Anda di halaman 1dari 42

ATAP

ATAP

GLOSSARY

Asbes, atau asbestosadalah campuran mineral silikat yang memiliki


serat kristal diantaranya asbestiform, fibrosa tipis kristal,
theinhalasi dari serat asbes
Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai
penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya.
Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton
bertulang, yang difungsikan sebagi atap dan biasanya merupakan atap
datar
Bitumen, material asapal turunan lain
BWG, Berasal dari Birmingham Wire Gauge Adalah standar seng
galvanis yang digunakan di Indonesia, setelah ada ketetapan dari
Departemen Perindustrian, istilah BWG tidak lagi digunakan. Untuk
pelat galvanize digunakan istilah Bjls yang artinya baja lapis seng.
Apabila pada pelat tersebut terdapat tulisan Bjls 30, itu menandakan
bahwa ketebalan pelat tersebut 0,30 mm; Bjls 40 ketebalan pelat
tersebut 0,40 mm.
Polycarbonate; Polycarbonate adalah bentuk atap berongga
transparan dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini berbentuk
lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar
tanpa sambungan.
SNI, adalah Standar Nasional Indonesia
Spandek, jenis atap baja yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya
seng gelombang namun bedanya spandek ini bentuknya menyudut,
dan spandek ini memakai lapisan zinkalume (merupakan perpaduan
coating antara, dengan aluminium dan silicon jauh lebih bags dari
galvanis).
A. Pendahuluan

Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan
yang ada di bawahnya. Secara arsitektur bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu
bangunan dan pemilihan tipe atap sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan setempat dan
proporsional terhadap bangunan pada lingkungan tersebut. Atap harus ditopang konstruksi
yang kuat, jenis konstruksi atap tergantung jenis bahan penutup atap dan bentuk atap yang
akan digunakan.Jenis penutup atap saat ini banyak ragam baik bahan maupun bentuk, desain
serta warna, seperti dikenal secara umum atap terbuat dari beton, atap seng, atap sirap, atap
ilalang, atap genteng dan lain sebagainya.

Jenis bahan penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keserasian atap,
dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain
seperti kondisi iklim setempat, seperti misalnya untuk daerah panas sebaiknya menggunakan
penutpu atap yang menimbulkan efek sejuk seperti memakai atap genteng, bagaimana dengan
bentuk keserasian atau fungsi dari bangunan tersebut, kemudian bagaimana dengan
ketersediaan bahan penutup atap yang digunakan. Berikut ini adalah pemilihan atap, yang
didasarkan atas pilihan karakteristik lokasi dan jenis atap yang digunakan;
1) Atap dari bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
2) Atap yang berfungsi kedap (rapat) terhadap air hujan dan tidak tembus air
3) Atap yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat pergantian cuaca
4) Atap yang memerlukan sedikit perawatan, seperti tidak perlu cat
5) Atap yang tidak mudah terbakar
6) Atap yang memiliki bobot ringan.
7) Atap yang awet dan usian tahan lama.

Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap genteng,
biasanya digunakan rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kudakuda adalah suatu susunan
rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan
sekaligus memberikan bentuk dan jenis penutup pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda
kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga, dengan mempertimbangkan berat
atap serta bahan penutup atap, maka desain konstruksi kudakuda akan berbeda satu sama
lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh
yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja pada konstruksi tanpa mengalami
perubahan.
Beberapa syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani antara lain, yaitu;
1) Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban
yang bekerja padanya.
2) Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan
bagi penghuninya.
3) Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan
terhadap pengaruh cuaca.
4) Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar.
5) Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin rapat
jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan
dari seng, kaca, asbes dan lain lainnya.

B. Jenis Bahan Penutup Atap

Jenis bahan penutup atap sekarang ini banyak ragamnya, kita dengan mudah menemukan
berbagai macam jenis, merek atau tipe yang ada dipasaran. Saat ini penutup atap merupakan
salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah bangunan, karena selain dari
fungsinya, dari segi keindahan pun terkadang juga perlu diperhitungkan. Penutup atap memiliki
bermacam-macam jenis materialnya, terbuat dari bahan apa dan bagiaman konstruksi
penopangnya, tergantung jenis dan benuknya. Berikut ini kita akan mengulas berbagai macam
material atap yang dapat digunakan untuk penutup bangunan sesuai dengan desain dan
kebutuhannya.

1. Atap Dari Bahan Tumbuhan

1.1 Atap Ilalang (Alang-alang)


Pemakaian atap ilalang atau alang-alang
untuk penutup atap suatu bangunan
banyak digunakan dipedesaan. Proses
pembuatannya, setelah dikeringkan,
ilalang dijalin sedemikian rupa
membentuk sisir,atap ilalang ini
dipasang pada atap suatu bangunan dengan cara diikat dengan tali bambu atau dijepit dengan
paku. Ilalang adalah atap yang terbuat dari bahan tanaman, dalam lapisan yang tumpang
tindih. Alang-alang yang dalam bahasa Melayu sering disebut ilalang di Sumatera banyak
terdapat di lahan kosong, lahan perkebunan, di kebun, di lahan pertanian atau tegalan,
perkembangannya sangat cepat sebab daya produksinya secara generatif maupun vegetatif
amat efisien. Atap alang-alang sangat ramah lingkungan karena menghasilkan limbah yang
sangat kecil, dan sampah pasca pemakaiannya dapat dikembalikan ke alam menjadi sampah
organik. Atap alang-alang juga menyerap panas matahari dengan sangat ideal sehingga suhu
ruangan dibawahnya menjadi sangat nyaman,sehingga tidak diperlukan lagi Air Conditioner di
dalam ruangan.

Jenis atap Ilalang adalah atap yang dipasang pada bangunan yang berbahan alang-alang, atap
ilalang disebut juga dengan atap alang-alang di daerah tertentu, atap ini seringkali dipasang
untuk membuat suasana yang natural atau memberikan kesan alami pada bangunan dan selain
untuk atap bangunan rumah tradional atau rumah yang berada di desa, biasanya sering
digunakan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan suasana alami, seperti estetika
pada restauran, villa, gazeboo, hotel atau penginapan untuk memberikan kesan natural dan
alami.
Adapun keunggulan jenis penutup atap Ilalang, antara lain adalah;
1) Mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan, dan bahanIni adalah bahan atap yang
paling umum , karena bahan yang tersedia.
2) Ramah lingkungan
Kekurangan jenis penutup atap Ilalang, yaitu;
1) Resiko mencegah kebakaran sangat kecil
2) Tidak tahan lama
3) Tidak kedap air
4) Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin

1.2 Atap Rumbia


Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepungsagu, di
berbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu, rembie, rembi, rembiau, rambia,
hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia, dan diMaluku dikenal sebagai ripia, lipia, lepia, lapia,
lapaia, hula atau huda, di Jawa, ambulung, bulung, (am) bulu, tembulu (Jw.), bhulung (Md.), dan
ki ray. Jadi atap rumbia, adalah atap yang dibuat dari daun rumbia, yang diraju menyerupai sisir
menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi sebagai atap.

Atap Rumbia merupakan karya seni tradisional yang di kerjakan oleh kalangan penduduk di
pedesaaan, dan di tepi pantai, karna bahan bakunya semua dari bahan alami dan rumbia
biasanya tumbuh di rawa-rawa dan di tepi pantai yang airnya payau. Atap rumbia sangat di
butuhkan oleh masyrakat pedesaan, karna masih bisa terjangkau dengan ekonomi mereka,
tetapi sekarang ini ternyata peminat atap rumbia bukan hanya di pedesaan, melainkan sudah
sampai pusat kota, yang banyak di gunakan untuk atap gasebo dan rumah makan mewah
yang membawa nuansa desa. Proses pembuatan atap rumbia tidaklah mudah, butuh ekstra
keras, bahan dikumpul lalu di jahit dengan tangan, kemudian di jemur, dan siap untuk di
pasarkan, dan proses ini hanya mengikuti apa yang sudah mereka terapkan, dan itu sudah
standarisasi yang diterapkan turun temurun.

Gambar 4-2: Penutup Atap Rumbia

1.3 Atap Ijuk


Penggunaan atap ijuk saat ini
melambangkan bangunan rumah
tradisional, dan karakteristik spesial
yang membedakan arsitektur tradisional
dengan arsitektur modern, selain itu atap
ijuk juga mengandung suatu makna
suasana desa yang alami, penuh
Gambar 4-3: Atap Ijuk kedamaian.

Enau atau aren adalah jenis pepohonan palma, seperti kelapa (nyiur) dan merupakan tanaman
serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,
kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan semenanjung Malaya); kawung, akol,
akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa
Tenggara), dan lain-lain. Asal muasal kata atap ijuk, karena dibuat dari ijuk pohon aren, yang
dihasilkan sebagai Serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren ini memang istimewa,
karena bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Keistimewaan serat ijuk tidak hanya terletak pada sisi keawetannya saja, masih ada lagi, serat
ini tahan terhadap asam dan garam air laut, artinya ijuk tidak mudah lapuk oleh asam dan
garam air laut.Kita dapat melihat orang-orang Sasak (dan wilayah pesisir di negeri ini) sampai
sekarang masih memanfaatkan ijuk, tidak hanya untuk atap, tapi juga untuk tali. Diketahui juga
ijuk adalah serat alami yang mampu mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh rayap tanah.
Sifat ijuk yang elastis, keras, dan tahan air, menyebabkan bahan alami ini sulit dicerna oleh
organisme perusak serngga, seperti rayap.Aplikasi penggunaan ijuk seklain untuk atap rumah
tempo dulu, sekarang ini banyak digunakan untuk keperluan lain, seperti pembuatan rumah
adat, pembuatan atap untuk villa, pembuatan atap gazebo, dan penggunaan untuk budidaya
ikan.

Dahulu kala, sebelum munculnya berbagai jenis atap modern, orang banyak menggunakan
atap ijuk, bahkan dari jenis atap ilalang, dan rumbia, ijuk adalah bahan atap yang paling diminati
dan tahan lama saat itu, dan merupakan bahan atap mewah di zamannya. Penggunaan jenis
atap ijuk saat ini sudah tidak seperti sebanyak zaman tempo dulu, sekarang ini penggunaan
atap ijuk sudah pada tahap asesorie, sudah pada penggunaaan atap yang mengandung
estetika, yang banyak digunakan untuk rumah rumah gazebo, rumah makan dan rumah rumah
yang didesain bernuansa desa atau bernuansa alam.

Pemeriksaan bahan ijuk yang bagus (berkualitas) untuk atap, dapat dilakukan dengan visual
yaitu;
1) Panjang; Bahan ijuk memiliki ukuran ijuk yang panjang, tebal dan tekstur yang lebih
kuat.
2) Lidi; Lidi telah terkelupas dari Ijuk
Biasanya bahan ijuk yang berkualitas, kebayakan di ekspor ke luar negeri. Bahan ijuk dari
pohon nira/enau, selain untuk bahan atap, lidinya juga dapat dipakai untuk pembuatan sapu lidi
atau bahan lain.

Beberapa keunggulan menggunakan ijuk sebagai bahan penutpu atap, antara lain yaitu;
1) Sejuk; Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
2) Kesan Alami; Bisa memberi kesan alami dan tradisional pada bangunan
3) Kuat: Tahan lama
4) Ramah Lingkungan

1.4 Atap Sirap

Atap sirap berasal dari kayu keras, dan


kayu awet, seperti kayu jati, belian, onglen
dan biasanya dari bahan kayu ulin, dan
dikenal juga dengan nama kayu besi atau
kayu bulian.
Gambar 4-4: Atap Sirap
Di daerah Kalimantan sejak dahulu sudah menggunakan bahan atapsirap, karena kayu ulin
berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan
suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut. Selain untuk bahan atap, kayu ulin juga sering
diapakai sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan
kereta api, dan perkapalan. Bahan atap sirap dibuat dengan cara membelah kayu yang keras
seperti menjadi lembaran lembaran yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran-ukuran sirap ada
beberapa macam seperti :
Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm, atau 1 lembar atap
sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (cm)
Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm

Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman.lembaran tipis tersebut dikemas dalam
ikatan, namun lama kelamaan akan berubah menjadi cokelat tua kehitam-hitaman. Kelebihan
pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas.
Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan
digunakan akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan
berubah bentuk menjadi cekung.

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan, yaitu;
1) Bentuknya unik
2) Mudah didapatkan di pasaran
3) Harganya relative murah
4) Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)
Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan, yaitu;
1) Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
2) Rentan terhadap rayap
3) Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
4) Kurang kuat terhadap terpaan angin
5) Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya dibutuhkan waktu yang
lama

Mengeksplorasi

Mengeksplorasi, maksudnya adalah mengadakan


penyelidikan terutama mengenai sumber alam yang
terdapat di suatu tempat.

Telah dijelaskan beberap jenis atap yang dipakai pada bangunan, dimana fakta sejarah nenek
moyang kita menggunakan bahan-bahan dari sumber alam pohon atau dedaunan untuk
dijadikan atap. Seperti dijelaskan di atas bahan tersebut yaitu; pohon ilalang (alang-alang),
daun pohon rumbia, bahan ijuk dari pohon enau dan pohon kayu. Kesemua bahan jenis
penutup di atas, dengan teknik sederhana, sulam dapat merangkai bahan tersebut menjadi
berfungsi sebagai atap.
Sekarang tugas mu, menemukan fakta di sekitarmu atau menemukan dari sumber bacaan lain,
bahan apa saja sumber daya alam yang dapat dijadikan bahan atap tanpa melalui proses
pabrik atau proses teknologi yang sehingga berfungsi menjadi atap.

Apa yang telah kamu peroleh dari hasil pengamatan dan pemahamanmu tentang jenis atap dari
sumber pohon atau dedaunan, sekarang kamu komunikasikan kepada teman, apa yang kamu
dapat dan perbincangkan agar kamu lebih memahaminya.

Atap pada bangunan tradisional pada umumnya merupakan salah satu karakteristik spesifikasi
yang membedakan arsitektur tradisional satu dengan lainnya, disamping itu, atap juga
mengandung suatu makna, dan norma dalam arsitektur suku (etnis). Proses pemilihan bahan,
mulai menebang bahan dan mengerjakan menjadi bahan atap memiliki pola yang menarik,
demikian pula pada proses pemasangan atap, memiki kaitan-kaitan yang khusus dengan
masalah-masalah kekerabatan dan lingkungan sosial. Jenis bahan penutup atap yang banyak
digunakan pada bangunan tradisional, seperti dijelaskan di atas, dapat kamu jadikan sebagai
bahan ekplorasi ilmiah mu, untuk menggali dan memahami bahan atap dari sumber alam yang
langsung dapat dijadikan penutup atap.
2. Atap Bahan Logam
2.1 Seng
Seng (Belanda: zink), atau timah
adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, beberapa aspek kimiawi seng
mirip dengan magnesium, hal ini
dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan
oksidasi +2. Seng merupakan unsur
paling melimpah di bumi, dan

Gambar 4-5 : Atap Seng

memiliki lima isotop stabil. Biji seng yang paling banyak ditambang
adalah sfalerit (sengsulfida), terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat
ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat terdapat pada suplemen
makanan, seng klorida terdapat pada deodorant, seng pirition terdapat
padasampo anti ketombe, seng sulfida terdapat padacat berpendar, dan seng metil
ataupun seng dietil. .

