Abstrak
KAJIAN MODA OPERASI TWO OF THREE PADA ARUS BEBAN SISTEM PENDINGIN
SEKUNDER RSG-GAS. Telah dilakukan kajian dampak moda operasi two of three terhadap arus beban
sistem pendingin sekunder. Diketahui bahwa beban sistem terdiri atas pompa, katup, dan blower menara
pendingin. Pompa terdiri atas 3 unit, yang bekerja berdasarkan moda operasi two of three (dua dari tiga)
adalah peralatan utama pada sistem pendingin sekunder. Peralatan pendukung lainnya adalah katup
selenoida, blower terdiri atas 7 unit yang disuplai dari tiga jalur berbeda, tiga unit masing-masing dipasok
oleh BHA dan BHB, dan satu lainnya oleh BHC. Pada operasi reaktor semua blower dioperasikan untuk
membuang panas dari penukar panas HE ke lingkungan, dan dua unit pompa yang dipekerjakan untuk
menanggung 100% beban, sehingga tiap unit motor menanggung 50%. Daya tiap unit blower dan pompa
masing-masing adalah 30 dan 220 kW. Total arus beban sistem pendingin sekunder dimaksud adalah jumlah
arus motor induksi, arus motor katup, dan arus motor blower. Perhitungan dilakukan dengan bantuan sirkuit
pengganti yang menggambarkan beban dari tiap komponen yang mendukung opersional sistem. Dengan
memperhitungkan faktor daya dan efisiensi tiap komponen terkait, maka kontribusi sistem pendingin
sekunder terhadap arus beban yang ditanggung oleh rel daya dapat ditentukan. Dari hasil pembahasan
diperoleh bahwa total arus beban terpasang sistem pendingin sekunder adalah 1120 Amper.
Abstract
3.7 kW, 3, Cos = 0.62, = 95%, Substitusi harga faktor pembagi ini ke
tegangan kerja = 380 Volt, maka faktor dalam Persamaan (3), maka arus beban
pembagi untuk Persamaan (3) adalah: sesungguhnya dari motor-pompa seperti pada
3x380x0.95x0.62 = 387.66 Tabel 1 Arus beban motor yang diperoleh pada
Dari hasil perhitungan di atas, dapat yang menunjukkan konfigurasi two of three
dibuat grafik perbandingan konsumsi daya pada seperti pada Gambar 2.
setiap jalur ditribusi untuk tiga moda operasi
Dari Gambar 2 di atas, bila reaktor yang diberikan oleh motor blower, sehingga
dioperasikan pada konfigurasi two of three Train A tidak pernah bebas dari arus beban
moda I, maka rel daya BHA dan BHB memikul sistem pendingin sekunder, demikian pula
beban yang relatif sama besarnya, sedangkan Train B. Dipandang dari sudut perawatan
rel daya BHC memikul beban hanya 87/523 x sistem distribusi, hal ini kurang baik sehingga
100 % = 16,6% dari total beban yang disarankan agar suplai daya ke enam motor
ditanggung oleh masing-masing rel daya BHA blower dapat dimodifikasi menjadi 2 motor
dan BHB. untuk tiap Train. Bila hal ini dilakukan maka
tiap train memiliki waktu istirahat dari arus
KESIMPULAN beban pendingin sekunder bila reaktor
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa dioperasikan berdasarkan konfigurasi yang
total arus beban sistem pendingin sekunder diberikan secara bergantian.
adalah 1120 Amper. Dari moda operasi yang
DAFTAR PUSTAKA
diberikan dengan tiga konfigurasi diperoleh
bahwa Train A dan Train B menanggung arus 1. YAN BONY MARSAHALA, Maret 1999,
beban lebih besar. Walaupun pada konfigurasi Tinjauan Unjuk Kerja Pompa Pendingin
III yang bekerja adalah pompa PA02 AP001 Sekunder RSG-GAS, Prosiding Seminar
dan PA03 AP001, namun Train A tetap Teknologi Pendayagunaan Reaktor Riset,
ISSN 1411-0032
menanggung arus beban sebesar 261 Amper