Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaing Terhadap Hasil Belajar Siswa

Di SMA Negeri 1 Tomohon

Siti Rahman1*, J.L.M. Sumakul1, Ch. Rompas1


1
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Manado
*Untuk korespondensi melalui email: sitirahman@gmail.com

Abstrak
.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran dimana siswa menjadi tutor
untuk teman sebayanya, hubungan yang akrab dapat menjadikan jalannya pembelajaran makin baik dan efektif karena
rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri berkembang sehingga akan timbul banyak argument membuat siswa lebih
kritis menanggapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan sampel acak diambil dua kelas yaitu kelas XII IPA6 dengan anggota 29 siswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas XII IPA2 dengan anggota 29 siswa sebagai kelas kontrol. Data rata-rata skor hasil belajar siswa
diperoleh melalui tes awal, tes akhir, dengan menggunakan tes tertulis bentuk pilihan ganda . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen 85,34 sedangkan kelas kontrol 76,90. Penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran student facilitator and explaing terhadap hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: Student Facilitator and Explaining, Hasil Belajar


Pendahuluan siswa akan lebih bisa mengerti dan mampu
memahaminya untuk mengungkapkan ide,
Pendidikan tidak hanya ditekankan selain itu juga dapat mengajak siswa
pada penguasaan materi, tetapi juga mandiri dalam mengembangkan potensi
ditekankan pada penguasaan keterampilan mengungkapkan gagasan berpendapat
dan juga harus memiliki kemampuan sehingga siswa sebagai pusat pembelajaran
untuk berbuat sesuatu dengan meng- (Student centered) tercapai (Mahmud,
gunakan proses dan prinsip keilmuan yang 2011).
telah dikuasai yaitu Learning to know Dari hasil observasi di SMA N 1
(pembelajaran untuk tahu), Learning to do Tomohan kelas XII IPA pada beberapa
(pembelajaran untuk berbuat), Learning to waktu yang lalu, peneliti mendapatkan
be (belajar untuk menjadi seseorang), informasi dari guru biologi bahwa aktivitas
harus dicapai dalam belajar IPA biologi. siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
Salah satu masalah dalam dunia mengajar masih rendah, ini ditunjukkan
pendidikan adalah lemahnya proses dengan sedikitnya jumlah siswa yang
pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, mengajukan pendapat dalam meny-
terkadang siswa tidak didorong secara elesaikan permasalahan yang diajukan
penuh untuk mengembangkan pola oleh guru, demikian juga pada saat
berpikirnya. Proses pembelajaran di dalam kegiatan diskusi kelompok. Ketuntasan
kelas diarahkan kepada kemampuan siswa minimal yang diperoleh siswa yaitu 65%
untuk menghafal informasi, otak siswa jumlah siswa yang mendapatkan nilai di
dipaksa untuk mengingat dan menimbun atas atau sama dengan Kriteria Ketuntasan
berbagai informasi yang telah diberikan. Minimal (KKM) yang ingin di capai yaitu
Akibatnya pembelajaran kurang menarik 75, jadi ada 35% siswa yang belum tuntas
minat dan perhatian siswa. Dalam untuk pokok bahasan tersebut pada tahun
implementasi standar proses pendidikan, ajaran yang lalu. Jika permasalahan-
guru merupakan salah satu faktor yang permasalahan ini tidak segera diatasi,
penting, sebab keberhasilan pelaksanaan maka kriteria ketuntasan minimal untuk
proses pendidikan sangat tergantung pada pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan
guru sebagai ujung tombak. Salah satu akan berpengaruh terhadap ketidak
kemampuan yang harus dimiliki guru tuntasan mata pelajaran IPA-Biologi.
