Disusun Oleh :
Nama : Windi Gustiana
NPM : E1G015045
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 1 (Satu)
Hari/ Tanggal : Selasa / 08 November 2016
Jam : 08.00-10.00 WIB
Dosen : 1. Dra Devi Silsia, M.Si
2. Drs Hasan B. Daulay, MS
3. Fitri Electrika Dewi S, STP,M.Sc
Ko-Ass : 1. Monica Simanjuntak
2. Veronicawati Sihotang
Objek Praktikum : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
3. Polisakarida
4. Glikosida
1. Amilum 1%
2. Sukrosa 1%
3. Fruktosa 1%
4. Laktosa 1 %
5. Maltosa 1%
6. Glukosa 1%
7. Arabinosa 1%
B. UJI IODIUM
BAHAN HASIL UJI MOLISCH KARBOHODRAT(+/-)
Amilum 1% Terbentuk warna coklat
+
kehitaman
Sukrosa 1% Berwarna bening -
Laktosa 1 % Berwarna bening -
Maltosa 1% Bewarna bening -
Fruktosa 1 % Berwana bening -
Glukosa 1 % Berwana bening -
Arabinosa 1% Berwana bening -
C. UJI BENEDICT
BAHAN HASIL UJI MOLISCH KARBOHODRAT(+/-)
Amilum 1% Terbentuk warna biru
+
kehijauan
Sukrosa 1% Terbentuk warna biru
+
kehijauan
Laktosa 1 % Terbentuk warna merah bata +
Maltosa 1% Terbentuk warna merah bata +
Fruktosa 1 % Terbentuk warna merah bata +
Glukosa 1 % Terbentuk warna kuning +
Arabinosa 1% Terbentuk warna merah bata +
BAB V
PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu
bahan larutan uji (amilum, sukrosa, laktosa, maltosa, fruktosa, arabinosa dan
glukosa) melalui beberapa uji, diantaranya uji molisch, uji iodium dan uji
benedict.
Pada uji molisch jika suatu bahan itu positif mengandung karbohidrat maka
akan ditandai dengan terbentunya cincin bewarna ungu pada batas antara kedua
lapisan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapat data sebagai berikut
untuk uji molisch: Amilum 1% terbentuk cincin ungu muda (+), Sukrosa 1%
terbentuk cincin ungu pekat (+), Laktosa 1 % terbentuk cincin Ungu muda (+),
Maltosa 1% terbentuk cincin ungu muda (+), Fruktosa 1 % terbentuk cincin ungu
pekat (+), Glukosa 1 % terbentuk cincin ungu muda (+), Arabinosa 1% terbentuk
cincin ungu muda (+). Semua bahan (+) mengandung karbohidrat.
Pada uji iodium jika suatu bahan itu positif mengandung karbohidrat maka
akan ditandai dengan terbetuknya warna biru kehijauan, dan dari kelima bahan
hanya satu yang positif mengandung karbohidrat yaitu amilum 1% karena setelah
bahan di tambahkan 10 tetes iodium terbentuk warna coklat kehitaman (+).
Sedangkan sukrosa, laktosa, maltosa , fruktosa, glukosa, dan arabinosa tetap
berwarna bening berarti tidak mengandung karbohidrat (-).
Pada uji benedict Reaksi positif ditandai dengan timbulnya endapan warna
biru kehijauan, kuning, atau merah bata, tergantung pada kadar gula pereduksi
yang ada. Untuk uji benedict : semua nya mengandung gula pereduksi (+) karena
berubah warna biru kehijauan, merah bata dan kuning. Amilum timbul endapan
warna biru kehijauan (+),sukrosa timbul endapan warna biru kehijauan (+),
laktosa timbul endapan warna merah bata (+),maltosa timbul endapan warna
merah bata (+), fruktosa timbul endapan warna merah bata (+), glukosa timbul
endapan warna kuning, Arabinosa timbul endapan warna merah bata (+).
Sedangkan dalam literatur, sukrosa bukan jenis gula pereduksi, mungkin terjadi
kesalahan pada saat kami melakukan praktikum, atau kurang teliti. Gula reduksi
adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan
adanya gugus aldehid dan keton bebas. Contoh gula pereduksi adalah glukosa,
maltose, fruktosa, laktosa dll. Sedangkan gula non reduksi adalah sukrosa (team
laboratorium kimia UMM,2008).
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Terbentuknya perubahan warna pada uji molisch dan iodium, warna cincin
berwarna ungu pada batas kedua lapisan pada uji molisch dan warna coklat
pada uji iodium.
2. Pada Sukrosa, Laktosa, dan Maltosa adalah monosakarida. Sedangkan,
Galaktosa, Fruktosa, Glukosa, dan Arabinosa adalah disakarida.
3. Dapat dilihat pada uji iodium, apabila terjadi perubahan warna yang spesifik.
4. Gula pereduksi dapat dibuktikan dengan uji benedict, dan semua sampel
merupakan gula pereduksi, kecuali sukrosa.
6.2 Saran
Pada setiap praktikum seharusnya praktikan memperhatikan alat-alat dan
bahan yang akan digunakan,dan setelah praktikum selesai alat-alat yang
digunakan dicuci dengan bersih agar dapat digunakan untuk praktikum
selanjutnya dan lebih berhati-hati dalam menggunakan larutan kimia.
JAWABAN PERTANYAAN
3. Jelaskan uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya gula
pereduksi.?
Jawab : Untuk uji lain yang dapat digunakan dalam membuktikan adanya gula
pereduksi dari suatu bahan yaitu uji Fehling dan uji Tollens.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Campbell, Neil. A.. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga