Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER


POSITIF SISWA SD

M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia, 50229
email: mnurmannan@gmail.com

Abstrak: Perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan salah satu inovasi dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Dengan berbagai macam budaya yang ada di
Indonesia, sangatlah mendukung untuk dikembangkan suatu perangkat yang terintegrasi
dengan kearifan lokal daerah setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dapat mengembangkan karakter positif
siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini memodifikasi dari model 4-D Thiagarajan dan Semmel dengan
non tahap penyebaran. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu studi
pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Perangkat pembelajaran diuji kelayakan oleh
ahli. Data karakter siswa diperoleh dari observasi pre-test dan post-test. Dari hasil penelitian
ini didapatkan satu set perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal yang telah diuji
kelayakannya. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran berbasis
kearifan lokal juga dapat dikembangkan untuk semua karakter. Hasil analisis uji gain
didapatkan peningkatan karakter siswa sebesar 33 % dari total indikator yang dikembangkan
atau berada pada kriteria sedang.

Kata kunci: perangkat pembelajaran; kearifan lokal karakter

PENDAHULUAN melaksanakan pengelolaan penyelenggaraan


Pendidikan merupakan salah satu faktor pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan yang
penting dalam menentukan kemajuan suatu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional (SNP) merupakan kriteria minimal tentang
sebagaimana termuat dalam Pasal 3 UU sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan Nasional menyebutkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk tahun 2005 yang berkaitan dengan standar
berkembangnya potensi peserta didik agar proses mengisyaratkan bahwa guru
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa diharapkan dapat mengembangkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak perencanaan pembelajaran, yang kemudian
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dipertegas melalui Peraturan Menteri
dan menjadi warga negara yang demokratis Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor
serta bertanggung jawab. Sesuai dengan 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang
Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar antara lain mengatur tentang perencanaan
Nasional Pendidikan (SNP). Setiap satuan proses pembelajaran yang mengisyaratkan
pendidikan secara bertahap harus bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk

141
142 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015.

mengembangkan rencana pelaksanaan model 4-D Thiagarajan dan Semmel


pembelajaran (RPP). dengan jenis Pre-test and Post-test One
Dewasa ini terjadi perubahan Group Design. Penelitian ini mencakup
paradigma pembelajaran yang semula tiga tahap, yaitu define atau pendefinisian,
orientasi pembelajaran berpusat pada guru design atau rancangan, dan develop atau
(teacher centered) beralih berpusat pada pengembangan.
peserta didik (student centered), Tahap studi pendefinisian atau
pendekatan yang semula lebih banyak define dalam penelitian ini dimulai dengan
bersifat tekstual berubah menjadi melakukan observasi untuk mengetahui
kontekstual. Oleh karena itu diperlukan kondisi wilayah, kondisi siswa, kegiatan
adanya inovasi pembelajaran yang mampu belajar mengajar dan perangkat
mengembangkan dan menggali pembelajaran yang digunakan. Setelah itu,
pengetahuan peserta didik secara konkret menganalisis kurikulum KTSP bidang
dan mandiri. Penerapan Kurikulum studi IPA untuk SD kelas V, kemudian
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dipelajari dan dikembangkan sehingga
merupakan terobosan dari pemerintah dapat terintegrasi dengan kearifan lokal
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.
di Indonesia. Pendidikan yang disarankan Tahap perencanaan atau design
pada tiap satuan pendidikan adalah merupakan tahapan menyusun materi.
pendidikan yang mampu mengembangkan Materi dalam penelitian ini adalah
potensi peserta didik sehingga yang perubahan sifat benda. Setelah itu,
bersangkutan mampu menghadapi dan melakukan pemetaan terhadap materi dan
memecahkan problema kehidupan yang kearifan lokal daerah Kandri Kecamatan
dihadapinya. Pengembangan suatu Gunungpati. Perangkat pembelajaran
perangkat pembelajaran yang terintegrasi disusun dengan mengacu pada kurikulum
dengan potensi daerah diharapkan dapat dan diintegrasikan dengan kearifan lokal
mengembangkan potensi tiap wilayah daerah Kandri. Pada perangkat
serta meningkatkan kreativitas dan pembelajaran dimuati kegiatan yang dapat
karakter peserta didik. Untuk itu mengembangkan karakter positif siswa.
diperlukan adanya suatu perangkat Setelah didapatkan perangkat
pembelajaran untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal,
pendidikan karakter dalam mata pelajaran. langkah selanjutnya adalah tahap
Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan atau develop yang
mengembangkan perangkat pembelajaran merupakan tahap untuk menguji
berbasis kearifan lokal dan mengujinya kelayakan perangkat tersebut. Perangkat
untuk mengetahui peningkatan karakter pembelajaran di uji oleh pakar yang ahli
positif siswa. di bidang pendidikan dan pengembangan.
Setelah diuji ahli, perangkat dianalisis
METODE PENELITIAN untuk mengetahui kelayakan dari
Penelitian ini menggunakan metode perangkat yang dibuat. Apabila sudah
Research and Development. Bentuk melakukan perbaikan akhirnya perangkat
desain eksperimennya memodifikasi
Pengembangan Perangkat Pembelajaran, M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno. 143

divalidasi oleh ahli yaitu dosen karakter siswa dianalisis menggunakan uji
pembimbing dan siap diujikan. gain.
Metode pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
observasi. Metode dokumentasi digunakan Desain perangkat pembelajaran
untuk mengetahui kearifan lokal yang berbasis kearifan lokal untuk mengembangkan
terdapat di suatu daerah yang nantinya karakter positif siswa terdiri dari perangkat
akan diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbasis kearifan
pembelajaran. Observasi dilakukan
lokal dan di dalamnya diintegrasikan nilai-
menggunakan lembar observasi untuk
nilai karakter.
mengetahui karakter siswa. Peningkatan Bentuk integrasi kearifan lokal daerah
Kandri dengan materi perubahan sifat benda
disajikan dalam tabel 1.

Tabel.1 Bentuk integrasi kearifan lokal daerah Kandri dengan materi perubahan sifat benda
Kompetensi Dasar Kearifan Lokal Bentuk Integrasi
Menyimpulkan hasil 1. Hasil bumi berupa buah- Hasil bumi disajikan dalam bentuk
penyelidikan tentang buahan dan singkong gambar yang digunakan sebagai
perubahan sifat benda, contoh kegiatan dalam LKS untuk
baik sementara maupun peristiwa perubahan benda karena
tetap proses pembusukkan dan pemanasan
2. Kegiatan masyarakat Contoh dalam kegiatan LKS adalah
memanfaatkan sumber daya penggunaan panas dalam proses
alam berupa pembuatan pembuatan batu bata yang
batu bata dan batako menyebabkan sifat benda menjadi
keras
3. Beberapa hasil kerja Sebagai salah contoh perubahan sifat
manusia berupa jembatan benda karena proses pengkaratan
yang terdapat di daerah
Kandri
4. Pada proses pengerjaan Pada peristiwa pembuatan waduk
Waduk Jatibarang di dapat digunakan sebagai media untuk
Kelurahan Kandri penyampaian materi perubahan benda
setelah pemanasan yaitu contoh
pekerja yang menggunakan es batu
untuk menghilangkan rasa haus
5. Pemanfaatan hasil bumi Digunakan sebagai salah satu
berupa singkong untuk peristiwa yang memanfaatkan
membuat dodol perubahan sifat benda karena
pemanasan
6. Kerja bakti setelah acara Merupakan contoh peristiwa
Ndibaan di Sendang Kidul pemanfaatan proses pembakaran
sebagai salah satu cara untuk
144 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015.

Kompetensi Dasar Kearifan Lokal Bentuk Integrasi


membersihkan sampah setelah acara
Ndibaan selesai
7. Gua Kreo sebagai situs Dimanfaatkan sebagai salah satu
budaya daerah Kandri contoh adanya peristiwa pengkaratan
yang terjadi pada jembatan pada pintu
masuk Gua Kreo
8. Buah durian sebagai hasil Sebagai media untuk mengamati
bumi unggulan Desa Kandri perubahan sifat benda karena
peristiwa pembusukkan

Perangkat pembelajaran ini disusun dan efektif, penelitian mengikuti prosedur


berdasarkan standar kompetensi dan pengembangan perangkat mengacu pada
kompetensi dasar KTSP (Kurikulum Tingkat model 4-D yang dimodifikasi dan telah
Satuan Pendidikan). Perangkat pembelajaran divalidasi oleh ahli. Setelah layak, perangkat
yang dikembangkan berupa silabus, RPP, diuji coba untuk memperoleh data
LKS, dan tes hasil belajar. Nilai karakter yang perkembangan karakter dan menganalisis data
dikembangkan meliputi karakter religius, hasil penelitian. Dari penelitian didapatkan
jujur, disiplin, teliti, cermat, tekun, tanggung Hasil perhitungan gain dapat dilihat pada
jawab, hati- hati, terbuka, ingin tahu, peduli Tabel 2.
lingkungan.
Untuk memperoleh perangkat
pembelajaran yang memenuhi kriteria valid

Tabel.2 Uji Gain Tiap Aspek Karakter Siswa


Aspek Karakter Gain
Pertemuan Ket Pertemuan Ket Pertemuan Ket
ke 1-2 ke 2-3 ke 1-3

Religius 0.09 rendah 0.30 sedang 0.37 sedang


Jujur 0.08 rendah 0.24 rendah 0.30 sedang
Disiplin 0.18 rendah 0.23 rendah 0.37 sedang
Cermat 0.03 rendah 0.14 rendah 0.17 rendah
Teliti 0.12 rendah 0.36 sedang 0.44 sedang
Tekun 0.36 rendah 0.07 rendah 0.41 sedang
Hati-hati 0.15 rendah 0.30 sedang 0.41 sedang
Terbuka 0.11 rendah 0.08 rendah 0.18 rendah
Tanggung Jawab 0.20 rendah 0.33 sedang 0.46 sedang
Ingin Tahu 0.18 rendah 0.07 rendah 0.23 rendah
Peduli Lingkungan 0.18 rendah 0.12 rendah 0.28 rendah
Pengembangan Perangkat Pembelajaran, M. Nur Mannan, Achmad Sopyan, Sunarno. 145

proses pembelajaran berpengaruh positif


Setelah didapatkan gain untuk setiap terhadap hasil belajar. Pala (2011:31)
karakter, dihitung pula besarnya gain rata-rata mengemukakan bahwa sekolah yang
untuk semua karakter tersebut. Hasil menangani pendidikan karakter siswa dengan
perhitungan rata-rata untuk semua karakter serius cenderung memiliki prestasi akademik
disajikan pada Tabel 3. yang tinggi. Dari hasil analisis gain
didapatkan peningkatan aspek kognitif sebesar
Tabel.3 Hasil Analisis Uji Gain Rata-Rata 47 % dengan kriteria sedang.
Semua Karakter Berdasarkan analisis perkembangan
Nilai Gain Ket karakter siswa, pengembangan perangkat
Pertemuan 1-2 0.16 Rendah pembelajaran berbasis kearifan lokal telah
Pertemuan 2-3 0.21 Rendah mampu mengembangkan karakter positif
Pertemuan 1-3 0.33 Sedang siswa walaupun belum signifikan.
Peningkatan karakter dalam penelitian ini
tergolong sedang karena penelitian hanya
Hasil analisis uji gain rata-rata untuk semua
dilakukan dalam tiga kali pertemuan sehingga
karakter dapat dilihat dalam bentuk diagram
belum bisa membentuk suatu kebiasaan.
batang seperti pada Gambar 1.
Kemendiknas (2010:11) mengemukakan
bahwa salah satu prinsip pendidikan karakter
adalah berkelanjutan, yang mengandung
makna bahwa proses pengembangan nilai-
nilai karakter merupakan sebuah proses
panjang dimulai dari awal peserta didik masuk
sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.
Selain itu, pengintegrasian perangkat
pembelajaran dengan kearifan lokal efektif
dalam meningkatkan aspek kognitif siswa.
Dengan pengembangan perangkat
pembelajaran berbasis kearifan lokal secara
berkelanjutan diharapkan tidak hanya dapat
Gambar.1 Uji Gain Karakter
meningkatkan aspek kognitif tetapi juga dapat
Rata-Rata
mengembangkan karakter siswa. Prinsip
berkelanjutan ini sangat penting karena jika
Dari hasil analisis data observasi
pendidikan karakter dilakukan secara terus-
pengembangan karakter menggunakan uji
menerus, siswa akan terbiasa dengan
gain menunjukkan adanya pengembangan
sendirinya sehingga perlahan-lahan kebiasaan
karakter religius, jujur, disiplin, teliti, cermat,
itu akan terbentuk menjadi suatu karakter
tekun, tanggung jawab, hati- hati, terbuka,
yang positif.
ingin tahu, peduli lingkungan. Peningkatan
kesemua aspek karakter dari pertemuan ke 1
hingga 3 sebesar 0,33 termasuk kategori SIMPULAN
sedang. Pada hasil analisis lembar observasi, Telah didapatkan perangkat
karakter mengalami peningkatan persentase pembelajaran berbasis kearifan lokal yang
skor untuk tiap aspek karakter. Pencapaian dapat mengembangkan karakter positif
keefektifan perangkat pembelajaran juga siswa SD. Perangkat pembelajaran yang
ditunjukkan dengan aktivitas siswa selama dikembangkan meliputi silabus, rencana
146 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015.

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar Hake, Richard. 1997. Interactive-engagement


kegiatan siswa (LKS), dan tes hasil versus traditional methods: A six
belajar. Perangkat pembelajaran thousand student survey of mechanics
diintegrasikan dengan kearifan lokal test data for introductory physics
courses. Indiana University :
daerah Kandri di Gunungpati. Perangkat
Department of Physisc.
yang dikembangkan juga diintegrasikan
dengan pengembangan karakter siswa Jacques S., Marvin W., Phyllis K., Karen S.
yaitu religius, jujur, disiplin, teliti, 2003. The Relationship of Character
cermat, tekun, tanggung jawab, hati- hati, Education Implementation and
terbuka, ingin tahu, peduli lingkungan. Academic Achievement in Elementary
Perangkat pembelajaran yang telah Schools. Journal of Research in
disusun telah divalidasi oleh ahli sehingga Character Education Vol. 1, No. 1.
perangkat pembelajaran layak untuk
digunakan. Perangkat pembelajaran yang Kemendiknas. 2010. Pengembangan
telah layak diujicobakan di kelas untuk Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta: Kementerian
mengetahui perkembangan karakter siswa
Pendidikan Nasional Badan Penelitian
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Berdasarkan observasi mengunakan
beberapaa indikator didapatkan gain rata- Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter.
rata untuk pertemuan pertama sampai Yogyakarta: Familia.
pertemuan ketiga sebesar 0.33. Hasil Pala, Aynur. 2011. The Need For Character
analisa karakter menunjukkan adanya Education . International Journal of
peningkatan sedang, sehingga dapat Social Sciences and Humanity Studies
dikatakan bahwa perangkat pembelajaran Vol 3, No 2, 1309-8063.
berbasis kearifan lokal dapat
meningkatkan karakter siswa. Suastra, I.W (2010). Model Pembelajaran
Sains Berbasis Budaya Lokal di SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
DAFTAR PUSTAKA
Volume 43, No.2. Universitas
Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media
Pendidikan Ganesha.
Pendidikan, Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Suyanto.2000.Urgensi Pendidikan Karakter.
Jakarta: Rajawali Press.
http://waskitamandiribk.wordpress.com
, diakses tanggal 20 Juni 2013.
BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Jakarta : Kencana.
Dasar SMP/ MTs. Jakarta : Badan
Standar Nasional Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai