Anda di halaman 1dari 7

6.

Obat Antibiotik Golongan Kuinlon


Contohnya obat merek abaktal, akilen, armolec 500, avelox, bactiprox,
baquinor, bernoflox, dan lain-lain.

1. Asam Nalidiksat (Nogram), Asam Pipemidat (Deblaston),


Norfloksasin (Barazan).
i. Indikasi Penggunaan terapi: karena pada
dosis yang umum konsentrasi antibakteri hanya tercapai di dalam urine,
senyawa ini cocok untuk infeksi saluran kemih, infeksi organ (jalan
pernapasan, ruang abdomen, kulit dan jaringan lunak) oleh kuman yang
sensitive, infeksi urologis, gonore, infeksi deengan klamidia dan mikoplasma,
tuberculosis. Karena efektifitasnya terhadap helicobacter pylori juga
digunakan pada gastritis kronis ulkus duodenum.

ii. Farmakokinetik:
Mekanisme kerja: subunit A dari DNA-girase dihambat dengan demikian,
penghambat gilase menghambat puntiran DNA (supercoiling) yang mutlak
diperlukan untuk fase istirahat.

Ikatan
Absorspi Protein Metabolism
Dosis oral plasma t1/2 e Eliminasi

1-20,1- >95% 7-8 Gagal


Ofloksasin 0,4g/hari (baik) 30-40% jam dalam
bentuk
yang
20,25-0,75 70% 3-4 sebagian
Siprofolaksin g/ hari (baik) 25-40% jam Sebagian aktif
iii. Farmakodinamik:

1) Mekanisme kerja: subunit A dari DNA girase dihambat. Dengan


demikian penghambat girase menghambat puntiran DNA (supercoiling) yang
mutlak diperlukan untuk fase istirahat.

2) Tipe efek bakterisid primer

3) spectrum aktivitas: kuman gram negative (inklusif spesies


Pseudomonas dan Salmonela) dan Gram positif. Klamidia, mikoplasma dan
legionela kepekaan sedang.

4) Efek terhadap beberapa mikobakteria juga bermakna (ofloksasin).

Perkembangan resistensi selama terapi berlangsung lambat. Kuman yang


resisten terhadap nalidiksin sensitive terhadap senyawa yang lebih baru.
iv. Dosis:

Ikatan
Absorspi Protein
Dosis oral plasma t1/2 Metabolisme Eliminasi

1-20,1- >95% 7-8 Gagal


Ofloksasin 0,4g/hari (baik) 30-40% jam dalam
bentuk
20,25- yang
0,75 g/ 70% 3-4 sebagian
Siprofolaksin hari (baik) 25-40% jam Sebagian aktif
v. Efek Samping:

Mual, rasa tidak enak diperut, dyspepsia, kembung, diare danstomatitis,


colitis psedomembranosa, sakit kepala, pusing, tidak enak badan,
mengantuk, rasa capek, kegelisahan, insomnia (sulit tidur), terkadang
depresi, halusinasi, pandangan kabur, psikosis dan kejang, kulit kemerahan.

1. Obat merek Ciprofloxacin OGB Dexa, golongan Kuinolon


i. Indikasi:

infeksi ringan, berat, gonore.

ii. Dosis:

Obat merek Ciprofloxacin OGB Dexa, golongan Kuinolon. Dosis:

1) Infeksi ringan: sehari 2250 mg.

2) Infeksi berat: sehari 2500 mg.

iii. Efek Samping:

Mual, rasa tidak enak diperut, dyspepsia, kembung, diare danstomatitis,


colitis psedomembranosa, sakit kepala, pusing, tidak enak badan,
mengantuk, rasa capek, kegelisahan, insomnia (sulit tidur), terkadang
depresi, halusinasi, pandangan kabur, psikosis dan kejang, kulit kemerahan.

7. Obat Antibiotik Golongan Makrolid


8. Eirtromisin (Erythrocyn ), Josamycin (Wilprafen), Spiramisin
(Selectomycin), Roksitromisin (Rulid), Klaritromisin (Klacid).
Penggunaan

Contohnya obat merek: abbotic/ abbotic XL, anbiolid, aztron, bannthrocin,


bicrolid, binoklar, binozyt, biostatic, clanine, clapharma, colistine, comtro,
corsatrocin, dan sebagainya.

i. Farmakokinetik:

1) Eritromisindiinaktivitasi oleh asam lambung. Untuk memperbaiki


abasorpsinya pada pemakaian oral, maka digunakan bentuk ester.
Pemberian bersama makanan mengurangi bioavailablitias sistemik.

