak apa yang ada
di balik indikator kinerja tersebut, suatu institusi harus mulai lebih serius
pada TQM dengan artian perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) terhadap standar pelanggannya seiring meningkatnya
persyaratan mutu pelanggan.
Hal ini hanya akan bisa dicapai bila suatu perguruan tinggi
melakukan evaluasi diri secara teratur sebelum dievaluasi oleh pihak
ketiga secara eksternal yakni akreditasi. Evaluasi secara teratur dalam
bentuk audit internal yang dilanjutkan dengan review sistem
manajemen akan menjamin suatu perguruan tinggi dapat secara kontinyu
melakukan perbaikan mutu, dalam mengantisipasi persaingan yang
semakin ketat bagi lulusannya dalam meniti karir di dunia kerja.
16
perlu ditekankan. Di samping itu unit-unit kerja yang melaksanakannya
dilibatkan dalam siklus perbaikan mutu yang kontinyu.
17
Berdasarkan ruang lingkup penjaminan mutu sebagaimana
tersebut di atas dijabarkan ke dalam pelbagai aspek jaminan mutu.
Masing-masing penjaminan mutu ditetapkan baku mutunya seperti
misalnya untuk mutu proses pembelajaran, disebut baku mutu proses
pembelajaran. SPMA dikembangkan dan dilaksanakan secara bertahap,
dimulai dari pengidentifikasian berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
proses pembelajaran sampai dengan kegiatan yang merupakan proses
kunci dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
1. Rencana Strategis
2. Kebijakan Mutu
18
persyaratan kepada masyarakat tentang komitmen perguruan tinggi untuk
memuaskan harapan pelanggan baik internal maupun eksternal.
4. Organisasi Mutu
19
7. Seleksi Masuk
8. Rancangan Kurikulum
9. Pelaksanaan Kurikulum
20
penilaian formatif dan sumatif serta kriteria untuk kelulusan dan grading
mahasiswa merupakan unsur yang penting dalam pelaksanaan kurikulum.
21
13. Pengaturan Administrasi
22
fungsi mutu, garis besar sistem manajemen mutu yang diterapkan
oleh institusi, serta prosedur-prosedur yang disyaratkan.
3. Semua dokumen yang dibutuhkan organisasi untuk
memastikan keefektifan pengoperasian dan pengendalian proses.
Bisa berbentuk strategi organisasi, prosedur kerja,
4. Catatan mutu yang disyaratkan, berisi daftar dokumen yang
perlu disimpan, berapa lama penyimpanan serta disimpan oleh
siapa.
23
4. Mulai melaksanakan proyek-proyek perbaikan mutu di
Fakultas/Program Studi, antara lain: Penyusunan Buku Pedoman
Akademik untuk Mahasiswa; Buku Kurikulum dengan seluruh
derivasinya seperti: Satuan Acara Perkuliahan, Analisis
Instruksional, Modul Plan, Course Outline, Bahan Ajar Program
Studi, pengelolaan manajemen sumberdaya manusia,
sumberdaya sarana fisik/fasilitas dan sarana komunikasi dan
informasi teknologi, keuangan, evaluasi akademik untuk
mahasiswa dan staf pengajar, proses belajar mengajar, proses
tugas akhir, proses ujian akhir semester dan ujian sarjana dan
sebagainya.
5. Menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen mutu di
Fakultas/Program Studi, dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap kinerja mutu dengan indikator yang telah
ditetapkan.
Agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap
terkontrol, maka harus ada standar yang diatur dan disepakati untuk
dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut
(adanya benchmarking/titik acuan standar/patokan). Kebanyakan PT di
Indonesia belum menggunakan Sistem Manajemen Mutu. Sistem
manajemen mutu yang tepat perlu di kembangkan. Dalam manajemen
mutu, sudah ada tiga sistem yang berkembang, yaitu : [1] Pengawasan
Mutu (PM), [2] Jaminan Mutu (JM) dan [3] Manajemen Mutu Terpadu
(MMT)21.
21Tampubolon, 2001:111
24
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
22 Tampubolon, 2001 : 79
25
satu usaha tunggal 23 Lingkaran PDCA (Plan-Do-Check-Act) disebut juga
lingkaran Deming. Lingkaran ini menggambarkan proses-proses yang
selalu terjadi dalam setiap kegiatan atau kinerja yang bermutu.
B. SARAN
23 Schuler, 1997:113
26
DAFTAR PUSTAKA
27