Anda di halaman 1dari 6

No.

Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 1/6

DASAR PEMIKIRAN

1. Hanya dengan badan yang sehat, karyawan dapat bekerja dengan baik dan dapat
memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan.

2. Karyawan bertanggung jawab atas kesehatannya dengan menjaga dan


memelihara kesehatan sebaik mungkin.

3. Perusahaan menganggap perlu memberikan perhatian terhadap kesehatan


karyawan yang dituangkan dalam bentuk pemberian bantuan kesehatan kepada
karyawan sesuai kemampuan perusahaan.

4. Bantuan kesehatan dimaksudkan untuk meringankan beban biaya kesehatan


karyawan dan keluarga.

5. Pemberian bantuan kesehatan termaksud untuk pencegahan, pengobatan dan


perawatan.

6. Perlu dibuat standarisasi bantuan kesehatan bagi karyawan yang berlaku sama di
seluruh wilayah Makin Group.

7. Diperlukan sistem yang dapat memonitor dan mengontrol penggunaan bantuan


kesehatan sehingga tercipta tertib administrasi.

KEPUTUSAN

1. Bantuan Kesehatan diberikan berdasarkan kelompok jabatan karyawan, dan


berlaku menurut tahun Kalender (Januari sampai dengan Desember).

2. Bantuan Kesehatan ini diberikan kepada karyawan tetap Kelompok Jabatan 1 - 4

3. Bantuan Kesehatan Karyawan terbagi dalam :

3.1. Bantuan Rawat Jalan

3.2. Bantuan Rawat Inap

3.3. Bantuan Kelahiran

3.4. Bantuan Kacamata

3.5. Medical Check Up diluar rekomendasi dokter

3.6. Alat bantu pendengaran

4. Bantuan Kesehatan Rawat Jalan, Bantuan Rawat Inap dan Bantuan Kelahiran juga
diberikan kepada keluarga karyawan. Yang dimaksud dengan keluarga karyawan
adalah seorang isteri/suami yang sah dan anak pertama sampai dengan anak ke 3
(tiga) yang sah dengan batas usia maksimal 23 tahun dan/atau belum
menikah/bekerja serta terdaftar di perusahaan.
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 2/6

5. Yang dimaksud anak sah adalah anak kandung, anak tiri atau anak yang diadopsi
secara sah.

6. Apabila anak sah tersebut sudah tidak berhak lagi atas bantuan, maka posisinya
tidak dapat digantikan oleh anak sah lainnya. Karyawan wajib memberitahukan
setiap adanya perubahan pada status anak kepada perusahaan.

7. Apabila karyawan bercerai atau istri/suami karyawan meninggal dan karyawan


menikah lagi, maka istri/suami baru karyawan tersebut dapat menjadi tanggungan
perusahaan dengan bukti-bukti berupa surat cerai dari pengadilan/surat kematian
dari rumah sakit atau Kelurahan setempat dan surat nikah. Anak bawaan dari
isteri/suami baru dapat menjadi tanggungan karyawan sepanjang tidak
bertentangan dengan point 6.

8. Apabila istri/suami karyawan bekerja di Makin Group, maka bantuan kesehatan


diberikan per karyawan (secara perorangan) sesuai dengan kelompok jabatan
masing-masing. Sedangkan anak termasuk dalam bantuan kesehatan suami.

9. Apabila karyawan memiliki istri lebih dari satu, maka yang termasuk dalam
keluarga yang menjadi tanggungan adalah istri pertama yang sah dan anak-anak
dari istri tersebut.

10. Bantuan Rawat Jalan.

10.1. Bantuan Rawat jalan meliputi :

10.1.1. Biaya konsultasi dan periksa dokter beserta obat menurut resep
dokter.

10.1.2. Biaya perawatan / pengobatan gigi dan pembuatan gigi palsu.

10.1.3. Biaya pembelian obat berdasarkan copy resep dokter.

10.1.4. Program Keluarga Berencana.

10.1.5. Imunisasi dan vaksinasi.

10.1.6. Medical check up atas rekomendasi dokter.

10.1.7. Pembelian vitamin atas rekomendasi dokter.

10.2. Tidak termasuk dalam bantuan Rawat Jalan adalah :

10.2.1. Biaya pengobatan penyakit/luka/cacat sebagai akibat keikut


sertaan dalam aktivitas/hobby yang berbahaya, berkelahi (bukan
membela diri), akibat melakukan tindakan kejahatan atau
penyakit yang sengaja dibuat sendiri misal karena percobaan
bunuh diri.

10.2.2. Pembelian obat diluar resep/copy resep dokter.


No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 3/6

10.2.3. Pengguguran kandungan yang dilakukan sengaja tanpa saran


dokter.

10.2.4. Akibat penggunaan minuman keras/penyalah gunaan obat/obat


terlarang.

10.2.5. Akibat mengabaikan tata tertib dan disiplin keselamatan kerja.

10.2.6. Perawatan/pengobatan untuk tujuan kosmetika.

10.2.7. Pengobatan alternatif seperti tusuk jarum, pemijatan, dll. yang


dilakukan selain oleh dokter atau paramedis.

