101208-Tita H-Policy Kesehatan KJ 1-4
101208-Tita H-Policy Kesehatan KJ 1-4
Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 1/6
DASAR PEMIKIRAN
1. Hanya dengan badan yang sehat, karyawan dapat bekerja dengan baik dan dapat
memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan.
6. Perlu dibuat standarisasi bantuan kesehatan bagi karyawan yang berlaku sama di
seluruh wilayah Makin Group.
KEPUTUSAN
4. Bantuan Kesehatan Rawat Jalan, Bantuan Rawat Inap dan Bantuan Kelahiran juga
diberikan kepada keluarga karyawan. Yang dimaksud dengan keluarga karyawan
adalah seorang isteri/suami yang sah dan anak pertama sampai dengan anak ke 3
(tiga) yang sah dengan batas usia maksimal 23 tahun dan/atau belum
menikah/bekerja serta terdaftar di perusahaan.
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 2/6
5. Yang dimaksud anak sah adalah anak kandung, anak tiri atau anak yang diadopsi
secara sah.
6. Apabila anak sah tersebut sudah tidak berhak lagi atas bantuan, maka posisinya
tidak dapat digantikan oleh anak sah lainnya. Karyawan wajib memberitahukan
setiap adanya perubahan pada status anak kepada perusahaan.
9. Apabila karyawan memiliki istri lebih dari satu, maka yang termasuk dalam
keluarga yang menjadi tanggungan adalah istri pertama yang sah dan anak-anak
dari istri tersebut.
10.1.1. Biaya konsultasi dan periksa dokter beserta obat menurut resep
dokter.
10.3. Besaran dana bantuan Rawat Jalan untuk setiap kelompok jabatan diatur
tersendiri.
10.4. Bila dana bantuan Rawat Jalan habis sebelum akhir tahun, maka tidak
diperbolehkan untuk mengambil dana bantuan Rawat Jalan tahun
berikutnya.
10.5. Bila dana bantuan Rawat Jalan masih tersisa sampai akhir tahun berjalan,
maka sisa tersebut tidak dapat diuangkan oleh karyawan dan tidak dapat
dialihkan ketahun Kalender berikutnya.
10.6. Rawat Jalan sebagai akibat kecelakaan kerja akan ditanggung oleh
Jamsostek dan apabila terjadi selisih biaya (termasuk alat bantu apabila
diperlukan) maka akan ditanggung oleh perusahaan yang akan diambil dari
dana bantuan Rawat Jalan karyawan.
10.8. Apabila pengobatan dilakukan di Rumah Sakit atau Klinik rujukan dan baru
diketahui kemudian bahwa biaya pengobatan sudah melebihi besaran dana
bantuan Rawat Jalan tahunan, maka selisihnya akan menjadi pinjaman
karyawan yang pengembaliannya akan dilakukan dengan pemotongan gaji
yang diatur tersendiri.
11.1. Bantuan Rawat Inap tidak berlaku bagi perawatan rumah sakit sebagai
akibat dari penyakit sebagaimana disebutkan dalam point 10.2.
11.2. Besaran dana bantuan Rawat Inap untuk setiap kelompok jabatan diatur
tersendiri.
11.3. Apabila biaya rawat inap melebihi jumlah maksimum yang ditanggung
perusahaan, maka selisih biayanya akan menjadi tanggungan karyawan.
Selisih biaya tersebut dapat dibayarkan terlebih dahulu oleh perusahaan
dengan persetujuan khusus atasan langsung minimum setingkat Kelompok
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 4/6
Jabatan 3 (tiga) dan Head of Corporate HR. Selisih biaya tersebut akan
menjadi pinjaman karyawan yang pengembaliannya akan dilakukan
dengan pemotongan gaji yang diatur tersendiri.
11.4. Rawat Inap sebagai akibat kecelakaan kerja akan ditanggung oleh
Jamsostek dan apabila terjadi selisih biaya maka akan ditanggung oleh
perusahaan yang akan diambil dari dana bantuan Rawat Inap karyawan.
12.2. Bantuan Kelahiran tidak termasuk dalam bantuan Rawat Inap dan apabila
terjadi kelebihan biaya maka akan menjadi tanggungan karyawan serta
tidak dapat dialihkan ke bantuan Rawat Inap.
12.3. Berlaku bagi karyawan dengan masa kerja di perusahaan diatas satu
tahun.
12.4. Penggantian biaya keguguran diluar point 10.2.3 termasuk dalam Bantuan
Melahirkan sesuai dengan tindakan.
12.5. Apabila karyawan melahirkan kembar maka biaya melahirkan dihitung satu
kali melahirkan.
12.6. Apabila pada saat melahirkan dilakukan tindakan atau operasi lain yang
tidak berkaitan dengan kelahiran tetapi tidak bertentangan dengan point
10.2 dan 11.1, maka perusahaan dapat mengganti biaya tindakan atau
operasi lain tersebut dengan menggunakan biaya rawat jalan atau rawat
inap karyawan ybs. Apabila dilakukan pemisahan kwitansi, maka biaya
kamar dan kamar operasi termasuk dalam biaya melahirkan.
12.7. Apabila tindakan atau operasi lain tersebut bertentangan dengan point 10.2
dan 11.1, maka yang diberikan penggantian hanya biaya melahirkan saja.
13.1. Diperuntukan hanya bagi karyawan setelah melewati masa kerja tiga
bulan.
13.2. Bantuan lensa dan/atau lensa kontak dapat diklaim sepanjang bantuan
lensa dan/atau lensa kontak dalam 1 (satu) tahun di tahun berjalan masih
mencukupi.
14.1. Karyawan berhak melakukan medical check up setahun sekali di klinik atau
rumah sakit yang telah ditunjuk sesuai dengan paket medical check up
yang telah ditetapkan oleh perusahaan
14.2. Hanya berlaku bagi karyawan dengan masa kerja diatas 1 (satu) tahun.
15.1. Diberikan hanya kepada karyawan dengan masa kerja diatas 1 (satu)
tahun.
16.1. Kwitansi asli dari dokter, mantri, bidan, rumah sakit, klinik, rumah sakit
bersalin atau puskesmas yang telah diakui dan mendapat ijin praktek dari
pemerintah.
16.3. Kwitansi pembelian obat yang dikeluarkan oleh apotik berdasarkan resep
dokter yang dilengkapi dengan copy resep dan stempel apotik pada
copy/resep tersebut. Pembelian obat diluar apotik tidak mendapat
penggantian.
16.4. Bagi karyawan masa kerja di bawah 1 tahun bantuan rawat jalan dan
rawat inap diberikan secara prorata.
18. Untuk karyawan dengan lokasi kerja diluar Jakarta, perusahaan mengganti biaya
transportasi (apabila tidak ada ambulance atau mobil kantor) dan akomodasi bagi
karyawan yang harus berobat ke rumah sakit yang lebih lengkap di kota lain di
dalam negeri atas rekomendasi dokter dengan ketentuan sbb :
No.Dokumen : POL-HRD-040
No.Revisi : 0
Policy BANTUAN KESEHATAN Tanggal Efektif : 01/01/11
Kelompok Jabatan 1-4 No.Halaman : 6/6
18.6. Apabila karyawan yang sakit diantar oleh teman sesama karyawan karena
tidak ada keluarga yang dapat mengantar, dengan seizin atasan minimum
setingkat Direktur, kepada karyawan yang mengantar diberikan ketentuan
Perjalanan Dinas dengan batasan sesuai point 18.3 dan 18.4.
19. Apabila karyawan berobat ke luar negeri baik atas rekomendasi dokter maupun
keinginan sendiri, perusahaan hanya mengganti biaya pengobatan maksimum
sesuai besaran bantuan kesehatan.
20. Bantuan kesehatan bagi karyawan kontrak hanya diberikan untuk rawat jalan dan
rawat inap.
21. Besaran bantuan kesehatan sebagaimana diatur dalam Matrix HRD No. STD-HRD-
001.
22. Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy Bantuan Kesehatan no. POL-HRD-014
tanggal 1.07.2008 dinyatakan tidak berlaku bagi Kelompok Jabatan 1-4.
Page 1 of 1 Page 1 of 1