Atap jenis seng sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc (zincalume)
secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng
sebenarnya berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc
(zincalume) ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai
bocor apabila ada bagian yang terserang karat. Seng adalah salah satu sekian banyak
bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir
ukuran tebal yang kurang dari 1 mm dinyatakan dengan BWG.Ukuran seng gelombang biasa
yang digalvanisir berkisar 760 mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal.

Mengenal Sifat fisik seng, Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau, seng
sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal. Seng terdiri dari logam keras dan
rapuh, seng juga mampu menghantarkan listrik dibandingkan dengan logam-logam lainnya,
seng memiliki titik lebur (420 C) dan tidik didih (900 C) yang relatif rendah. Jika seng terkena
air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh jatuhnya air
hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas maupun dingin
artinya bila udara di luar panas atau dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih panas atau
dingin. Kelebihannya bobotnya ringan, harganya murah, untuk memasangannya mudah
sekaligus dapat menghemat biaya.

Gambar 4-6 : Penutup Atap Seng

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan atap seng, antara lain yaitu;
1) Kelebihan; Pemasangan cepat dan mudah, ringan, penggunaan rangka atap sediki.
2) Kekurangan; Sifatnya yang menahan panas kurang, mudah berkarat, kurang menarik
secara penampilan dan mudah terhempas angin, mudah penyok.

2.2 Atap spandek (Spandex)

Atap spandek, jenis atap baja yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya seng gelombang
namun bedanya spandek ini bentuknya menyudut.secara prinsip hampir mirip dengan atap
seng gelombang biasa, namun karena bentuknya menyudut terkesan lebih manis. hal yang
membedakan lain adalah jenis pelapis yang dipakai. Atap seng gelombang memakai lapisan
seng sedangkan spandek ini memakai lapisan zinkalume.
Gambar 4-7 : Atap Spandek Pada Bangunan Rumah

Atap spandek terdiri dari jenis atap gelombang besar dan gelombang kecil yang banyak
diaplikasikan pada bangunan pabrik, perkantoran, gudang, dan jenis atap spandek panjangnya
dapat dipesan sesuai dengan permintaan.

Bahan dasar yang dipergunakan untuk material Atap Spandek antara lain, baja lapis zinc
(zincalume) yang merupakan baja lembaran lapis logam paduan dengan komposisi Aluminium
dan Seng. Komposisi ini memberikan perlindungan yang prima sehingga Atap Spandek cocok
untuk berbagai aplikasi bangungan dan manufaktur. Baja lapis zinc (zincalume) memiliki
lapisan resin jernih yang membuat permukaannya mudah di cat, mencegah goresan dan bercak
tangan, dan lapisan pasivasinya menjamin permukaannya yang keperak-perakan tetap terjaga,
tampilannya yang mengkilap memberikan daya pantul cahaya dan panas yang tinggi. Daya
tahan panasnya mencapai 315 derajat celcius tanpa mengalami perubahan warna pada
permukaannya, sehingga sangat cocok dipergunakan untuk atap bangunan gudang, pabrik
maupun bangunan yang besar/luas, lapis zinc (zincalume) memberikan usia pakai 2 hingga 6
kali lebih lama dibandingkan dengan baja lapis Galvanis pada aplikasi yang sama.

Untuk lebih memahami, jenis, model dan ukuran ata spandek berikut ini disampakan data
teknis, bentuk, ukuran daari atap spandek yang ada di pasaran. Perlu di ingat, bahwa atap jenis
ini tidak semua toko menjual, oleh karena itu untuk penggunaan perlu pemesanan terlebih
dhulu di toko atau agen yang menjualnya.
Spesifikasi data atap spandek bermacam macam tergantung pabrik yang memproduksi jenis
atap tersebut. DI bawah ini dapat dilihat spesifikasi salah satu atap spandek yang ada di jual di
pasaran (sampel produk), yang memiliki panjang 6-7 meter:
Bahan : Baja zincalume
Tebal : 0,30 0,35 0,45 mm, dan 0,50 mm
Panjang : Standar 6-7 meter
Lebar : 600mm, 672 mm, 720mm, 730mm, 750mm, 760mm, 780mm,
800mm, 30mm, 890mm, 925mm, 935mm, 960mm, 1000mm,
1040mm dan 1060mm
Gambar 4-8 : Beberapa Model Atap Spandek (Sampel Produk)
Berikut ini dapat dilihat data teknis, spesifikasi tentang ketebalan beserta data berat masing-
masing jenis atap spandek per kilogram panjang dan luas, yang diambil dari salah satu produk
yang beredar di pasaran.

Spesifikasi Atap Spandek XX


Nama Produk : XX
Bahan Dasar : Baja Hi-Ten G550, & Baja Soft G300
Sumber Bahan : Zincalume AZ 150, Abadi AZ 100
Lapis Lindung : Zinc-Aluminium; Prepainted Zinc-Aluminium 150
gr/m2, Prepainted Zinc-Aluminium 100 gr/m2
Warna : Colorbond, Pelangi, Gemilang
Gelombang : 5 Gelombang
Lebar Effektif : 750 mm
Tebal standar : 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT
0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT
0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT
0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT
0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT
0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT
Panjang : Ukuran sesuai kebutuhan, Maksimal 12 m

Tabel : Data teknis spandek tebal dan berat

(Thickness after Coated)


3. Atap Genteng

3.1 Genteng tanah tradisional

Jenis bahan penutup atap genteng tradisional terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses
percetakan dan pembakaran sampai sempurn, ini disebabkan karena bahan ini mempunyai
daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyka perawatan serta harganya
relative murah. Genteng tanah liat tradisional banyak digunakan pada bangunan-bangunan
yang ada di daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab, di dsa desa di sekitar pulau
Jawa jenis penutup atap genteng sudah popular sajk dahulu. Genteng jenis ini biasa sering
disebut genteng S karena mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S
mempunyai ukuran :
1) Panjang : 28 36 cm
2) Lebar : 20 25 cm
3) Tebal : 0,8 1 cm
4) Dalam lengkungan : 4 5 cm

Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya, dalam ilmu konstruksi disebut
dengan struktur rangka atap atau konstruksi rangka atap, pemasangan genteng ini dipasang
pada atap miring.Genteng menerapkan sistem pemasangan saling mengunci dan mengikat
(inter-locking), dan biasanya pemasangan dimulai dari paling bawah. Warna dan penampilan
genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian
badan genteng.

Adapun keunggulan jenis penutup genteng tanah liat tradisional, antara lain adalah;
a) Mudah didapat
b) Kuat menahan air hujan
c) Murah harganya
d) Kedap air dan anti rayap
Kekurangan jenis penutup atap genteng tanah liat tradisional, yaitu;
a) Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
b) Mudah retak
c) Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang
dicetak satu persatu.
d) Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju

3.2 Genteng Keramik


Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat, namun genteng ini telah mengalami
proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang
beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 50 tahun. Aplikasinya sangat
cocok untuk hunian modern di perkotaan, dengan permainan atap genteng berbagai macam
model/bentuk atap.

Gambar 4-9 :AplikasiAtap Genteng Keramik Pada Bangunan

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Keramik, antara lain adalah;


a) Bentuknya sudah lebih modern
b) Kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional
c) Kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional karena telah melalui proses finshing,
dan tahan lama 20-50 tahun
d) Mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga rumah terlihat apik
e) Mudah didapatkan di pasaran
f) Sesuaidi daerah panas maupun basah (hujan)
g) ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa menghemat
Kekurangan jenis penutup atap Genteng Keramik, yaitu;
a) Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang
dicetak satu persatu.
b) Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju
c) Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas, sehingga pada
bagian gentengnya ditumbuhi lumut.

3.3 Genteng Beton


Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya
adalah campuran utama beton, yaitu campuran semen PC dan pasir, kemudian diberi lapisan
tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan dalam
waktu yang sangat lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun
hingga 40tahun.

Gambar 4-10 :Berbagai Tipe Atap Genteng Beton

Bentuk atap beton, hampir sama dengan bentuk genteng pada umumnya, hanya saja berbagai
produsen memproduksi genteng beton dengan model/tipe dengan karakteristik masing-masing,
baik itu bentuk, warna dan spesifikasinya. Untuk aspek komersil, produsen genteng beton
membuat cirri dan keunggulan khusus, seperti dirancang khusus dengan bobot yang relatif
ringan, warna yang menarik, model atau tipe genteng, seperti tipe S, M, atau tipe plat vertical,
plat batu, dan lain lain tergantung produsen yang member nama sesuai dengan karakteristik
masing-masing produksi.. Berbagai cara guna menarik dan merangsang konsumen agar
membeli genteng beton yang di variasi dengan model cekungan, warna, atau kemudahan
pemasangan.

Perlu dipahami, bahwa setiap genteng memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan
genteng beton, beberapa karakteristik genteng beton yang dapat menjadi panduan
pemeriksaan visual, yaitu:
1) Bobot; Genteng beton lebih berat dibandingkan genteng keramik;
2) Presisi; Genteng Beton memiliki tingkat presisi yang lebih baik, dikarenakan proses
pembuatan genteng beton tidak mengalami pembakaran sehingga kemungkinan
deformasi pada genteng sangat kecil, selain itu desain genteng ini memungkinan proses
pemasangan lebih cepat.
3) Harga; Harga genteng beton relatif lebih murah dibandingkan dengan genteng keramik,
karena isi/m2 genteng beton lebih sedikit dibandingkan genteng keramik
4) Warna; Warna genteng beton mungkin tidak sekuat warna genteng keramik berglazur,
karena genteng beton umumnya mengalami pewarnaan dengan menggunakan cat
minyak atau coating, tetapi beberapa produsen ada yang mengklaim dapat
menghasilkan coating yang tahan lama. Perbedaan harga karena perbedaan warna
genteng hampir tidak ada, hanya kualitas coating/cat yang mebedakan harga dari
genteng beton, jadi kita dapat lebih fleksibel menyesuaikan warna dengan selera kita
tanpa mengganggu budget awal.
5) Daya serap air; Genteng beton juga lebih mudah/rentan terhadap rembesan untuk
pemakaian jangka panjang, apalagi jika coating/cat nya sudah terkelupas, hal ini akan
berpengaruh pada beban atap pada saat hujan karena pada kondisi ini daya serap
genteng terhadap air sangat tinggi.
6) Model; Model banyak tipe, khususnya model flat lebih cocok dengan desain minimalis,
hal in dikarenakan bentuk dan desain genteng ini murni flat dan lebih presisi.

Gambar 4-11 : Spesifikasi Genteng Beton Model M (Sampel)

Selain dari karakteristik diatas kita dapat melihat dari sisi proses pembuatan genteng itu sendiri,
pada genteng beton yang memiliki bahan dasar campuran beton. yang proses pengeringannya
bergantung pada persenyawaan antara semen sebagai perekat dengan campuran beton.
ditambah dengan press mesin pada saat pencetakan yang menjadi faktor utama kepadatan
beton dari pada genteng itu sendiri.
Gambar4-12 :Spesifikasi Genteng Beton Model Flat (Sampel)

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng beton, antara lain adalah;


1) Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur dan lumut
2) Harganya lumayan mahal
3) Untuk menyusun genteng beton lebih lama
4) Tidak cocok di daerah yang bersalju
5) Bobot, berat sehingga memerlukan rangka atap yang kuat

3.4 Genteng Aspal (Bitumen)

Bahan meterial yang satu ini terbuat dari


campuran lembaran bitumen yaitu turunan aspal
dan bahan kimia lain, di pasaran sering juga
genting jenis ini disebut dengan genteng bitumen
atau atap bitumen.

Bahan aspal dikenal sebagai bahan atau material yang bersifat viskos atau padat, berwarna
hitam atau coklat, yang mempunyai daya lekat (adhesif), dan mengandung hidokarbon yang
dihasilkan dari minyak bumi (aspal alam) dan terlarut dalam karbondisulfida. Aspal telah
digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan waterproofing karena sifatnya yang mampu
menyesuaikan terhadap fluktuasi suhu, dan dapat bersifat sebagai perekat, sebagai filter karna
sifat yang cair pada suhu tertentu dapat mengisi rongga yang kosong dan bersifat kedap air
(waterproof).
Gambar 4-14 :BerbagaiBentuk Atap Genteng Aspal (Bitumen)

Berbeda dengan genteng yang dikenal umum, seperti genteng beton atau tanah liat, genteng
aspal masih belum banyak dikenal orang, dan di pasaran juga masih jarang, dan pengguna
juga masih sedikit. Genteng ini terbuat dari campuran bubuk kertas, serat organik, resin, dan
aspal, genteng ini memiliki bobot lebih ringan dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton,
atau keramik, bobotnya sekitar 4 kg/m2, tentu lebih ringan dibandingkan dengan atap genteng
yang berat satuannya bisa mencapai 4 kg-8 kg. Bobot yang ringan ini dapat menjadi salah satu
keunggulan genteng aspal, dengan bobot yang ringan, konstruksi atap pun dihemat. Selain itu
genting ini sangat lentur dan tahan air, karena kita ketahui bahwa spal berfungsi sebagai
waterproofing hingga membuat atap tahan bocor.

Teknik pemasangan genting ini sama seperti memasang sirap pada umumnya, genteng aspal
ini adalah sirap versi modern, pemasangannya sama dari bawah ke atas. Bentuk genteng aspal
atau atap bitumen bermacam-macam, tergantung pabrik yang produksi, di pasaran ditemui
berbagi bentuk atap bitumen, yaitu;
1) Atap Bergelombang, bentuknya seperti seng gelombang;
2) Atap Datar, bentuknya seperti atap sirap, atau berbentuk lembaran;
3) Atap Genteng, bentuknya seperti atap genteng.
Gambar 4-15 :BentukAtap Genteng Aspal (Bitumen) Model Singel

Berbagai pabrik di Indonesia telah memproduksi genteng jenis ini, dengan model, ukuran serta
warna yang beragam. Genteng aspal bitumen ada yang dikombinasi dengan bahan berbagai
macam yang tujuannya memperkuat serta memperindah tampilan, seperti kombinasi material
fiber dan aspal, dan kombinasi dengan batuan berwarna yang menghasilkan paduan warna
serasi. Prodk genteng seperti ini, menghasilkan genteng yang flexible, dapat dipasang dalam
berbagai bentuk dan ragam motif. Pemasangan atap dapat dipasang dalam kondisi kemiringan
yang ekstrim.Kemudian ada berbagai model juga yang diproduksi oleh pabrikan, seperti model
datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, multipelks dan rangka dikaitkan
dengan bantuan sekrup. Ada juga model genteng aspal yang dilem ke papan, untuk jenis
kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah;
1) Kekuatan; Tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;
2) Pemasangan; Kemiringan pemasangan dapat dipasang pada kemiringan yang landai
22,5 sampai 90, mudah dan praktis pemsngannya;
3) Warna; Memiliki warna yang beragam, serta terlindungai anti pudar dan anti jamur;
4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng keramik dan beton.

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah;
1) Harga mahal;
2) Sulit didapat di setiap toko;
3) Tidak cocok digunakan didaerah panas

3.5 Genteng Metal


Genteng metal terbuat dari lembaran metal
yang diproses degan bahan pelapis, pada
permukaan bagian atas dilapisi dengan butiran
pasir dan aspal yang direkatkan, kemudian
difinishing dengan cat, dan dibentuk seperti
genteng, dengan ukuran tertentu.
Ukuran genteng metal, bervariasi, ada yang dibuat lebih besar dari genteng tradisonalt, yakni
sekitar 60120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. Pemasangan genteng ini tidak jauh beda
dengan genteng dari tanah liat, karena memiliki ukuran yang lebih lebar maka dapat
mempercepat waktu pemasangan pada sebuah bangunan. Genteng jenis ini biasanya
memerlukan sekrup untuk pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya
yang ringan. Pilihan warna genteng metal yang tersedia sangat variatif dan menarik, kombinasi
warna atap dan dinding bangunan dapat menciptakan estetika dan arsitektur yang indah.

Gambar 4-17 : Komposisi Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan)

Teknik pemasangan genteng metal pada prinsipnya sam dengan pemasangan genteng
tradisonal atau genteng keramik, bedanya terdapat pada perekatan/pemakuan, dimana
biasanya dilekatkan menggunakan sekrup, paku, atau pengunci khusus. Bentuknya lembaran,
mirip seng, genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk
lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat
hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar),
dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.Karena ukurannya lebih lebar dan ber
variasi, tentu letak dan kedudukan konstruksi pendukung, seperti reng akan berbeda jaraknya,
misalnya untuk ukuran lebar 80 cm dan panjang 77cm akan menyesuaikan. Pemasangan akan
lebih cepat, karena lembaran yang lebih luas, teknik penempelan dilakukan dengan cara
menempatkan genteng di atas reng yang telah disiapkan, kemudian tempelkan menggunakan
paku. Ada pemasangan genteng jenis ini yang lebih praktis, karena pabrik sudah melengkapi
dengan pengunci khusus atau paku, di samping ukurannya yang lebar dan panjang sesuai
produk/pesanan, akan mempercepat proses pengerjaan. Pada pemasangan genteng metal
yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah genteng tidak sama, sehingga perlu
diperhatikan posisinya. Sehingga perlu diperhatikan pemasangan lembaran pada sayap kanan
dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri. Cara pemotongan genteng metal hanya dapat
dilakukan dengan memakai gunting besi, dan lihat posisi yang dipotong untuk bagian atas
genteng dimana gording terpasang.

Berikut beberapa keunggulan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu;


1) Kekuatan; Dilapisi bahan anti karat, pasir dan tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;
2) Pemasangan; mudah dan praktis pemasangannya karena berbentuk lembaran
perpaduan seng dengan genteng;
3) Warna; Memiliki warna yang beragam dan tahan lama;
4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng tradisonal, keramik dan beton;
5) Teknologi baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan tidak mudah
terbakar.
6) Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecet ulang yang
tentunya memerlukan biaya tambahan
Gambar 4-18 : Aksesoris Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan)

Berikut beberapa kekurangan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu;


1) Mahal bila dibandingkan dengan bahan genteng tradisonal dan seng;
2) Pemasangan tidak rapi akan menimbulkan efek tambal dan tidak indah dilihat;
3) Kemampuan insulasi panas dan kebisingan yang ditimbulkan pada waktu hujan, masih
belum sebaik genteng keramik dan genteng beton;
4) Menyerap panas.

4. Atap Beton

Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton bertulang, yang difungsikan
sebagi atap dan biasanya merupakan atap datar. Banyak digunakan pada rumah-rumah
modern minimalis dan kontemporer.Atap beton memiliki bobot yang berat, oleh karena itu untuk
pembuatan perlu perencanaan oleh ahli untuk perhitungan konstruksi akibat beban beban yang
dipikul serta pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Banyaknya kasus runtuhnya konstruksi
pembuatan plat beton pada bentangan yang panjang dan luas, dikarenakan perencanaan yang
kurang teliti. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai
tempat beraktifitas seperti menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot atau aktivitas lain
yang dapat dipikul oleh konstruksi.

Pemsangan plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan
menggunakan tulang besi beton 2 lapis, menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10
cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen
minimum. Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm
dengan tulangan besi beton 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20
cm, diambil nilai yang terkecil, sebagai bahan referensi tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x
7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya
menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi
diameter 6 mm berjarak 10 cm. Kemudian untuk plat konsol (cantilever) lebar bentang yang
direkomendasikan maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung oleh ahli
dibidangnya, hal ini untuk mencegah runtuh dan tidak kokohnya plat beton.
Kebocoran pada atap beton sering sekali terjadi, untuk itu perlu perencanaan yang teliti dan
perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya.
Untuk mencegah kebocoran, keruntuhan, dan berfungsi melindungi ruangan dari panas
matahari dan hujan pembuatan atap beton harus memenuhi syarat-syarat yaitu yang
ditentukan. Dalam hal ini dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan atap merupakan penentu
berhasil atau tidaknya pekerjaan atap seperti bocor atau tidaknya bangunan atap. Pelaksanaan
pekerjaan atap beton, secara teknis terbuat dari beton bertulang, dimana pekerjaan terdiri dari
dua bagian, yaitu pekerjaan adukan beton dan pekerjaan pembesian (tulangan) beton.

Susunan campuran adukan untuk atap beton harus kedap air, artinya perbandingan campuran
yang digunakan biasanya diambil 1 PC : 1 1/2 PS : 2 1/2 KR oleh tukang di lapangan disebut
campuran beton kental. Pemakaian air dalam adukan beton untuk bangunan atap hendaknya
diambil secukupnya saja artinya paling banyak terbatas pada sifat adukan beton dapat
dikerjakan dan tidak boleh memakai air yang berlebih-lebihan yang dapat mengakibatkan
adukan beton menjadi sangat cair. Pada adukan beton yang sangat cair dapat mengakibatkan
beton setelah menjadi keras akan dapat dengan mudah ditembus oleh air. Air yang digunakan
untuk adukan beton harus air tawar dan bersih atau memenuhi syarat penggunaan air sebagai
campuran beton, demikian pula bahan tambahan pasir dan krikil harus juga bersih dari segala
kotoran. Hal ini dimaksudkan agar mutu beton dapat terjamin baik terhadap kekuatan maupun
terhadap sifat tahan tembus air (kedap air).

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan, yaitu;
1) Kekuatan;kekuatannya sangat besar, karena merupakan campuran pasir,krikil,semen
dan air
2) Bobot; Bobot berat
3) bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran
4) Model atap datar sehingga pada bagian atap bisa dilakukan aktivitas lain
(menjemur,menaruh pot,dll)
5) Tahan terhadap hempasan angin
6) Bisa digunakan di daerah panas dan hujan
Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan, yaitu;
1) Harga bahan-bahan lebih mahal
2) Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama
3) Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan waterproofing
pada bagian atas plat.
4) Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
5. Atap Kaca

Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah
pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung
dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Penggunaan atap
kaca pada area depan bangunan, atau teras bangunan menjadi area yang modern, sebagai
tempat bersantai dan menikmati pemandangan di sekitar tanpa harus berpikir tentang cuaca
yang ada baik hujan ataupun sinar matahari. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang
berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan, dan tersedia dalam berbagai
warna, walaupun tampaknya kaca bening masih merupakan pilihan terpopuler saat ini. Sebuah
atap kaca dengan warna yang terang dapat menambahkan sentuhan individualitas dan gaya
untuk, rumah kantor atau toko. Sedangkan untuk model dam macam atap, dapat dipilih jenis
serta model atap datar, atap pelana, melengkung, flat memanjang dan kombinasi dengan bahan
penutup atap lain yang banyak di jual di pasaran, dan tersedia dalam berbagai ukuran dan
gaya permukaan.

Penggunaan atap kaca biasanya diaplikasikan pada atap carport atau ruangan yang
membutuhkan sinar alami dan cahaya segar, namun jika kita menginginkan sesuatu yang
berbeda, kita bisa menggunakannya pada ruang lain, seperti kamar mandi. Mengaplikasikan
atap kaca pada kamar mandi dapat memberikan sensasi yang unik, hal lain pastikan bukaan
pada kamar mandi dapat mengakomodasi sirkulasi udara yang optimal, juga panas yang masuk
melalui atap kaca. Dalam pemasangannya, kita harus memperhatikan beberapa pedoman agar
tahan cuaca, gunakan kaca berketebalan minimal 10mm. Konstruksi atap sebaiknya landai,
dengan kemiringan sekitar 2-3 derajat, rangka bisa terbuat dari besi pelat siku dengan jarak
antar batang penahan kaca sekitar 50cm. Perawatan kaca jenis ini sangat mudah, cukup
dengan membersihkannya secara rutin dengan air dan gosok kaca menggunakan lap yang
direndam cairan sabun.

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Kaca, pada bangunan, yaitu;


1) kedap air
2) bisa digunakan di daerah panas dan hujan
3) bagian rumah dapat tersinari matahari secara alami
4) tidak perlu menyalakan lampu di siang hari
5) hemat listrik
6) bebas rayap
7) tahan terhadap hempasan angin
8) mudah didapatkan di pasaran
Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Kaca, pada bangunan, yaitu;
1) jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna
2) harganya mahal
3) tidak bisa di daur ulang

6. Atap Polycarbonate

Atap Polycarbonate dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini berbentuk lembaran yang
besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan. Polycarbonate
adalah bentuk atap berongga transparan yang biasa digunakan untuk atap garasi, tempat
jemuran, penutup atap kanopi, gazebo, carport, skylight, bahkan atap jembatan
penyeberangan. Perencanaan atap polycarbonate sudah sangat bervariasi dan bisa
digabungkan dengan berbagai material lain seperti kayu, besi, beton dan sebagainya. Atap
polycarbonate ini menjadi pilihan untuk membuat atap carport karena cepat pemasangannya,
murah, dan tidak sulit seperti pembuatan konstruksi atap lainnya. Pada dasarnya konstruksi
atap polycarbonate adalah konstruksi atap ringan karena bobot polycarbonate sangat ringan.
Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari
atap-atap lainnya.

Pemeriksaan visual untuk memilih kualitas polikarbonat (polycarbonate) adalah dengan


menekan kuat dengan jari penampang berongga pada lembaran polikarbonat, jika berkualitas
jelek maka konstruksi berongga polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan kuat menahan
tekanan jari ('penyok'). Pemeriksaan dengan cara pada beberapa merk polikarbonat yang
berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada polikarbonat dengan harga yang
termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih jelas melihat perbedaannya. Dipasaran
ada beberapa macam merk polycarbonate, diantaranya ; Lexan, Twinlite, Starlite, Solarlite,
Carbolux, Lexan Carboron, GE, Molydex, X-Lite, Cladian Plast, dan masih banyak lagi merk
lainnya.
Gambar 4-19 : Bentuk Atap Polycarbonate

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap polycarbonate, pada bangunan, yaitu;


1) Bahan material yang kuat dan kokoh serta ringan
2) Dapat meredam radiasi matahari, dan dapat digunakan di daerah panas dan hujan
3) Flexible, Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan mudah dipakai jika
luasan yang diperlukannya besar
4) Lebih cepat dalam pemasangannya
5) Mudah didapatkan dipasaran
6) kedap air
7) Modelnya simple dan elegan untuk penutup atap maupun pagar
8) Tersedia berbagai warna, bahkan ada yang transparan

Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap polycarbonate, pada bangunan, yaitu;


1) Mahal
2) Digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon
3) Terdapat unsur plastic sehingga sulut di daur ulang

7. Atap Asbes

Asbes atau asbestosadalah campuran mineral silikat yang memiliki serat kristal diantaranya
asbestiform, fibrosa tipis kristal, theinhalasi dari serat asbes. Asbes menjadi semakin populer di
kalangan produsen dan pembangun pada saat ini karena penyerapan suara, kekuatan tarik
rata-rata, dan ketahanan terhadap panas, listrik dan kerusakan kimia. Asbes yang digunakan
dalam beberapa produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan pada oven listrik dan
kabel kompor listrik untuk perusahaan insulasi listrik pada suhu tinggi, dan di dalam bangunan
untuk yang tahan api dan isolasi sifat, kekuatan tarik fleksibilitas, dan ketahanan bahan
kimia.Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat
serat untuk menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan
herpes zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan.

Beberapa jenis asbes seperti aktinolit, amosite, anthophyllite, crocidolite, tremolite, dan
cempaka, dan jenis yang dikenal sebagai amfibol memiliki serat yang sangat kuat dan kaku,
dan dapat ber efek pada bahaya kesehatan. Serat asbes Amphibolic dapat menembus jaringan
tubuh, terutama di paru-paru, dan akhirnya menyebabkan tumor untuk berkembang.Jenis
asbes, chrysotile, dikenal sebagai serpentin. Serat nya jauh lebih lembut dan lebih fleksibel
daripada asbes amphibolic, dan efeknya lebih kecil pada jaringan tubuh. Sepertinya saat ini
banyak orang sudah mengetahui bahwa atap rumah yang terbuat dari bahan asbes merupakan
bahan bangunan yang dapat menimbulkan penyakit, sisi risiko ini menjadi pertimbangan
kelemahan atap asbes. Tetapi pertimbangan lain, karena bahan atap asbes mempunyai
banyak keuntungan, diantaranya, seperti bahannya ringan, tidak mudah rusak atau jebol, rumah
menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas dari matahari dan
tentunya juga harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan bahan bangunan, kemudian
mudah di dapat karena hampir semua toko bahan bangunan menjualnya.

Gambar 4-20 : Konstruksi Rangka Atap Asbes Gelombang

Atap asbes yang baik adalah yang diproduksi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, dan
ketetapan perdagangan di Indonesia, setiap produksi yang standar harus memiliki ciri logo SNI
pada setiap lembarnya. Pemeriksaan visual atap asbes, seperti permukaan yang licin, warna,
bentuk dan tinggi gelombang yang seragam, mempunyai keseragaman warna, bentuk dan
tinggi gelombang yang seragam, tidak cacat atau bocor.Atap asbes saat ini banyak digunakan
untuk bangunan-bangunan yang luas, maupun bangunan rumah sederhana, seperti gudang,
pabrik, sekolah dan rumah rumah di pedesaaan.

Gambar 4-21 : Urutan Pemasangan Atap Asbes Gelombang

Sepesifikasi asbes yang dapat dijelaskan, adalah seperti berikut ini;


ukuran panjang standard, 300, 2.700, 2.400, 2.100, 1.800 mm, dan Panjang yang dibuat
atas pesanan 1.500, 1.200, 1.000 mm
Lebar efektif 1.000 mm
Lebar keseluruhan1080 mm
Tebal 6 mm
Jarak gelombang 145 mm
Tumpangan samping 80 mm
Tinggi gelombang 50 mm
Berat rata-rata :Lembaran pada kelembaban normal 13 kg/m, Lembaran yang dijenuhkan
15,5 kg/m

Teknik pemasangan atap asbes, bahwa pada gelombang-gelombang lembaran atap pada
kedua belahan harus tepat pada satu jalur. Baris atas harus di cut dalam hubungannya dengan
nok paten gelombang.

Berikut ini adalah contoh spesifikasi atau data teknis, asbes gelombang yang diperoleh dari
sample produk sebuah pabrikan.

Tabel Data Teknis Atap Asbes Gelombang


Adapun keunggulan jenis penutup atapAsbes, antara lain adalah;
a. Tahan panas
b. Mampu meredam suara
c. Anti rayap
d. Kedap air
e. Mudah didapatkan di pasaran
f. Harganya murah
Kekurangan jenis penutup atap Asbes, yaitu;
a. Terdapat bahan mineral Amosite dan crocidolite yang dapat menyebabkan penyakit
paru-paru
b. Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang ada pada asbes

Gambar 4-22 : Tumpangan Lebar da Penempatan Paku


Gambar 4-23 : Tumpangan Panjang

Gambar 4-24 : Posisi Pemasangan Atap Asbes Gelombang

Pada pemasangan seng asbes, semua tumpangan akhir harus terletak diatas gording atau
kayu dan paku pancing/sekrup terletak pada as tumpangan. Sedangkan tumpangan samping
80 mm satu gelombang, jarak maksimum antara gording dengan gording 1250 mm, tetapi jarak
yang sebenarnya tergantung panjang lembaran dan tumpangan akhir yang dikehendaki.
Pemasangan pada gording kayu untuk lembaran yang tidak rangkap digunakan sekrup
galvanisir 90 x 6 mm dengan ring metal yang digalvanisir berbentuk segi empat juga ring karet.
Bila lembaran rangkap digunakan sekrup 100 x 6 mm dengan ring metal dan ring karet
sebaiknya ring karet di sekat dengan asbes seal. Pada waktu pengeboran lubang untuk
pemasangan sekrup lebih besar 2 mm dari pada diameter sekrup, pemasangan pada gording
besi menggunakan paku pancing diameter 6 mm. Panjang paku pancing 90 mm lebih panjang
dari pada tingginya profil gording dan panjang ulir minimum 40 mm untuk menerima ring dan
mur. Disamping itu juga harus menggunakan ring metal segiempat yang di galvanisir dengan
ring karet dan asbesseal.

Pada pemasangan aksesoris, seperti nok, untuk nok stel gelombang,pasang semua rol dalam
dahulu dengan susunan dari kanan kekiri baru kemudian di susun rol luar dengan sayap
menghadapkebelahan atap lain. Pada tumpangan nok tak perlu dipotong (mitre cut), kemudian
rol dalam harus terpasang baik, sebelum rol luar, kencangkan sekrup melalui puncak
gelombang ke 2 dan 6. Pada Nok stel rata, dapat distel sudutnya dengan sayap yang rata
cocok untuk semua atap dengan kemiringan sampai 30.Sangat cocok untuk jurai pada atap
piramida, panjang efektif1000 mm, lebar sayap 225 mm, tebal 6 mm. Pemasangan model nok
ini harus disekat dengan adukan semen dan pasir, pada jarak 50 mm dari tepi sayap rata nok.
Pasang dahulu rol dalam baik-baik baru rol luar kencangkan sekrup melalui puncak gelombang
ke 2 dan ke lembaran atap.

Pada nok paten gelombang, cara pemasangannya, bahwa pada gelombang-gelombang


lembaran atap pada kedua belahan harus tepat pada satu jalur. Baris atas harus di mitre cut
dalam hubungannya dengan nok patent gelombang. Selanjutnya seperti pada nok yang lain
pemasangannya. Pada nok gigi gergaji, ini dapat distel dengan sayap gelombang, sayap
vertikal rata dan penutup ujung, nok Ini dapat dipakai untuk atap gigi gergaji kemiringan
terbesar 30. Kemudian panjang efektif sayap bergelombang 1000 mm, panjang efektif sayap
rata 1700 mm, lebar sayap bergelombang 300 mm, lebar sayap rata 300 450 mm dan tebal 6
mm.. Memasangnya harus dari sayap yang bergelombang dan harus diskrup ke gording paling
sedikit 3 buah perlembar, penutup ujung gergaji ini dibuat disesuaikan terhadap panjangnya
sayap rata dari nok gigi gerigi.

Pada pemasangan konstruksi penutup asbes, dilakukan pedoman sepert beriktu ini;
1. Penutup saluran bergelombang; Pemasangan Letaknya penutup saluran dibawah deretan
atap sehingga lidah menyentuh bagian dalam dinding talang
2. Penutup ujung atas bergelombang; Sekrup dipasang melalui puncak gelombang ke 2 dan
ke 6 -Sambungan pada penutup ujung mundur 1 gelombang untuk menghindari
penumpukan ketebalan lembaran.
3. Penutup sisi; Digunakan sebagai penghubung dinding vertikal dengan lembaran atap yang
arah puncak gelombangnya sejajar dengan dinding vertikal.
Panjang efektif 2400 mm
Ukuran luas 75 x 250 x 50 mm
Tebal 6 mm
Bila sisi yang 50 mm tak dapat menyentuh gelombang (lekuk) atap misalnya
mengganggu lebih baik dipotong/dikurangi.

Pada lisplang, dipersyaratkan seperti berikut ini;


1) Lisplang siku-siku; Lisplang untuk penghubung sudut atap dan dinding. Panjang
efektif2400 mm, Sayap rata 200 x 200 mm Tebal 250 x 250 mm Tebal 6 mm
2) Lisplang lengkung; Panjang efektif 2400 mm, Ukuran bagian225 x 100 x 25 mm,
Tebal 4 mm

JURAI
Pada atap perisai, pertemuan antara bidang atap yang merupakan garis miring menyudut
disebut jurai bubungan miring.Pertemuan dari kedua bidang yang menjorok kedalam disebut
dengan jurai dalam atau jurai talang. Apabila kita melihat suatu gambar tampak atas dari suatu
rencana atap, maka panjang jurai luar ataupun dalam belum merupakan suatu garis atau
panjang yang sebenarnya disini sangat penting sekali, untuk memesan kayu yang diperlukan
untuk jurai tersebut. Untuk mencari panjang sebenarnya dari balok jurai pada prinsipnya
digunakan dengan cara rebahan ataupun putaran seperti dalam pelajaran ilmu proyeksi .