10.2.8. Perawatan dan pengobatan yang berhubungan dengan usaha-


usaha untuk mendapatkan anak.

10.3. Besaran dana bantuan Rawat Jalan untuk setiap kelompok jabatan diatur
tersendiri.

10.4. Bila dana bantuan Rawat Jalan habis sebelum akhir tahun, maka tidak
diperbolehkan untuk mengambil dana bantuan Rawat Jalan tahun
berikutnya.

10.5. Bila dana bantuan Rawat Jalan masih tersisa sampai akhir tahun berjalan,
maka sisa tersebut tidak dapat diuangkan oleh karyawan dan tidak dapat
dialihkan ketahun Kalender berikutnya.

10.6. Rawat Jalan sebagai akibat kecelakaan kerja akan ditanggung oleh
Jamsostek dan apabila terjadi selisih biaya (termasuk alat bantu apabila
diperlukan) maka akan ditanggung oleh perusahaan yang akan diambil dari
dana bantuan Rawat Jalan karyawan.

10.7. Perusahaan dapat memfasilitasi bantuan Rawat Jalan dengan merujuk


Rumah Sakit atau Klinik tertentu.

10.8. Apabila pengobatan dilakukan di Rumah Sakit atau Klinik rujukan dan baru
diketahui kemudian bahwa biaya pengobatan sudah melebihi besaran dana
bantuan Rawat Jalan tahunan, maka selisihnya akan menjadi pinjaman
karyawan yang pengembaliannya akan dilakukan dengan pemotongan gaji
yang diatur tersendiri.

11. Bantuan Rawat Inap.

11.1. Bantuan Rawat Inap tidak berlaku bagi perawatan rumah sakit sebagai
akibat dari penyakit sebagaimana disebutkan dalam point 10.2.

11.2. Besaran dana bantuan Rawat Inap untuk setiap kelompok jabatan diatur
tersendiri.

11.3. Apabila biaya rawat inap melebihi jumlah maksimum yang ditanggung
perusahaan, maka selisih biayanya akan menjadi tanggungan karyawan.
Selisih biaya tersebut dapat dibayarkan terlebih dahulu oleh perusahaan
dengan persetujuan khusus atasan langsung minimum setingkat Kelompok
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 4/6

Jabatan 3 (tiga) dan Head of Corporate HR. Selisih biaya tersebut akan
menjadi pinjaman karyawan yang pengembaliannya akan dilakukan
dengan pemotongan gaji yang diatur tersendiri.

11.4. Rawat Inap sebagai akibat kecelakaan kerja akan ditanggung oleh
Jamsostek dan apabila terjadi selisih biaya maka akan ditanggung oleh
perusahaan yang akan diambil dari dana bantuan Rawat Inap karyawan.

11.5. Perusahaan dapat memfasilitasi bantuan Rawat Inap dengan merujuk


Rumah Sakit atau Klinik tertentu.

12. Bantuan Kelahiran.

12.1. Bantuan diberikan sampai dengan anak ke 3 (tiga) berdasarkan urutan


kelahiran setelah memperlihatkan surat keterangan lahir yang sah atau
surat keterangan rumah sakit tentang kelahiran tersebut (dengan
memperlihatkan aslinya).

12.2. Bantuan Kelahiran tidak termasuk dalam bantuan Rawat Inap dan apabila
terjadi kelebihan biaya maka akan menjadi tanggungan karyawan serta
tidak dapat dialihkan ke bantuan Rawat Inap.

12.3. Berlaku bagi karyawan dengan masa kerja di perusahaan diatas satu
tahun.

12.4. Penggantian biaya keguguran diluar point 10.2.3 termasuk dalam Bantuan
Melahirkan sesuai dengan tindakan.

12.5. Apabila karyawan melahirkan kembar maka biaya melahirkan dihitung satu
kali melahirkan.

12.6. Apabila pada saat melahirkan dilakukan tindakan atau operasi lain yang
tidak berkaitan dengan kelahiran tetapi tidak bertentangan dengan point
10.2 dan 11.1, maka perusahaan dapat mengganti biaya tindakan atau
operasi lain tersebut dengan menggunakan biaya rawat jalan atau rawat
inap karyawan ybs. Apabila dilakukan pemisahan kwitansi, maka biaya
kamar dan kamar operasi termasuk dalam biaya melahirkan.

12.7. Apabila tindakan atau operasi lain tersebut bertentangan dengan point 10.2
dan 11.1, maka yang diberikan penggantian hanya biaya melahirkan saja.

13. Bantuan Kacamata.

13.1. Diperuntukan hanya bagi karyawan setelah melewati masa kerja tiga
bulan.

13.2. Bantuan lensa dan/atau lensa kontak dapat diklaim sepanjang bantuan
lensa dan/atau lensa kontak dalam 1 (satu) tahun di tahun berjalan masih
mencukupi.

13.3. Bantuan bingkai diberikan sekali dalam 2 (dua) tahun.


No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 5/6

14. Medical Check Up tanpa rekomendasi dokter.

14.1. Karyawan berhak melakukan medical check up setahun sekali di klinik atau
rumah sakit yang telah ditunjuk sesuai dengan paket medical check up
yang telah ditetapkan oleh perusahaan

14.2. Hanya berlaku bagi karyawan dengan masa kerja diatas 1 (satu) tahun.

14.3. Perusahaan mengganti biaya medical check up keluar negeri untuk


Kelompok Jabatan 1 2 (tidak termasuk biaya transportasi, hotel dan
makan).

15. Alat Bantu Pendengaran

15.1. Diberikan hanya kepada karyawan dengan masa kerja diatas 1 (satu)
tahun.

15.2. Dapat diklaim sekali dalam 3 (tiga) tahun.

16. Penggantian pembayaran berdasarkan :

16.1. Kwitansi asli dari dokter, mantri, bidan, rumah sakit, klinik, rumah sakit
bersalin atau puskesmas yang telah diakui dan mendapat ijin praktek dari
pemerintah.

16.2. Apabila karyawan memiliki asuransi kesehatan sendiri dan melakukan


klaim ke asuransi tsb maka perusahaan hanya akan membayarkan sisa
klaim pengobatan yang tidak dibayarkan oleh asuransi berdasarkan surat
keterangan asli lengkap dengan stempel dari asuransi ybs dan foto copy
bukti biaya yang sudah dilegalisir oleh pihak asuransi. Penggantian
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

16.3. Kwitansi pembelian obat yang dikeluarkan oleh apotik berdasarkan resep
dokter yang dilengkapi dengan copy resep dan stempel apotik pada
copy/resep tersebut. Pembelian obat diluar apotik tidak mendapat
penggantian.

16.4. Bagi karyawan masa kerja di bawah 1 tahun bantuan rawat jalan dan
rawat inap diberikan secara prorata.

17. Batas waktu penggantian.


Penyerahan kwitansi ke Corporate HR/PGA Department paling lambat 2 (dua) bulan
sejak tanggal kwitansi.

18. Untuk karyawan dengan lokasi kerja diluar Jakarta, perusahaan mengganti biaya
transportasi (apabila tidak ada ambulance atau mobil kantor) dan akomodasi bagi
karyawan yang harus berobat ke rumah sakit yang lebih lengkap di kota lain di
dalam negeri atas rekomendasi dokter dengan ketentuan sbb :
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 6/6

18.1. Penggantian biaya transportasi kantor/rumah rumah sakit rujukan


(pulang pergi) bagi karyawan dan maksimum 1 (satu) orang pengantar.

18.2. Batas maksimum penggantian transportasi ditentukan oleh PGA Manager


dengan persetujuan minimal setingkat Direktur.

18.3. Apabila karyawan harus berobat ke rumah sakit yang membutuhkan


transportasi udara, maka perusahaan akan mengganti biaya ticket
(termasuk airport tax) pesawat kelas ekonomi untuk karyawan dan
maksimum 1 (satu) orang pengantar. Penggantian biaya transportasi
udara hanya untuk 1 (satu) kali untuk satu rangkaian pengobatan.

18.4. Apabila dibutuhkan penginapan untuk karyawan/pengantarnya, maka


diberlakukan ketentuan penginapan sesuai kebijakan Perjalanan Dinas.
Total biaya penginapan yang ditanggung oleh perusahaan maksimum
senilai 3 x plafond penginapan per hari/malam Kebijakan Perjalanan Dinas
(sesuai list yang dibuat oleh HRD/PGA).

18.5. Biaya diluar transportasi dan penginapan menjadi tanggung jawab


karyawan pribadi.

18.6. Apabila karyawan yang sakit diantar oleh teman sesama karyawan karena
tidak ada keluarga yang dapat mengantar, dengan seizin atasan minimum
setingkat Direktur, kepada karyawan yang mengantar diberikan ketentuan
Perjalanan Dinas dengan batasan sesuai point 18.3 dan 18.4.

19. Apabila karyawan berobat ke luar negeri baik atas rekomendasi dokter maupun
keinginan sendiri, perusahaan hanya mengganti biaya pengobatan maksimum
sesuai besaran bantuan kesehatan.

20. Bantuan kesehatan bagi karyawan kontrak hanya diberikan untuk rawat jalan dan
rawat inap.

21. Besaran bantuan kesehatan sebagaimana diatur dalam Matrix HRD No. STD-HRD-
001.

22. Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy Bantuan Kesehatan no. POL-HRD-014
tanggal 1.07.2008 dinyatakan tidak berlaku bagi Kelompok Jabatan 1-4.

Page 1 of 1 Page 1 of 1

Dibuat Oleh: Disahkan Oleh:

Digitally signed by Fanny Irwanto


Date: 2010.12.09 11:10:34 SAS Sonny
Tjandrahusada
Digitally signed by Tita
Hemawan 2010.12.09 15:32:45
Digitally signed by Selda Sondjaja
Date: 2010.12.08 08:38:54 SAS
Head of Corporate HR Date: 2010.12.07
22:42:18 SAS
+07'00'
Chief Executive Officer

Anda mungkin juga menyukai