EKSKRUSI LAPANGAN
Hari kedua, perjalanan dimulai dari penginapan pada jam 10:29 WITA ,
kami langsung beranjak mengikuti jalur menuju pantai. Tujuan kami hari ini
adalah mengunjugi beberapa lokasi pengamatan.
Tabel 6.2. Koordinat Lokasi Singkapan Hari Ke-2 dan Perbatasan Timor Leste
STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Tanah Putih(Kota Kefamenanu)
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
092636.3 1242846.7 419 m Cerah
Deskripsi lapangan: Di Tanah Putih (Kota Kefamenanu), di sekitar lokasi terdapat
vegetasi semak belukar dan beberapa pepohonan misalnya pohon lamtoro. Pada lokasi ini
terdapat 2 lapisan batuan sedimen yang menunjukkan adanya selang waktu dan material
yang terendapkan, lapisan pertama yaitu kalkarenit dan lapisan yang kedua terdapat
pecahan konkoidal yang lazim disebut napal. Kalkarenit dan napal mempunyai warna yang
sama yaitu putih, tetapi yang membedakannya adalah ukuran butir dan porositas.
Kalkarenit memiliki ukuran lebih kasar (0.062-1mm) dan porositasnya lebih besar atau
permeable. Pada napal ukuran butinya lempung (<1/256mm) dan porositasnya sangat kecil
dan impermeable.
Sketsa lokasi singkapan:
Keterangan :
Foto singkapan :
KALKARENIT NAPAL
Keterangan:
Arah kamera : N 86 E
Tinggi Pembanding : (agus)167 cm
Jarak pemotretan :6m
Deskripsi petrologi:
Warna : Putih
Struktur batuan : Masif
Tekstur : Klastik
Nama Butir : Arenit
Ukuran Butir : 0.062-1 mm
Komposisi Batuan : Aragonit
Allochem : Interclast
Micrit : Karbonat
Sparit : karbonat
Warna : Putih
Struktur batuan : Sedimen Primer
Tekstur : Klastik
Ukuran Butir : Lempung (<1/256mm)
Bentuk Butir : Rounded
Pemilahan : Baik
Kemas : Tertutup
Deskripsi Komposisi :
Fragmen :-
Matrik : Terdiri dari mineral-mineral berukuran lempung
Semen : Karbonat
Nama Batuan : Napal
Petrogenesa : Batuan ini terbentuk dari hasil transportasi dan deposisi material sedimen
yang diangkut oleh arus dan energy yang kecil. Dilihan dari bentuk butir yang rounded
diperkirakan batuan ini telah mengalami transportasi yang cukup jauh dari sumbernya dan
diendapkan di daerah berarus lemah.
U
Keterangan :
Foto Singkapan:
Keterangan:
Arah kamera : N 69 E
Tinggi Pembanding : ( manusia, Eric )165 cm
Jarak pemotretan :3m
Deskripsi Petrologi
1. Muscovit : warna putih, kilap kaca, berlembar, kekerasan 2-2.5 skala mohs
2. Klorit : warna hijau,
3. Kuarsa : tidak berwarna, kilap kaca, kekerasan 7 skala mohs
Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu Skitosa, maka batuan ini berasal
dari batuan metamorfosa regional (orogenic) dengan tekanan dan
temperatur yang menengah (250-6000c). Berdasarkan komposisinya
yaitu tersusun oleh mineral klorit, mika (muscovit), kuarsa, maka
dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini berasal dari batuan asalnya
yaitu batu granit.
Warna : Putih
Struktur : Khusus ( Sugary )
Tekstur : Kristaloblastik ( Granoblastik )
Komposisi : Tersusun oleh mineral Kuarsa.
Deskripsi Komposisi :
u
U
Keterangan :
Foto singkapan:
ANDESIT
Keterangan:
Arah kamera : N 37 E
Tinggi pembanding : (Manusia, Dion)160 cm
Jarak pemotretan :2m
Deskripsi lapangan :
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Massif
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Afanitik
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Terdiri dari mineral-mineral intermediet yang Afanitik
Keterangan :
Foto Singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : N 42o E
Jarak pemotretan :1m
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Xenolith
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (20%), Kuarsa (20%),
Biotit(5%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus, kelimpahan
17%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan 30%
penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan 8%,
penyebaran tidak merata.