JURAI DALAM

Gambar 4-25: Jurai Dalam


Jurai dalam keadaannya berlawanan dengan jurai luar. Pada jurai luar air mengalir dari jurainya
tetapi pada jurai dalam air justru mengalir ke jurainya untuk itulah pada jurai dalam harus
dipasangi talang. Konstruksi jurai dalam prinsipnya sama dengan jurai luar. Pemasangan balok
diagonal agak sulit sebab untuk mendapat tumpuan kedua ujung balok pincang tidak mudah,
jalan satu-satunya disunatkan/dihubungkan dengan balok atap yang terdekat. Sedang untuk
menghindari kesulitan pertemuan antara kuda-kuda dan bagian bawah balok jurai dalam, maka
letak kudakuda digeser 20 25 cm dari sudut tembok. Pada jurai dalam bobot penutup atap
menekan gording-gording serta berusaha untuk memisahkan, maka disini perlu tumpuan untuk
mencegah hal tersebut. Pada ujung gording dibuatkan pern pendek 1 1,5 cm setebal gording
dan lebarnya lebar gording, kedua sisi samping jurai dibuat takikan berbentuk jajaran
genjang, pen menyesuaikan bentuk ini. Diatas balok jurai dalam dipasang papan tebal 2 cm
untuk alas seng yang pada kedua sisinya dibatasi reng.Seng biasa digunakan ialah jenis BWG
32.Papan talang dapat dipasang pada titik usuk atau rata ataupun diatas usuk ataupun diatas
usuk tanpa takik.

C. Model Atap

Moodel atau bentuk atap akan menambah nilai keindahan dan artistik dari bangunan itu..Desain
model atap merupakan bagian yang berperan penting dalam keindahan bentuk bangunan
bahkan kadang kala atap menjadi suatu ciri khas dari sebuah bangunan atau ciri khas daerah
tertentu . Oleh karena itu arsitek sering kali membuat bentuk atap yang aneh atau lain dari pada
yang lain. Bentuk bangunan arsetekturnya sangat dipengaruhi desain atap yang dibuat,
berbagai bentuk atau model atap saat ini banyak digunakan dalam desain rumah, pada saat ini
dikenal orang yang lagi trendi adalah model atap minimalis.Untuk lebih mengenal bentuk atau
model atap, berikut ini ditampilkan model-model atap bangunan.

1 Atap Pelana
Gambar 4-26: Atap Pelana

Model atap pelana sangat sederhana, bidang atap initerdiri dari dua sisi yang bertemu pada
satu garis pertemuan yang disebut bubungan. Pada desain rumah dengan gaya tradisional
ataupun modern, atap pelana ini juga cocok. Desain dari atap pelana tersebut memiliki
kemiringan sekitar 35 derajat, kemiringan tersebut dapat menciptakan daya serap radiasi dan
panas dari matahari amat bagus, juga guyuran dari hujan akan segera dengan mudah mengalir.
Bidang atap teridiri dari duasisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut
bubungan, selain itu dalam pengerjaannya atap pelana membutuhkan bahan yang sedikit
karena konstruksinya lebih sederhana, membuat proses pengerjaan atap pelana jadi lebih
cepat.

2 Atap Perisai (Limas)

Gambar 4-27 : Atap Limas

Model atap perisai (limas) merupakan pengembang dari atap pelana, berupa bidang yang
miring pada semua sisinya, dan terbentuk dari dua bidang segitiga dan dua bidang
trapesium.Sudut yang digunakan pada atap perisai sekitar 30 derajat - 40 derajat.Bidang atap
teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut dengan bubungan.
Model atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun bangunan atau
rumah sederhana di desa maupun di kota, karena bentuknya yang sederhana, gampang
membuatnya dan biayanya ekonomis. Bahan yang sering dipakai pada atap model ini, adalah
bahan yang berbentuk lembaran seperti asbes, seng dan sebagainya.Model seperti ini dipilih
dimaksudkan agar tidak banyak diperlukan pemotongan atap untuk membuat sudut jurai luar.

Keunggulan dalam pemakaian atap perisai itu hampir semua dinding luar terlindung dari panas
terik matahari dan air hujan karena bentuknya yang miring pada semua sisinya, dan arah angin
yang menerpa rumah dibelokkan ke atas sehingga mengurangi resiko kerusakan struktur dan
kebocoran berupa rembesam air, tetapi struktur dan konstruksinya lebih kompleks, dibutuhkan
perencanaa dan perhitungan yang lebih rumit dan lebih teliti. Jumlah penutup atap yang cukup
banyak mengakibatkan banyaknya sambungan atap yang menimbulkan resiko kebocoran lebih
besar.

3 Atap Datar

Gambar 4-28 : Atap Datar

Model Atap datar, dari segi pembuatannya paling sederhana, demikian juga penampakannya,
atap ini biasanya terbuat dari bahan beton yang di bentuk atau di cor langsung di tempat.
Kerugian pemakaian atap jenis ini bagi rumah tinggal adalah kurang mampu mengalirkan air
sehingga peluang bocor, akibat genangan air yang tertahan.Risiko seringnya atap model datar
ini bocor atau rembes, maka pengerjaan adukan dan ketika pengecoran memrlukan ke hati-
hatian dan pengawasan oleh ahli di bidangnya.Atap datarbisaanya digunakan untuk bangunan
bertingkat, balkon yang bahannyabisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari
asbes maupun sengyang tebal.Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap
dibuatmiring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
4 Atap Sandar

Gambar 4-29: Atap Sandar

Model atap sandar biasa digunakan untuk bangunan bangunan tambahan misalnya; selasar
atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai untuk rumah rumah modern. Atap
sandar biasa disebut dengan atap tempel, umumnya terdiri atas dua bidang atap miring, bagian
tepi atasnya bersandar atau menempel pada tembok bangunan. Konstruksi bentuk atap sandar
menggunakan konstruksi setengah kuda kuda untuk mendukung balok gording, dan kemiringan
atapnya dapat diambil 30 derajat atau 40 derajat bila memakai bahan penutup dari genteng.
Untuk bahan penutup dari semen asbes gelombang dan seng gelombang kemiringan atapnya
dapat diambil 20 derajat atau 25 derajat, yang pada pemasangannya tidak memerlukan reng

5. Atap Mansard

Model atap ini terdiri dari


dua atap yang terlihat
bersusunatau bertingkat.
Atap mansard jarang
digunakan untuk bangunan
rumah zaman sekarang ini,
dahulu juga hanya di bangun oleh pemrerintah Belanda, karena model atap ini, adalah model
atap dahulu ketika zaman penjajahan, yang dipengarhi model dari eropah.

6. Atap Menara
Model atap menara hamper sama dengan atap tenda,
bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi sehingga
kelihatan lebih lancip. Model atap ini banyak kita
jumpai pada bangunan gedung khusus,seperti bangunan
atap gereja, atap menara masjid dan lain lain.

Gambar 4-31 : Atap Menara

7. Atap Setengah Bola ( Kubah )

Bentuk atap melengkung setengah bola.


Model atap ini banyak kita jumpai pada
bangunan gedung khusus, seperti
bangunan atap gereja, atap menara masjid
dan lain lain.

Gambar 4-32 : Atap Kubah

8 Atap Piramida

Bentuk atap ini terdiri lebih


dari empatbidang yang sama
bentuknya. Bentuk denahpada
bangunan dapat segi 5, segi
6, segi 8 dan seterusnya

Gambar 4-34 : Atap Piramida

9. Atap Gergaji
Gambar 4-35: Atap Gergaji

Model atap ini terdiri dari dua bidang atau lebih atap yang tidak sama lerengnya. Atap ini
biasanya digunakan untuk bangunan besar/luas, seperti bangunan pabrik, gudang atau
bengkel

10 Atap Tradisional (Daerah)


Gambar 4-36 : Atap Tradisional

Anda mungkin juga menyukai