Anda di halaman 1dari 11

Nama Mahasiswa : Yumia Kibari Limisa NPM : 2016740027 Program Profesi Ners FIK UMJ

LAPORAN RESUME DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2017 (pertemuan ke-1 SP 1) Ruangan : Mawar Nama Inisial/Usia : Tn.
AW (31 tahun) No. RM : 03.54.11 Tanggal Masuk RS : 14 Maret 201

FAKTOR PREDISPOSISI
5 tahun yang lalu, klien sudah mengalami gangguan jiwa dan belumpernah

dibawa untuk berobat. (Lihat status).


Masalah Keperawatan : Kurang Informasi.
Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan

criminal baik klien sebagai pelaku, sorban, maupun saksi, tidak terkaji.
Ds :
Do : Klien tidak mau berbicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Isolasi Social.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. (lihat status).
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : tidak terkaji.

Ds :
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Isolasi Social.
D. FISIK
. Tanda Vital
TD : 80/60 mmHg S : 36 C
N : 100 /menit
x
P : 24 x/menit
. Ukur
TB : BB :
. Keluhan Fisik
Ds : (tidak terkaji)
Do : tidak ada cacat di tubuh klien, klien diam mematung, tidak mau berbicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi Social.

E. PSIKOSOSIAL
. Genogram

Lihat Status
Keteranga

n:
= Laki-laki =

Klien
= Perempuan = Tinggal
1 rumah

Meninggal =Hubungan sedarah


Klien adalah anak ke-3 dari 8 bersaudara, klien belum menikah, klien tinggal

bersama ibu, ayah, dan 2 adiknya.


Komunikasi, pengambilan keputusan, dan pola asuh : tidak terkaji.
Ds :

Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.


Masalah Keperawatan : Isolasi Social.
. Konsep Diri
Gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga diri : tidak terkaji.
Ds :

Do : Kien tidak mau bicara dan menundukkan kepala, lebih senang menyendiri
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
. Hubungan Sosial
Orang yang berarti, peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat, dan

hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak terkaji.


Ds :

Do : Klien diam mematung, klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.
. Spiritual
Nilai dan keyakinan, kegiatan ibadah : tidak terkaji.
Ds :

Do : Klien diam mematung, klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Ds :
Do : Klien tampak tidak rapi, kuku panjang, bau.
MK : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Ds :
Do : Klien tampak membisu, tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
3. Aktivitas Motorik
Ds :
Do : Klien tampak lesu, diam mematung, dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
4. Alam Perasaan
Ds :
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
5. Afek
Ds :
Do : ekspresi wajah klien datar, tidak ada respon.
MK : Isolasi Sosial.

6. Interaksi selama wawancara


Ds :
Do : tidak ada kontak mata, tidak mau menatap lawan bicara, diam mematung.
MK : Isolasi Sosial.
7. Persepsi
Ds :
Do : klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
8. Proses Pikir
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
9. Isi Pikir / waham
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
10. Tingkat Kesadaran
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
11. Memori
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.

13. Kemampuan Penilaian


Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
14. Daya Tilik Diri
Ds :-
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala
MK: Isolasi Sosial.
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Ds :
Do : Klien memerlukan bantuan dalam proses makan, minum, dan membersihkan
alat makan.
MK : Defisit Perawatan Diri.
2. BAB/ BAK
Ds :
Do : Klien memerlukan bantuan dalam BAB/ BAK, pergi, menggunakan dan
membersihkan WC, membersihkan dan merapikan pakaian.
MK : Defisit Perawatan Diri.
3. Mandi
Ds :
Do : Klien memerlukan bantuan dalam hal mandi dan membersihkan diri, kebersihan
daban klien kurang, bau.
MK : Defisit Perawatan Diri.
4. Berpakaian/ Berhias
Ds :
Do : Klien memerlukan bantuan dalam berpakaian/ berhias.
MK : Defisit Perawatan Diri.
5. Istirahat dan Tidur
Ds :
Do : Lama dan waktu tidur tidak terkaji, tidak ada persiapan sebelum tidur, dan tidak
ada kegiatan sesudah tidur.
MK : Defisit Perawatan Diri.
6. Penggunaan Obat
Ds :
Do : Klien memerlukan bantuan dalam penggunaan obat.
MK : Defisit Perawatan Diri.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ds :
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
8. Kegiatan Di Dalam Rumah
Ds :
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
9. Kegiatan Di Luar Rumah
Ds :
Do : Klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
H. MEKANISME KOPING
Ds :
Do : Klien diam, tidak mau bicara, dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Ds :
Do : Klien diam, tidak mau bicara, dan menundukkan kepala.
MK : Isolasi Sosial.
J. PENGETAHUAN
Tentang penyakit jiwa, faktor presipitasi, koping, sistem pendukung, penyakit

fisik, obat-obatan.
Ds :

Do : Klien diam, tidak mau bicara, dan menundukkan kepala.


MK : Isolasi Sosial.

K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Schizophrenia paranoid.
Therapi medik : Thrihexypheniadyl (THD) :2X1

Chlorpromazine (CPZ) :00


TFP : 2 X 5 mg
II. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
solasi Sosial
efisit Perawatan Diri
arga Diri Rendah
III. ANALISA DATA
No. Data Masalah
Ds :
Do :
mau bicara, diam membisu.
sering melamun dan menyendiri.

ajah datar, tidak ada respon.

1. Isolasi Sosial
Ds :
Do :
Klien tampak tidak rapi, kuku panajang,
bau.
Klien masih memerlukan bantuan dalam
hal makan, minum, BAB/ BAK, mandi,
membersihkan dan merapikan pakaian.
Klien masih memerlukan bantuan dalam
berpakaian/ berhias.
Lama dan waktu tidur tidak terkaji, tidak
ada persiapan sebelum tidur, dan tidak ada
kegiatan sesudah tidur.
Klien memerlukan bantuan dalam
2. penggunaan obat. Defisit Perawatan Diri
Ds :
Do :
senang menyendiri dan melamun.

3. Harga Diri Rendah


IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
Harga Diri Rendah
Defisit Perawatan Diri
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien
:
Ruang :
PERENCANAAN
NO KRITERIA
TGL DX DP TUJUAN EVALUASI INTERVEN
1. Isolasi TUM : Setelah 3x1. Bina hubungan saling
Sosial : Klien dapat pertemuan klien Sapa klien dengan ram
menarik berinteraksi dapat maupun non verbal.
diri dengan mengungkapkan Perkenalkan diri denga
orang lain. perasaannya dan Tanyakan nama leng
TUK 1 :Klien keadaannya saat panggilan yang disuka
dapat ini secara verbal. Jelaskan tujuan pertem
membina Setelah 1 kali Jujur dan menepati jan
hubungan pertemuan, klien Pertahankan kontak m
saling dapat rasa empati dan doron
percaya. menyebutkan/ kesempatan kli
TUK 2 : alasan menarik mengungkapkan peras
Klien dapat diri pada dirinya 1. Kaji pengetahuan klien t
menyebutka sendiri, orang diri.
n penyebab lain, dan2. Beri kesempatan pa
menarik diri. lingkungan. mengungkapkan pera
TUK 3 : Klien dapat menarik diri.
Klien dapat menyebutkan 3.2 Diskusikan dengan
mengetahui dari 3 manfaat perilaku menarik diriny
keuntungan berhubungan 4. Beri pujian terhadap ke
berhubunga dengan orang mengungkapkannya.
n dengan lain. 1. Diskusikan tentan
orang lain. Mendapatkan berhubungan dengan o
TUK 4 : teman. 2. Dorong klien untuk
Klien dapat Mengungkapkan kembali manfaat berh
berhubunga perasan. lain.
n dengan Membantu 3. Beri pujian terhada
orang lain pemecahan klien dalam menyeb
secara masalah. berhubungan dengan o
bertahap. Klien dapat1. Dorong klien untuk
menyebutkan cara berhubungan den
cara 2. Libatkan klien dalam
berhubungan dan ADL ruangan.
dengan orang3. Reinforcement p
lain, misalnya : keberhasilan yang tela
membalas
sapaan perawat.
Menatap mata.
Mau berinteraksi.

VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. Tanggal Implementasi Evaluasi
SP1
Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial klien.
Berdiskusi dengan klien tentang Jam 14.10 WIB
kerugian tidak berinteraksi dengan S:
orang lain. O : Klien tidak ada
Berdiskusi dengan klien tentang ekspresi.
keuntungan berinteraksi dengan orang Tidak ada kontak mata.
lain. Tidak ada respon.
Mengajarkan klien cara berkenalan Klien tidak mau bicara.
dengan satu orang A : Klien hanya diam dan
22 Januari Menganjurkan klien memasukkan menunduk. Masalah belum
2010 / kegiatan latihan berbincang-bincang teratasi.
Jam 14.00 dengan orang lain dalam kegiatan P perawat : SP1 Ulangi.
1. WIB harian. P klien : evaluasi SP1.
SP1
Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial klien.
Berdiskusi dengan klien tentang Jam 14.40 WIB
kerugian tidak berinteraksi dengan S:
orang lain. O : Klien belum mau
Berdiskusi dengan klien tentang bicara.
keuntungan berinteraksi dengan orang Tidak ada kontak mata.
lain. Klien menundukkan
Mengajarkan klien cara berkenalan kepala.
dengan satu orang A : Klien hanya diam dan
23 Januari Menganjurkan klien memasukkan menundukkan kepala.
2010 / kegiatan latihan berbincang-bincang Masalah belum teratasi.
Jam 14.30 dengan orang lain dalam kegiatan P perawat : SP1 Ulangi.
2. WIB harian. P klien : evaluasi SP1.
3. 25 Januari SP1 Jam 15.10 WIB
2010 / Mengidentifikasi penyebab isolasi S:
sosial klien.
Berdiskusi dengan klien tentang
kerugian tidak berinteraksi dengan O : Respon senyum.
orang lain. Sedikit kontak mata.
Berdiskusi dengan klien tentang Klien menundukkan
keuntungan berinteraksi dengan orang kepala.
lain. Klien belum mau bicara.
Mengajarkan klien cara berkenalan A : Klien menundukkan
dengan satu orang kepala dan belum mau
Menganjurkan klien memasukkan bicara. Masalah belum
kegiatan latihan berbincang-bincang teratasi.
Jam 15.00 dengan orang lain dalam kegiatan P perawat : SP1 Ulangi.
WIB harian. P klien : evaluasi SP1.
26 Januari SP1
2010 / Mengidentifikasi penyebab isolasi
Jam 16.00 sosial klien. Jam 16.10 WIB
WIB Berdiskusi dengan klien tentang S:
kerugian tidak berinteraksi dengan O : Respon senyum.
orang lain. Sedikit kontak mata.
Berdiskusi dengan klien tentang Klien menundukkan
keuntungan berinteraksi dengan orang kepala.
lain. Klien belum mau bicara.
Mengajarkan klien cara berkenalan A : Klien menundukkan
dengan satu orang kepala dan belum mau
Menganjurkan klien memasukkan bicara. Masalah belum
kegiatan latihan berbincang-bincang teratasi.
dengan orang lain dalam kegiatan P perawat : SP1 Ulangi.
4. harian. P klien : evaluasi SP1.
Anak Menanga
I Putu Juniartha Semara Putra
Iklan
Bagikan ini:

Twitter

Facebook1

Terkait
I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA
TESTISdalam "Tak Berkategori"
LUCUdalam "I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN
KEPERAWATAN"
I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA: LINKdalam "I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA
POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN"

posted by i putu juniartha semara putra. categories: i putu juniartha semara putra poltekkes denpasar
jurusan keperawatan. tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Navigasi pos
Previous PostNext Post
Cari untuk:

Tulisan Terakhir
Senin 17 Juni 2013
Cara Herbal Mengobati Kejang-Kejang
ASKEP HIL
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIFEMA
KONSEP DASAR ASKEP HIDROSEFALUS

Arsip
Juni 2013
Februari 2013
Januari 2013
Desember 2012
November 2012
Oktober 2012
September 2012
Agustus 2012
Juli 2012
Juni 2012
Mei 2012
April 2012
Maret 2012
Februari 2012

Kategori
Catatan Harian
I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN
KEPERAWATAN
Tak Berkategori

Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Buat situs web atau blog gratis di WordPres

Anda mungkin juga menyukai