Motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri
seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan
perilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud
niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.
Sehingga secara singkat, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau keinginan yang
dapat dicapai dengan perilaku tertentu dalam suatu usahanya.
Kebutuhan Maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian
meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat
kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting
hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit,
bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan
jenis, dan lain-lain.
1
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
Teori ini mengamati pelbagai perilaku orang yang memang diasumsikan bisa diukur :
Teori ini menyatakan bahwa cara pandang seorang pemimpin akan mempengaruhi
caranya memotivasi bawahan.
Mengatakan dengan jelas apa yang harus dilakukan, kapan dan Membuat
Melakukan pengawasan secara ketat bagaimana melakukannya Tidak menghendaki
2
adanya partisipasi semua keputusan seorang diri Mengharapkan kontribusi
minimumPenghargaan hanya dalam bentuk gaji
Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
3
Sedangkan menurut Ralph White dan Ronald Lippitt mengemukakan 3 gaya
kepemimpinan sebagai berikut:
1. Otoriter
a. Semua determinasi policy dilakukan oleh pimpinan.
b. Teknik-teknik dan langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu
per satu, hingga langkah-langkah mendatang senantiasa tidak pasti.
c. Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus dan teman sekerja
setiap anggota.
d. Dominator cenderung bersikap pribadi dalam pujian dan kritik
pekerjaan setiap anggota; ia tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara
aktif kecuali apabila ia memberikan demonstrasi.
2. Demokratis
a Semua policies merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan
kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin.
b Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung. Dilukiskan langkah-
langkah umum ke arah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis,
maka pemimpin menyarankan dua atau lebih banyak prosedur-prosedur alternatif
yang dapat dipilih.
c Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan
pembagian tugas diserahkan pada kelompok.
d Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya dan ia berusaha untuk
menjadi anggota kelompok secara mental, tanpa terlalu banyak melakukan
pekerjaan tersebut.
3. Laissez-Faire
a. Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individual dengan minimum
partisipasi pemimpin.
b. Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin, ia akan menyediakan keterangan
apabila ada permintaan. Ia tidak turut mengambil bagian dalam diskusi kelompok.
c. Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali.
d. Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas-aktivitas anggota dan ia tidak
berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian-kejadian.
Model Kepemimpinan
4
3. Kedudukan kekuasaan pemimpin yang diperoleh melaui wewenang formal,
merupakan dimensi sangat kritis yang ketiga dari situasi.
5
Menurut penemuan studi yang pernah mereka lakukan, dapat dibedakan adanya
dua macam perilaku kepemimpinan, yaitu :
1. Pencapaian beberapa sasaran kelompok khusus, identik dengan perilaku pemimpin
yang lebih mengutamakan tugas.
2. Pemeliharaan dan penguatan kelompok itu sendiri, identik dengan perilaku pemimpin
yang lebih mengutamakan hubungan antar orang.
6
a. Direktif, pemimpin memberitahukan kepada bawahannya apa yang mereka
inginkan.
b. Manipulatif, pemimpin berbaik hati pada bawahan, merubah perilaku untuk
memastikan kesempatan, keyakinan, harapan, membuat mereka berlomba satu
sama lain, menentukan kembali tugas-tugas untuk menyeimbangkan beban kerja.
c. Konsultatif, pemimpin terus terang dan memberi kesempatan bertanya,
mendengarkan bawahan, mencoba ide mereka, memberikan perhatian kemajuan
pada perubahan.
d. Partisipatif, pemimpin membuat keputusan bersama, menyusun pertemuan,
memasukan saran kelompok ke dalam operasi, memperlakukan bawahan sama,
mudah didekati dan bersahabat.
e. Delegatif, pemimpin menunjukkan kepercayaan pada bawahan, memberikan
kebebasan kepada bawahan untuk mengikuti arah mereka sendiri, mengizinkan
mereka membuat keputusan sendiri.
4. Output
a. Prestasi
b. Kepuasan yang meliputi pekerjaan dan pengawas
7
8