4. Biotit : Hitam sampai coklat, kilap kaca, tabular berlembar (memikat),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata
5. Plagioklas : Putih susu sampai abu-abu, prismatic tabular panjang ,kilap kaca
lemak, kelimpahaan 40% , penyebaran merata
Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan
mempunyai ukuran butir fanerik sedang, dan dilihat dari strukturnya yang xenolith yang
terbentuk akibat adanya pelebaran tidak sempurna dari batuan samping di dalam magma
yang menerobos maka batuan ini termasuk jenis batuan beku plutonik yang membeku di
bawah permukaan bumi.
Keterangan :
Foto singkapan
Keterangan:
Arah kamera : N 272o E
Jarak pemotretan :6m
Deskripsi petrologi:
Warna : Putih
Struktur batuan : Masif
Tekstur : Klastik
Nama Butir : lutit
Ukuran Butir : <0.062 mm
Komposisi Batuan : Aragonit
Allochem : Interclast
Micrit : Karbonat
Sparit : karbonat
Keterangan :
Foto singkapan :
DIKE SILL
Keterangan:
Arah kamera : N 179o E
Jarak pemotretan :3m
Deskripsi lapangan :
Ditemukan intrusi sill dan dyke, dimana sill merupakan intrusi magma yang sejajar dengan
lapisan, sedangkan dyke merupakan intrusi magma yang memotong lapisan. Jenis batuan
dari hasil intrusi sill dan dyke adalah batuan beku intermediet andesit.
Deskripsi petrologi:
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : N 149o E
Jarak pemotretan : 10 m
Tinggi batuan : 12 m
Deskripsi lapangan :
Lokasi ini memiliki perlapisan dengan jenis batuan yang sama. Perlapisan ini terdapat
intrusi magma yaitu dike yang berwarna hijau. Lapisan-lapisan ini semakin keatas semakin
menipis, menunjukkan bahwa lapisan yang paling bawah adalah batuan paling tua dan
lapisan yang diatas telah mengalami pelapukan.
Deskripsi batuan
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
a. Arah : N279E
b. Jarak : 3m
Deskripsi lapangan :
Pada lokasi pengamatan ini terdapat intrusi besar batuan beku sampai diatas, dengan
lapisan tegak sampai diatas dan dibagian bawah terdapat lacolit. Lokasi ini tredapat dua
jenis batuan yaitu beku dan sedimen. Untuk batuan sedimen komposisinya adalah batu
gamping dan kalsit, dibuktikan ketika ketika ditetesi HCL terlihat adanya buih. Batuan ini
telah mengalami diagenesis yang ditunjukan dengan adanya perbedaan cekungan ditiap
lapisan, batuannya berwarna abu-abu kehitaman. Untuk batuan beku terbentuk lebih
dahulu adalah batuan sedimen , kemudian terjadi intrusi batuan beku yang memotong
lapisan secara vertical dan disebut dike.
.Deskripsi petrologi:
Deskripsi 3
Jenis Batuan : Intrusi Batuan Beku
Terjadi intrusi batuan beku yang mengakibatkan lapisan sampai tegak, diperkirakan
di bagian bawah daerah ini ada lakolit yang cukup besar. Hal ini ditandai dengan
adanya intrusi-intrusi besar, dike dan sill. Lapisan tegak berarti daerah ini sudah
rusak/sangat kasar secara geologi karena intrusi tersebut.
STOPSET 9
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Arah : N331E
Jarak : 0.5m
Deskripsi lapangan :
Dilokasi ini terdapat 3 jenis singkapan batuan sedimen(batuan karbonat klastik),
batuan ini adalah kalsilutit terbentuk dari hasil batu gamping asal, batuan ini sangat keras
karena dekat intrusi.
Batuan metamorf foliasi, batuan ini terjadi akibat, metarmorfisme yang lebih
dominan adalah tekanan.
Kontak batuan sedimen dan metamorf, kontak batuan ini menunjukan batuan
sedimen kebatuan metamorf akibat adanya intrusi besar, sehinggan proses
metamorfosanya mencakupa daerah yang cukup luas sehingga adanya kontak batuan
metamorf dan batuan sedimen. Didaerah ini biasanya ditemukan emas yang berasosiasi
dengan pirit dan kuarsa.
Deskripsi petrologi:
Deskripsi 1
Kontak batuan dan sedimen batuan metamorf Ini menunjukkan bahwa adanya
perubahan batuan sedimen ke metamorf akibat adanya intrusi besar sehingga proses
metamorfosanya mencangkup daerah yang cukup luas sehingga adanya kontak batuan
metamorf dan sedimen. Disini biasanya ditemukan emas yang berasosiasi dengan pirit dan
kuarsa
STOPSET 10
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : N 88o E
Jarak pemotretan :3m
Deskripsi lapangan :
Lokasi ini merupakan pertemuan antara dua sungai dimana terdapat batuan
metamorf dan batuan metasedimen. Titik pertemuan antara dua sungai ini
merupakan arus lemah yang dapat mengendapkan mineral-mineral logam seperti
emas.
.
STOPSET 11
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan
LIMONIT
Keterangan
Deskripsi lapangan:
Karena adanya proses oksidasi dari mineral-mineral sulfide maka menhasilkan warna
cokelat.
Deskripsi petrologi
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera :
Jarak pemotretan : 3,5 m
Deskripsi lapangan :
Adanya intrusi kecil seperti huruf L, serta terdapat 1 dike besar dimana batuan beku
menerobos batuan mertamorf. Intrusinya berada didalam. Akibat adanya pelapukan kita
bisa melihat batuan pembawa emas dan larutan sisanya masuk kedalam batuan samping.
Terdapat skis serta mineral sulfide yang bisa teroksidasi.
Deskripsi petrologi:
Deskripsi 1
Jenis Batuan : Batuan Metamorf Foliasi
Deskripsi batuan
Warna : Kehijau-hijauan
Struktur : Foliasi (Skistosa)
Tekstur : Kristaloblastik (Lepidoblastik)
Komposisi batuan : klorit
Deskripsi komposisi
Klorit : warna hijau
Nama Batuan : Skis Klorit
Petrogenesa : Berdasarkan strukturnya yaitu skistosa maka batuan ini terbentuk oleh proses
metamorfosa regional(orogenik) pada temperature dan tekanan yang menengah .
Deskripsi petrologi:
Deskripsi 2
Jenis Batuan : Batuan Baku Intermediet
Deskripsi batuan
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Terkstur : Hipokristalin, Afanitik
Komposisi : Terdiri dari mineral-mineral yang afanitik
Deskripsi komposisi
Terdiri dari mineral-mineral yang afanitik
Nama Batuan : Andesit
Petrogenesa :Berdasarkan kenampakan batuan dilapangan, batuan ini berwarna abu-abu
maka batuan ini berasal dari magma yang bersifat intermediet. Dan
berdasarkan teksturnya yang afanitik maka batuan ini merupakan batuan
beku ekstrusif yang terbentuk diluar permukaan bumi sebagai sill/dike
.
Deskripsi 3
Jenis Batuan : Dike
Adanya dike yang besar ( intrusi batuan beku ) yang menerobos batuan metamorf. Intrusi
terjadi didalam batuan metamorf karena adanya pelapukan maka kita dapat melihat dike
tersebut . biasanya larutan sisa magma dari pembekuan dike masuk ke batuan samping.
Disinilah yang disebut batuan pembawa emas.
STOPSET 13
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan
Keterangan
Deskripsi lapangan:
Dulu batuan ini merupakan kesatuan batuan beku karena ada zona lemah maka batuan ini
mengalami longsoran sehingga sekarang menjadi sungai. Dan terlihat bahwa adanya intrusi
batuan beku, dengan strike N302E. warna dari batuan abu-abu(interediet) yang berarti
berasal dari magma bersifat intermediet.
Deskripsi petrologi: