Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketuban Pecah Dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
disebut pecah ketuban dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal
8 10 % perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini. Salah
satu penyebab terjadinya ketuban pecah dini adalah infeksi yang dapat
melemahkan selaput ketuban yang akan mengakibatkan terjadinya ketuban
pecah.1
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar
359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika
dibandingkan dengan negaranegara tetangga di Kawasan ASEAN. Pada
tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya
6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup,
Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-
sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Tren mengenai AKI di
Indonesia dari tahun 1991 hingga 2012 hasil SDKI.
Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan
Provinsi Tahun 2012, penyebab kematian ibu di Indonesia masih didominasi
oleh Perdarahan (32%) dan Hipertensi dalam Kehamilan (25%), diikuti oleh
infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Selain penyebab obstetrik,
kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) sebesar
32%.
Penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetrik, menurut DepKes
RI tahun 2013 menjelaskan sekitar 30% kejadian pada ibu yang mengalami
Ketuban Pecah Dini (KPD) di Indonesia adalah akibat infeksi.

1
2

Berdasarkan uraian bahwa infeksi menjadi salah satu penyebab


terjadinya pecah ketuban dini dan tingginya Angka Kematian Ibu di
Indonesia, maka penulis tertarik untuk menyusun Laporan Kasus berdasarkan
temuan di RSMP (Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang) khususnya
ketuban pecah dini pada kehamilan preterm.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan kasus ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat memahami kasus ketuban
pecah dini pada kehamilan preterm.
2. Diharapkan munculnya pola berfikir yang kritis bagi semua dokter muda
setelah dilakukannya diskusi dengan dosen pembimbing klinik tentang
kasus ketuban pecah dini pada kehamilan preterm.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi institusi, diharapkan laporan kasus ini dapat menambah
bahan referensi dan studi kepustakaan dalam bidang ilmu
obstetrik dan ginekologi terutama tentang pecah ketuban dini
pada kehamilan preterm.
2. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan laporan kasus ini dapat
menjadi landasan untuk penulisan laporan kasus selanjutnya.

1.3.2 Manfaat Praktis


1. Bagi dokter muda, diharapkan laporan kasus ini dapat
diaplikasikan pada kegiatan kepaniteraan klinik senior (KKS)
dalam penegakkan diagnosis pecah ketuban dini pada kehamilan
preterm yang berpedoman pada anamnesis dan pemeriksaan fisik
yang lengkap dan runut.
2. Bagi dokter umum, diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi
bahan masukan dan menambah pengetahuan dalam
3

mendiagnosis pecah ketuban dini pada kehamilan preterm yang


selanjutnya melakukan rujukan pada dokter spesialis yang
berkompeten.
3. Bagi pasien dan keluarga, diharapkan laporan kasus ini dapat
memberi informasi mengenai pecah ketuban dini pada
kehamilan preterm serta komplikasi yang mungkin terjadi
apabila tidak segera dilakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai