Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Dosen :

Dra.Hj. Sunarti,M.Pd

Oleh :

Amelia Rifanna Sari

(A1C308055)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN


Mata pelajaran : Kimia
Kelas :X
Semester :I
Pokok bahasan : Ikatan Kimia
Subpokok bahasan : Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen
Alokasi waktu : 1 x 45 menit

II. STANDAR KOMPETENSI


Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia.

III. KOMPETENSI DASAR


Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen

IV. INDIKATOR
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
3. Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan senyawa kovalen

VI. MATERI POKOK

Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan
elektron dan atom yang menerima elektron. Ion positif terbentuk dari atom
yang melepaskan elektron, sedangkan ion negatif terbentuk dari atom yang
menerima elektron. Ikatan tersebut terjadi karena perbedaan muatan antara
ion positif dan ion negatif.
a. Pembentukan Ion Positif
Atom bermuatan positif karena melepaskan electron. Atom
tersebut dinamakan ion positif. Kecenderungan melepas electron
berkaitan dengan keelektronegatifan.
Unsure yang lebih mudah membentuk ion positif ialah unsur
dengan kecenderungan lebih besar untuk melepaskan elektron, antara
lain golongan IA (golongan alkali) dan golongan IIA (golongan alkali
tanah). Atom H dapat melepaskan elektron menjadi ion H + dan
menerima elektron menjadi ion H- (hidrida). Hal ini bergantung pada
keelektronegatifan atom yang berikatan. Elektron untuk unsur golongan
IA (alkali) dapat dilihat pada Tabel 1 dan IIA (alkali tanah) dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 1. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan IA


Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi
3Li 2 1 1
11Na 2 8 1 1
19K 2 8 8 1 1
37Rb 2 8 18 8 1 1
55Cs 2 8 18 18 8 1 1
87Fr 2 8 18 32 18 8 1 1

Table 2. konfigurasi electron untuk unsure golongan IIA


Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi
4Be 2 2 2
12Mg 2 8 2 2
20Ca 2 8 8 2 2
38Sr 2 8 18 8 2 2
56Ba 2 8 18 18 8 2 2
88Ra 2 8 18 32 18 8 2 2
Jumlah electron valensi pada unsure golongan IA adalah 1 elektron
sehingga cenderung melepaskan 1 elektron untuk menbentuk
konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai aturan octet.
Pelepasan 1 elektron dari atom golongan IA membentuk ion positif
bermuatan satu. Electron valensi golongan IIA berjumlah 2 elektron
sehingga cenderung melepaskan 2 elektron untuk membentuk
konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai dengan teori
octet. Pelepasan 2 elektron dari atom golongan IIA membentuk ion
positif bermuatan dua. Contohnya sebagai berikut :
Na ( 2 8 1 ) Na+ ( 2 8 ) + e
Mg ( 2 8 2 ) Mg2+ ( 2 8 ) + 2e
Ion positif terjadi Karena melepaskan electron. Jumlah proton pada ion
tidak berubah.

b. Pembentukan Ion Negatif


Atom bermuatan negative karena menerima electron. Atom tersebut
dinamakan ion negative. Unsure yang mudah menerima electron ialah
unsure dengan kecenderungan lebih besar untuk menerima electron,
antara lain golongan VIIA (golongan halogen) dan golongan VIA
( golongan oksigen ) konfigurasi electron untuk unsure golongan VIIA
dapat dilihat pada Tabel 3 dan golongan VIA dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 3. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan VIIA
Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi
9F 2 7 7
17Cl 2 8 7 7
35Br 2 8 8 7 7
53I 2 8 18 8 7 7
85At 2 8 18 18 8 7 7

Table 4. konfigurasi electron untuk unsure golongan VIA


Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi
8O 2 6 6
16S 2 8 6 6
34Se 2 8 18 6 6
52Te 2 8 18 18 6 6
84 Po 2 8 18 32 18 6 6

Jumlah electron valensi pada unsure golongan VIIA adalah 7 elektron


sehingga cenderung menerima 1 elektron untuk membentuk konfigurasi
electron seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet. Penerimaan 1
elektronoleh atom golongan VIIA membentuk ionbnegatif bermuatan
satu. Jumlah electron terluar golongan VIA adalah 6 elektron sehingga
cenderung menerima 2 elektron untuk membentuk konfigurasi electron
seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet. Penerimaan 2 elektron
oleh atom golongan VIA membentuk ion negative bermuatan 2.
Contohnya sebagai berikut :
Cl ( 2 8 7 ) + e Cl- ( 2 8 8 )
S ( 2 8 6 ) + 2e S2- ( 2 8 8 )

Ikatan Kovalen
Menurut G. N. Lewis, atom-atom dapat berikatan dengan menggunakan
pasangan electron secara bersama-sama supaya mencapai kestabilan
seperti unsure gas mulia. Ikatan semacam ini disebut ikatan kovalen.
Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom yang di bentuk dengan
penggunaan bersama pasangan electron oleh atom-atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi karena atom-atom akan berikatan memilki
keelektronegatifan sama atau hampir sama. Jadi, atom tidak melepaskan
atau menerima electron, tetapi menggunakan pasangan electron secara
bersama-sama. Contoh atom yang cenderung berikatan kovalen ialah C
dan H yang memiliki beda keelektronegatifan 0,35 ( skala Pauling ).
Ikatan kovalen terbentuk antara unsure-unsur bukan logam.

Pembentukan ikatan kovalen harus sesuai dengan teori octet, yaitu


memiliki konfigurasi electron seperti unsure gas mulia. Misalnya,
senyawa HCl terbentuk dari atom H yang memilki 1 elektron valensi
dan atom Cl yang memiliki 7 elektron valensi. Satu electron dari atom H
dan 1 elektron dari atom Cl digunakan bersama-sama dalam molekul
HCl. Jadi, atom H memenuhi teori octet karena menggunakan 2 elektron
dan atom Cl menggunakan 8 elektron. Contoh senyawa yang berikatan
kovalen sebagai berikut :
HF, HCl, HBr, dan HI
H2O, NH3, CH4, H2S, dan PH3
CCL4, PCL3, dan CHCl3
H2, O2, N2, Cl2, dan Br2.

VII. STRATEGI PEMBELAJARAN


Pendekatan : Konstruktivisme
Model : Student Team Achievement Divisions (STAD)
Metode : Ceramah, Pemberian tugas, Kerja kelompok

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Awal (10 menit) :
a. Salam pembuka
b. Berdoa
c. Presensi siswa
d. Apersepsi atau mengulas dengan menyegarkan kembali materi
sebelumnya.
e. Menyampaikan tujuan agar dapat memotivasi siswa.
f. Guru memberitahukan kepada siswa tentang topik yang akan
dibahas.

2. Kegiatan inti (25 menit ) :


Fase 1: penyajian masalah
Aktivitas guru
Guru menjelaskan mengenai ikatan ion dan ikatan
kovalen.
Aktivitas siswa
Siswa memperhatikan guru.
Fase 2 : Diskusi kelompok
Aktivitas guru
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai
ikatan ion dan ikatan kovalen.
Guru memperhatikan jalannya diskusi
Guru menilai keaktifan siswa dalam tiap kelompok.
Aktivitas siswa
Tiap-tiap siswa mendiskusikan tentang ikatan ion dan
ikatan kovalen dengan teman kelompoknya.
Siswa dapat menggunakan berbagai literature yang ada
untuk mendukung jalannya diskusi.
Siswa yang kurang paham dapat bertanya kepada teman
satu kelompok yang lebih bisa.
Siswa yang lebih paham menjelaskan tentang tugas yang
diberikan kepada teman satu kelompoknya yang kurang
mengerti dan begitu seterusnya sampai semua anggota
kelompok mengerti.
Bila masih ada yang kurang jelas, siswa dapat bertanya
kepada guru.
Fase 3 : Mempresentasikan hasil diskusi
Aktivitas guru
Guru meminta kepada perwakilan dari beberapa kelompok
untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Aktivitas siswa
Perwakilan dari beberapa kelompok menyampaikan hasil
diskusi yang telah mereka lakukan dengan teman
sebangkunya di depan kelas.
Kelompok yang lain memperhatikan persentasi dari
kelompok yang tampil dan membandingkan dengan hasil
diskusi kelompoknya.
Beberapa kelompok memberi tanggapan mengenai hasil
persentasi kelompok yang sedang tampil.
Kelompok yang tampil merespon tanggapan dari
kelompok yang lain.

Fase 4 : Melakukan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa.


Aktivitas guru
Setelah waktu diskusi selesai, guru melakukan kuis
dengan memberikan kartu-kartu pertanyaan kepada siswa.
Guru menjelaskan aturan kuis yang akan dilaksanakan.
Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan dengan benar.
Aktivitas siswa
Setiap siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Siswa yang bisa menyelesaikan pertanyaan dapat
mempresentasikan jawabannya kepada teman-temannya
yang lain.
Siswa yang lain memperhatikan jawaban dari temannya
dan memberikan koreksi bila jawabannya masih ada yang
kurang tepat.
Dalam menjawab pertanyaan siswa tidak boleh saling
membantu.
Fase 5: Memberi evaluasi
Aktivitas guru
Guru memberikan soal-soal latihan kepada siswa untuk
mengecek pemahaman siswa.
Aktivitas siswa
Siswa menjawab soal-soal latihan dari guru.
Siswa yang masih belum mengerti dapat bertanya kepada
teman yang lebih mengerti atau dapat bertanya langsung
pada guru.
Fase 6: Menyimpulkan pelajaran
Aktivitas guru
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari hari ini.
Aktivitas siswa
Beberapa siswa dapat menyampaikan kesimpulannya
tentang materi yang telah dibahas.
Siswa lain dapat menambahkan kesimpulan dari
temannya.
3. Kegiatan akhir ( 10 menit ) :
a. Guru menutup pelajaran hari ini dan menginformasikan kepada
siswa tentang materi berikutnya yang akan dibahas agar siswa
dapat mempelajari di rumah.

IX. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN


Sumber :
Sudarmo, Unggul. 2004. KIMIA UNTUK SMA KELAS X
SEMESTER 1. Jakarta: Erlangga.
Bahan :
Buku
Alat :
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Alat tulis siswa

X. EVALUASI
Aspek koqnitif (Terlampir)

Mengetahui ; Banjarmasin, November 2010


Kepala Guru Mata Pelajaran

( ) ( )
NIP. NIP.
LAMPIRAN
A. PENILAIAN KOGNITIF ( LKS ) UNTUK DISKUSI KELOMPOK

IKATAN KIMIA
1. Jelaskan perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen?

Jawab :

2. Berapa electron yang dapat dilepaskan atau diterima untuk unsure


berikut ?
a. 11 Na
b. 17 Cl
c. 20 Na

Jawab :

3. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari unsure :


d. 12 Mg dengan 9F
e. 13 Al dengan 16S

Jawab :
PEDOMAN PENSKORAN :

No Jawaban Skor
1 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya
tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan ion
negative. 2
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena
pemakaian electron bersama
+
2 11Na ( 2, 8, 1 ) Na ( 2, 8 ) + 1e

17Cl ( 2, 8, 7 ) + 1e Cl- ( 2, 8, 8 ) 6
Ca ( 2, 8, 8, 2 ) Ca2+ ( 2, 8, 8 ) + 2e
20
3 Mg Mg2+ + 2e..x1
F + 1e F-..x2
Mg Mg2+ + 2e
2F + 2e 2F-
Mg + 2F Mg + 2F- MgF2
4
Al Al3+ + 3e..x2
S + 2e S2-.x3
2Al2 Al3+ + 6e
3S + 6e 3S2-
2Al + 3S 2Al3+ + 3S2- Al2S3
Jumlah Skor total 10

Anda mungkin juga menyukai