2) Roksitromisin setelah pemberian oral diabsorbsi cepat dan baik (dosis


rendah). Bioavailablitias oral tidak dipengaruhi oleh penyerapan makanan
pada waktu yang sama. Karena t1/2 panjang (pada orang lanjut usia hingga
27 jam) pemberian dapat dilakukan 1 -2 kali sehari.
3) Klaritomisin sebagai 6- metoksieritromisin bersifat stabil terhadap
asam. Pemberian makanan waktu yang sama tidak mempengaruhi
biovalibilitas sistemik.

ii. Indikasi Penggunaan Terapi:

1) Pada alergi penisilin dan kuman yang resisten terhadap Peniseilin, serta
penting untuk infeksi dengan Mycoplasma pneumonia, Legionella dan
Kampilobakter.

2) Spiramisin digunakan terhadap Toksoplasmosis selama kehamilan.

Mekanisme kerja: Biosintesis protein (elongasiinhibisi terhadap translokasi)


dihambat oleh pengikat pada subunit 50S.

Tipe efek: bakteriostatik

Spectrum aktivitas: mencakup terutama kokus positif dan gram negative,


legionella, klamida dan mikoplasma. Di antara anggota golongan Makrolid,
terhadap Linkosamid serta Kloramfenikol ada resistensi silang parsial.
Perkembangan tensi terjadi dengan cepat menurut pola langkah tunggal.

iii. Kontraindikasi:

Kontra indikasi pada kerusakan hati (Eritromisinestolat dan TAO), massa


menyusui.

iv. Dosis:

Dosis Absorbsi Ikatan t1/2 Eliminasi


protein
Oral plasma

Eritromisin 1-2 g/hari 20% 50-60% 2-3 jam

1,5-5
Josamisin 1-2 g/hari 50% 15% jam

0,15-0,3 8,3-10 Terutama


Roksitromisin g/hari >90% 74-97% jam melalui
biotransformasi
0,5-1 g/ 2,5-6 dan sekresi
Klaritromisin hari 50%-60% 70% jam empedu
v. Efek Samping:

Efek samping (10%): sangat jarang bersifat serius: keluhan lambung


karena iritasi lokal, hepatitis kolestatis disebabkan oleh Eritromisinestolat
dan Triasetiloleandromisin (TAO), pada dosis tinggi, kerusakan pendengaran,
reaksi alergis.

1. Obat merek Binozyt, golongan Makrolida


i. Indikasi:

1) Pengobatan pada usia lebih dari 16 tahun dengan infeksi saluran


pernafasan atas (misalnya Sinusitis, faringitis, tonsillitis, dan media otitis
akut)

2) Infeksi saluran pernapasan bawah (misalnya Bronkitis akut dan ringan


sampai pneumonia berat sedang)

3) Infeksi kulit dan jaringan lunak

4) Infeksi genitalia tanpa komplikasi karena Chlamydia trachomatis

5) Faringitis karena strep pyogenes

6) Profilaksis karena demam rematik.

ii. Kontra Indikasi:

Obat merek Binozyt, golongan Makrolida. Kontra Indikasi: hipersensitif


terhadap azitromisin atau makrolid.

iii. Dosis:
1) Obat merek Binozyt, golongan Makrolida. Dosis:

2) Penyembuhan hubungan seksual dewasa dan lansia karena


Chlamydia trachomatis:100 mg dosis tunggal oral

3) Dewasa lebih dari 16 tahun:1500 mg dalam 3 hari (500 mg/


hari) atau rejimen 5 hari (500mg dosis tunggal pada hari 1, kemudian sehari
250 mg pada hari 2-5)

4) Dapat diminum dengan makaann untuk mengurangi


ketidaknyamanan gigi.

5) Pasien dengan penyakit neurologic atau psikiatrik,


immunodefisiensi atau asplenia fungsional, kerusakan hati yang berat, diare,
pasien lansia dan lemah.
iv. Efek Samping:

Obat merek Binozyt, golongan Makrolida. Efek samping: moniliasis, vaginitis,


trombositopenia, anafilaksis termasuk syok anafilatik, reaksi agresif, gelisah,
gangguan urat saraf, pusing, thesia, konfulsi, sakit kepala, somnolen,
hiperaktif, paresthesia, rasa tidak enak, diperut (sakit/ keram), muntah,
kembung, gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, konstipasi,
pseudomembranous colitis, lidah kotor, intrahepatic cloestatic, hepatitis,
ruam, pruritis, angioedema, urtikaria, fotosensitif, erythema multi forme,
sindrom Steven-Johnson, nekrolitik epidermal toksik, artralgia, interstitial
nefritis, gagal ginjal akut, asthenia.

8. Obat Antibiotik Golongan Lain-lain


9. Eritromisin
Aktivitas eritromisin mirip dengan penisilin, tetapi kekuatannya lebih rendah.
Karena banyak individu yang alergi terhadap penisilin, maka eritromisin
bermanfaat sebagai penggantinya. Indikasi klinisnya sama dengan golongan
penisilin.

Juga bila terdapat resistensi terhadap penisilin, maka eritromisin dapat


digunakan sebagai pengganti. Penyerapan per os baik, sulit memasuki SSP
dan eksresinya melalui tinja. Toksisitasnya berupa mual, muntah,
superinfeksi dan alergi seperti penisilin.

Pemberian i.m. menimbulkan rasa nyeri, tetapi dapat diberikan secara i.v.
untuk beberapa preparat. Dosis eritromisin 2 gram diawali dengan dosis 500
mg. Yang mirip golongan eritromisin adalah spiramisin dengan dosis 1,5-2
gram per os.

1. Kelompok polimiksin
Terdapat 5 jenis polimiksin yang ditemukan yaitu plimiksin A, B, C, D, dan E,
tetapi yang digunakan hanyalah polimiksin B dan E. Keduanya hanya aktif
terhadap Gram negatif.

Polimiksin tidak diserap di usus dan tidak dapat memasuki cairan


serebrospinal. Eksresinya melalui ginjal dan sangat toksik terhadap ginjal.
Obat ini juga dapat memberi gejala kelumpuhan dan penghentian
pernapasan. Pemakaiannya klinisnya hanya untuk infeksi: pseudomonas,
shigela, disentri dan enterobakteri. Pemakaian yang luas hanyak akan
menambah kasus toksisitas. Lebih banyak digunakan secara topikial untuk
kulit, buli dan saluran napas.

Contohnya obat merek: aditrim, aditrim force, andrizen, anerocid, anamerob,


bactoprim, bactricid, dan sebagainya
Obat merek Novagyl, metronidazol 125 mg/5ml suspense; 500 mg/
tablet, golongan lain-lain.

i. Indikasi:

infeksi tratus urinarius, infeksi traktus, saluran cerna, infeksi traktus


respiratorius.

ii. Kontraindikasi:

Obat merek Novagyl, metronidazol 125 mg/5ml suspense; 500 mg/ tablet,
golongan lain-lain. Kontra Indikasi: penderita yang diketahui hipersensitif
terhadap Metronidazol atay derivate nitromidazole lainnya, trimester
pertama kehamilan.

iii. Dosis:

Obat merek Novagyl, metronidazol 125 mg/5ml suspense; 500 mg/ tablet,
golongan lain-lain. Dosis

1) Dianjurkan minum 1 jam sebelum makan

2) Amubiasis: Dewasa instestinal amoebasis: 750mg 3kali sehari


selama 5-10 hari; Dewasa hepatic amoebasis:750mg 3 kali sehari selama 5-
10 hari; anak: 35-50/ kgBB sehari dibagi dalam 3 dosis dalam 10 hari;

3) Trichomomiasis: Dewasa 2 g dalam dosis tunggal selama 1 hari


atau dalam dosis tunggal selama 1 hari atau dalam dosis terbagi sehari
2500 mg atau sehari 3x250mg selama 7 hari berturut-turut; anak-anak:
15mg/kgBB hari sehari dalam dosis terbagi 3 selama 7-10 hari;

4) Giardiasis: dewasa: sehari3x250 mg-500 mg selama 5-7hari atau


sehari 2 g dalam dosis tunggal selama 3 hari; anak-anak: sehari 35
mg/kbBB selama 5-7hari;
5) Infeksi bakteri anaerobic: untuk infeksi yang serius, metronidazol
IV diberikan pada awal pengobatan; Dewasa: 7,5mg/kgBB setiap 6 jam
(500mg untuk dewasa dengan BB 70 kg) maksimal sehari 4 gram selama
7-10 hari.

iv. Efek Samping

Obat merek Novagyl, metronidazol 125 mg/5ml suspense; 500 mg/ tablet,
golongan lain-lain. Efek samping: anoreksia, nyeri pada epigastrum,
convulsive seizure dan neuropati perifer, rasa tidak enak di mulut, furred
tongue, mual, muntah atau gangguan pada saluran cerna sering dilaporkan,
urtikaria, kemerahan pada kulit, pruritus, angioderma dan anafilasi; pernah
terjadi: mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia dan urin berwarna.
SHARE THIS:

Twitter1

Facebook7

Google

Anda mungkin juga menyukai