adalah merancang model pembelajaran Dalam proses pembelajaran biologi
yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi selama ini, guru menerapkan model
yang akan dicapai. pembelajaran dengan motode ceramah
Menurut Jauhar (2011) Model menjadi pilihan utama sebagai metode
pembelajaran adalah merupakan salah satu pembelajaran. Pola pembelajaran atau
pendekatan untuk mensiasati perubahan urutan sajian materi dalam pembelajaran
perilaku siswa. Untuk lebih aktratif maka biologi yang biasa dilakukan selama ini
perlunya pembelajaran kooperatif yang adalah (1) pembelajaran diawali pen-
dimana adanya kerja sama antara siswa- jelasan singkat materi oleh guru, siswa
siswa, siswa - guru atau pun guru dengan diajarkan teori, defenisi, fungsi yang harus
siswa. dihafal, (2) pemberian gambar, bercerita
Model pembelajaran kooperatif tentang pengalaman (3) diakhiri dengan
Student Facilitator and Explaining ini pemberian soal.
lebih mengutamakan kemampuan sosial Hasil belajar siswa menggunakan
dan akademik siswa dimana model pem- model pembelajaran konvensional hanya
belajaran ini akan dapat berjalan sesuai 35% siswa yang memperoleh nilai 70-72
dengan yang diharapkan apabila siswa sehingga belum mencapai KKM.
secara aktif ikut serta dalam merancang Mencermati permasalahan yang diuraikan
materi yang akan dipresentasikan maka diatas, maka upaya yang harus dilakukan
antara lain ialah dengan pembelajaran X : Pembelajaran dengan menggunakan
kooperatif Student Facilitator and model Pembelajaran Student Facilitator
Explaining yang memungkinkan siswa and Explaining
aktif, berpikir kritis, bertanggung jawab Teknik pengolahan data dan analisis
dan termotivasi dalam proses pem- data dalam penelitian eksperimen yaitu
belajaran biologi, sehingga untuk berupa uji t. Analisis data dalam penelitian
mengatasi permasalahan rendahnya hasil ini dilaksanakan dengan:
belajar siswa akibat dari rendahnya 1) Pengujian Normalitas data di-
motivasi dan minat siswa, peneliti memilih lakukan dengan menggunakan uji
model pembelajaran yang dapat digunakan Kolmogorov-Smirnov
untuk memotivasi semangat dan minat 2) Pengujian homogenitas antar varian
belajar siswa yaitu model pembelajaran yang dilakukan dengan meng-
Student Facilitator and Explaining. gunakan uji F
Penelitian ini bertujuan untuk me- 3) Pengujian hipotesis hasil penelitian
ngetahui penggunaan model pembelajaran dianalisis dengan menggunakan uji
Student Facilitator and Explaining ter- perbedaan dua rata-rata (uji-t)
hadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 dengan rumus :
Tomohon dengan model pembelajaran
( 1 )
2
= 1 1
,
konvensional. +
1 2
2 2
syarat 1 = 2
METODE PENELITIAN
Dengan varians sampel:
(1 1)1 2 +(2 1)2 2
Penelitian ini dilaksanakan di SMA 2 = 1 +2 2
Negeri 1 Tomohon. waktu penelitian bulan (Walpolle, 1990)
September sampai dengan bulan Oktober
2014 sesuai jadwal mata pelajaan biologi I HASIL DAN PEMBAHASAN
sekolah pada semester I Tahun ajaran
2014/2015. Sampel dalam penelitian ini Data penelitian ini diperoleh
yaitu 2 kelas XII IPA6 jumlah 29 siswa dari dua kelas sampel pada semester
sebagai kelas eksperimen dan XII IPA2 ganjil tahun ajaran 2014/2015, dengan
berjumlah 29 siswa sebagai kelas kontrol. jumlah siswa masing-masing kelas
Metode dalam penelitian ini adalah adalah 29 siswa. Kelas Eksperimen
metode eksperimen. Rancangan penelitian yaitu kelompok yang mendapat per-
ini adalah rancangan menggunakan lakuan (pembelajaran menggunakan
Randomized Control group pretes-posttest model Student Facilitator and
design Explaining) dan kelas kontrol yaitu
Tabel 1: Rancangan Penelitian kelompok yang tidak mendapat
perlakuan (pembelajaran yang tidak
Kelompok Pre-test Treatment Post-test
menggunakan model Student
Eksperimen O1 X O2 Facilitator and Explaining). Materi
yang diajarkan adalah pertumbuhan
Kontrol O3 - O4 dan perkembangan dan waktu
pembelajaran untuk kelas eksperimen
(Sugiyono, 2009) dan kontrol sama yaitu 6 jam
pelajaran.
Keterangan : Setelah pelaksanaan pem-
O1 : Skor Pretest Kelas Eksperimen
belajaran di kedua kelas yaitu kelas
O2 : Skor Postest Kelas Eksperimen
eksperimen dan kontrol, data yang
O3 : Skor Pretest Kelas Kontrol
dianalisis adalah data hasil belajar
O4 : Skor Posttest Kelas Kontrol
pertumbuhan dan perkembangan yang dengan bantuan program SPSS 20 for
diperoleh dari hasil tes akhir Windows.
(posttest). Dari uji relliabilitas menunjuk-kan
angka Cronchbachs Alpha = 0,889.
Tabel 2. Ringkasan hasil pretest dan posttest Menurut Sugiyono (2006) dalam
kelas eksperimen dan kelas kontrol Syarifudin (2010) sebuah kuesioner
dikatakan reliable jika nilai Cronbachs
Pre Post Pre Post Alpha > 0,60. Hal ini menunjukkan
Eksperimen Eksperimen Kontrol Kontrol bahwa butir soal yang digunakan reliabel
atau dapat diandalkan
47.59 85.34 46.90 76.90
Mean Uji Prasyarat
Std. Error 1.502 1.188 1.093 .761 a. Uji Normalitas dianalisis meng-
of Mean
45.00 85.00 45.00 75.00 gunakan uji Kolmogrov-Smirnov
Median
a a
Mode 40 80 45 75 Tabel 3. Hasil uji Normalitas
Std. 8.087 6.399 5.888 4.100
Deviation Pre-test
Variance 65.394 40.948 34.667 16.810 Gabung
30 20 25 15 N 58
Range
Mean 47.24
Minimum 35 75 35 70
Normal Parametersa,b Std. 7.020
Maximum 65 95 60 85 Deviation
Absolute .160
Sum 1380 2475 1360 2230 Most Extreme
Differences Positive .160
Negative -.118
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat Kolmogorov-Smirnov Z 1.217
data hasil belajar siswa kelas eksperimen Asymp. Sig. (2-tailed) .104
dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
nilai terendah pretest kelas eksperimen Angka Asymp.Sig (2-tailed) = 0,104
adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 75 > 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa data
sedangkan pada posttest nilai terendah setiap kelas dan variabel berdistribusi
adalah 65 dan nilai tertinggi adalah 95. normal. Jadi variabel sebelum diberi
Adapun, hasil pada kelas kontrol nilai perlakuan data berbentuk normal
terendah pretest kelas kontrol adalah 35 b. Uji Homogenitas dianilisis meng-
dan nilai tertinggi adalah 70 sedangkan gunakan uji F
pada posttest nilai terendah adalah 65 dan
nilai tertinggi adalah 95. Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas
Pengujian Instrumen Penelitian ANOVA
a. Uji Validitas Pre-test Gabung
Sum of df Mean F Sig.
Uji validitas instrument di-analisis Squares Square
menggunakan rumus pearson product Between 6.897 1 6.897 .138 .712
moment. Untuk validitas soal sebanyak 25 Groups
Within 2801.724 56 50.031
butir soal dengan kriteria rhitung>rtabel Groups
diperoleh 20 butir soal yang valid dan 5 Total 2808.621 57
butir soal yang tidak valid. Butir soal
yang valid digunakan untuk mengukur Jika dilihat dari nilai Fhitung (0,138) <
hasil belajar siswa. Ftabel (1;56;0,05) = 4,00, maka hal ini
a. Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa varians dari kedua
Uji reliabilitas instrument di-analisis kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol)
menggunakan rumus Coronbachs Alpha adalah homogen. Hasil pengujian
menunjukkan kedua kelas sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal pertumbuhan dan perkembangan pada
dan mempunyai varians yang homogen mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1
maka analisis selanjutnya yaitu pengujian Tomohon telah teruji mampu meningkat-
hipotesis dapat dilanjutkan kan hasil belajar siswa.
c. Pengujian Hipotesis
KESIMPULAN
Pengukuran hasil belajar biologi Berdasarkan hasil analisis data dan
setelah diberikan perlakuan pem- pembahasan dalam penelitian ini maka
belajaran dengan menggunakan model dapat disimpulkan bahwa terdapat per-
pembelajaran kooperatif Student bedaan rata-rata hasil belajar antara siswa
Facilitator and Explaining dengan yang mengikuti pembelajaran meng-
menggunakan independent sample t- gunakan model Student Facilitator and
test dapat dilihat pada tabel 4. Explaining dengan hasil belajar melalui
penerapan model pembelajaran
Tabel 4. Hasil Uji Independent Sample t- konvensional. Hasil belajar dengan meng-
Test setelah diberikan Perlakuan gunakan model pembelajaran Student
Kelompok Mean t Hitung p Value N
Facilitator and Explaining lebih tinggi
daripada hasil belajar melalui penerapan
Kontrol 76,90 5,986 0,000 58
Eksperimen 85,34 model pembelajaran konvensional.
Dari hasil analisis uji-t diperoleh thitung
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa > ttabel. Hal ini berarti dalam penelitian ini
thitung (5,986) > t tabel (56, 0,05) adalah 1,70 menunjukkan terdapat pengaruh model
maka Ho ditolak dan H1 di terima. Jadi pembelajaran Student Facilitator and
kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) Explaining terhadap hasil belajar siswa
memiliki rata-rata hasil belajar yang kelas XII SMA Negeri 1 Tomohon
berbeda. Dengan kata lain ada perbedaan khususnya pada pokok bahasan
hasil belajar kelompok Eksperimen (yang pertumbuhan dan perkembangan.
diberi perlakuan) dengan kelompok
Kontrol (tidak diberi perlakuan). Pada p DAFTAR PUSTAKA
value pada hasil uji independent sample t-
test terhadap hasil belajar biologi adalah Jauhar, M. 2011. Implementasi PAIKEM
0.000. Karena nilai p value < 0.05 maka dari Behavioristik sampai
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
pembelajaran dengan menggunakan model Pustakaraya
pembelajaran kooperatif Student Mahmud, F. 2011. Model Pembelajaran
Facilitator and Explaining terhadap hasil
Kooperatif Student. (Online).
belajar biologi secara signifikan.
Menurut Santoso (2011) Model (http://fitriadimahmud.blogspot.com
Pembelajaran Student Facilitator And /2011/11/model-pembelajaran-
Explaining (SFAE) merupakan salah satu kooperatif-student.html),
model pembelajaran inovatif. Dimana diakses 27-09-2012
dalam model ini siswa/peserta didik Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
belajar mempresentasikan ide/pendapat
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
pada rekan peserta didik lainnya. Model
pembelajaran ini efektif untuk melatih dan R&D). Bandung : CV. Alfabeta
siswa berbicara untuk menyampaikan Walpolle, E.R. 1990. Pengantar
ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Jadi Statistika. Jakarta: PT. Gramedia
penggunaan model pembelajaran student Pustaka Utama
facilitator and explaining dalam kegiatan
pembelajaran khususnya pada materi

Anda mungkin juga menyukai